Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

EPIFIT DAN LIANA DI HUTAN SEKUNDER DATARAN RENDAH KECAMATAN MESTONG KABUPATEN MUARO JAMBI Nursanti, Nursanti; Saleh, Zuhratus; Rhamadhani, Fhilza; Dinanty, Fawwaz
Jurnal Silva Samalas Vol 7, No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v7i2.14223

Abstract

Sebapo Institut adalah area wisata edukasi yang terletak di Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi, berupa hutan sekunder dataran rendah (Lowland tropical rain forest) bekas terbakar tahun 1997 yang sedang mengalami tahapan suksesi sekunder menuju hutan klimaks. Keseimbangan ekosistem hutan dapat terganggu oleh bencana alam maupun aktivitas manusia. Kebakaran hutan yang terjadi 22 tahun lalu menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati, terjadi perubahan pada struktur hutan dan komposisi hutan. Perubahan pada struktur dan komposisi pohon memberi pengaruh yang berbeda pada pertumbuhan epifit dan liana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari jenis-jenis epifit dan liana di hutan hujan tropis dataran rendah 22 tahun setelah kebakaran. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode analisis vegetasi dengan petak tunggal berukuran 100 m x 100 m. Data yang diambil meliputi lingkar batang tumbuhan penopang ≥5 cm serta nama lokal dan nama ilmiah. Tumbuhan liana dan epifit yang ditemukan diidentifikasi untuk mengetahui jenisnya, indeks keanekaragaman dan kemerataan epifit dan liana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 744 individu liana dari 35 spesies yang tergolong ke dalam 19 famili dan 4 individu epifit dari 2 spesies yang tergolong 2 famili. Jenis liana yang sering ditemukan pada inang di dalam plot adalah Gnetum latifolium Blume, sedangkan untuk jenis epifit yaitu Asplenium nidus L dan Davallia denticulata (Burm. F) Mett. Ex Kuhn.
Studi Karakteristik Kimia Tanah Pada Berbagai Kelerengan di Lahan Agroforestri Berbasis Gaharu (Aquilaria malaccensis) : Study of Soil Chemical Characteristics at Various Slopes in Agarwood-Based Agroforestry Land (Aquilaria malaccensis) Hamzah, Hamzah; Rumondang, Jenny; Dinanty, Fawwaz; Safira, Doani Anggi; Puri, Suci Ratna; Farikhah, Anisatul; Nisya, Dian; Siregar, Helmalia Vareira
Jurnal Silva Tropika Vol. 8 No. 2 (2024): Jurnal Silva Tropika
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jurnalsilvatropika.v8i2.38373

Abstract

ABSTRACT The research was conducted on agarwood agroforestry land (Aquilaria malaccensis) in Muaro Pijoan Village, Muaro Jambi Regency, which has an ultisol soil type with a land slope of 3,33% and 7,27%. Agarwood was planted at a distance of 2 x 3 meters on an area of 2 hectares since 2007. Analysis was conducted on various soil chemical properties such as pH, C-Organic, N, P, and K and Cation Exchange Capacity (CEC) in three locations with different slopes. Results showed that soil pH at the study sites ranged from 4-4,05, indicating very high acidity, while C-Organic and CEC contents were low. Nitrogen and phosphorus contents also varied based on slope, potentially affecting agarwood growth. The highest increments in diameter (0,945 cm/year) and height (0,552 m/year) were observed on land with a 7,27% slope. These findings indicate the importance of soil chemistry and slope in supporting agarwood productivity in ultisol agroforestry.   Keywords: agarwood, nutrient elements, organic carbon, pH   ABSTRAK. Penelitian dilakukan pada lahan agroforestry berbasis gaharu (Aquilaria malaccensis) di Desa Muaro Pijoan, Kabupaten Muaro Jambi, yang memiliki jenis tanah ultisol dengan kemiringan lahan 3,33% dan 7,27%. Gaharu ditanam pada jarak 2 x 3 meter di lahan seluas 2 hektar sejak tahun 2007. Analisis dilakukan terhadap berbagai sifat kimia tanah seperti pH, C-Organik, N, P, dan K serta Kapasitas Tukar Kation KTK) di tiga lokasi dengan kemiringan berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH tanah di lokasi penelitian berkisar pada 4-4,05, menunjukkan tingkat keasaman yang sangat tinggi, sementara kandungan C-Organik dan KTK tergolong rendah. Kandungan nitrogen dan fosfor juga bervariasi berdasarkan kemiringan lahan, yang berpotensi mempengaruhi pertumbuhan gaharu. Riap diameter dan tinggi tanaman gaharu tertinggi ditemukan pada lahan dengan kemiringan 7,27%, dengan riap diameter tahunan rata-rata sebesar 0,945 cm/tanaman/tahun dan riap tinggi sebesar 0,552 m/tanaman/tahun. Temuan ini menunjukkan pentingnya sifat kimia tanah dan kemiringan lahan dalam mendukung produktivitas tanaman gaharu di agroforestri ultisol.   Kata kunci: gaharu, unsur hara, karbon organic, pH
PENDUGAAN STOK KARBON TEGAKAN SENGON (Albizia falcataria) DI HUTAN RAKYAT DESA GADING WETAN KABUPATENPROBOLINGGO Yandi, Wahyu Nazri; Nahlunnisa, Hafizah; Dinanty, Fawwaz; Darsono, Beti Septiana
Jurnal Silva Samalas Vol 8, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v8i1.16538

