Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

BERAT BADAN LAHIR DENGAN ROBEKAN PERINEUM PERSALINAN NORMAL PADA PRIMIGRAVIDA Subriah, Subriah; Husain, Hastuti; Nurjaya, Nurjaya
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 17, No 1 (2022): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v17i1.1951

Abstract

ABSTRACT In health care facilities, rupture perineal still occurs even though the baby is not born too big, either spontaneous rupture or rupture on purpose (episiotomy). According to APN clinical training, 2008 spontaneous rupture of the vagina or perineal can occur at the time the head and shoulders are born.  This study used a correlation analytic method with a cross sectional design. The population in this study were all women who gave birth at the Kassi-Kassi Public Health Center in Makassar City. Using the formula, a Lemeshow total sample of 30 people was obtained with a sampling technique, namely consecutive sampling.  The results of the research Fisher's Exact Test with value p= 0,019, the probability result is smaller than the significant level of 5% (0.019<0.05), meaning that there is a relationship between birth weight and tears perineal normal labor in primigravidas at Kassi-Kassi Public Health Center Makassar City in 2020 the strength of the relationship between variables is rather low, the coefficient of Phi (μ) = 0,488 or 48,8%. Therefore, it is recommended for pregnant women, especially mothers, to primigravida do pregnancy exercises in the third trimester so that they have perineal an elastic to reduce the risk of rupture perineal spontaneous, consume foods that contain lots of fiber, low carbohydrates and high protein, avoid stress and fatigue before childbirth. To prevent the occurrence of prolonged labor or labor jams. For health workers, it can increase education to pregnant women about the factors that affect perineal rupture so that at the time of delivery the incidence of perineal rupture can be reduced and the rate of perineal rupture can be minimized. In addition, it is hoped that it can increase awareness in providing delivery assistance so that perineal rupture does not occur and is expected to be able to provide IEC to pregnant women regarding the weight of newborns.  Keywords: Birth Weight, Normal Labor, Primigravida, Perineal Tearing.  ABSTRAK  Pada sarana pelayanan kesehatan, ruptur perineum masih terjadi meskipun bayi yang di lahirkan tidak terlalu besar, baik itu ruptur spontan maupun ruptur yang disengaja (episiotomi). Menurut pelatihan klinik APN, 2008 ruptur spontan pada vagina atau perineum dapat terjadi pada saat kepala dan bahu dilahirkan.Penelitian ini menggunakan metode analitik korelasi dengan rancangan potong silang atau cross sectional. Populasi dalam  penelitian ini adalah semua  ibu bersalin yang ada di Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar, menggunakan rumus Lemeshow didapatkan jumlah sampel 30 orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu consecutive sampling.Hasil penelitian Uji Fisher’s Exact Test dengan nilai p=0,019, hasil probabilitas lebih kecil dari taraf signifikan 5% (0,019<0,05) artinya ada hubungan berat badan lahir dengan robekan perineum persalinan normal pada primigravida di Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar tahun 2020. Kekuatan hubungan antarvariabel agak rendah diperoleh nilai koefisien Phi (μ)= 0,488 atau sebesar 48,8%.Oleh karena itu, disarankan bagi ibu hamil terutama ibu primigravida hendaknya melakukan senam hamil pada trimester III agar mempunyai perineum yang elastis untuk  mengurangi  risiko terjadinya ruptur perineum spontan, mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung serat, rendah karbohidrat dan tinggi protein, menghindari stres dan kelelahan menjelang persalinan untuk mencegah terjadinya partus lama atau partus macet. Bagi tenaga kesehatan dapat meningkatkan  penyuluhan  terhadap ibu  hamil  tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ruptur perineum sehingga pada saat persalinan kejadian ruptur perineum dapat dikurangi  dan  tingkat  ruptur  perineum  dapat diminimalkan. Selain itu, diharapkan  dapat  lebih  meningkatkan kewaspadaan  dalam  melakukan pertolongan  persalinan  sehingga  tidak terjadi  ruptur perineum  serta diharapkan  mampu  memberikan  KIE kepada ibu hamil mengenai berat badan bayi baru lahir. Kata Kunci: Berat Badan Lahir, Persalinan Normal, Primigravida, Robekan                    Perineum. 
PERAN GENDER DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PELAYANAN MASA PERSALINAN PRIMIGRAVIDA DI PUSKESMAS KASSI-KASSI MAKASSAR THE ROLE OF GENDER IN DECISION MAKING FOR PRIMIGRAVIDA DELIVERY SERVICES AT KASSI-KASSI HEALTH CENTER MAKASSAR CITY Subriah, Subriah; Husain, Hastuti; Nurfatimah, Nurfatimah; Ningsi, Agustina; Muhasidah, Muhasidah; Umar, Syaniah
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18, No 1 (2023): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v18i1.2761

Abstract

Kasus angka kematian ibu di Makassar selalu meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2021 menjadi 12 kasus. Rata- rata pemicu kematian ibu sebab keluarga terlambat mengidentifikasi tanda bahaya serta mengambil keputusan, petugas kesehatan penolong persalinan terlambat merujuk bunda bersalin sehingga menimbulkan keterlambatan dalam penindakan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peran gender dalam pengambilan keputusan pelayanan masa persalinan primigravida di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan metode cross-sectional dilaksanakan pada bulan Maret s.d. September 2021, Populasi dalam penelitian ini adalah ibu inpartu primigravida di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar periode September 2019-Maret 2020, Sampel dalam penelitian ini berjumlah 36 orang. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Fisher’s Exact. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 22 responden dengan peran gender kategori baik, terdapat 20 orang (74.1%) dapat mengambil keputusan yang tepat dalam menghadapi persalinannya. Hasil uji Fisher’s Exact test menunjukkan peran gender mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pelayanan masa persalinan primigravida di Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar (p-value < 0,05). Disarankan bagi petugas pemberi pelayanan kesehatan agar senantiasa memberikan informasi atau sosialisasi kepada ibu hamil, suami dan keluarga mengenai penerapan peran gender dalam pemilihan pelayanan masa persalinan, agar ibu hamil dapat berkontribusi dalam pengambilan keputusan pelayanan masa persalinan.Kata kunci: pengambilan keputusan, peran gender
PERAN GENDER DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PELAYANAN MASA PERSALINAN PRIMIGRAVIDA Subriah, Subriah; Husain, Hastuti; Nurfatimah, Nurfatimah; Ningsi, Agustina; Muhasidah, Muhasidah; Umar, Syaniah
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18 No 1 (2023): Media Kesehatan
Publisher : Direktorat Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v18i1.450

