Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

BATIK JAMU GENDHONG: Konsep Estetika Sebagai Identitas Lokal Kabupaten Sukoharjo Priyanto, Danang; Septianti
DESKOVI : Art and Design Journal Vol. 8 No. 1 (2025): Vol. 8 No.1 JUNI 2025
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/deskovi.v8i1.16784

Abstract

Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu daerah induk batik dari wilayah Surakarta. Selain dikenal sebagai kabupaten produsen batik, Kabupaten Sukoharjo juga familiar dengan Kabupaten Jamu dengan tagline jamu gendhong. Eksistensi produksi jamu tradisional yang digendong dan dijajakan berkeliling dengan berjalan kaki direspon para seniman batik untuk membuat desain motif yang terinspirasi dari konsep ide tersebut. Urgensi dari penelitian ini adalah upaya untuk mengungkap eksistensi dan estetika dari batik jamu gendhong. Rumusan Masalah dalam adalah 1.Mengapa jamu gendhong menjadi identitas motif batik Kabupaten Sukoharjo. 2.Bagaimana konsep estetika dalam motif batikjamu gendhong Kabupaten Sukoharjo. Tujuan dari penelitian ini akan menjadi menganalisiseksistensi batik jamu gendhong sebagai identitas Kabupaten Sukoharjo dan menganalisis konsep estetika batik jamu gendhong dengan identifikasi struktur komposisi dari pola motif yang terdiri dari motif utama, motif pendukung, dan isen-isen. Pendekatan dalam penelitian  ini memanfaatkan pendekatan histori dan estetika.   Hasil dari penelitian didapat bahwa wilayah Kecamatan Nguter merupakan pusat industri pembuatan jamu di Sukoharjo yang diproduksi baik secara tradisional berbasis home industri dan skala pabrik. Dalam perkembangannya praktek menjajakan jamu dengan cara di-gendhong bergeser menjadi dijual dengan mengendarai sepeda, motor dan dijajakan secara menetap di outlet.  Dalam perkembangannya, jamu gendhong dijadikan sebagai ikon identitas batik di Kabupaten Sukoharjo. Adapun persebaran industri batik ada di daerah Bekonang dan Kedunggudel tawangsari. Visual batik jamu gendhong menampilkan figur mbok jamu gendhong dengan membawa rinjing dan gendul kaca, pola ditambahkan dengan motif pendukung bunga, kupu dan burung dengan isen ceceg, sawut, kemukus, pari sawuli dan lain-lain. Diharapkan penelitian menjadi referensi dalam analisis batik identitas daerah.
Penguatan Industri Kreatif melalui Pendampingan Batik Tulis RW 2 Miri Desa Bulu Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Mulia, Prajanata Bagiananda; Priyanto, Danang
BUDIMAS : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 7 No. 2 (2025): BUDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/budimas.v7i2.15464

Abstract

Kabupaten Sukoharjo salah satu wilayah di Provinsi Jawa Tengah dengan potensi seni dan budaya, dalam konteks seni rupa, Sukoharjo mempunyai kekayaan budaya kain tradisi yang cukup kuat misalnya tenun dan batik. Dalam konteks dunia pembatikan, Sukoharjo terkenal sebagai produsen batik yang menjadi daerah penyangga dan penyedia tenaga pembatik untuk wilayah Surakarta sebagai pusat kebudayaan batik. Sementara itu kurangnya perhatian di beberapa wilayah dapat menyebabkan kurangnya pemerataan industri batik ini. Faktor penentu, seperti jumlah tenaga pembatik yang makin berkurang, kurang minatnya karena upah pekerja yang cenderung minim, dan daya jual produk yang relatif sulit. Seperti halnya Polokarto yang secara kesejarahan mungkin tidak termasuk daerah pusat batik di Sukoharjo menjadi memiliki sumber daya tersebut karena hasil pernikahan atau memiliki hubungan kekerabatan dengan wilayah pembatik, seperti halnya desa Bulu. Desa ini memiliki potensi kesenian beragam namun, kemampuan berkesenian seperti kerajian seni mem-batik sendiri hanya dimiliki oleh beberapa orang saja dan ini sangat perlu pendampingan agar dapat lestari dan berkembang seperti halnya warga di RW 2 Dusun Miri, Desa Bulu Sukoharjo. Adapun tahapan dari kegiatan pengabdian adalah; 1. Penyiapan modul tentang alat bahan serta proses batik sebagai media pembelajaran dan produk batik. 2. Koordinasi dengan Mitra PKM warga RW 2 Desa Bulu 3. Pengenalan secara teoritis melalui ceramah, dan persiapan alat dan bahan 4. Pelaksanaan Pelatihan dan Pendampingan Kegiatan. Luaran dalam kegiatan pengabdian warga masyarakat RW 2 Miri Desa Bulu Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo mampu berbagi ilmu satu dengan yang lain mampu berkreasi dengan motif dan pola yang berkarakter kedaerahan namun berkualitas. mampu membuat produk yang siap pakai atau siap jual, publikasi Jurnal, Publikasi di media massa.
Color Removal Technique (CRT) sebagai Alternatif Penciptaan Karya Batik Recycle pada Masa Pandemi Covid 19 Purnomo, Muhammad Arif Jati; Marwati, Sri; Priyanto, Danang
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol. 41 No. 1 (2024): DINAMIKA KERAJINAN DAN BATIK : MAJALAH ILMIAH
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v41i1.7954

Abstract

Corona Virus Desease-19 (Covid-19) atau Virus Corona adalah jenis penyakit menular yang  disebabkan oleh corona virus yang baru ditemukan dan status perkembangannya sangat cepat hingga termasuk dalam jenis virus bersifat Pandemi. Fenomena pandemi covid-19, yang mengharuskan untuk bekerja dari rumah atau Work From Home menginspirasi untuk meredesain kembali produk tekstile lama termasuk batik untuk direcycle dengan tampilan motif yang baru.Color Removal Technique adalah teknik pencabutan warna atau pelunturan warna pada desain tekstil permukaan atau surface design. Penelitian artistik ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi material bahan yang bisa digunakan sebagai alternatif  dalam pemanfaatan batik recycle; (2) menciptakan desain motif batik dengan teknik color removal dari sebuah fenomena wabah covid-19. Metode yang digunakan melalui tahapan eksplorasi, eksperimentasi, perenungan, perancangan dan perwujudan. Luaran dari penelitian ini berupa 5 buah karya yang terdiri dari 2 buah karya yang berfungsi dekoratif dan 3 buah baju yang di Haki kan, serta artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal ilmiah nasional.