Armita, Deffi
Department Of Agronomy, Faculty Of Agriculture, Universitas Brawijaya

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Pupuk Nitrogen Terhadap Pertumbuhan Tomat (Solanum lycopersicum L.) pada Dua Varietas Lokal Zakiah, Suci Gita; Armita, Deffi; Islami, Titiek
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 11 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1017

Abstract

Tomat (Solanum lycopersicum L.) salah satu komoditas hortikultura yang masih memerlukan penanganan serius dalam meningkatkan pertumbuhan, terutama pada varietas lokal. Salah satu teknik budidaya yang berperan dalam mencapai pertum-buhan yang maksimal adalah pemupukan. Unsur hara N merupakan komponen yang mempengaruhi pertumbuhan vegetatif tanaman tomat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pemberian pupuk Nitrogen pada pertumbuhan tanaman tomat, mempelajari respon varietas tomat lokal pada pemberian dosis pupuk Nitrogen yang berbeda, serta mempelajari interaksi varietas tomat dengan dosis pupuk Nitrogen. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bocek Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang pada bulan April sampai dengan bulan Juni 2017. Bahan yang digunakan adalah media untuk pembibitan berisi campuran tanah dan pupuk kandang benih tomat varietas Karina dan Mawar, Pupuk Urea sesuai perlakuan , Pupuk SP36 dan pupuk KCl. Metode penelitian menggunakan Faktorial dengan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah Dosis pupuk Nitrogen (N) yang terdiri dari N1 : 100 kg N ha-1, N2 : 125 kg N ha-1, N3 : 150 kg N ha-1, N4 : 175 kg N ha-1, N5 : 200 kg N ha-1. Faktor kedua adalah Varietas Tomat lokal (V) yaitu Varietas Karina (V1) dan Varietas Mawar (V2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi nyata pada faktor pertumbuhan, namun  pemupukan nitrogen berpengaruh nyata pada tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah bunga. Varietas Karina menghasilkan tinggi tanaman, jumlah bunga, dan fruit set yang lebih tinggi dibandingkan dengan varietas Mawar.
Respons Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) Terhadap Aplikasi Pupuk Kandang dan EM4 pada Sistem Tumpangsari dengan Terung (Solanum melongena L.) Kholivia, Anita; Armita, Deffi; Maghfoer, Mochammad Dawam
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1027

Abstract

Peningkatan efisiensi pemanfaatan lahan serta keanekaragaman tanaman diperlukan melalui sistem penanaman tumpangsari. Pengelolaan unsur hara yang baik merupakan faktor yang menentukan keberhasilan penanaman tumpangsari kacang panjang dengan terung. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh berbagai dosis pupuk kandang kambing dan konsentrasi EM4 pada pertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang yang ditanam secara tumpangsari dengan terung. Penelitian dilaksanakan pada Maret-Juli 2017 di desa Wonomulyo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah dosis pupuk kandang yang terdiri dari 3 taraf  yaitu 10 ton/ha, 15 ton/ha dan 20 ton/ha, sedangkan faktor kedua yaitu konsentrasi EM4 yang terdiri 4 taraf yaitu 0, 10, 15 dan 20 ml/l. Hasil penelitian tidak terdapat interaksi antara pemberian dosis pupuk kandang dan konsentrasi EM4 pada semua  parameter. Secara terpisah perlakuan pupuk kandang dan EM4 mempengaruhi jumlah daun, diameter batang, luas daun, jumlah daun, jumlah polong per tanaman, bobot polong per tanaman, bobot polong per petak dan bobot polong per hektar. Bobot polong per hektar pada pemberian pupuk kandang menunjukkan hasil tertinggi dengan dosis 15 ton/ha yaitu 14,35 ton/ha. Sedangkan pada pemberian EM4 didapatkan pada jumlah EM4 konsentrasi 20 ml/l yaitu 14,83 ton/ha.
Pengaruh Pupuk Fosfor Terhadap Pertumbuhan Dua Varietas Tomat Lokal Ronafani, Aditya; Armita, Deffi; Karyawati, Anna Satyana
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 12 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1061

