Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Konsep Khilafah dalam Sistem Politik Islam Menurut Buya Hamka Hasibuan, Ahmad Nasir; Paralihan, Hotmatua; Sari, Winda
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.13990

Abstract

Penelitian yang telah dilakukan berjudul “Konsep Khilafah Dalam Sistem Politik Islam Menurut Buya Hamka”. Yang dilatarbelakangi pancasila menjadi ideologi yang tepat di bumi pertiwi ini. Jika dipaksakan diterapkan sistem khilafah, maka akan tertolak dengan sendirinya. Bahkan bisa terjadi benturan sosial yang berpotensi terjadinya perang saudara, sebagaimana perang yang terjadi di sejumlah negara negara Arab akibat pemaksaan faham dalam bernegara. Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka (library research) yaitu penelitian yang menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa perpolitikan Islam dalam padangan Hamka yaitu berlandaskan pada hukum alam, hukum moral dan hukum fitrah manusia serta berdasarkan pada kepentingan tiap manusia, bukan kepentingan kelompok atau negara.
Strategi TVRI Medan dalam Meningkatkan Kualitas Siaran di Era 4.0 Paralihan, Hotmatua; Zuraida, Lia; Sebayang, Khairunnisa; Khairani, Dita Nabila; Zharifah, Shafira Putri; Septika, Ghina
El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat  Vol. 4 No. 3 (2024): El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/elmujtama.v4i3.1601

Abstract

This research examines TVRI Medan's strategies for improving broadcast quality in the era of 4.0 using qualitative descriptive qualitative research methods, data collection techniques such as observation and interviews. The results show that TVRI Medan's strategies for enhancing broadcast quality in the 4.0 Era involve the use of the latest technology, development of digital platforms, collaboration with educational institutions and local creative agencies, and more active interaction with the audience. TVRI Medan's success in improving broadcast quality is attributed in part to the availability of adequate broadcasting technology support. This significantly influences the quality of broadcast programs, as the general public tends to prefer media with high-quality content. TVRI continues to enhance quality to adapt to changing media trends, improve the appeal and quality of broadcasts, and develop innovative content.
Inovasi Penyiaran TVRI Sumatera Utara dalam Mempertahankan Pendengar Di Era Digital Paralihan, Hotmatua; Setiawan, Ezzlan Bayu; Al-Farabi, Bayu Febrian; Amelia, Cindy; Fadillah, Annisa; Kusniadi, Adjie Iqthiar; Sayani, Tiara Putri
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 3 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i3.11039

Abstract

Sebuah siaran merupakan bentuk dari fungsi informasi, siaran ini haruslah sesuai dengan selera penonton serta mengikuti aturan penayangan negara. Penelitian ini di pusatkan ke TVRI Sumatera Utara, sebagai objek Lembaga penyiaran yang berperan penting sebagai media penyiaran terpercaya di Sumatra Utara. TVRI Sumatera Utara menjadi tempat media penyiaran nasional Indonesia, yang dimana mencakup semua genre tayangan sesuai selera penonton yang ada di Indonesia. Penelitian ini membahas upaya inovatif yang dilakukan oleh TVRI Sumatera Utara dalam menghadapi tantangan era digital guna mempertahankan basis pendengarnya. Penelitian ini mengungkapkan strategi inovatif yang diterapkan oleh stasiun penyiaran TVRI Sumatera Utara, termasuk penggunaan teknologi canggih, konten yang disesuaikan dengan selera digital, dan interaksi aktif dengan audiensi. Hal ini tentunya menjadi suatu alasan dan bukti TVRI Sumatera Utara terus berkembang serta tak kalah dengan perkembangan digital dan era New Modern. Analisis mendalam terhadap langkah-langkah inovatif ini memberikan gambaran tentang bagaimana TVRI Sumatera Utara berhasil memperkuat ikatan dengan pendengarnya di tengah perubahan media yang cepat.
A Historical Study of Religious Tolerance: A Case Study in Perbulan Village, Laubaleng District, Karo Regency Barokah, Aldi; Paralihan, Hotmatua; Nasution, Kasron Muhsin
Socius: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Vol 3, No 4 (2025): November
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.17757113

Abstract

This study examines the History of Religious Tolerance: A Case Study in Perbulan Village, Laubaleng District, Karo Regency. The purpose of this research is to describe the history and development of religions and to analyze the forms of religious tolerance in Perbulan Village, Laubaleng District, Karo Regency. The method used in this study consists of heuristics (source collection), verification (source criticism), interpretation, and historiography (writing), based on field research and literature review. The results show that the people of Perbulan Village belong to a pluralistic community, both ethnically and religiously. Christianity and Islam have developed in this village since the early 20th century. The emergence of Christianity in Perbulan Village is inseparable from the role of European missionaries, and during the independence era it continued through evangelists from the Karo ethnic group itself, particularly through various church organizations, especially the Batak Karo Protestant Church (GBKP). Meanwhile, the emergence of Islam in Perbulan Village is closely linked to preachers from Aceh, which was later continued by preachers from the Karo ethnic group, especially the figure of Syaikh Sulaiman Tarigan (1887–1961), and later supported by preachers sent by Islamic mass organizations such as Al-Jam’iyatul Washliyah, Muhammadiyah, Ittihadiyah, and other groups up to the present day. In terms of tolerance values, the community is bound by kinship systems such as rakut sitelu, merga silima, and tutur si waluh jabu, which help prevent social obstacles and horizontal conflicts in community life despite their religious differences.