Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN HIV IBU KE ANAK (PPIA): Literature Review Dewi, Putu Dian Prima Kusuma; Sugiartini, Desak Ketut; Wulandari , Ketut Ayu; Luh Ayu Dianiati
MIDWINERSLION Jurnal Kesehatan STIKes Buleleng Vol. 9 No. 1 (2024): MIDWINERSLION Jurnal Kesehatan STIKes Buleleng
Publisher : LPPM STIKes Buleleng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52073/mjksb.v9i1.424

Abstract

Pendahuluan: Penularan HIV pada bayi lebih dari 90% tertular dari ibu HIV positif. Penularan tersebut dapat terjadi pada masa kehamilan, saat persalinan dan selama menyusui. Kurangnya pengetahuan, sikap, paritas, dukungan suami dan dukungan petugas kesehatan akan berdampak pada upaya pencegahan penularan HIV oleh ibu hamil ke bayi. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan upaya ibu hamil dalam pencegahan penularan HIV dari Ibu ke Bayi. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskripitif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Populasi adalah yang melakukan skrining HIV pada bulan Juni-Juli 2023 sebanyak 51 orang dengan jumlah sampel sebanyak 45 orang secara purposive sampling. Data diperoleh menggunakan kuesioner dan hasil data rekam medik dan dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil: diperoleh bahwa factor-faktor yang berhubungan dengan upaya ibu hamil dalam pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi adalah pengetahuan (p-value 0,000), sikap (p-value 0,004), dan dukungan petugas kesehatan (pvalue 0,026). Sedangkan faktor yang yang tidak berhubungan dengan upaya ibu hamil dalam pencegahan penularan HIV dari dari ibu ke bayi adalah paritas (p-value 0,743) dan dukungan suami (p-value 0,070). Kesimpulan : faktor yang berhubungan dengan pencegahan penularan HIV adalah pengetahuan, sikap, dukungan petugas kesehatan.
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS, KUALITAS PRODUK DAN ERGONOMI KERJA KELOMPOK PEREMPUAN PENGRAJIN INGKE Dewi, Putu Dian Prima Kusuma; Tangkas, Ni Made Karlina Sumiari; Ferayani, Made Dwi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 5 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i5.26654

Abstract

Abstrak: Permasalahan pada proses produksi akibat minimnya terapan teknologi tepat guna (IPTEKS) di Bini Sejahtera (Kelompok Perempuan Pengrajin Ingke Desa Depeha) dalam pengolahan hasil kerajinan ingka. Metode yang digunakan dalam pendampingan terhadap kelompok ini yaitu PALS (Participatory Action Learning System) melalui tahap (a) penyadaran (awareness), (b) pengkapasitasan (capaciting), dan pendampingan/pelembagaan (scaffolding/institunalization). Program PKM ini melibatkan mitra pengrajin ingka yang berjumlah 33 orang. Hasil yang telah dicapai yaitu terjadi peningkatan softskill atau hardskill mitra dari sebelumnya hanya 50% mencapai 100% setelah program dalam pengelolaan produk ingka, pemasaran, peningkatan nilai ekonomis melalui pendapatan kelompok mencapai lebih dari 25%, serta penurunan keluhan kesehatan yaitu sakit pinggang melalui ergonomic kerja yang baik.Abstract: Problems in the production process are due to the lack of application of appropriate technology (IPTEKS) in Bini Sejahtera (Group of Women's Ingke Craftsmen in Depeha Village) in processing ingka craft products. Processing is still traditional, with conventional work tools: household tools, partial processing, and lack of professionalism, making craftsmen unable to expand and escalate large-scale production turnover, thus having a significant impact on the accuracy of order timing, packaging, delivery, and cash transactions. The method used in assisting this group is PALS (Participatory Action Learning System) through stages (a) awareness, (b) capacity building, and mentoring/institutionalization (scaffolding/institutionalization). This PKM program involves ingka craftsmen partners. Totalling 33 people. The results that have been achieved are a 100% increase in soft skills or hard skills of partners in managing ingka products, as well as marketing, increasing economic value through group income reaching more than 25%, as well as reducing health complaints, namely back pain through good work ergonomics.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI PADA REMAJA PUTRI Sari, Ni Kadek Ayu Tamara Widya; Dewi, Putu Dian Prima Kusuma; Sugiartini, Desak Ketut; Dwijayanti, Lina Anggaraeni
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 13, No 2 (2024): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jcu.v13i2.2285

