Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERAN GENDER DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PELAYANAN MASA PERSALINAN PRIMIGRAVIDA DI PUSKESMAS KASSI-KASSI MAKASSAR THE ROLE OF GENDER IN DECISION MAKING FOR PRIMIGRAVIDA DELIVERY SERVICES AT KASSI-KASSI HEALTH CENTER MAKASSAR CITY Subriah, Subriah; Husain, Hastuti; Nurfatimah, Nurfatimah; Ningsi, Agustina; Muhasidah, Muhasidah; Umar, Syaniah
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18, No 1 (2023): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v18i1.2761

Abstract

Kasus angka kematian ibu di Makassar selalu meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2021 menjadi 12 kasus. Rata- rata pemicu kematian ibu sebab keluarga terlambat mengidentifikasi tanda bahaya serta mengambil keputusan, petugas kesehatan penolong persalinan terlambat merujuk bunda bersalin sehingga menimbulkan keterlambatan dalam penindakan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peran gender dalam pengambilan keputusan pelayanan masa persalinan primigravida di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan metode cross-sectional dilaksanakan pada bulan Maret s.d. September 2021, Populasi dalam penelitian ini adalah ibu inpartu primigravida di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar periode September 2019-Maret 2020, Sampel dalam penelitian ini berjumlah 36 orang. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Fisher’s Exact. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 22 responden dengan peran gender kategori baik, terdapat 20 orang (74.1%) dapat mengambil keputusan yang tepat dalam menghadapi persalinannya. Hasil uji Fisher’s Exact test menunjukkan peran gender mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pelayanan masa persalinan primigravida di Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar (p-value < 0,05). Disarankan bagi petugas pemberi pelayanan kesehatan agar senantiasa memberikan informasi atau sosialisasi kepada ibu hamil, suami dan keluarga mengenai penerapan peran gender dalam pemilihan pelayanan masa persalinan, agar ibu hamil dapat berkontribusi dalam pengambilan keputusan pelayanan masa persalinan.Kata kunci: pengambilan keputusan, peran gender
Establishment of an Integrated Development Post (POSBINDU) for Non-Communicable Diseases (Ncds) in the Community of Karunrung Subdistrict, Makassar City Muhasidah, Muhasidah; Iwan, Iwan; Ahmad, Abd Kadir; Hartati, Hartati; Baharuddin, Baharuddin
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 4, No 1 (2025): January 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v4i1.4732

Abstract

A situational analysis based on research conducted by Muhasidah et al. (2023) on 128 respondents showed that more than 50% of them suffered from Non-Communicable Diseases (NCDs). Among these, 67 respondents had hypertension, with 32 not taking hypertension medication regularly and 8 not taking medication at all. The irregular intake of antihypertensive drugs can lead to complications such as stroke, heart abnormalities, and kidney disease. Makassar City recorded a total of 5,632 hypertension cases (8.9%), the highest prevalence in South Sulawesi. Karunrung Subdistrict, under the working area of the Kassi-kassi Community Health Center, had the highest cases of hypertension in Makassar City. The implementing partner's priority problem was the high rate of hypertension in the area, along with the absence of an Integrated Development Post (Posbindu) for NCDs. The target partner community also lacked awareness about the importance of consistently taking antihypertensive medication to prevent complications such as stroke, heart abnormalities, and kidney disorders. The objectives of this activity were to establish an Integrated Development Post (Posbindu) for NCDs, increase the target partner's knowledge and ability to conduct Posbindu activities, educate families about the prevention and management of NCDs, and reduce the incidence of NCDs by 20–30% within one year. The proposed solutions included training target groups, providing guidebooks, implementing the five-table Posbindu NCD activities, encouraging the community to participate in weekly physical exercise for NCDs, and distributing guidebooks on NCDs and Posbindu activities prepared by the community service team. The partner's contribution included providing a permanent facility that could be used as the Posbindu NCD. The expected outcomes of this activity were the establishment of a Posbindu NCD in RW 08, increased knowledge among target partners from 50% to 80%, the initiation of weekly NCD exercise sessions, and a reduction in NCD cases by 20–30% during the year. The community service results showed significant improvement in knowledge, understanding, and attitudes among cadres and individuals with NCDs. A Posbindu was successfully established with the help of the community service team and implementing partners, including the Kassi-kassi Health Center. The sustainability of the Posbindu activities will be handed over to the implementing partners, namely the Kassi-kassi Health Center and the local community groups (Majelis Taklim).
Pencegahan Dan Penanganan Stunting Melalui Pemberian Stimulasi Pada Bayi Baru Lahir S.D. Usia 6 Bulan di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar Subriah, Subriah; Ningsi, Agustina; Muhasidah, Muhasidah; Sonda, Maria
Media Implementasi Riset Kesehatan Vol 6 No 1 (2025): Media Implementasi Riset Kesehatan (Juni)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mirk.v6i1.1187

