Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PEMANFAATAN TUMBUHAN BAWAH SEBAGAI OBAT OLEH MASYARAKAT SEKITAR HUTAN TAMAN HUTAN RAYA SULTAN THAHA SYAIFUDDIN PROVINSI JAMBI Albayudi, Albayudi; Saleh, Zuhratus
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 15 No. 1 (2020)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/forestra.v15i1.3637

Abstract

In some conservation forest areas, interaction between local communities and natural resources is still very strong. The people who live around Taman Hutan Raya Sultan Thaha Syaifuddin Jambi Province are known to still use some species of plants for medicinal purposes. The tradition and knowledge of local people in the rural areas about the use of plants to meet their daily needs has been going on for a long time even before an area is designated as conservation forest. The purpose of this study was to inventory the species of plants that are used as medicine by the community around Tahura STS Jambi, especially the understorey. This research was conducted at Tahura STS Jambi in July-September 2018. The method used in this study were interviews and surveys directly in the field so we only documented every kind mentioned by the informants and has a presence in the field. The results of the study showed that 22 lower-level plants were used as medicine by the community around Tahura. These plants are used as medicine for various medical and non-medical diseases. This number of species is considered as an indicator of decreased knowledge and utilization of medicinal plants by communities around forest.
IDENTIFIKASI POTENSI PENYEBAR BENIH TUMBUHAN PADA HUTAN RAWA GAMBUT DALAM RANGKA REGENERASI ALAMI DAN RESTORASI LAHAN GAMBUT PASCA KEBAKARAN Saleh, Zuhratus; Tamin, Rike Puspitasari; Ulfa, Maria
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 16 No. 2 (2021)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/forestra.v16i2.6279

Abstract

Tahura Orang Kayo Hitam is one of the locations that was severely damaged due to forest fires that occurred in the peat area of Jambi Province. Natural regeneration is a possible option in restoration activities and requires the presence of a mother tree and seed dispersing agents . This study aims to identify seed dispersing agents in the Orang Kayo HitamTahura and has been carried out for 3 months from June to August 2020. These tree species were obtained by a sampling method with a plot size of 20x20 m determined by a 500 m long transect from outside the forest to inside the forest. All trees with a diameter above 10 cm were measured and their species identified. Seed dispersing agents were identified by literature study, photo analysis and discussion with locals. The results of field data indicated that the species found in the study area were spread by wind and wildlife. From the 32 tree species were found, 10 species (32%) were spread by the wind and 22 species (68%) were spread by wild animals. The preliminary conclusion of this study is that wind and wildlife are very important in the distribution of tree seeds in burned areas.
EPIFIT DAN LIANA DI HUTAN SEKUNDER DATARAN RENDAH KECAMATAN MESTONG KABUPATEN MUARO JAMBI Nursanti, Nursanti; Saleh, Zuhratus; Rhamadhani, Fhilza; Dinanty, Fawwaz
Jurnal Silva Samalas Vol 7, No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v7i2.14223

Abstract

Sebapo Institut adalah area wisata edukasi yang terletak di Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi, berupa hutan sekunder dataran rendah (Lowland tropical rain forest) bekas terbakar tahun 1997 yang sedang mengalami tahapan suksesi sekunder menuju hutan klimaks. Keseimbangan ekosistem hutan dapat terganggu oleh bencana alam maupun aktivitas manusia. Kebakaran hutan yang terjadi 22 tahun lalu menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati, terjadi perubahan pada struktur hutan dan komposisi hutan. Perubahan pada struktur dan komposisi pohon memberi pengaruh yang berbeda pada pertumbuhan epifit dan liana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari jenis-jenis epifit dan liana di hutan hujan tropis dataran rendah 22 tahun setelah kebakaran. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode analisis vegetasi dengan petak tunggal berukuran 100 m x 100 m. Data yang diambil meliputi lingkar batang tumbuhan penopang ≥5 cm serta nama lokal dan nama ilmiah. Tumbuhan liana dan epifit yang ditemukan diidentifikasi untuk mengetahui jenisnya, indeks keanekaragaman dan kemerataan epifit dan liana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 744 individu liana dari 35 spesies yang tergolong ke dalam 19 famili dan 4 individu epifit dari 2 spesies yang tergolong 2 famili. Jenis liana yang sering ditemukan pada inang di dalam plot adalah Gnetum latifolium Blume, sedangkan untuk jenis epifit yaitu Asplenium nidus L dan Davallia denticulata (Burm. F) Mett. Ex Kuhn.
Komunitas Tumbuhan Pada Habitat Kantong Semar (nepenthes spp.) di Tahura Sekitar Tanjung Pasca Kebakaran Hutan Tamin, Rike Puspitasari; Ulfa, Maria; Saleh, Zuhratus
Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi Vol. 2 No. 1 (2018): Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.104 KB) | DOI: 10.22437/jiituj.v2i1.5646