Abstract

ABSTRAKKanker payudara termasuk katagori tumor ganas yang menyerang jaringan payudara yang disebabkan oleh saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara. Deteksi dini dilakukan terutama pada usia remaja dengan peningkatan kewaspadaan disertai pengobatan yang sesuai dipercaya dapat menurunkan jumlah kematian karena kanker payudara. Dengan adanya pengetahuan yang baik tentang sadari maka dapat memotivasi seseorang untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan motivasi dengan praktik pemeriksaan payudara sendiri pada remaja putri. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian non eksperimen. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Klungkung Desa Timuhun pada bulan Juni 2023. Populasi yang digunakan adalah seluruh remaja putri di Desa Timuhun berjumlah 103 remaja dengan menggunakan rumus solvin didapatkan jumlah sampel sebanyak 56 orang dengan teknik pengambilan sampel non-probability sampling dengan metode purposive sampling. Menggunakan alat pengumpulan data berupa kuesioner pengetahuan, motivasi dan pemeriksaan payudara sendiri. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat, analisis univariat meliputi pengetahuan remaja putri, motivasi dan praktik pemeriksaan payudara sendiri pada remaja putri disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Sedangkan analisis bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian didapatkan p-value = 0,004 (sig<0,05) artinya ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan praktik pemeriksaan SADARI. Hasil uji dengan chi-square ditemukan p-value = 0,000 (sig<0,05) artinya ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan praktik pemeriksaan SADARI. Kata kunci: Pengetahuan, motivasi, pemeriksaan payudara sendiri  
Midwife, Counseling And Adolescent Reproductive Health Rights In The Covid-19 Pandemic Sumiari, Ni Made Karlina; Lutfiana, Indrie; Dewi, Putu Dian Prima Kusuma
Journal of Applied Nursing and Health Vol. 3 No. 2 (2021): Journal of Applied Nursing and Health
Publisher : Chakra Brahmanda Lentera Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.503 KB) | DOI: 10.55018/janh.v3i2.25

Abstract

Background: Cases related to adolescent health have increased during the COVID-19 pandemic. Midwives have a very important role in conducting counseling related to adolescent health. This is a form of commitment in fulfilling the right to health of adolescents. The role of the midwife is stated in terms of reproductive health in accordance with the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 28 of 2017 concerning Permits and Implementation of Midwifery Practices article 21a. The purpose of this research is to know the role of midwives in the implementation of adolescent counseling as the fulfillment of adolescent reproductive health rights.Methods: Qualitative research methods, with a sociological juridical approach. The study used in-depth interviews with midwife and adolescent informants. The research was conducted from May to June 2021. Data analysis was carried out by qualitative data analysisResults: The results of the study show that BIdans have carried out their authority and obligations in the role of counselors based on the Midwifery Law Number 4 of 2019 and the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 28 of 2017 concerning Permits and Implementation of Midwifery Practices article 21a. The role of midwives in the implementation of adolescent counseling is to increase knowledge of reproductive health as a fulfillment of adolescent reproductive health rights. Midwives are implementers of youth health service programsConclusion: Reproductive health rights in adolescents based on the International Conference on Population and Development (ICPD) in Cairo in 1994 there are 12 rights of which 11 reproductive health rights have been well fulfilled.
Pendampingan masyarakat usia produktif untuk pencegahan HIV AIDS dan pengurangan stigma di desa Ambengan Singaraja Megaputri, Putu Sukma; Tangkas, Ni Made Karlina Sumiari; Dewi, Putu Dian Prima Kusuma; Widiarta, Made Bayu Oka; Meriyani, Dewi Aprelia
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 2 (2024): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i2.23855

