Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model resilience halal supply chain pada industri coklat dengan studi kasus IRT Tithiek Tenger, sebuah industri rumah tangga di Malang yang berfokus pada produksi coklat halal berbasis seni budaya lokal. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus eksploratif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan pemilik usaha, karyawan produksi, pemasok bahan baku, dan distributor. Observasi langsung dan analisis dokumen juga digunakan untuk memperkuat data. Hasil penelitian menunjukkan lima dimensi utama yang mendukung ketahanan rantai pasok halal: kapasitas mitigasi risiko melalui diversifikasi pemasok dan buffer stok; kecepatan pemulihan dengan fleksibilitas distribusi; kepatuhan halal melalui audit rutin dan sertifikasi bahan baku; adaptabilitas dalam merespons permintaan pasar melalui inovasi produk dan pemasaran digital; serta strategi membangun kepercayaan konsumen melalui transparansi pelabelan halal dan edukasi. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan diversifikasi pemasok, kapasitas stok, dan adopsi teknologi digital untuk memastikan keberlanjutan operasional. Selain itu, agenda riset mendatang dapat berfokus pada penerapan teknologi blockchain untuk meningkatkan transparansi dan kehalalan rantai pasok, serta pengembangan indikator kuantitatif untuk mengukur ketahanan sistem. Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan model rantai pasok halal yang tangguh, adaptif, dan berkelanjutan, khususnya dalam industri coklat.