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menduga simpanan biomassa dan stok karbon pada tegakan sengon (Albizia falcataria) di hutan rakyat Desa Gading Wetan, Kabupaten Probolinggo. Latar belakang penelitian ini adalah pentingnya peran hutan rakyat dalam mitigasi perubahan iklim melalui penyerapan karbon, dengan fokus pada tegakan sengon yang memiliki siklus rotasi pendek dan nilai ekonomi tinggi. Metode yang digunakan meliputi pengukuran diameter dan tinggi pohon secara sensus pada lahan seluas 2,7 ha, serta perhitungan volume, biomassa, dan karbon menggunakan pendekatan alometrik dan rumus standar yang sesuai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total volume tegakan mencapai 357,76 m³ dengan volume per hektar sebesar 132,50 m³. Simpanan biomassa tercatat sebesar 63,2 ton/ha, sedangkan stok karbon yang tersimpan sebesar 29,71 ton/ha. Temuan ini menegaskan bahwa pertumbuhan diameter dan tinggi sangat berpengaruh terhadap akumulasi biomassa dan karbon. Simpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa tegakan sengon di lokasi studi memiliki potensi signifikan dalam menyimpan karbon, sehingga mendukung pengelolaan hutan rakyat yang berorientasi pada aspek lingkungan dan potensi insentif karbon ke depan.
Sosialisasi kelestarian alam dan aksi penanaman dengan teknik silvikultur di lingkungan SMAN 12 Kota Jambi Dinanty, Fawwaz; Farikhah, Anisatul; Nisya, Dian; Yandi, Wahyu Nazri; Safira, Doani Anggi
Jurnal Oase Nusantara Vol 4 No 1 (2025)
Publisher : Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya pelestarian lingkungan melalui sosialisasi dan aksi penanaman pohon dengan teknik silvikultur. Kegiatan dilaksanakan di SMAN 12 Kota Jambi dengan melibatkan 29 peserta siswa. Metode yang digunakan mencakup pretest, sosialisasi, diskusi interaktif, pemutaran video edukatif, posttest, serta praktik penanaman pohon secara langsung. Materi yang disampaikan mencakup fungsi pohon, dampak kerusakan lingkungan, serta teknik penanaman yang ramah lingkungan. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta sebesar 33% berdasarkan perbandingan hasil pretest dan posttest. Kegiatan ini berhasil menumbuhkan pemahaman dan sikap peduli terhadap lingkungan pada diri peserta, serta memperkuat karakter gotong royong dalam menjaga kelestarian alam di lingkungan sekolah. Partisipasi aktif siswa dalam praktik penanaman menunjukkan bahwa pendekatan edukatif berbasis pengalaman nyata efektif dalam menumbuhkan kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda.
Carbon Storage Estimation in the Sungai Buluh Peat Forest Reserve, Mandahara Ulu District, Tanjung Jabung Timur Regency Dinanty, Fawwaz; Nursanti, Nursanti; Nahlunnisa, Hafizah; Nazri Yandi, Wahyu
Jurnal Biologi Tropis Vol. 25 No. 3 (2025): Juli-September
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v25i3.8982

