Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Aplikasi minyak Pala Fakfak (Myristica argentea Warb) sebagai agen antimikroba penghambat mikroba patogen pada daging merah Suloi, Andi Fitra; Nurmiati, Nurmiati; Faida, Nur
Agrokompleks Vol 24 No 1 (2024): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v24i1.721

Abstract

Daging merupakan salah satu produk pangan yang sangat rentan terhadap kontaminasi bakteri patogen karena kandungan protein yang tinggi, sebagai sumber asam amino esensial, vitamin dan mineral. Bakteri yang bertanggung jawab atas kerusakan daging seperti Staphylococcus aureus, Listeria monocytogenes dan Escherichia coli yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit bahkan kematian. Pala Fakfak (Myristica argentea Warb) dikenal sebagai tanaman rempah yang memiliki nilai ekonomi dan multiguna yang berperan sebagai agen antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur efektivitas minyak pala dalam penghambatan pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli serta mengetahui pengaruh minyak pala dalam menghambat pertumbuhan bakteri patogen pada daging. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli hingga September 2023. Ekstraksi minyak pala menggnakan destilasi uap. Aktivitas antibakteri minyak pala diuji menggunakan metode cakram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen minyak pala Fakfak sangat rendah yakni 2.84%. Zona hambat bakteri Staphylococcus aureus adalah 6,53 ± 0,19 mm sedangkan zona hambat terhadap bakteri Escherichia coli adalah 3,43 ± 0,19 mm. Minyak pala efektif menghambat pertumbuhan mikroba pada konsentrasi minyak pala 15% selama 48 jam dengan jumlah mikroba 5 x 102. Derajat keasaman terendah pada daging yang telah ditetesi minyak pala diinkubasi selama 24 jam pada perlakuan penambahan minyak pala sebesar 15% yakni 4,47.
Pelatihan Pembuatan Camilan Dendeng Ikan Tongkol Komo Bagi Kelompok Ibu-Ibu Binaan Koperasi Bhinneka Henggi Mas Kabupaten Fakfak Maryati; Ramadhana, Arga; Suloi, Andi Fitra
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 14 No 1 (2024): Juli 2024
Publisher : LPPM UNINUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30999/jpkm.v14i1.3066

Abstract

Komo mackerel fish in Fakfak Regency is abundantly available and the price is also the cheapest among other fish. So far, there has been more education on nutmeg processing compared to fish processing. Bhinneka Henggi Mas Cooperative is a cooperative engaged in marketing that sells typical Fakfak gift hands where the products sold come from Cooperative Assisted Women. However, the cooperative-assisted mother's group still lacks creativity in fish processing due to low levels of education and knowledge. Therefore, the Community Service Team provided a solution in the form of training in making Komo mackerel jerky snacks for mothers assisted by the Henggi Mas Cooperative. This community service program provides benefits for Henggi Mas Cooperative Assisted Mothers in improving soft skills and science and technology. It can also be used as additional income because this product can be of high economic value. In general, the implementation of this service program includes three stages, theory presentation, practical assistance, and training evaluation. The mackerel jerky snack formula contains fresh komo mackerel, flour, spices, and water. After receiving training, the women the Henggi Mas Cooperative assisted have the knowledge and skills to process komo mackerel fish into jerky snack products.  Keywords: Fish Jerky, Komo Mackerel Fish, Snack, Training
Karakteristik fisikokimia dan skirining fitokimia cuka sari daging buah pala Fakfak (Myristica argantea Warb) Nurmiati, Nurmiati; Suloi, Andi Fitra
Agrokompleks Vol 25 No 1 (2025): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v25i1.921

