Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analysis of Green Oxidizer Utilization in Composite Propellants and Its Implications for the Resilience of National Defense Systems Ilmi, Nurul; Siahaan, Timbul; Putra, I Nengah; Putra, Rizky Dwiandra; Haryanto, Aris
Indonesian Journal of Advanced Research Vol. 4 No. 6 (2025): June 2025
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/ijar.v4i6.14678

Abstract

The development of environmentally friendly propellant technology has become a primary focus in the defense industry. Composite propellants, which have traditionally relied on Ammonium Perchlorate (AP), offer high performance but pose environmental concerns due to the emission of corrosive chlorine compounds. This study aims to evaluate the potential use of green oxidizers such as Ammonium Dinitramide (ADN), Hydrazinium Nitroformate (HNF), hexahydro-1,3,5-trinitro-1,3,5-triazine (RDX), and octahydro-1,3,5,7-tetranitro-1,3,5,7-tetrazocine (HMX) as alternatives to AP. A qualitative literature review method was employed, drawing from various national and international scientific sources. Findings show that ADN and HNF offer promising performance and are more eco-friendly due to no chlorine emissions. However, challenges like thermal stability, hygroscopicity, and high production costs remain. This research highlights the potential of green oxidizers to reduce pollution and enhance national defense industry sustainability.
Kesenjangan Keamanan Maritim: Kontribusi Industri Pertahanan pada keamanan Maritim Putro, Tri Guntoro Sukarno; Putra, I Nengah; Sulistyadi, Edy; Sholihah, Tyan Hidayatus
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 4, No 2 (2025): July 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v4i2.5116

Abstract

Isu keamanan maritim menjadi isu yang sangat strategis untuk diperhatikan saat ini Indonesia sedang menghadapi permasalahan keamanan maritim yang mengancam sumber daya maritim kita dan kedaulatan negara, Indonesia memiliki kepentingan yang besar dikawasan Asean sebagai pemimpin dalam mewujudkan keamanan maritim dikawasan, mengingat potensi maritim kita karena diperkirakan sekitar 90% perdagangan global diangkut melalui laut, di mana 40% di antaranya melewati perairan Indonesia, akan tetapi Indonesia memiliki kesenjangan dalam melaksanakan kegiatan pengamanan wilayah maritim kita, kesenjangan itu timbul akibat tidak terpenuhinya referensi armada patroli baik udara maupun laut sehingga berdampakan pada cakupan area patroli diwilayah perairan Indonesia. Patroli yang dilakukan oleh unsur udara (pesawat) dan laut (kapal) bertujuan untuk mendukung pengawasan dan pengamanan Wilayah Perairan Indonesia dan Wilayah Yurisdiksi Indonesia dari pelanggaran dan kejahatan hukum di wilayah laut, rata – rata cakupan area patroli udara berkisar 62% sedangkan patroli laut di angka 60% dari total wilayah maritim dan yurisdikasi pada semua instansi yang berwewenang, kondisi ini diakibatkan dari tidak terpenuhinya referensi kebutuhan armada patroli dibeberapa instansi.
Kesenjangan Keamanan Maritim: Kontribusi Industri Pertahanan pada keamanan Maritim Putro, Tri Guntoro Sukarno; Putra, I Nengah; Sulistyadi, Edy; Sholihah, Tyan Hidayatus
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 4, No 2 (2025): July 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v4i2.5116

Abstract

Isu keamanan maritim menjadi isu yang sangat strategis untuk diperhatikan saat ini Indonesia sedang menghadapi permasalahan keamanan maritim yang mengancam sumber daya maritim kita dan kedaulatan negara, Indonesia memiliki kepentingan yang besar dikawasan Asean sebagai pemimpin dalam mewujudkan keamanan maritim dikawasan, mengingat potensi maritim kita karena diperkirakan sekitar 90% perdagangan global diangkut melalui laut, di mana 40% di antaranya melewati perairan Indonesia, akan tetapi Indonesia memiliki kesenjangan dalam melaksanakan kegiatan pengamanan wilayah maritim kita, kesenjangan itu timbul akibat tidak terpenuhinya referensi armada patroli baik udara maupun laut sehingga berdampakan pada cakupan area patroli diwilayah perairan Indonesia. Patroli yang dilakukan oleh unsur udara (pesawat) dan laut (kapal) bertujuan untuk mendukung pengawasan dan pengamanan Wilayah Perairan Indonesia dan Wilayah Yurisdiksi Indonesia dari pelanggaran dan kejahatan hukum di wilayah laut, rata – rata cakupan area patroli udara berkisar 62% sedangkan patroli laut di angka 60% dari total wilayah maritim dan yurisdikasi pada semua instansi yang berwewenang, kondisi ini diakibatkan dari tidak terpenuhinya referensi kebutuhan armada patroli dibeberapa instansi.