Abstract

Kebakaran merupakan salah satu penyebab kerusakan hutan rawa gambut di Indonesia. Kerusakan yang berlangsung selama kebakaran hutan bersifat eksplosif dan dalam waktu relatif cepat dan areal yang luas. Padahal daerah gambut merupakan habitat berbagai flora yang dilindungi. Salah satu flora yang dilindungi yang mempunyai habitat di daerah lahan gambut adalah kantong semar (Nepenthes spp.). Kantong semar (Nepenthes spp.) termasuk tanaman yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Tahura sekitar tanjung/Orang kayo hitam merupakan wilayah Tahura yang sebagian besarnya merupakan lahan gambut. Kondisi terkini lahan gambut Tahura Sekitar Tanjung yang merupakan habitat dari beberapa jenis Nepenthes pasca kebakaran hutan 2015 masih terus diteliti. Sebagai tumbuhan yang dilindungi, maka perhatian terhadap kantong semar mesti terus dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat vegetasi tumbuhan yang ada di sekitar habitat kantong semar pasca kebakaran hutan 2015. Dari hasil penelitian didapatkan 1 jenis kantong semar yaitu Nepenthes mirabilis. Selanjutnya terdapat 6 jenis tumbuhan yang hidup pada sekitar habitat N.mirabilis di Tahura sekitar tanjung/orang kayo hitam. Jenis yang paling dominan adalah Stenochlaena palustris dan Combretocarpus rotundatus.
Keanekaragaman Anggota Famili Lauraceae di Taman Hutan Kota M. Sabki Kota Jambi Tamin, Rike Puspitasari; Ulfa, Maria; Saleh, Zuhratus
Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi Vol. 2 No. 2 (2018): Volume 2, No (Issue) 2, Desember 2018
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.077 KB) | DOI: 10.22437/jiituj.v2i2.5987

Abstract

Keluarga Medang-medangan (Famili Lauraceae) merupakan salah satu kelompok tumbuhan yang banyak ditemukan di daerah tropis. Lauraceae juga termasuk kelompok yang paling banyak dimanfaatkan dan bernilai ekonomi tinggi. Pemanfaatan intensif dan nilai ekonomi yang tinggi tidak diimbangi dengan usaha konservasi yang memadai membuat Famili Lauraceae menjadi rentan dalam kepunahan. Permasalahan yang muncul dari keinginan untuk melakukan konservasi bagi Famili Lauraceae adalah sangat minimnya pengetahuan tentang jenis serta nama ilmiah yang benar. Taman Hutan Kota Muhammad Sabki merupakan hutan kota yang diperlukan karena fungsinya antara lain memperbaiki dan menjaga iklim mikro dan nilai estetika, meresapkan air, menciptakan kesimbangan dan keserasian lingkungan fisik kota, dan mendukung pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia. Peneliti tertarik untuk melakukan eksplorasi botani dan identifikasi terhadap keanekaragaman jenis famili Lauraceae yang berada di taman hutan kota Muhammad Sabki. Penelitian dilakukan ada bulan Agustus-Oktober 2017 di taman Hutan Kota M. Sabki. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah anggota family Lauraceae di Hutan Kota M. Sabki ditemukan berjumlah 12 spesies dengan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener 2,36.
Identifikasi Potensi Pohon Induk Pada Tegakan Tinggal Taman Hutan Raya Orang Kayo Hitam Pasca Kebakaran Hutan Tamin, Rike Puspitasari; Ulfa, Maria; Saleh, Zuhratus
Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi Vol. 3 No. 1 (2019): Volume 3, Nomor 1 Juni 2019
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.012 KB) | DOI: 10.22437/jiituj.v3i1.7337

