Kuswanto, Kuswanto
Department Of Agronomy, Faculty Of Agriculture, Universitas Brawijaya

Published : 52 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Eksplorasi Tanaman Kelor (Moringa oleifera Lam.) di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur Auliya, Daniyatul; Saptadi, Darmawan; Kuswanto, Kuswanto
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 11 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1012

Abstract

Tanaman kelor saat ini sudah menjadi perhatian bagi masyarakat Indonesia, karena semua bagian tanaman dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan dan obat-obatan.  Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari sebaran tanaman kelor, mempelajari keanekaragaman tanaman kelor berdasarkan karakter morfologi, menduga jarak genetik tanaman kelor, berdasarkan karakter morfologi. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Juni 2017 di Kecamatan Licin dan Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi. Metode penelitian menggunakan metode survey yaitu snowball sampling dengan melakukan wawancara dan identifikasi. Keberadaan tanaman kelor yang ditemukan dari dua kecamatan yang terdiri dari enam desa masing-masing ditentukan 10 titik. 62 aksesi tanaman kelor mempunyai keragaman tinggi. Keragamannya antara lain pada, bentuk pohon, warna batang, bentuk permukaan batang, bentuk daun primer, bentuk daun majemuk, warna daun, bentuk ujung daun, bentuk pangkal daun, warna rakhis. Didapatkan 8 kelompok dengan tingkat kemiripan 72-99% berdasarkan karakter morfologi.
Analisis Hubungan Kekerabatan Antar Galur Kecipir (Psophocarpus tertragonolobus L.) Lokal Permatasari, Santi; Ardiarini, Noer Rahmi; Kuswanto, Kuswanto
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 11 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1019

Abstract

Indonesia dikenal memiliki sumber daya genetik yang tinggi, salah satunya ialah kecipir. Ragam kecipir di Indonesia diperkirakan tidak kurang dari 100 aksesi. Nilai keragaman termasuk tinggi (KK>50%), sehingga perlu dilakukan koleksi dan identifikasi untuk mengetahui hubungan kekerabatan antar kecipir. Informasi tersebut diperlukan dalam pemilihan tetua pada kegiatan pemuliaan tanaman. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui hubungan kekerabatan 31 galur kecipir lokal koleksi berdasarkan karakter morfologi. Penelitian dilaksanakan di Agro Techno Park Universitas Brawijaya di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Malang padabulan Februari sampai Agustus 2017. Percobaan menggunakan metode penanaman single row dengan menanam 31 galur dan galur UB. Pengamatan dilakukan pada setiap individu tanaman. Jumlah populasi sebanyak 160 tanaman dengan masing-masinggalur sebanyak 5 tanaman dan galur UB sebanyak 10 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter kualitatif memiliki keragaman pada karakter biji, batang, daun, bunga dan polong. Dendogram pada 48 kecipir lokal hasil koleksi, menyebar pada tingkat kesamaan (similarity) 49-100%. Pada tingkat kesamaan 57%, galur kecipir lokal terbagi menjadi 3 kluster utama. Hubungan kerabat terdekat adalah Galur SKB-2b dan BNN-1a, SKB-1 dan MNN-1a, DJB-2a dan DJB-2e dengan similarity 100% dan hubungan kerabat terjauh adalah galur PTL-1a dengan  similarity 57%.
Pendugaan Jumlah Gen Pengendali Warna Ungu pada Kacang Panjang (Vigna sesquipedalis L. Fruwirth) Berpolong Ungu Latif, Dhofir; Adiredjo, Afifuddin Latif; Kuswanto, Kuswanto
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1029

