Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

AKTIFITAS PENCARI PENSI PADA KARYA TARI KONTEMPORER BREATH IN Novalinda, Sherli; Rasmida, Rasmida; Susanti, Susi
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 21, No 2 (2019): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (916.37 KB) | DOI: 10.26887/ekspresi.v21i2.908

Abstract

Karya tari kontemporer memuatsumber gagasan penciptaan yang dapat merespon aktifitas di masyarakat.  Salah satu aktifitas tersebut yaitu bagaimana merespon aktifitas pencari pensi di danau Singkarak Sumatare Barat. Salahsatu persoalan yang dihadapi dan menarik untuk dijadikan sebagai emphasis penciptaan tersebut adalah dekompresi (gangguan tekanan oksigen) yang dihadapi oleh pencari pensi sewaktu menjalankan aktifitasnya di dalam air. pertunjukan tari ini secara dramaturgi  terhubung melalui hubungan antar material dan keseluruhan elemen. dramaturgi tari sebagai aspek dasar dalam kelengkapan penciptaan suatu karya tari kontemporer perlu dipahami sebagai suatu cara mendekati suatu gagasan dan melalukan proses perwujudannya. Aktifitas para pencari pensi ( sejenis kerang air tawar) di danau Singkarak Sumatera Barat diwujudkan dalam bentuk tari kontemporer berjudul Breath In. Pada proses dan penyajian penggunaan pendekatan ini terdapat upaya menemukan orisinalitas bentuk dan vocabulary ketubuhan berdasarkan observasi tentang aktifitas pencari pensi tersebut.
PENCIPTAAN KARYA BATIK LUKIS BERDASARKAN REPRESENTASI TARI ALANG SUNTIANG PANGULU Rasel, Panny; Muchtar, Asril; Rasmida, Rasmida
Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 2 No. 5 (2023): Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia
Publisher : Program Studi Akuntansi IKOPIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penciptaan lukisan batik dengan objek Tari Alang Suntiang Pangulu bersumber dari tarian adat yang ditampilkan dalam rumah gadang, di kenagarian Padang Laweh Kabupaten Agam Sumatera Barat. Tarian Alang Suntiang Pangulu tidak boleh disebar luaskan seperti foto gerakan, karena adanya ketakutan tarian ini akan diolah dan dijadikan hak milik oleh yang mengambil dokumen tersebut tanpa se izin niniak mamak dalam Nagari oleh karena itu anak muda di Padang Laweh yang tidak tertarik untuk mempelajari tarian ini. Tujuan penelitian ini adalah menciptakan karya dengan merepresentasikan gerak-gerak Tari Alang Suntiang Pangulu dalam bentuk seni rupa dengan teknik batik lukis dekoratif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan representasi dengan tiga tahap metode penciptaan yaitu eksplorasi, perancangan dan perwujudan. Hasil penciptaan karya batik Lukis dengan representasi objek Tari Alang Suntiang Pangulu yaitu gambar yang dilukis menggunakan malam dengan alat canting yang digoreskan pada kain primisima yang terdiri dari tujuh karya manari di ateh awan, penari malam, manari di ateh adok, manari di awang-awang, saayun salangkah, bapijak di awan lalu, dan manari di ateh saluang.
Pergeseran Tradisi Bagurau Lapiak di Payakumbuh: Tradisi Klasik ke Modern Oktavia, Rina; Ediwar, Ediwar; Asril, Asril; Rasmida, Rasmida; Jufri, Jufri; Desmawardi, Desmawardi
Jurnal Ilmiah Global Education Vol. 5 No. 2 (2024): JURNAL ILMIAH GLOBAL EDUCATION, Volume 5 Nomor 2, Juni 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/jige.v5i2.2840

Abstract

Bogurau lapiak was originally a saluang dendang performance held in a shop with a mat and has been around since the 1980s. The performance is performed by senior drummers with one saluang, two drummers, and one janang / arranger of the performance. Today, the lapiak joke has shifted. The most noticeable shift can be seen from the drummers who fill the show are generally backgrounded as solo singers. They lack the skills and repertoire of classical saluang songs. The songs that are widely presented in bagurau lapiak performances now are dangdut songs, minang pop and gamad songs. This situation made senior drummers, rangers and laceurers worry about the loss of classic saluang songs. The presence of the lapiak bagurau show players is caused by several factors, namely, 1) economic factors, 2) technological factors and 3) market taste factors. This study used qualitative research with descriptive analysis methods. Data collection is done by observation, interviews, and documentation.