Abstract

Fosfor berperan penting pada pertumbuhan tanaman. Kekurangan fosfor dapat menye-babkan tanaman kerdil. Saat ini, tidak ada rekomendasi pupuk fosfor yang tersedia pada tanaman tomat varietas lokal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pemberian pupuk fosfor pada pertumbuhan tanaman tomat, mempelajari respon varietas tomat lokal pada pemberian dosis pupuk fosfor yang berbeda, serta mempelajari interaksi varietas tomat dengan dosis pupuk fosfor. Penelitian ini dilaksa-nakan di desa Bocek, Malang, pada bulan maret sampai juli 2017. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dan terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah Varietas Tomat lokal (V) yaitu Varietas Karina (V1) dan Varietas Mawar (V2). Faktor kedua adalah Dosis pupuk Fosfor (P) yang terdiri dari 5 taraf : (75, 100, 125, 150 dan 175 kg.P2O5.ha-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi nyata pada parameter pertum-buhan, namun  pemupukan fosfor berpengaruh nyata pada tinggi tanaman dan jumlah daun. Varietas Mawar memiliki rata-rata tinggi tanaman dan jumlah daun lebih tinggi daripada varietas Karina. Pemberian  pupuk fosfor sebanyak 175 kg.P2O5.ha-1 mampu mengoptimalkan pertumbuhan tanaman.
Perbedaan Respon Pertumbuhan Varietas Tomat (Lycopersicon esculentum Mill) pada Pemberian Pupuk Kalium Fitri, Dian Aida; Armita, Deffi; Maghfoer, Mochammad Dawam
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1072

Abstract

Tomat (Lycopersicon esculentum Mill) merupakan komoditas unggulan yang ber-nilai ekonomi tinggi. Tomat masih memer-lukan penanganan serius terutama dalam hal peningkatan pertumbuhan dan produksi. Untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tomat, upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan kegiatan pemu-pukan serta penggunaan varietas yang cocok dengan lahan budidaya. Dalam budidaya tanaman tomat, perlu diperhatikan tentang pemberian nutrisi agar tanaman mampu tumbuh dengan optimal. Unsur Kalium sangat dibutuhkan oleh tanaman tomat untuk mengoptimalkan pertumbuhan serta me-ningkatkan produksi. Buah tomat memiliki berbagai macam varietas lokal maupun impor. Penelitian bertujuan untuk mem-pelajari respon varietas tomat pada dosis pupuk kalium yang berbeda, mempelajari pengaruh perbedaan varietas tomat pada pertumbuhan tanaman tomat dan mempelajari pengaruh pupuk Kalium pada pertumbuhan tanaman tomat. Penelitian dilaksanakandi desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada bulan April hingga Juni 2017. Penelitian ini menggunakan RAK (Ran-cangan Acak Kelompok) dengan 2 faktor dan  3 ulangan. Perlakuan pertama meng-gunakan 2 varietas tomat lokal yaitu: V1 (varietas Karina) dan V2 (varietas Mawar). Perlakuan kedua menggunakan pupuk KCl yang terdiri dari 5 taraf dosis yakni: K1 (50 kg.ha-1 K2O), K2 (100 kg.ha-1 K2O), K3 (150 kg.ha-1 K2O), K4 (200 kg.ha-1 K2O) dan K5 (250 kg.ha-1 K2O). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi yang nyata antara perlakuan varietas dengan pemberian pupuk kalium. Akan tetapipada perlakuan varietas memberikan pengaruh nyata pada tinggi tanaman dan jumlah daun. Sedangkan pemberian pupuk kalium tidak berpengaruh pada seluruh parameter pengamatan.
Pengaruh Pemberian Sumber Pupuk Kalium dan Dosis Pupuk Fosfor terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Haidlir, Mutiara Nisa; Koesriharti, Koesriharti; Armita, Deffi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 5 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1127