Abstract

Restorasi hutan rawa gambut merupakan suatu proses yang tidak mudah. Permasalahan restorasi adalah seringkali jenis yang ditanam dalam rangka restorasi bukanlah jenis yang berasal dari habitat sekitar sebelum terjadi degradasi. Benih dan pohon induk yang berasal dari lokasi yang paling dekat dengan lokasi yang akan direstorasi merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh dalam mempercepat dan mempermudah proses restorasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan data dan informasi mengenai beberapa jenis pohon yang berpotensi sebagai pohon induk penghasil benih dalam rangka restorasi lahan gambut di Tahura Orang Kayo Hitam pasca kebakaran hutan. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 6 bulan dari Bulan Maret sampai dengan September 2018 dengan lokasi di Tahura Orang Kayo Hitam Provinsi Jambi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis vegetasi dengan jumlah 15 plot dan 3 jalur serta melakukan skoring pada setiap individu pohon yang ditemukan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 25 spesies tumbuhan pada tingkatan pohon dengan jumlah individu sebanyak 52 individu. Jenis Pauh menjadi jenis dengan INP tertinggi sebesar 38,06 %. Proses skoring pada seluruh individu yang ditemukan. Hasilnya terpilih satu individu dari masing-masing spesies yang didapatkan untuk dijadikan calon pohon induk potensial karena hasil skoring menunjukkan nilai tertinggi dan memenuhi ambang batas dalam penetapan pohon induk.
NATURAL REGENERATION OF POST FIRE LOWLAND TROPICAL FORESTS IN THE GRAND FOREST PARK SULTAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI Nursanti, Nursanti; Saleh, Zuhratus; Ulfa, Maria Ulfa
Media Konservasi Vol. 28 No. 2 (2023): Media Konservasi Vol 28 No 2 Agustus 2023
Publisher : Department of Forest Resources Conservation and Ecotourism - IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/medkon.28.2.142-147

Abstract

Indonesia's lowland tropical rain forests are rich in endemic species. One of the problem is lowland forests often experience degradation due to excessive exposure and forest fire. Sultan Thaha Syaifuddin Grand Forest Park or Tahura STS is a part of tropical lowland forests which often experience fires, thus reducing its quality so it needs to be restored with regeneration efforts. The purpose of this study is to get data and information about the potential for lowland forest regeneration in Tahura STS after forest fires. This research was conducted for 8 months from March to October 2021 with location in Tahura STS and Jambi University. Researchers were carried out by making a 20x20 meter nested plot placed on 5 transects along 300 meters for each transect. Each transect contains 6 plots with a placement of 50 meters between plots. From research in the field obtained as many as 143 plant species from various growth stages ranging from seedlings, stakes, poles, trees and basic ground vegetation. These results indicate that the diversity of plants in Tahura STS is high to moderate while the evennes index shows that the plant community in Tahura STS is a stable community. In the early stages it can be concluded that the potential for natural regeneration in Tahura STS is very likely to occur as long as the damaging process is reduced and eliminated.
Ekologi Punak (Tetrameristra glabra Miq.) Di Hutan Lindung Gambut Sungai Buluh Kecamatan Mandahara Ulu Kabupaten Tanjung Jabung Timur: Ecology of Punak (Tetrameristra glabra Miq.) in the Sungai Buluh Peat Protected Forest, Mandahara Ulu District, East Tanjung Jabung Regency Nursanti, Nursanti; Saleh, Zuhratus; Wulandari, Wulandari; Puri, Suci Ratna; Aini, Yasri Syarifatul
Jurnal Silva Tropika Vol. 8 No. 1 (2024): Jurnal Silva Tropika
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jurnalsilvatropika.v8i1.26133