Abstract

Indonesia has the third-largest tropical forest area in the world, making it a key player in global climate change mitigation efforts. This study aims to identify tree species and estimate above-ground carbon (AGC) stocks in the Sungai Buluh Peat Protected Forest, Jambi. The research employed a descriptive quantitative approach using permanent plot methods and allometric equations across 30 plots measuring 20×20 meters. Data collected included tree species, diameter, and height, which were then analyzed to calculate biomass and carbon stocks. The results identified 1,140 individuals from 26 species, with Mangifera parvifolia, Dyospyros siamang, and Madhuca modleyana being the most dominant. The stand volume reached 426.11 m³/ha, while the estimated AGC was 173.96 tons/ha. The majority of the carbon stock was contributed by the tree strata, accounting for more than 73%. These findings highlight the importance of conserving peatland forests as long-term carbon reservoirs.
Shade and NPK Effects on Calliandra and Sengon Seedling Growth Differences Rumondang, Jenny; Ratna Puri, Suci; Rif’atunaudina, Ria; Handayani, Rajjitha; Hardiyanti, Rizky Ayu; Dinanty, Fawwaz
Jurnal Biologi Tropis Vol. 25 No. 1 (2025): Januari - Maret
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v25i1.8763

Abstract

Calliandra (Calliandra sp.) is a shrub with multiple benefits, including its use as firewood and as a high-protein livestock feed. Sengon (Paraserianthes falcataria) is a fast-growing tree species widely cultivated to support the timber industry. To enhance seedling growth and productivity, environmental manipulation through shading and fertilization is necessary. This study aims to evaluate the effects of shading and NPK fertilizer doses on the growth of Calliandra calothyrsus and Sengon seedlings in the context of industrial forest plantation management. Using a completely randomized design, this study tested four shading levels (no shading, 25%, 50%, and 75%) and four NPK fertilizer doses (0, 1, 2, and 3 g per seedling). Each treatment was repeated twice, resulting in a total of 248 seedlings per species. The observed variables included height, diameter, and leaf count. The results showed that Calliandra exhibited no significant differences in height growth across shading levels. However, the best growth was observed under 25% shading, with a height increase of 11.84 cm and a diameter of 1.55 mm, and at an NPK dose of 2 g, with a height of 10.75 cm and a diameter of 1.54 mm. Meanwhile, Sengon showed the best height growth under 75% shading with an NPK dose of 1 g per seedling. The optimal diameter growth for Calliandra was achieved under 25% shading with an NPK dose of 1 g, while Sengon exhibited the best diameter growth without shading and with an NPK dose of 3 g.
EPIFIT DAN LIANA DI HUTAN SEKUNDER DATARAN RENDAH KECAMATAN MESTONG KABUPATEN MUARO JAMBI Nursanti, Nursanti; Saleh, Zuhratus; Rhamadhani, Fhilza; Dinanty, Fawwaz
Jurnal Silva Samalas Vol. 7 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v7i2.14223

Abstract

Sebapo Institut adalah area wisata edukasi yang terletak di Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi, berupa hutan sekunder dataran rendah (Lowland tropical rain forest) bekas terbakar tahun 1997 yang sedang mengalami tahapan suksesi sekunder menuju hutan klimaks. Keseimbangan ekosistem hutan dapat terganggu oleh bencana alam maupun aktivitas manusia. Kebakaran hutan yang terjadi 22 tahun lalu menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati, terjadi perubahan pada struktur hutan dan komposisi hutan. Perubahan pada struktur dan komposisi pohon memberi pengaruh yang berbeda pada pertumbuhan epifit dan liana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari jenis-jenis epifit dan liana di hutan hujan tropis dataran rendah 22 tahun setelah kebakaran. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode analisis vegetasi dengan petak tunggal berukuran 100 m x 100 m. Data yang diambil meliputi lingkar batang tumbuhan penopang ≥5 cm serta nama lokal dan nama ilmiah. Tumbuhan liana dan epifit yang ditemukan diidentifikasi untuk mengetahui jenisnya, indeks keanekaragaman dan kemerataan epifit dan liana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 744 individu liana dari 35 spesies yang tergolong ke dalam 19 famili dan 4 individu epifit dari 2 spesies yang tergolong 2 famili. Jenis liana yang sering ditemukan pada inang di dalam plot adalah Gnetum latifolium Blume, sedangkan untuk jenis epifit yaitu Asplenium nidus L dan Davallia denticulata (Burm. F) Mett. Ex Kuhn.
PENDUGAAN STOK KARBON TEGAKAN SENGON (Albizia falcataria) DI HUTAN RAKYAT DESA GADING WETAN KABUPATENPROBOLINGGO Yandi, Wahyu Nazri; Nahlunnisa, Hafizah; Dinanty, Fawwaz; Darsono, Beti Septiana
Jurnal Silva Samalas Vol. 8 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v8i1.16538