Abstract

Daging buah pala Fakfak merupakan bagian dari buah pala yang memiliki nilai ekonomi rendah karena masih minim pemanfaatan. Kandungan karbohidrat, serat, dan antioksidan pada daging buah pala menjadi potensi untuk diolah menjadi cuka sari buah untuk pemanfaatan yang lebih luas. Penelitian ini perlu dilakukan sebagai tahapan awal memperoleh cuka sari daging buah pala Fakfak untuk pemanfaatan daging buah pala yang lebih luas secara umum dan memperoleh manfaat dari cuka sari buah pala Fakfak sebagai minuman fungsional secara khusus. Tujuan penelitin ini untuk mengetahui sifat kimia dan skirining fitokimia pada cuka sari daging buah pala yang dihasilkan. Rancangan percobaan penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 1 faktor yaitu pengecilan ukuran daging buah pala dengan tiga taraf (potong dadu, penghalusan tanpa disaring, penghalusan dengan disaring). Penelitian ini dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama fermentasi cuka sari daging buah pala. Tahap kedua adalah analisa sifat fisikokimia dan skirining fitokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cuka sari daging buah pala yang diperoleh dengan perlakuan potong dadu, penghalusan tanpa disaring dan penghalusan dengan disaring memiliki nilai pH masing 2, total asam masing-masing 0,43%, 0,49%, 0,48%, total padatan terlarut masing-masing 1,8 obrix, 3 obrix dan 2,05 obrix, kadar alkohol masing-masing 3%, 6,9% dan 4,9%. Skrining fitokimia menunjukkan hasil yang positif pada senyawa alkaloid, tanin dan polifenol, sedangkan pada senyawa flavonoid, saponin dan steroid menunjukkan hasil yang negatif.
Optimizing Village Economic Potential Through Fried Onion Production and Packaging Training with BUMDes in Basseang Village, Pinrang: Optimalisasi Potensi Ekonomi Desa Melalui Pelatihan Produksi dan Pengemasan Bawang Goreng Bersama BUMDes di Desa Basseang, Pinrang Jusmawandi; Muhlisah, Nurul; Suloi, Andi Fitra
Jurnal Inovasi dan Pengabdian Kaa Mieera Vol. 3 No. 1 (2025): April: Jurnal Inovasi Dan Pengabdian Kaa Mieera (JIPKAM)
Publisher : Politeknik Negeri Fakfak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60000/jipkam.v3i1.16

Abstract

Rural potential is an important asset in running the village government system. If managed properly, it will bring economic value to the village community. The fried onion production and packaging training in Basseang Village aims to increase the added value of local commodities and improve community skills in production and marketing. This program is carried out with a participatory approach involving the community, village government, and Village-Owned Enterprises (BUMDes). The results of the training showed an increase in the technical skills of participants in processing shallots into high-quality fried onions as well as an understanding of the importance of packaging and marketing strategies. In addition, this training encourages social change by increasing public awareness of local resource-based business opportunities. The main challenges faced include limited capital and production continuity. Therefore, further support from various stakeholders is needed so that this program can be sustainable and have a long-term impact on the village economy.
Identifikasi Senyawa Fitokimia dalam Minyak Pala Fakfak (Myristica argentea Warb) secara Kualitatif Suloi, Andi Fitra; Nurmiati, Nurmiati; Djurumudi J, Khairunnisa Noervaqriani; Kalista, Ayu
JASATHP: Jurnal Sains dan Teknologi Hasil Pertanian Vol 5 No 1 (2025): Mei
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Sains dan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jasathp.v5i1.1781

Abstract

Papuan nutmeg (Myristica argentea Warb.) is distributed from the Papua Peninsula to Papua New Guinea. This species is a native and endemic plant of Papua, with a wide distribution in West Papua, particularly in Fakfak Regency. Compared to Banda nutmeg oil, Papuan nutmeg oil contains higher levels of terpineol and safrole, indicating its high potential for further development. Phytochemical compound identification is conducted to provide insight into the potential uses of the bioactive components found in nutmeg seeds, with the aim of optimizing their applications. This study aims to identify the phytochemical compounds present in Fakfak nutmeg oil and to determine its yield. The identification process was carried out qualitatively by reacting the nutmeg oil with specific chemical reagents that correspond to the target compounds. The oil was extracted using the steam distillation method with water as the solvent. The resulting oil yield was 2%, calculated using the decimalization method. Phytochemical screening revealed that the nutmeg oil tested positive for flavonoids, indicated by an orange color change; saponins, indicated by foam formation; and polyphenols, indicated by a green color change. In contrast, tannins were not detected in the sample.
Pelatihan Pembuatan Camilan Dendeng Ikan Tongkol Komo Bagi Kelompok Ibu-Ibu Binaan Koperasi Bhinneka Henggi Mas Kabupaten Fakfak Maryati; Ramadhana, Arga; Suloi, Andi Fitra
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 14 No 1 (2024): Juli 2024
Publisher : LPPM UNINUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30999/jpkm.v14i1.3066

