Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBERDAYAAN KADER DAN EDUKASI KEPADA IBU HAMIL DAN IBU BALITA DALAM UPAYA PREVENTIF STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASSI-KASSI MAKASSAR Ros Rahmawati; Marhaeni; Maria Sonda; Subriah; Agustina Ningsi
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 4 No. 2: Februari 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jpm.v4i2.9815

Abstract

Latar Belakang : Rentang waktu 1000 hari awal kehidupan menjadi salah satu bagian dari penentu masa depan seorang anak dalam melewati tumbuh kembang yang pesat, hal tersebut bukan tanpa alasan. Selama ini dipahami bahwa pertumbuhan anak yang berlangsung secara cepat terjadi pada masa-masa awal kehidupan, Stunting merupakan masalah gizi yang belum pernah selesai dibahas selama decade terakhir ini, terlebih hingga saat ini dimana masayarakat telah mengalami kefakuman oleh masa pandemic Covid-19 menjadikan aktivitas menjadi passif yang pada menimbulkan berbagai permasalahan diberbagai lini kehidupan termasuk terjadinya gangguan terhadap asupan gizi dalam waktu lama, bahkan dimulai sejak 270 hari dalam kandungan. Tujuan : Pengabdian kepada masyarakat adalah salah satu pendekatan yang dianggap efektif untuk membantu dalam mememberikan pemahaman dan keterampilan kader untuk membantu dalam memberikan pelayanan yang bersifat mendasar di masyarakat terutama pada ibu hamil dan yang mempunyai anak BALITA dalam upaya mencegah terjadinya Stunting pada anaknya di masa Balita. Metode : Metode yang digunakan berupa pendidikan menggunakan pendekatan “edukasional.”dengan khalayak sasaran Kader Posyandu, ibu hamil dan ibu yang memiliki ana usia 24 – 59 bulan. Hasil : Hasil kegiatan pengabdian masyarakat melalui pendekatan “edukasional.” Menunjukkan respon yang positif dalam rangka pengembangan posyandu untuk pemberdayaan masyarakat terutama dalam upaya preventif terjadinya stanting pada anak. Hasil PPDM tersebut menumbuhkan kemandirian mereka dan kepercayaan diri untuk berbicara didepan khalayak. Disamping itu sebagai hasil akhir dalam bentuk leaflet dan Lembar Balik.
KEPATUHAN KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH PADA REMAJA PUTRI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TELKOM MAKASSAR: Compliance with the consumption of blood-enhancing tablets among female teenagers at telkom makassar junior high school Husain, Hastuti; Subriah; Melisa
Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16 No 2 (2025): Media Keperawatan: Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v16i2.1907

Abstract

Remaja putri menjadi kelompok yang paling rentan mengalami anemia akibat kebutuhan zat besi yang meningkat selama masa pertumbuhan dan menstruasi. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah ini dengan program suplementasi Tablet tambah darah yang diberikan secara rutin di sekolah-sekolah. Namun, tingkat kepatuhan konsumsi Tablet tambah dara di kalangan remaja masih menjadi tantangan yang perlu dievaluasi lebih lanjut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepatuhan konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan deskriptif design. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Telkom Makassar dengan jumlah sampel sebanyak 44 orang siswi yang diambil menggunakan teknik random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 44 remaja putri, sebanyak 63,6% patuh dan 36,4% tidak patuh dalam mengonsumsi tablet tambah darah. Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan remaja putri dalam mengonsumsi tablet tambah darah di SMP Telkom Makassar tergolong cukup baik, karena lebih dari separuh responden telah mengonsumsi tablet darah secara teratur sesuai dengan ketentuan (3-5 kalimat). Kepatuhan konsumsi tablet tambah darah dipengaruhi oleh pengetahuan, efek samping, serta pengawasan dari sekolah dan tenaga kesehatan. Semakin baik pemahaman tentang manfaat tablet tambah darah, maka semakin tinggi pula tingkat kepatuhan