Abstract

Abstrak HIV/AIDS masih menjadi penyakit menular yang tidak bisa disembuhkan dan sering kali orang dengan HIV/AIDS mengalami stigma serta diskriminasi dengan sesama atau masyarakat sekitar. Sesuai dengan prong 1 untuk penanggulangan HIV/AIDS bahwa pencegahan HIV/AIDS menjadi satu hal terpenting khusunya pada usia produktif. Tujuan pengabdian ini adalah untuk melakukan pendampingan pada masyarakat usia produktif untuk melakukan pencegahan HIV/AIDS dan pengurangan stigma yang dilakukan di Desa Ambengan. Metode yang dilakukan dengan tahap pra persiapan, tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Sasaran yang diberikan pengbdian masyarakat adalah 15-20 orang masyarakat usia reproduktif dengan tempat pengabdian di Desa Ambengan. Tahap pra persiapan mulai dari pendekatan dengan tokoh masyarakat dan perbekel Desa Ambengan, selanjutnya pelaksanaan dengan teknik pemberian edukasi dan pendampingan. Selanjutnya melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan untuk memantau keberhasilan peningkatan pengetahuan dan pendampingan yang dilakukan. Hasil pengabdian masyarakat ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan rata-rata nilai pre test sebelum diberikan edukasi dengan nilai 70,8 selanjutnya setelah diberikan edukasi pengetahuan mereka meningkat menjadi 88,5. Simpulannya adalah pendampingan yang dilakukan efektif untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat usia reproduktif dalam mencegah penularan HIV/AIDS dan penurunan stigma serta diskriminasi. Kata kunci: pengabdian; HIV-AIDS; pendampingan; pengetahuan AbstractHIV/AIDS is still an infectious disease that cannot be cured and people with HIV/AIDS often experience stigma and discrimination from each other or the surrounding community. In accordance with prong 1 for HIV/AIDS prevention, HIV/AIDS prevention is one of the most important things, especially in the productive age. The aim of this service is to provide assistance to people of productive age to prevent HIV/AIDS and reduce stigma in Ambengan Village. The method used is the pre-preparation stage, preparation stage, implementation stage and evaluation stage. The target for community service is 15-20 people of reproductive age with a place of service in Ambengan Village. The pre-preparation stage starts from approaching community leaders and Ambengan Village equipment, then implementation using education and mentoring techniques. Next, carry out monitoring and evaluation activities to monitor the success of increasing knowledge and mentoring carried out. The result of this community service was that there was an increase in knowledge, the average pre-test score before being given education was 70.8, then after being given education, their knowledge increased to 88.5. The conclusion is that the assistance provided is effective in increasing knowledge of people of reproductive age in preventing HIV/AIDS transmission and reducing stigma and discrimination. Keywords: devotion; HIV-AIDS; accompaniment; knowledge
PENGARUH CONTENT KETERBUKAAN STATUS MELALUI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DAN YOUTUBE TERHADAP PRESEPSI DAN RESPON ODHIV TENTANG STIGMA DAN DISKRIMINASI DI PUSKESMAS KUBUTAMBAHAN 1 Dewi, Putu Dian Prima Kusuma; Widiastini, Putu Monna Frisca; Wardana, Ketut Eka Larasati; Utami, Komang Ayu Sri
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 14, No 3 (2025): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jcu.v14i3.2893