Abstract

ABSTRACT Punak (T. glabra Miq.) is a type of tree that grows in peat swamp forest in Sungai Buluh HLG. Punak wood is classified as strong class III in fresh condition, while in dry wind conditions it is classified as strong class II and durable class III. This research was conducted at HLG Sungai Buluh, Mandahara Ulu District, Tanjung Jabung Timur Regency. with the aim of knowing the ecological conditions of punk plants in the Sungai Buluh HLG. Data collection was done by making 30 sample plots placed by purposive sampling where there were peaks. The data taken in the sample plot is tree vegetation with a diameter of 10 cm dbh. In addition to vegetation data, the physical environment for growth was also taken in the form of temperature, humidity, light intensity and soil pH. The results of the study found 60 individuals of punak trees (T. glabra Miq.) with a density of 50 individuals/ha. The punak habitat in the Sungai Buluh HLG is composed of 45 plant species from 22 families with a total of 569 individuals. The diversity index is 1.48 which is included in the moderate or moderate category. Punak plants have a high level of association with other plants, namely D. confentiflora with an association index value based on the Jaccard index of 0.77, M. motleyana of 0.77, D. siamang of 0.76, S.uliginosa 0.67, S. scorpioides 63 and K. laurina 0.57. Punak trees have environmental data that the daily temperature ranges from 24.25-280C, daily humidity ranges from 68.25-80.50C and the average value of light intensity is 505 lux, with soil pH ranging from 3-4 and into the category of sapric peat maturity or peat with a high level of maturity. Keyword : Ecologi,Tetramerista glabra Miq.,HLG sungai Buluh ABSTRAK Punak (T. glabra Miq.) merupakan salah satu jenis pohon yang tumbuh di hutan rawa gambut di HLG Sungai Buluh. Kayu punak tergolong kelas kuat III dalam kondisi segar sedangkan dalam kondisi kering angin masuk dalam kelas kuat II dan kelas awet III. Penelitian ini dilakukan di HLG Sungai Buluh Kecamatan Mandahara Ulu Kabupaten Tanjung jabung Timur,dengan tujuan untuk mengetahui kondisi ekologi tumbuhan punak di HLG Sungai Buluh. Pengambilan data dengan cara membuat 30 plot contoh yang diletakkan secara purposive sampling pada tempat terdapat punak. Data yang diambil dalam plot contoh yaitu vegetasi pohon dengan diameter ≥10 cm dbh. Selain data vegetasi, juga diambil fisik lingkungan tumbuh berupa suhu, kelembaban,intensitas cahaya dan pH tanah. Hasil penelitian ditemukan 60 individu pohon punak (T. glabra Miq.) dengan kerapatan 50 individu/ha. Habitat punak di HLG Sungai Buluh disusun oleh 45 jenis tumbuhan dari 22 suku dengan total 569 individu. Indeks keanekaragaman sebesar 1,48 yang termasuk kedalam katagori sedang atau cukup melimpa. Tumbuhan punak memiliki tingkat asosiasi yang tinggi dengan tumbuhan lain yaitu D. confentiflora dengan nilai indeks asosiasi berdasarkan indeks jaccard sebesar 0,77, M. motleyana sebesar 0,77, D. siamang sebesar 0,76, S.uliginosa 0,67, S. scorpioides 63 dan K. laurina sebesar 0,57.pohon punak memiliki data lingkungan yang bersuhu harian berkisar antara 24,25- 280C, kelembaban harian berkisar antara 68,25-80,50C dan nilai rata-rata intensitas cahaya sebesar 505 lux, dengan pH tanah berkisar antara 3-4 dan masuk kedalam katagori kematangan gambut saprik atau gambut dengan tingkat kematangan yang tinggi. Kata kunci : Ekologi,Tetramerista glabra Miq.,HLG sungai Buluh.
Potential Floristic Analysis of Peat Swamp Village Forest in Jambi Province to Supports Village Ecotourism Programme Nursanti; Ulfa, Maria; Saleh, Zuhratus
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Vol 14 No 4 (2024): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL)
Publisher : Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, IPB (PPLH-IPB) dan Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, IPB (PS. PSL, SPs. IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpsl.14.4.663