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi utama di Indonesia yang berdampak pada tumbuh kembang anak, pendidikan, dan kesejahteraan ekonomi di masa depan. Penelitian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran kader Posyandu di Puskesmas Kassi-Kassi, Makassar, tentang pencegahan stunting melalui edukasi dan stimulasi pertumbuhan anak. Metode yang digunakan meliputi penyuluhan, simulasi menggunakan Lembar Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP), pretest, posttest, dan evaluasi kolaboratif bersama bidan dan tim promosi kesehatan. Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan kader secara signifikan. Sebelum intervensi, mayoritas kader (73,68%) berada pada kategori pengetahuan rendah, sementara tidak ada yang mencapai kategori tinggi. Setelah intervensi, 89,47% kader mencapai kategori tinggi, sesuai dengan target kegiatan. Pelaksanaan kegiatan melibatkan tiga dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Makassar, tiga mahasiswa, dan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Makassar serta kepala Puskesmas. Kesimpulannya, program pengabdian ini efektif dalam meningkatkan pengetahuan kader Posyandu terkait pertumbuhan dan perkembangan bayi. Rekomendasi meliputi pengembangan materi berbasis umpan balik, pelibatan lebih banyak mitra untuk memperluas dampak, dan pemantauan berkelanjutan untuk memastikan keberlanjutan program. Hasil ini diharapkan dapat berkontribusi pada pencegahan stunting di komunitas setempat. Kata Kunci: Bayi, KPSP, Tumbuh Kembang
Pelatihan Pengurus Majelis Taklim Dan Pengurus Pernikahan Remaja Putri Tentang Pencegahan Stunting Secara Dini Di Kota Makassar Hartati, Hartati; Muhasidah, Muhasidah; Subriah, Subriah; Iwan, Iwan
Media Implementasi Riset Kesehatan Vol 5 No 1 (2024): Media Implementasi Riset Kesehatan (Juni)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mirk.v5i1.487

