Ridlo, Muhamad
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Ns Asuhan Keperawatan Pada Ny. I Dan Ny. R Dengan Cerbrovascular Disease (CVD) Di Ruang Inap Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang Selatan Ridlo, Muhamad
Indonesian Journal of Nursing Scientific Vol 3 No 1 (2023): Indonesian Journal of Nursing Scientific
Publisher : Politeknik Karya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58467/ijons.v3i1.60

Abstract

Background: Stroke or Cerebrovascular Disease (CVD) is a non-communicable disease which is one of the main causes of disability and could lead to death after heart disease and cancer in various developed and developing countries. Objective: To obtain an overview and be able to perform nursing care in patients with CVD. Methods: An analytical descriptive research design with a case study approach. The sample in this case study consists of Mrs. I and Mrs. R with a CVD diagnosis guided by medical surgical nursing care. Results: After doing nursing care for 3x24 hours on Ny. I, the results was that the risk of ineffective cerebral perfusion was partially resolved because there was no increase in consciousness, acute pain was partially resolved because the pain scale decreased to a scale of 4 (moderate), verbal communication disorders were partially resolved because dysarthria and speech disorders did not decrease. While on Mrs. R after nursing care for 3x24 hours, the results was that the risk of ineffective cerebral perfusion was not resolved because there was no increase in awareness, the nutritional deficit was not resolved because the portion of food decreased and impaired physical mobility was not resolved because there was no increase in muscle strength. Conclusion: The it can be concluded that speech therapy is an effective way stroke patients with speech muscle weakness while Range Of Motion (ROM) therapy is less effective in patients with extremity muscle weakness with recurrent stroke events. It is recommended that nurses are able to carry out nursing interventions, especially ROM therapy and health education effectively to increase muscle and joint strength.
Penerapan Teori Model Kolcaba Dalam Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Cholilitiasis Dalam Menurunkan Nyeri: Case Study Ridlo, Muhamad; Nurhayati Indah Lestari; Sevira Amalia Rizkindra; Vitara Chesaria; Silvia
Journal of Pubnursing Sciences Vol 1 No 01 (2023): Journal of Pubnursing Sciences (JPS)
Publisher : PT. Pubsains Nur Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69606/jps.v1i01.2

Abstract

Latar belakang: Cholelithiasis atau batu empedu merupakan penyakit yang didalamnya terdapat batu empedu yang terbentuk karena adanya peningkatan konsentrasi pada subtansi tertentu di dalam cairan empedu sehingga menimbulkan terbentuknya kristal empedu yang kaya akan kolesterol serta faktor lain terbentuknya batu empedu yaitu obesitas (kegemukan), aktivitas fisik yang kurang, makan makanan rendah serat dan tinggi lemah serta riwayat keluarga. Tujuan: untuk memperoleh gambaran dan mampu melakukan asuhan keperawatan pada Ny. N dengan Cholelithiasis. Metode: menggunakan metode studi tunggal dengan pendekatan asuhan keperawatan medikal bedah menurut model Kolcaba dengan 1 pasien yaitu Ny. N. Hasil: setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 × 24 jam didapatkan hasil pada Ny. N dengan masalah nyeri akut, skala nyeri pasien menurun jadi 4, pasien dapat mempraktekkan teknik relaksasi nafas dalam, pasien tampak meringis berkurang, TD: 118/79 mmHg, HR: 66 ×/menit, RR: 20 ×/menit dan S: 36,3 oC. Kesimpulan: pemberian intervensi menggunakan teori Kolcaba untuk menawarkan kenyamanan yang menyeluruh bagi pasien meliputi kenyamanan fisik, psikospiritual, lingkungan dan psikososial, kami menggunakan manajemen nyeri berupa pemberian teknik nonfarmakologis pada pasien dengan Cholelithiasis, serta pemberian obat analgetik pada pasien Cholelithiasis. Disarankan selain melakukan intervensi tindakan keperawatan, perawat juga mampu memberikan edukasi secara efektif untuk meningkatkan pemahaman pasien dan keluarga serta mempercepat proses penyembuhan penyakit. Kata kunci: Asuhan Keperawatan, Cholilitiasis, Kolcaba, Nyeri
Asuhan Keperawatan Pada Tn. A dan Tn. F dengan Post Operatif Hernia Inguinalis di Ruangan Bedah RSU Kota Tanggerang Selatan Ridlo, Muhamad
Indonesian Journal of Nursing Scientific Vol 2 No 1 (2022): Indonesian Journal of Nursing Scientific
Publisher : Politeknik Karya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.574 KB) | DOI: 10.58467/ijons.v2i1.15

Abstract

Latar belakang: Hernia menjadi kasus terbanyak dan masih menjadi tantangan pada status kesehatan masyarakat faktor risiko terjadinya hernia yaitu terjadinya peningkatan intra-abdomen dan adanya kelemahan intra otot abdomen. Tujuan: untuk memperoleh gambaran dan mampu melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan post operatif hernia inguinalis. Metode: menggunakan metode deskriptif analitik dalam bentuk studi kasus untuk menggambarkan dan melakukan asuhan pada pasien dengan post operatif hernia inguinalis. Asuhan keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosis keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan. Sampel yang digunakan pada pasien Tn. A dan Tn. F. Hasil: setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam pada Tn. A didapatkan hasil nyeri akut teratasi skala nyeri menurun menjadi 3 nyeri ringan, tidak terjadi risiko infeksi ditandai tidak ada nyeri, tidak ada kemerahan, tidak ada bengkak, tidak ada panas, gangguan mobilitas fisik teratasi kekuatan otot meningkat menjadi 5. Sedangkan, pada Tn. F setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam didapatkan hasil teratasi pada 3 diagnosa keperawatan yaitu nyeri akut skala nyeri menurun menjadi 3 nyeri ringan, tidak terjadi risiko infeksi ditandai tidak ada nyeri, tidak ada kemerahan, tidak ada bengkak, tidak ada panas dan gangguan pola tidur, pola tidur pasien membaik, pasien dapat memenuhi kebutuhan istirahat tidur. Kesimpulan: pemberian intervensi terapi mobilisasi dini efektif dilakukan pada pasien post operatif hernia inguinalis dan terapi nonfarmakologis distraksi mendengarkan musik dapat menangani gangguan pola tidur yang dialami pasien post operatif hernia inguinalis. Disarankan perawat mampu melakukan intervensi keperawatan terutama terapi ROM serta penyuluhan kesehatan secara efektif untuk meningkatkan kekuatan otot dan sendi.