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menduga simpanan biomassa dan stok karbon pada tegakan sengon (Albizia falcataria) di hutan rakyat Desa Gading Wetan, Kabupaten Probolinggo. Latar belakang penelitian ini adalah pentingnya peran hutan rakyat dalam mitigasi perubahan iklim melalui penyerapan karbon, dengan fokus pada tegakan sengon yang memiliki siklus rotasi pendek dan nilai ekonomi tinggi. Metode yang digunakan meliputi pengukuran diameter dan tinggi pohon secara sensus pada lahan seluas 2,7 ha, serta perhitungan volume, biomassa, dan karbon menggunakan pendekatan alometrik dan rumus standar yang sesuai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total volume tegakan mencapai 357,76 m³ dengan volume per hektar sebesar 132,50 m³. Simpanan biomassa tercatat sebesar 63,2 ton/ha, sedangkan stok karbon yang tersimpan sebesar 29,71 ton/ha. Temuan ini menegaskan bahwa pertumbuhan diameter dan tinggi sangat berpengaruh terhadap akumulasi biomassa dan karbon. Simpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa tegakan sengon di lokasi studi memiliki potensi signifikan dalam menyimpan karbon, sehingga mendukung pengelolaan hutan rakyat yang berorientasi pada aspek lingkungan dan potensi insentif karbon ke depan.
Estimasi Cadangan Karbon di Hutan Tanaman Rakyat Desa Batu Jangkih Kabupaten Lombok Barat Nahlunnisa, Hafizah; Yuniarti Nizar, Wahyu; Dinanty, Fawwaz; Yandi, Wahyu Nazri; Susanti, Amelia Dwi
Jurnal Ilmu Ilmu Kehutanan Vol. 9 No. 2 (2025)
Publisher : Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jiik.9.2.%p

Abstract

This study aimed to estimate the carbon stock in community plantation forests in Batu Jangkih Village, West Lombok Regency. Data collection was conducted through field observations using the systematic strip sampling method and analyzed with allometric equations specific to each tree species. The stand consisted of mahogany (Swietenia macrophylla), gmelina (Gmelina arborea), and teak (Tectona grandis), with a total of 6,919 individuals and an average density of 52 trees per hectare. The results showed that gmelina had the largest stand volume (7.05 m³/ha), followed by teak (2.36 m³/ha) and mahogany (1.21 m³/ha). Biomass and carbon stock estimations indicated that gmelina stored the highest amount of carbon (3,565.71 tons/ha), while mahogany and teak stored 1,361.79 tons/ha and 1,302.83 tons/ha, respectively. In total, the community plantation forest stored 81,131.35 tons of carbon or 6,230.33 tons/ha. This study demonstrates that stand volume and carbon storage potential are influenced not only by the number of individuals but also by growth rate and morphological characteristics of each tree species. The community plantation forest in Batu Jangkih Village plays an important role in climate change mitigation while also providing economic benefits to local communities.
Optimalisasi Potensi Air Tanah Sebagai Sumber Daya Berkelanjutan Untuk Mendukung Kegiatan Sosial-Ekonomi Masyarakat Di Desa Tantan Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi Arista Yulanda, Yudi; Sucitra Amin, Sarwo; Heltria, Septy; Nahlunnisa, Hafizah; Dinanty, Fawwaz; Abel Azzahra; Meta Dinda Pangaribuan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Hutan Vol 3 No 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Hutan
Publisher : Program Studi Kehutanan, Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/962kyw27

Abstract

Air bersih merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting, namun ketersediaannya masih menjadi permasalahan serius di wilayah pedesaan, termasuk Desa Tantan, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi. Desa ini belum mendapatkan layanan PDAM dan masyarakat masih bergantung pada sumur gali yang kerap mengalami kekeringan serta kualitas air yang kurang layak.egiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi kedalaman air tanah menggunakan metode geolistrik konfigurasi Schlumberger. Pelaksanaan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu persiapan (survei awal dan koordinasi dengan mitra), pelaksanaan (pengambilan data geolistrik serta diskusi dengan masyarakat), dan tindak lanjut (sosialisasi hasil, pendampingan, dan penyusunan peta potensi air tanah). Efektivitas sosialisasi diukur menggunakan analisis N-gain melalui pretest dan posttest terhadap peserta. Hasil menunjukkan rata-rata pemahaman masyarakat meningkat dari kategori rendah menjadi sedang hingga tinggi, dengan nilai rata-rata N-gain sebesar 0,517 (kategori sedang). kegiatan menghasilkan peta kedalaman air tanah sebagai dasar pembangunan sumur bor produktif, dan juga memperkuat kemandirian desa dalam mengelola sumber daya air untuk mendukung kebutuhan sosial-ekonomi secara berkelanjutan. Kata Kunci: air bersih, metode geolistrik, akuifer, N-gain, Desa Tantan