Abstract

Kasus angka kematian ibu di Makassar selalu meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2021 menjadi 12 kasus. Rata- rata pemicu kematian ibu sebab keluarga terlambat mengidentifikasi tanda bahaya serta mengambil keputusan, petugas kesehatan penolong persalinan terlambat merujuk bunda bersalin sehingga menimbulkan keterlambatan dalam penindakan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peran gender dalam pengambilan keputusan pelayanan masa persalinan primigravida di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan metode cross-sectional dilaksanakan pada bulan Maret s.d. September 2021, Populasi dalam penelitian ini adalah ibu inpartu primigravida di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar periode September 2019-Maret 2020, Sampel dalam penelitian ini berjumlah 36 orang. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Fisher’s Exact. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 22 responden dengan peran gender kategori baik, terdapat 20 orang (74.1%) dapat mengambil keputusan yang tepat dalam menghadapi persalinannya. Hasil uji Fisher’s Exact test menunjukkan peran gender mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pelayanan masa persalinan primigravida di Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar (p-value < 0,05). Disarankan bagi petugas pemberi pelayanan kesehatan agar senantiasa memberikan informasi atau sosialisasi kepada ibu hamil, suami dan keluarga mengenai penerapan peran gender dalam pemilihan pelayanan masa persalinan, agar ibu hamil dapat berkontribusi dalam pengambilan keputusan pelayanan masa persalinan. Kata kunci: pengambilan keputusan, peran gender
Optimalisasi Peran Kader Posyandu Dalam Meningkatkan Praktik Pemberian ASI Eksklusif Untuk Pencegahan Stunting Husain, Hastuti; Umar, Syaniah
Media Implementasi Riset Kesehatan Vol 6 No 2 (2025): Media Implementasi Riset Kesehatan (Desember)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mirk.v6i1.1641

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat di Indonesia. Kondisi ini disebabkan oleh asupan gizi yang tidak adekuat dan praktik pemberian makan yang kurang optimal pada 1.000 hari pertama kehidupan. Salah satu upaya strategis untuk mencegah stunting adalah melalui peningkatan praktik pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi. Kader Posyandu memiliki peran penting dalam mengedukasi, memotivasi, dan mendampingi ibu menyusui agar melaksanakan pemberian ASI eksklusif secara optimal. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan peran kader Posyandu dalam promosi dan praktik pemberian ASI eksklusif sebagai upaya pencegahan stunting. Kegiatan dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar pada bulan Juni hingga November 2024, melibatkan 30 orang kader Posyandu. Metode kegiatan meliputi ceramah, demonstrasi, diskusi, dan tanya jawab, serta evaluasi pengetahuan menggunakan pretest dan posttest. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan, di mana seluruh peserta memperoleh nilai posttest dengan rata-rata di atas 80%, lebih tinggi dibandingkan hasil pretest. Hal ini membuktikan bahwa pelatihan yang diberikan efektif dalam meningkatkan pemahaman kader tentang pentingnya ASI eksklusif dalam pencegahan stunting. Diharapkan setelah kegiatan ini, kader Posyandu dapat lebih aktif mempromosikan dan mendampingi ibu menyusui di masyarakat untuk mendukung keberhasilan program penurunan stunting di wilayahnya
KEPATUHAN KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH PADA REMAJA PUTRI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TELKOM MAKASSAR: Compliance with the consumption of blood-enhancing tablets among female teenagers at telkom makassar junior high school Husain, Hastuti; Subriah; Melisa
Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16 No 2 (2025): Media Keperawatan: Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v16i2.1907

Abstract

Remaja putri menjadi kelompok yang paling rentan mengalami anemia akibat kebutuhan zat besi yang meningkat selama masa pertumbuhan dan menstruasi. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah ini dengan program suplementasi Tablet tambah darah yang diberikan secara rutin di sekolah-sekolah. Namun, tingkat kepatuhan konsumsi Tablet tambah dara di kalangan remaja masih menjadi tantangan yang perlu dievaluasi lebih lanjut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepatuhan konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan deskriptif design. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Telkom Makassar dengan jumlah sampel sebanyak 44 orang siswi yang diambil menggunakan teknik random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 44 remaja putri, sebanyak 63,6% patuh dan 36,4% tidak patuh dalam mengonsumsi tablet tambah darah. Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan remaja putri dalam mengonsumsi tablet tambah darah di SMP Telkom Makassar tergolong cukup baik, karena lebih dari separuh responden telah mengonsumsi tablet darah secara teratur sesuai dengan ketentuan (3-5 kalimat). Kepatuhan konsumsi tablet tambah darah dipengaruhi oleh pengetahuan, efek samping, serta pengawasan dari sekolah dan tenaga kesehatan. Semakin baik pemahaman tentang manfaat tablet tambah darah, maka semakin tinggi pula tingkat kepatuhan