Abstract

Analisis situasi dari hasil penelitian  yang dilakukan Nuraeni & Muhasidah (2021) bahwa ditemukan  di kota Makassar dan di Kota Soe (NTT) yaitu menunjukkan tingkat pengetahuan ibu tentang deteksi dini stunting sebagian besar kurang yaitu sebanyak 136 (93,8%). Tingkat pengetahuan kader tentang deteksi dini stunting sebagian besar sudah tinggi yaitu sebanyak 13 orang (86,7%). sebagian besar kurang yaitu sebanyak 113 (93,42%). Sedangkan keterampilan kader tentang deteksi dini stunting sebagian besar baik yaitu sebanyak 55 orang (61,8%). sikap ibu tentang deteksi dini stunting sebagian besar kurang yaitu sebanyak 106 (99,1%). Sedangkan sikap kader tentang deteksi dini stunting sebagian besar baik yaitu sebanyak 62 orang (60,2%). Tujuan pengabdian ini : Melatih para guru tentang stunting di Sekolah, Melatih para orang tua anak tentang stunting di Sekolah, Meningkatkan pengetahuan dan sikap pada pengurus Majelis Taklim dan Pengurus Pernikahan dimulai pada remaja putri sampai 1000 HPK  tentang pencegahan dini stunting, dan tujuan lain Menyusun modul pengabmas tentang “Deteksi Dini Pencegahan Stunting Dimulai Remaja Putri dan 1000 HPK”. Metode pengabdian yang dimulai input : menyiapkan proposal, pengurusan izin, pertemuan mitra pelaksana. Proses : ada pelatihan 2 hari, ada pre dan post test, ada pembagian buku stunting. Our Put : video kegiatan, peningkatan pengetahuan dan sikap mitra sasaran, mitra sasaran siap menjadi tim educator dan motivator terhadap remaja putri yang siap menikah, hamil dan melahirkan anak yang sehat, cerdas dan berkualitas. Serta pemberian buku/modul pada peserta pelatihan sebanyak 52 orang dan mitra pelaksana sebanyak 10 orang.   Hasil dan target capaian : 100% mitra sasaran telah meningkat pengetahuan dan sikap dari 50-60% menjadi 80-96%, 100 % telah menerima buku modul pada mitra sasaran dan mitra pelaksana.  Luaran wajib  : artikel nasional pada akhir th ini dan video kegiatan yang sudah ada, luaran tambahan: sertifikat HKI, buku modul, dan foto foto kegiatan. Rencana Tindak lanjut kegiatan ini setelah tim selesai, maka dititipkan ke Pengurus Majelis Taklim setempat dan kader Posyandu setempat. Kata Kunci : Stunting, pencegahan dini, Majelis Taklim, Pengurus Pernikahan, Remaja Putri
PERAN GENDER DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PELAYANAN MASA PERSALINAN PRIMIGRAVIDA Subriah, Subriah; Husain, Hastuti; Nurfatimah, Nurfatimah; Ningsi, Agustina; Muhasidah, Muhasidah; Umar, Syaniah
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18 No 1 (2023): Media Kesehatan
Publisher : Direktorat Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v18i1.450