Abstract

Kacang panjang berpolong ungu merupakan salah satu sumber antioksidan. Penampilan polong berwarna ungu pada kacang panjang menunjukkan adanya kandungan zat antosianin, semakin gelap warna polong diduga semakin banyak kadar antosianin yang terkandung. Informasi tentang aksi gen dan jumlah gen pengendali warna ungu sangat penting untuk diketahui untuk pemilihan atau seleksi terhadap tanaman-tanaman unggul pada kacang panjang berpolong ungu. Penelitian ini berlokasi  di Agrotechnopark Universitas Brawijaya Desa jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang ± 330 mdpl yang dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2017. Bahan yang digunakan meliputi 6 galur segregasi kacang panjang berpolong ungu yaitu BU1, BU2, BU3, BU4, BU5 dan BU6. Hasil penelitian menunjukkan karakter warna ungu pada polong, batang, dan bunga galur BU1, BU2, BU3, BU4, BU5 dan BU6 dikendalikan oleh 2 gen dengan aksi gen epistasis resesif ganda dan saling berinteraksi. Karakter warna ungu pada kelopak bunga galur BU1, BU3, dan BU4 dikendalikan oleh 2 gen dengan aksi gen dominan rangkap. Karakter warna ungu pada kelopak bunga galur BU5 dan BU6 dikendalikan oleh 1 gen dengan aksi gen dominan tunggal. Karakter warna ungu kelopak bunga galur BU2 dikendalikan oleh 2 gen dengan aksi gen epistasis dominan resesif.
Karakteristik Biji Tanaman Jarak Kepyar (Ricinus communis L.) akibat Perlakuan Kolkisin Permatasari, Lalita; Waluyo, Budi; Kuswanto, Kuswanto
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1032

Abstract

Jarak kepyar merupakan tanaman yang dimanfaatkan pada bagian bijinya. Biji jarak kepyar mengandung sekitar 60% minyak, yang disebut dengan minyak kastor. Minyak kastor sering digunakan pada berbagai kepentingan industri, sehingga perlu adanya peningkatan produksi biji jarak kepyar. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi biji jarak kepyar yaitu dengan pemberian kolkisin sehingga menghasilkan perubahan karakter pada biji. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian kolkisin terhadap karakteristik biji tanaman jarak kepyar. Penelitian ini dilaksanakan di Ngijo, Karangploso, Malang. Penelitian ini menggunakan 8 genotip jarak kepyar (C856, C864, C1012, Thailand Dwarf, Jayas, ASB 22, ASB 60, dan ASB 81) dan masing-masing genotip diberi perlakuan kolkisin 500 ppm dan 0 ppm (kontrol). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kolkisin berpengaruh terhadap keragaman karakter semua genotip. Kolkisin menyebabkan perubahan terhadap seluruh karakter pada masing-masing genotip, kecuali bobot biji total pada genotip C1012.
Evaluasi Varietas Kacang Panjang Ungu (Vigna sesquipedalis L. Fruwirth) Hasil Pemurnian Genetik Santosa, Wahyu Puji; Kuswanto, Kuswanto
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1045

Abstract

Kacang panjang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Salah satu varietas kacang panjang adalah kacang panjang berpolong ungu. Penampilan polong berwarna ungu pada kacang panjang menunjukkan adanya kandungan zat antosianin. Saat ini varietas kacang panjang berpolong ungu telah dilakukan kegiatan pemurnian genetik sebelumnya dan telah ada dalam penyimpanan selama 1 tahun dalam jumlah yang terbatas. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi hasil kemurnian genetik kacang panjang berpolong ungu. Penelitian ini berlokasi di Agrotechnopark Universitas Brawijaya Desa jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang ± 330 mdpl yang dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2017. Bahan yang digunakan meliputi 6 varietas kacang panjang berpolong ungu yaitu BU1, BU2, BU3, BU4, BU5 dan BU6. Hasil dari penelitian ini keenam varietas kacang panjang ungu diketahui keenam varietas telah murni secara genetik, berdasarkan hasil pengamatan dengan perbandingan deskripsi Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) telah sama atau seragam. Pada karakter kuantitatif didapatkan nilai KK rendah hingga sedang yang membuktikan tingkat keragaman varietas tersebut sempit.
Evaluasi Keragaman dan Potensi Galur Kecipir (Psopocarpus tetragonolobus L.) Lokal Hasil Koleksi Sari, Nita Dia Permata; Adiredjo, Afifuddin Latif; Kuswanto, Kuswanto
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 12 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1050