Abstract

Komo mackerel fish in Fakfak Regency is abundantly available and the price is also the cheapest among other fish. So far, there has been more education on nutmeg processing compared to fish processing. Bhinneka Henggi Mas Cooperative is a cooperative engaged in marketing that sells typical Fakfak gift hands where the products sold come from Cooperative Assisted Women. However, the cooperative-assisted mother's group still lacks creativity in fish processing due to low levels of education and knowledge. Therefore, the Community Service Team provided a solution in the form of training in making Komo mackerel jerky snacks for mothers assisted by the Henggi Mas Cooperative. This community service program provides benefits for Henggi Mas Cooperative Assisted Mothers in improving soft skills and science and technology. It can also be used as additional income because this product can be of high economic value. In general, the implementation of this service program includes three stages, theory presentation, practical assistance, and training evaluation. The mackerel jerky snack formula contains fresh komo mackerel, flour, spices, and water. After receiving training, the women the Henggi Mas Cooperative assisted have the knowledge and skills to process komo mackerel fish into jerky snack products.  Keywords: Fish Jerky, Komo Mackerel Fish, Snack, Training
Sifat Fisikokima Tepung Komposit Bebas Gluten Nurmiati, Nurmiati; Hutajulu, Petrus Oktavianus; Suloi, Andi Fitra
Pro Food Vol. 10 No. 1 (2024): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/profood.v10i1.285

Abstract

Konsumsi tepung dengan kandungan gluten telah menyebabkan pemicu celiac disease. Diet penggunaan gluten dapat dilakukan dengan menggunakan tepung bebas gluten. Pembuatan tepung komposit bebas gluten dapat dilakukan dengan menggunakan pangan lokal seperti pati sagu, ubi jalar kuning, dan kacang hijau. Penggunaan kacang hijau yang telah direndam dan dikecambahkan dilakukan untuk mengurangi zat antinutrisi, meningkatkan kandungan protein dan daya cerna, serta peningkatan sifat fungsioanal tepung komposit tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sifat kimia dan sifat fungsional formulasi tepung komposit. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif. Penelitian dilakukan dengan pembuatan tepung dari pangan lokal, kemudian membuat formulasi tepung komposit, selanjutnya dilakukan analisa sifat fisik, kimia dan sifat fungsional terhadap tepung komposit yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerahan (lightness) tepung komposit berkisar antara 88,18-87,19; dengan nilai a (kemerahan) berkisar antara 1,90-2,74; nilai b (kekuningan) berkisar antara 12,23-14,56. Penurunan nilai higroskopisitas ditunjukkan pada formulasi tepung komposit dibandingkan dengan higroskopisitas bahan baku. Nilai densitas pemadatan tepung komposit yang diperoleh yaitu 0,96 gr/ml. Perubahan sifat kimia ditemukan pada tepung kecambah kacang hijau, yaitu pengurangan kadar lemak dan peningkatan kadar serat pada tepung kecambah kacang hijau. Namun terjadi penurunan kadar serat pada formulasi tepung komposit dengan tepung kecambah kacang hijau. Peningkatan daya serap air, daya serap minyak dan kelarutan juga ditemukan pada tepung komposit dengan penambahan tepung kecambah kacang hijau. Peningkatan daya serap air dan swelling power ditemukan pada formulasi tepung komposit.