Abstract

Kacang hijau (Vigna radiata L.) ialah salah satu tanaman Leguminosae yang cukup penting di Indonesia setelah kedelai dan kacang tanah. Permintaan kacang hijau mengalami peningkatan seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, namun produksi kacang hijau belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Usaha untuk meningkatkan produksi kacang hijau dapat ditempuh melalui aplikasi dosis pupuk yang tepat sehingga pertumbuhan dan hasil tanaman dapat optimal. Tanaman yang kekurangan kalium daunya akan menguning dan akan berpengaruh pada proses fotosintesis sehingga produksi kacang hijau akan menurun. Selain pupuk kalium sebagai sumber nutrisi, tanaman kacang hijau juga memerlukan pupuk fosfor untuk membantu pertumbuhan, pembentukan protein, pembentukan akar, mempercepat tua buah atau biji–bijian dan memperkuat tanaman. Penelitian dilaksanakan di Balai Sertifikasi Benih dan Palawija Kecamatan Singosari Kabupaten Malang pada September hingga November 2017. Pene-litian dilaksanakan dengan menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan 2 faktor dan diulang 3 kali. Faktor pertama adalahsumber pupuk kalium, yaitu K1:KCl110kg K2O ha-1, K2: K2SO4110kg K2O ha-1. Faktor kedua adalah dosis pupuk fosfor, yaitu P0: tanpa pupuk fosfor, P1: 50 kg P2O5/ha, P2: 100kg P2O5/ha, P3: 150 kg P2O5/ha, P4: 200kg P2O5/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk KCl mampu meningkatkan pertumbuhan dan jumlah polong isi per tanaman serta bobot biji per tanaman  kacang hijau dibandingkan dengan peng-gunaan pupuk K2SO4. Pemberian pupuk fosfor dengan dosis 50 kg.ha-1 dan 100 kg.ha-1 mampu meningkatkan jumlah polong isi per tanaman kacang hijau.
Pengaruh Jenis dan Dosis Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Styarini, Ririn; Koesriharti, Koesriharti; Armita, Deffi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 7 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1181

Abstract

Selada (Lactuca sativa L.) merupakan tanaman sayuran dengan bentuk daun bergelombang dan berwarna hija kekuningan. Tanaman Selada  merupakan tanaman semusim yang dapat tumbuh pada daerah tropis dan subtropis serta memiliki total produksi yang cukup tinggi di Asia. Duaja (2012) menjelaskan bahwa tanaman selada memliki kandungan mineral, diantaranya iodium, fosfor, besi, kalsium, kalium, vitamin A, asam folat, dan beta karoten yang penting bagi kesehatan. Pemupukan nitrogen merupakan upaya untuk membantu pertumbuhan tanaman agar dapat berkembang dan meningkatkan produksi  tanaman. Penelitian meng-gunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari sepuluh perlakuan yaitu N0 : Tanpa pupuk N, N1 : NPK 50 kg N / ha, N2 : NPK 75 kg N / ha, N3 : NPK 100 kg N / ha, N4 : Urea 50 kg N / ha, N5 : Urea 75 kg N / ha, N6 : Urea 100 kg N / ha, N7 : ZA 50 kg N / ha, N8 : ZA 75 kg N / ha, N9 : ZA 100 kg N / ha. . Variabel pengamatan yang digunakan adalah luas daun, bobot kering total tanaman, bobot segar total tanaman. Hasil penelitian pupuk ZA dosis 100kg/ha menunjukkan hasli luas daun  lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan tanpa pupuk nitrogen. Pada parameter bobot kering tanaman pupuk ZA dosis 100kg/ha dan pupuk NPK 100kg/ha menunjukkan hasil bobot kering tinggi dibandingkan perlakuan tanpa pupuk nitrogen. Parameter hasil bobot segar total tanaman menunjukkan pupuk ZA 100kg/ha  lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan tanpa pupuk nitrogen.
Pengaruh Kadar Air Tanah dan Pemupukan MgSO4 terhadap Pertumbuhan Tanaman Stroberi (Fragaria x ananassa Duch.) Roosa, Vesta; Karyawati, Anna Satyana; Armita, Deffi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 8 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1191