Abstract

Permasalahan pengembangan kecipir di Indonesia ialah budidaya di masyarakat rendah, dikarenakan preferensi konsumen dan petani rendah (dikarenakan rasa, umur berbunga panjang dan fruit set rendah). Padahal hampir seluruh bagian kecipir dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan dan Indonesia termasuk pusat ke-ragaman kecipir dengan variasi dan potensi besar untuk dikembangkan. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengevaluasi keragaman dan mengetahui potensi galur kecipir lokal hasil koleksi dari beberapa provinsi di Indonesia. Penelitian ini dilaksa-nakan pada bulan Februari–Agustus 2017 di Agro Techno Park Universitas Brawijaya Ds. Jatikerto, Kec. Kromengan Kab. Malang. Penelitian ini menggunakan metode baris tunggal dengan pengamatan pada setiap individu. Bahan yang digunakan ialah 30 galur kecipir lokal dan 1 galur UB sebagai kontrol. Hasil evaluasi keragaman menunjukkan bahwa terdapat keragaman antar galur terdapat pada karakter jumlah bunga per tanaman, jumlah polong per tanaman, berat per polong, fruit set, panjang polong dengan nilai heritabilitas tinggi pada karakter jumlah bunga per buku, berat per polong, panjang polong dan lebar polong (0,79 , 0,77 , 0,93 dan 0,78). Sedangkan Hasil penentuan potensi galur, terdapat 5 galur yang memiliki karakter unggulan untuk dikembangkan lebih lanjut yaitu NSM-2 dengan karakter unggul yaitu jumlah polong per tanaman (73 polong),  fruit set (23,52%), polong tetap lunak dan panjang polong (37,81 cm), PLB-1, PTL-2, MNN-1 dan SWM-1.
Kemurnian Meningkat pada Tiga Varietas Kacang Panjang (Vigna sesquipedalis (L.) Fruwirth) pada Rejuvinasi Pertama Astuti, Putri Puji; Kuswanto, Kuswanto
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 12 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1056

Abstract

Produktivitas polong segar kacang panjang (Vigna sesquipedalis (L.) Fruwirth) di tingkat petani Indonesia masih tergolong rendah. Varietas unggul baru yang mempunyai produktivitas dan stabilitas yang tinggi membutuhkan sumber-sumber gen unggul. Varietas yang sudah ada perlu dilakukan rejuvinasi agar benih mengalami pere-majaan kembali, sehingga viabilitas benih saat disimpan tetap terjaga. Penelitian ini bertujuan untuk merejuvinasi dan mengevaluasi kemurnian varietas kacang panjang. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Dadaprejo Kecamatan Junrejo, Kota Batu pada bulan Juni sampai dengan bulan September 2017. Bahan yang digunakan adalah varietas Brawijaya 1, Brawijaya 3, Brawijaya 4, Bagong 3, dan pupuk kandang. Metode penelitian dengan penanaman langsung semua varietas dan pengamatan secara single plant. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas Brawijaya 1, Brawijaya 4 dan Bagong 3 berhasil direjuvinasi dengan menghasilkan benih baru yang memiliki viabilitas diatas 85%, serta memiliki keragaman yang rendah pada parameter umur berbunga, jumlah bunga, umur segar, jumlah polong, ukuran biji, jumlah biji per polong dan bobot 100 butir.
Observasi Keberadaan dan Keragaman Tanaman Kelor (Moringa oleifera L.) di Kabupaten Malang Adli, Magnus; Kuswanto, Kuswanto
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 6 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1158

Abstract

Kelor (Moringa oleifera L.) adalah anggota dari suku Moringaceae yang tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia. Tanaman kelor tumbuh hampir di seluruh daerah di Indonesia termasuk Kabupaten Malang, Jawa Timur. Informasi tentang keberadaan tanaman kelor berdasarkan ketinggian, suhu, kelembaban dan curah hujan serta keragaman tanaman kelor di Kabupaten Malang masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan sebaran dan mempelajari keragaman tanaman kelor di Kabupaten Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan April – Juni 2018. Penelitian dilaksanakan di 9 Kecamatan di Kabupaten Malang. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi lapang tanaman kelor yang berada di Kabupaten Malang. Analisis data yang digunakan adalah dengan membuat pemetaan menggunakan software Google Earth. Pengelompokkan aksesi tanaman kelor dilakukan dengan analisis kluster berdasarkan Agglomerative Hierarchical Clustering (AHC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa didapatkan 66 tanaman kelor yang tersebar di 9 Kecamatan di Kabupaten Malang. Tanaman kelor tersebar pada ketinggian 323 - 720 m diatas permukaan laut, kisaran suhu udara 24 - 280C, kisaran kelembaban 62 – 72% dan kisaran curah hujan 200 – 233 mm. Berdasarkan hasil dari dendrogram, tanaman Kelor di Kabupaten Malang memiliki keragaman yang luas terhadap 20 karakter kualitatif dengan koefisien dissimilarity dengan rentang 0 – 22.5%. Pada tingkat koefisien dissimilarity 9.8% didapatkan 6 kluster tanaman kelor. Potensi daerah yang dapat dijadikan sebagai budidaya tanaman kelor adalah Kecamatan Kepanjen dan Singosari dengan kluster 4 berpotensi tinggi untuk menghasilkan keragaman genetik baru yang lebih luas.
Eksplorasi dan Karakterisasi Tanaman Kesemek (Diospyros kaki L.) di Jawa Timur Mashar, Mohamad Fakhri; Kuswanto, Kuswanto
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 6 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1162