Abstract

Kasus angka kematian ibu di Makassar selalu meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2021 menjadi 12 kasus. Rata- rata pemicu kematian ibu sebab keluarga terlambat mengidentifikasi tanda bahaya serta mengambil keputusan, petugas kesehatan penolong persalinan terlambat merujuk bunda bersalin sehingga menimbulkan keterlambatan dalam penindakan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peran gender dalam pengambilan keputusan pelayanan masa persalinan primigravida di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan metode cross-sectional dilaksanakan pada bulan Maret s.d. September 2021, Populasi dalam penelitian ini adalah ibu inpartu primigravida di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar periode September 2019-Maret 2020, Sampel dalam penelitian ini berjumlah 36 orang. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Fisher’s Exact. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 22 responden dengan peran gender kategori baik, terdapat 20 orang (74.1%) dapat mengambil keputusan yang tepat dalam menghadapi persalinannya. Hasil uji Fisher’s Exact test menunjukkan peran gender mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pelayanan masa persalinan primigravida di Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar (p-value < 0,05). Disarankan bagi petugas pemberi pelayanan kesehatan agar senantiasa memberikan informasi atau sosialisasi kepada ibu hamil, suami dan keluarga mengenai penerapan peran gender dalam pemilihan pelayanan masa persalinan, agar ibu hamil dapat berkontribusi dalam pengambilan keputusan pelayanan masa persalinan. Kata kunci: pengambilan keputusan, peran gender
IMPLEMENTASI PENGETAHUAN KELUARGA TERHADAP PEMBATASAN CAIRAN PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASSI KASSI KOTA MAKASSAR: Implementation Of Family Knowledge On Fluid Limitations In Patients Chronic Kidney Failure Undergoing Hemodialysis In The Work Area Kassi Kassi Health Center Muhasidah, Muhasidah; Kongkoli, Erlina Y
Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar Vol 15 No 2 (2024): Media Keperawatan: Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Implementasi pengetahuan keluarga terhadap pembatasan cairan merupakan kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dalam memberikan perawatan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami gambaran implementasi pengetahuan keluarga terhadap pembatasan cairan pada penderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus deskriptif yang memberikan deskripsi suatu kasus tertentu dan membutuhkan peneliti untuk memulai penelitian dengan menggunakan teori deskriptif untuk menjelaskan hasil penelitian secara terperinci. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 26 Mei 2024 sampai dengan 31 Juni 2024 di Wilayah Kerja Puskesmas Kassi Kassi. Terdapat dua subyek pada penelitian ini yaitu subyek I (Ny. N) dan subyek II (Ny. NY). Data yang diperoleh didapatkan dari hasil wawancara dan observasi. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu dari kedua subjek penelitian terdapat perubahan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan implementasi pengetahuan keluarga terhadap pembatasan cairan pada penderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa, sebelum dilakukan implementasi pengetahuan kedua subjek penelitian berada dalam kategori pengetahuan kurang baik tepatnya pada Ny.N dengan persentase pengetahuan sebanyak 36% dan Ny.NY dengan persentase pengetahuan sebanyak 64%. Sedangkan sesudah dilakukan implementasi pengetahuan kedua subjek penelitian berada dalam kategori pengetahuan baik dengn persentase tingkat pengetahuan 100% karena dapat menjawab semua pertanyaan dengan benar. Selain itu, Interdialytic Weight Gain (IDWG) keluarga penderita gagal ginjal kronik setelah dilakukan implementasi pengetahuan keluarga terhadap pembatasan cairan pada penderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa berada dalam kategori peningkatan ringan dan sedang. Keluarga pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis sebaiknya meningkatkan pengetahuan tentang pembatasan cairan dan hemodialisa dengan aktif menggali informasi dengan aktif berkonsultasi dengan tenaga kesehatan yang berkompeten.
Competence Of Mothers and Cadres in Early Detection Of Stunting in 3 Provinces in Indonesia Muhasidah, Muhasidah; Hartati, Hartati; Baharuddin, Baharuddin; Saleh, Azizah
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 20 No 2 (2025): Media Kesehatan
Publisher : Direktorat Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v20i2.1582

Abstract

Stunting can affect a child's growth and development, leading to low human resource quality, thus posing a risk to work productivity. The stunting rate has increased significantly over the past 10 years, particularly in Eastern Indonesia, requiring serious attention from various professions, particularly the government, in collaboration with health workers. Research Objectives: 1) To identify the understanding, attitudes, and skills of mothers and health workers regarding the recognition, early detection, and risk factors of stunting, 2) increasing the knowledge of mothers and health cadres about early detection of stunting from the womb to the first 1000 days of life, and 3) To design an effective and practical guidebook that mothers and health workers can use to identify, early detection, and risk factors for stunting in the first 1,000 lives.  Methods: This quantitative research study used a descriptive analytical design using a "One Group Pre-Post Test Design" and a pre-experimental method. The sample size was 210 mothers and health workers using a purposive sampling technique in the cities of Makassar, Mataram, and Soe, NTT.  The results of the study in Makassar City and Soe City (NTT) showed that the level of knowledge of mothers about early detection of stunting was mostly lacking, namely 136 (93.8%). The level of knowledge of cadres about early detection of stunting was mostly high, namely 13 people (86.7%). Most were lacking, namely 113 (93.42%). While the skills of cadres about early detection of stunting were mostly good, namely 55 people (61.8%). The mother's attitude towards early detection of stunting was mostly lacking, namely 106 (99.1%). Meanwhile, the cadre's attitude towards early detection of stunting was mostly good, namely 62 people (60.2%). The statistical test results obtained p = 0.000, so it can be concluded that there is a difference in the proportion of the level of knowledge, skills and attitudes of mothers and health cadres with the ability to recognize early detection and risk factors stunting. Conclusion: Knowledge, skills and attitudes of mothers and health cadres are very lacking regarding the introduction, early detection and risk factors for stunting, and there is a significant relationship between the level of knowledge, skills and attitudes of mothers and health cadres, with the introduction of early detection and risk factors for stunting.