Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Peningkatan Proses Pembelajaran Tematik Terpadu Dengan Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) Di Kelas V SD Negeri 05 Bandar Buat Kota Padang Stefani, Stefani; Abidin, Zainal
e-Jurnal Inovasi Pembelajaran Sekolah Dasar Vol 4, No 3 (2016): (September-Desember) e-JIPSD
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/e-jipsd.v7i6.6573

Abstract

This study aims to describe the use of the Problem Based Learning model to improve the integrated thematic learning process in the fifth grade of SD N 05 Bandar Buat Padang. This research is a classroom action research (CAR) that uses a qualitative and quantitative approach. Conducted in two cycles, with three meetings covering four stages, namely planning, implementation, observation, and reflection. The subjects of this study were researchers, teachers, and fifth grade students of SD N 05 Bandar Buat Padang, totaling 27 people. The results of the study were: (1) the percentage of lesson plan observation was 79,16%, an increase of 100%. (2) Teacher activities 82,14%, an increase of 100%. (3) Student activities 82,14%, an increase of 100%.
Kepastian Hukum Penyelesaian Sengketa E-Commerce di Indonesia Secara Online Stefani, Stefani
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi Vol. 2 No. 07 (2021): Jurnal Indonesia Sosial Teknologi
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5361.127 KB) | DOI: 10.59141/jist.v2i07.188

Abstract

E-commerce adalah bentuk perdagangan secara elektronik yang memberikan penawaran transaksi yang lebih cepat, mudah dan praktis serta mampu mempertemukan pembeli dengan berbagai macam penjual yang berbeda dalam suatu media. Pengembangan e-commerce juga dituntut dalam keamanan, kenyamanan dalam melakukan transaksi serta kesiapan sumber dayanya sehingga tidak menghambat perkembangan kegiatan perekonomian digital dan meminimalisir resiko. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyelesaian sengketa e-commerce secara online di Indonesia serta menemukan kepastian hukumnya. Penulis menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan pendeketan konseptual. Terdapat beberapa peraturan peruindang-undangan yang mengatur mengenai penyelesaian sengketa ecommerce, seperti Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang bertujuan untuk melindungi konsumen, Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik Nomor 11 tahun 2008 jo Undang-undang Nomor 19 tahun 2016, serta dalam Undang-Undang Perdagangan Nomor 7 tahun 2014. Penyelesaian sengketa dapat melalui litigasi atau non litigasi. Online Dispute Resolution adalah salah satu bentuk penyelesaian non litigasi. Namun ODR belum diatur secara khusus di Indonesia. Hukum harus dapat memberikan kepastian dan kemanfaatan bagi masyarakat (konsumen). Kesimpulan yang didapat yaitu belum terdapat kepastian hukum terkait sistem online dispute resolution di Indonesia.
Peningkatan Proses Pembelajaran Tematik Terpadu Dengan Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) Di Kelas V SD Negeri 05 Bandar Buat Kota Padang Stefani, Stefani; Abidin, Zainal
e-Jurnal Inovasi Pembelajaran Sekolah Dasar Vol 4, No 3 (2016): (September-Desember) e-JIPSD
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/e-jipsd.v7i6.6573

Abstract

This study aims to describe the use of the Problem Based Learning model to improve the integrated thematic learning process in the fifth grade of SD N 05 Bandar Buat Padang. This research is a classroom action research (CAR) that uses a qualitative and quantitative approach. Conducted in two cycles, with three meetings covering four stages, namely planning, implementation, observation, and reflection. The subjects of this study were researchers, teachers, and fifth grade students of SD N 05 Bandar Buat Padang, totaling 27 people. The results of the study were: (1) the percentage of lesson plan observation was 79,16%, an increase of 100%. (2) Teacher activities 82,14%, an increase of 100%. (3) Student activities 82,14%, an increase of 100%.
GALERI TANI: LANDSCAPE ARCHITECTURE DENGAN PERMACULTURE DI JAKARTA SELATAN Stefani, Stefani; Husin, Denny
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol. 7 No. 2 (2025): OKTOBER
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v7i2.35579