Abstract

Tanaman kesemek saat ini menjadi perhatian karena selain memiliki banyak khasiat kesemek memiliki harga jual yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan sebaran tanaman kesemek dan  menentukan keanekaragaman kesemek berdasarkan karakter morfologi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Febuari-April 2018 di Kecamatan Bumiaji, Kecamatan Tirtoyudo, dan Kecamatan Ampelgading Jawa Timur. Metode penelitian menggunakan metode survei dan eksplorasi yaitu pengamatan langsung pada objek yang diamati di lapang. Keberadaan tanaman kesemek di Jawa Timur hanya ditemukan di 3 kecamatan dan 4 desa dimana terdapat 30 klon tanaman kesemek yang memiliki keragaman tinggi. Didapatkan 2 kelompok menyebar pada koefisien kemiripan 0,02-0,82 berdasarkan hasil analisis jarak genetik menggunakan AHC (Analysis Hierarchical Clustering).
Perbandingan Sebaran dan Pemusatan Data Karakter Jarak Kepyar (Ricinus communis L.) Generasi CT2 dan CT1(CT1) Praptoko, Regina Sotya Rahagi; Waluyo, Budi; Kuswanto, Kuswanto
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 11 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1280

Abstract

Induksi poliploidi dalam metode pemuliaan tanaman merupakan salah satu metode yang banyak dilakukan dalam bidang pertanian. Metode ini digunakan untuk memperoleh genotip baru suatu tanaman melalui penggandaan kromosom yang mampu menghasilkan hasil lebih unggul baik secara fisiologis maupun morfologis. Penggunaan metode ini tidak lagi hanya digunakan pada tanaman pangan namun juga tanaman berpotensi bahan baku industri, salah satunya adalah Jarak kepyar. Jarak kepyar (Ricinus communis L.) adalah tanaman penghasil minyak yang memiliki nilai tinggi dalam bidang industri, farmasi, dan sektor pertanian. Tanaman ini telah cukup lama digunakan secara komersial sebagai sumber energi terbarukan dan telah banyak dibudidayakan. Hal inilah yang melatarbelakangi penelitian ini dilakukan. Tujuan dari penelitian ini diantaranya untuk mempelajari sebaran dan pemusatan data karakter, mengetahui keragaman tiap karakter, dan membandingkan nilai keragaman karakter antar dan dalam populasi jarak kepyar generasi CT2 dan CT1(CT1). Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2018 – Mei 2019 bertempat di lahan percobaan Jatimulyo, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang. Metode penelitian ini berupa rancangan non experimental menggunakan penanaman baris tunggal dan analisa dengan uji-t. Bahan percobaan yang diujikan adalah 16 galur jarak kepyar yang terdiri dari dua populasi generasi yaitu CT2 yang diperoleh dari generasi CT1 dengan perlakuan kolkisin 500 ppm dan CT1(CT1) yang diperoleh dari generasi CT0(CT1) dengan perlakuan kolkisin kembali sebanyak 2000 ppm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa generasi CT2 dan CT1(CT1) memiliki nilai keragaman yang berbeda pada setiap variabel. Berdasarkan uji-t diketahui pula bahwa galur C864 merupakan galur yang menunjukkan peningkatan genetik ditunjukkan dengan nilai uji-t signifikan pada hampir seluruh variabel.