Abstract

Hutan Desa Pematang Rahim merupakan salah satu skema perhutanan sosial yang ditawarkan oleh pemerintah. Balai Pengelolaan Hutan Desa Pematang Rahim menjadikan ekowisata sebagai dasar pengelolaannya. Ekowisata di ekosistem gambut di hutan desa menjadikan keanekaragaman hayati di dalamnya, terutama tumbuhan, sebagai dasar ekowisata terencana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi tentang potensi flora dalam mendukung pengelolaan hutan desa berbasis ekowisata. Penelitian ini dilaksanakan selama 8 bulan mulai Maret hingga Oktober 2021 dengan lokasi di Hutan Desa Pematang Rahim Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan analisis lebih lanjut di Herbarium dan Laboratorium Manajemen, Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Jambi. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa hutan gambut yang dikelola sebagai hutan desa di Pematang rahim secara umum dalam kondisi baik. Ada berbagai jenis pohon dan tanaman lain dalam berbagai bentuk kehidupan. Hasil penelitian ditemukan 26 famili, 58 marga dan 104 spesies dengan total 2.831 individu yang terdiri dari 855 anakan, 880 anakan, 546 tiang dan 550 pohon. Indeks keanekaragaman menunjukkan nilai yang tinggi (>3) untuk setiap tahap pertumbuhan dari semai sampai pohon (3,39; 3,56; 3,65; 3,79). Keberadaan berbagai jenis spesifik gambut dengan kondisi ekosistem yang masih terjaga diharapkan dapat menjadi nilai tambah dalam kegiatan ekowisata di kawasan Hutan Desa Pematang Rahim di masa mendatang.
EPIFIT DAN LIANA DI HUTAN SEKUNDER DATARAN RENDAH KECAMATAN MESTONG KABUPATEN MUARO JAMBI Nursanti, Nursanti; Saleh, Zuhratus; Rhamadhani, Fhilza; Dinanty, Fawwaz
Jurnal Silva Samalas Vol. 7 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v7i2.14223

Abstract

Sebapo Institut adalah area wisata edukasi yang terletak di Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi, berupa hutan sekunder dataran rendah (Lowland tropical rain forest) bekas terbakar tahun 1997 yang sedang mengalami tahapan suksesi sekunder menuju hutan klimaks. Keseimbangan ekosistem hutan dapat terganggu oleh bencana alam maupun aktivitas manusia. Kebakaran hutan yang terjadi 22 tahun lalu menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati, terjadi perubahan pada struktur hutan dan komposisi hutan. Perubahan pada struktur dan komposisi pohon memberi pengaruh yang berbeda pada pertumbuhan epifit dan liana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari jenis-jenis epifit dan liana di hutan hujan tropis dataran rendah 22 tahun setelah kebakaran. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode analisis vegetasi dengan petak tunggal berukuran 100 m x 100 m. Data yang diambil meliputi lingkar batang tumbuhan penopang ≥5 cm serta nama lokal dan nama ilmiah. Tumbuhan liana dan epifit yang ditemukan diidentifikasi untuk mengetahui jenisnya, indeks keanekaragaman dan kemerataan epifit dan liana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 744 individu liana dari 35 spesies yang tergolong ke dalam 19 famili dan 4 individu epifit dari 2 spesies yang tergolong 2 famili. Jenis liana yang sering ditemukan pada inang di dalam plot adalah Gnetum latifolium Blume, sedangkan untuk jenis epifit yaitu Asplenium nidus L dan Davallia denticulata (Burm. F) Mett. Ex Kuhn.