Abstract

Buah stroberi (Fragaria x ananassa Duch.) adalah buah-buahan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dengan kandungan gizi buah yang tinggi. Pertumbuhan dan kualitas tanaman stroberi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pemberian nutrisi dan ketersediaan air tanah. Sehingga salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas stroberi yaitu dengan memperbaiki pengelolaan teknik budidaya tanaman khususnya nutrisi melalui pemupukan MgSO4 dan kadar air tanah di dalam media tumbuh. Penelitian  di-laksanakan pada bulan April hingga Agustus 2018 di Rumah Plastik Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan 2 faktor yaitu kadar air tanah dan pupuk MgSO4 dengan 3  ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Interaksi antara kadar air dan pupuk MgSO4 hanya terjadi pada parameter jumlah dan luas daun. Pemberian air 100%, 75% dan 50% kapasitas lapang disertai pupuk MgSO4 4 g.tan-1 menghasilkan jumlah daun yang lebih tinggi. Pemberian air dengan kapasitas lapang 100% dan 75% disertai 4 g.tan-1 pupuk MgSO4 menghasilkan luas daun yang lebih tinggi. Pemberian kadar air 75% kapasitas lapang menghasilkan panjang tanaman, jumlah stolon dan kandungan klorofil yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian air 50% kapasitas lapang. Pemberian pupuk MgSO4 sebanyak 4 g.tan-1 menghasilkan panjang tanaman, jumlah daun dan jumlah stolon yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa pemupukan MgSO4.
Pengaruh Kerapatan Naungan dan Dosis Pupuk Nitrogen pada Pertumbuhan, Hasil dan Kandungan Antosianin pada Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.) Damanik, Rofida Nurliawati; Armita, Deffi; Koesriharti, Koesriharti
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 8 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1206

Abstract

Bayam merahpotensial bila dikembangkan di daerah sempit atau pekarangan rumah namun hal ini dapat berdampak pada minimnya intensitas cahaya yang diterima tanaman akibat ternaungi bangunan atau tanaman lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui pengaruh intensitas cahaya yang berbeda melalui kerapatan naungan dan dosis pupuk nitrogen pada pertumbuhan, hasil dan kadar antosianin bayam merah. Penelitian dilaksa-nakan di Kebun Percobaan Universitas Brawijaya, Desa Jatimulyo, Malang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan petak terbagi dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Perlakuan kerapatan naungan dengan paranet (N) sebagai petak utama terdiri atas : N0= tanpa naungan, N1= kerapatan naungan 25%, N2= kerapatan naungan 50%. Dosis pupuk nitrogen (P) sebagai anak petak terdiri atas P0=tanpa pupuk (0 kg N ha-1), P1= 55 kg N ha-1, P2 = 110 kg N ha-1, P3 = 165 kg N ha-1. Hasil penelitian menunjukkan terjadi interaksi pada perlakuan kerapatan naungan dan dosis pupuk nitrogen terhadap beberapa parameter pertumbuhan dan hasil. Pertumbuhan dan hasil bahwa bayam merah lebih optimal pada kondisi tanpa naungan dengan dosis pupuk nitrogen 165 kg ha-1 . Dosis nitrogen yang optimum pada tanaman bayam merah adalah 110 kg ha-1karena menghasilkan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun dan kandungan klorofil yang tidak berbeda nyata dengan dosis 165 kg ha-1. Kadar antosianin menunjukkan lebih dipengaruhi oleh dosis nitrogen 165 kg ha-1 yang tidak berbeda nyata dengan dosis nitrogen 110 kg ha-1.
Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam dan Pupuk Kalium terhadap Pertumbuhan, Hasil dan Kualitas Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) Wardhani, Vanya Rizqi Kusuma; Armita, Deffi; Koesriharti, Koesriharti
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 9 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1234