Abstract

The phenomenon of food waste in Indonesia has reached a critical point. Food that is still suitable for consumption ends up as waste is an important issue because there are still no buildings or places that process food waste, so DKI Jakarta occupies the first position in terms of Food Waste. The amount of food waste in DKI Jakarta poses a serious problem because it fills up landfills. In this case, regenerative architecture is a way to restore and improve by processing food waste into fertilizer. The purpose of this design is to process food waste into fertilizer by designing waste treatment, urban farms, galleries, and cafes where the fertilizer can be used to grow plants, fruits, vegetables, and herbs that can be used as raw materials for cafes, and can be sold to local residents. The method for this design uses the permaculture architecture method. Permaculture architecture focuses on system linkages, energy efficiency, local production, and ecological integration. The form of this design is a food waste processing, urban farm, gallery, and cafe. The result of this design is a regenerative ecosystem design with interconnections between functions that produce not only consumption spaces, but also recovery and education spaces. The novelty of this design is the integration of spaces that do not produce final waste and are cyclical through a permaculture architecture approach. Keywords:  architecture; waste; permaculture; regenerative Abstrak Fenomena limbah makanan di Indonesia telah mencapai titik kritis. Makanan yang masih layak konsumsi berakhir sebagai limbah merupakan isu penting dikarenakan masih belum ada bangunan maupun tempat yang mengolah limbah makanan, sehingga DKI Jakarta menduduki posisi pertama dalam hal Food Waste. Banyaknya limbah makanan di DKI Jakarta menimbulkan masalah yang serius karena membuat lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi penuh. Dalam hal ini, regeneratif arsitektur merupakan cara untuk memulihkan dan memperbaiki dengan mengolah limbah makanan menjadi pupuk. Tujuan dari perancangan ini adalah untuk mengolah limbah makanan menjadi pupuk dengan merancang pengolahan limbah, urban farm, galeri, dan kafe yang pupuknya dapat digunakan untuk menanam tanaman, buah, sayuran, dan rempah yang bisa digunakan untuk bahan baku kafe, dan bisa dijual ke warga sekitar. Metode untuk perancangan ini menggunakan metode permaculture architecture. Permaculture architecture memfokuskan keterkaitan sistem, efesiensi energi, produksi lokal, dan integrasi ekologis. Wujud dari perancangan ini merupakan pengolahan limbah makanan, urban farm, galeri, dan kafe. Hasil dari perancangan ini adalah desain ekosistem regeneratif dengan interkoneksi antar fungsi yang menghasilkan tidak hanya ruang konsumsi, tetapi juga ruang pemulihan dan edukasi. Kebaruan dari perancangan ini adalah integrasi ruang yang tidak menghasilkan limbah akhir dan bersifat siklus melalui pendekatan permaculture architecture.
Misi sebagai Rencana Allah: Kesatuan Injil Matius dan Kisah Para Rasul dalam Sejarah Keselamatan Stefani, Stefani; Stevanus, Kalis
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 8 No 2 (2025): Desember 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34081/fidei.v8i2.718

Abstract

This study aims to demonstrate the theological unity between the evangelistic mission referred to as the Great Commission in Matthew 28:18–20 and the practice of evangelism in the book of Acts as an integral part of the realization of God's mission of salvation. The Great Commission is not a human initiative, but a divine command originating from the authority of Christ and carried out under the guidance of the Holy Spirit. The methods used are narrative-theological and literature study. The results of the study are to show the integral continuity of the narrative of Matthew 28:18–20 serves as the theological foundation of the church's mission, while the Acts of the Apostles shows the concrete realization of the mandate in evangelistic actions. Thus, the two texts demonstrate the unity of the narrative of Matthew and the Acts of the Apostles so that the church today has a complete theological basis in carrying out its mission and the Holy Spirit as its main agent or as a link between the Christological proclamation (Matthew) and the ecclesiological realization (Acts of the Apostles) which confirms the mission as an integral part of the work of the Trinity. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menunjukkan kesatuan teologis antara misi penginjilan yang disebut Amanat Agung dalam Matius 28:18–20 dan praktik penginjilan dalam kitab Kisah Para Rasul sebagai bagian integral dari realisasi misi keselamatan Allah. Amanat Agung bukanlah inisiatif manusia, melainkan perintah ilahi yang bersumber dari otoritas Kristus dan dilaksanakan di bawah tuntunan Roh Kudus. Metode yang digunakan adalah naratif-teologis dan studi kepustakaan. Hasil penelitian adalah menunjukkan kesinambungan integral narasi Matius 28:18–20 berfungsi sebagai landasan teologis misi gereja, sedangkan Kisah Para Rasul memperlihatkan realisasi konkret mandat tersebut dalam tindakan penginjilan. Dengan demikian, kedua teks tersebut memerlihatkan kesatuan narasi Matius dan Kisah Para Rasul agar gereja masa kini memiliki dasar teologis yang utuh dalam melaksanakan misi dan Roh Kudus sebagai agen utamanya atau sebagai penghubung antara proklamasi Kristologis (Matius) dan realisasi ekklesiologis (Kisah Para Rasul) yang menegaskan misi sebagai bagian integral dari karya Trinitas.