Abstract

ABSTRAKData WHO tahun 2021 sebanyak 650.000 orang meninggal disebabkan tertular oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan 1,5 juta mengalami tertular HIV-AIDS (UNAIDS, 2022). Stigma terhadap ODHIV menjadi salah satu hambatan paling besar dalam pencegahan, perawatan, pengobatan, dan dukungan HIV/AIDS. Total pelanggaran HAM yang terdokumentasikan sejak Januari 2021 hingga September 2022 sebanyak 187 kasus, yang terdiri dari 65 kasus atau 34,8 % pelanggaran berupa stigma, pelanggaran berbentuk diskriminasi sebanyak 94 kasus atau 50,3%, dan berupa ujaran kebencian sebanyak 28 kasus atau 15%. Bentuk stigma dan diskriminasi tersebut adalah stigma publik, stigma diri, dan penghindaran verbal (Asrina et al., 2023). Tujuan : Peneliti ingin menganalis terkait pengaruh konten keterbukaan status melalui media sosial yaitu instagram dan youtube terhadap presepsi dan respon ODHIV mengenai stigma dan diskriminasi. Metode : Jenis penelitan ini adalah penelitian kuantitatif analitik, dengan pendekatan pre eksperimental dengan pre post test one grup design. Sampel : Jumlah Sampel dalam penelitian ini sebanyak 52 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini ya itu probability sampling dengan menggunakan teknik  Total sampling yaitu tehnik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi. Alat ukur dalam penelitian ini ialah lembar kuesioner. Analisis  data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil : Berdasarkan hasil dari 53 responden berdasarkan karakteristik jenis kelamin, sebagian besar berjenis kelamin laki-laki sebanyak 27 orang (50,9%), pendidikan, sebagian besar responden dengan pendidikan terakhir SMA sebanyak 27 orang (50,9%), pekerjaan sebagian besar responden bekerja sebanyak 37 orang (30,2%),status menikah sebagian besar responden menikah sebanyak 45 orang (84,9%). Sebagian besar responden tidak memiliki media sosial sebanyak 41 orang (77,4%). Sebagian besar responden terinfeksi HIV < 5 tahun sebanak 28 orang (52,8%). Sebagian besar mengetahui status HIV responden sebanyak 51 orang (96,2%. Sebagian besar responden tidak pernah dikucilkan sebanyak 30 orang (56,6%). Sebagian besar responden meminum ARV < 5 tahun sebanyak 28 orang (52,8%). Kesimpulan : Adanya pengaruh content keterbukaan status melalui media sosial instagram dan youtube terhadap presepsi dan respon ODHIV tentang stigma dan diskriminasi di Puskesmas Kubutambahan 1.Kata kunci: Stigma; Diskriminasi; Media Sosial; Pembuat Konten; HIV/AIDS ABSTRACT WHO data in 2021 as many as 650,000 people died due to contracting the Human Immunodeficiency Virus (HIV) and 1.5 million people contracted HIV-AIDS (UNAIDS, 2022). Stigma against HIV is one of the biggest obstacles in HIV prevention, treatment, treatment, and support. The total number of human rights violations documented from January 2021 to September 2022 was 187 cases, consisting of 65 cases or 34.8% of violations in the form of stigma, 94 cases or 50.3% of violations in the form of discrimination, and 28 cases or 15% of hate speech. These forms of stigma and discrimination are public stigma, self-stigma, and verbal avoidance (Asrina et al., 2023). Objective: The researcher wants to analyze the influence of status disclosure content through social media, namely Instagram and YouTube, on the perception and response of ODHIV regarding stigma and discrimination. Method: This type of research is quantitative analytical research, with a pre-experimental approach with a pre-post test one group design. Sample: The number of samples in this study is 52 respondents. The sampling technique in this study is probability sampling using the Total sampling technique, which is a sampling technique where the number of samples is equal to the population. The measuring tool in this study is a questionnaire sheet. Data analysis using the Wilcoxon test. Results: Based on the results of 53 respondents based on gender characteristics, most of them were male as many as 27 people (50.9%), education, most of the respondents with the last high school education were 27 people (50.9%), most of the respondents worked as many as 37 people (30.2%), and the marital status of most of the respondents were married as many as 45 people (84.9%). Most of the respondents did not have social media as many as 41 people (77.4%). Most of the respondents were infected with HIV < 5 years old as many as 28 people (52.8%). Most of the respondents knew the HIV status of 51 people (96.2%). Most of the respondents have never been excluded as many as 30 people (56.6%). Most of the respondents took ARVs < 5 years as many as 28 people (52.8%). Conclusion: The influence of status disclosure content through social media Instagram and youtube on the perception and response of ODHIV about stigma and discrimination at the KubuAdditional 1 Health Center.                                                                                                     Keywords: Stigma; Discrimination; Social Media; Content Creator; HIV/AIDS