Abstract

Tanaman tomat merupakan komoditas hortikultura yang memiliki beberapa kandungan yang berguna bagi kesehatan manusia, salah satunya likopen. Likopen pada tomat berguna untuk menjaga tubuh dari serangan penyakit. Unsur kalium berpengaruh pada peningkatan kandungan likopen tomat, karena dapat mempercepat aktivitas enzimatik dalam pembentukan likopen pada tomat. Penggunaan pupuk kandang ayam dapat menyuplai bahan organik untuk tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari interaksi antara pupuk kandang ayam dengan pupuk kalium terhadap pertumbuhan, hasil dan kualitas tanaman tomat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei hingga bulan September 2018 di Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 2 faktor. Faktor pertama adalah dosis pupuk kandang ayam (A) yang terdiri dari 2 taraf yaitu 15 ton ha-1 (A1) dan 25 ton ha-1 (A2). Faktor kedua adalah dosis pupuk kalium (K) yang terdiri dari 5 taraf yaitu 60 kg K2O ha-1 (K1), 95 kg K2O ha-1 (K2), 130 kg K2O ha-1 (K3), 165 kg K2O ha-1 (K4) dan 200 kg K2O ha-1 (K5), diperoleh 10 kombinasi perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi antara perlakuan pupuk kandang ayam dan pupuk kalium terhadap tinggi tanaman, umur berbunga, umur panen pertama, umur panen terakhir dan frekuensi panen. Perlakuan pemberian dosis pupuk kandang ayam 25 ton ha-1 menghasilkan tinggi tanaman, jumlah daun dan umur berbuah yang optimal dibandingkan dengan dosis 15 ton ha-1. Perlakuan pemberian pupuk kalium dengan berbagai dosis tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan, hasil dan kualitas tanaman tomat.
PENGARUH PERBEDAAN POLA TANAM SISTEM TUMPANGSARI PADA PERTUMBUHAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) Rulliyah, Binti; Armita, Deffi; Nihayati, Ellis
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.346 KB) | DOI: 10.21776/673

Abstract

Kedelai (Glycine max (L.) merrill) ialah komoditas pangan ketiga setelah padi dan jagung. Tanaman kedelai memiliki jarak tanam sempit yaitu 20 x 30 cm, 30 x 30 cm atau 40 x 10 cm serta memiliki umur yang relatif pendek yaitu 85 – 95 hari setelah tanam (HST). Disamping itu, pada akar tanaman kedelai terdapat bintil akar yang merupakan simbiosis antara akar dengan bakteri Rhizobium japanicum yang mampu menyumbangkan N dalam bentuk asam amino. Bintil akar berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai, selain itu juga dapat menyuburkan tanah karena penyediaan unsur nitrogen ke tanah dan meningkatkan N tanaman (%) yang ditanam bersamaan dengan tanaman kedelai. Sebaliknya, temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) ialah tanaman yang memiliki jarak tanam lebar serta memiliki umur panjang yaitu 10 – 12 bulan. Kelebihan pada tanaman kedelai serta kekurangan pada tanaman temulawak merupakan peluang untuk membudidayakan keduanya secara tumpangsari, sehingga mampu meningkatkan efisiensi lahan dan meningkatkan keuntungan petani. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Juni 2016 di Kebun Percobaan, Jatikerto, Kromengan, Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dan data dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), apabila terdapat pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji lanjut BNT (Beda Nyata Terkecil) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan, tanaman kedelai dengan pola tanam T6 (strip relay (K–T)) memiliki tinggi tanaman, luas daun dan berat brangkasan yang lebih tinggi dari pola tanam sistem tumpangsari yang lain.