Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

TUTURAN EMOSIONAL MASYARAKAT DI PASAR DESA API-API, KECAMATAN WONOKERTO, KABUPATEN PEKALONGAN: SUATU KAJIAN PRAGMATIS Hadi Sumarto
Pena Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Vol 21, No 2 (2011): Pena September 2011
Publisher : LPPM Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/jurnalpena.v21i2.41

Abstract

Bahasa secara pragmatik memiliki tingkatan emosi. Keberkaitan antara tuturan bahasa dengan tingkat  emosi  penutur  lebih  dikarenakan  oleh  kebutuhan  penutur  dalam  menguatkan  maksud tertentu  yang  ingin  disampaikan  serta  situasi  tindak  tutur.  Menjadi  menarik  jika  hal  tersebut diteliti, terutama pada tindak tutur  masyarakat di  Pasar Desa Api-api,  Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini mengkaji  semua tuturan emosi dalam Bahasa  Indonesia yang digunakan oleh  para penutur tuturan emosi. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Tehnik  pengumpulan  data  adalah  tehnik  simak  dan  tehnik  catat.  Tehnik  analisis  data  adalah deskriptif  kualitatif  dan kategorisasi.  Hasil penelitian:  (1) Terdapat 16 pernyataan, 2  perintah, dan 2 pertanyaan dalam tindak tutur lokusi; (2) tindak tutur ilokusi terkejut 2 kali, kesal 7 kali, kecewa  2  kali,  gugup  1  kali,  terkejut  dan  marah  1  kali,  kecewa  dan  kesal  1kali,  kesal  dan kecewa 2 kali, kesal dan marah 2 kali, kesal dan gugup 1 kali, kesal dan malu 1 kali; (3) Tindak tutur perlokusi dengan efek positif 11 kali, efek negatif 7 kali, dan efek netral 2 kali. (4) Faktor- faktor yang mempengaruhi penggunaan tuturan emosional adalah faktor psikologis, sosial, dan pendidikan. Kata Kunci: Tuturan emosional, Kajian Pragmatis 
KERTAS SENI BERBAHAN LIMBAH PEWARNA ALAM RUMPUT LAUT JENIS SARGASSUM, ULVA DAN PELEPAH PISANG ABAKA Guring Briegel Mandegani; Hadi Sumarto; Arif Perdana
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol 33, No 1 (2016): Dinamika Kerajinan dan Batik
Publisher : Balai Besar Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v33i1.1114

Abstract

ABSTRAKKertas seni merupakan kerajinan tangan dengan bahan dasar berbagai macam tanaman berserat. Serat pisang abaka, serat jerami dan serat padi telah mampu diolah menjadi kertas seni secara mandiri tanpa bahan perekat tambahan. Selama ini industri kertas seni yang ada sebagian besar menggunakan bahan baku pelepah pisang raja, pisang abaka, jerami, serat padi dan sebagainya. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan keanekaragaman bahan baku, di antaranya dengan memanfaatkan material dari rumput laut maupun limbah rumput laut limbah pewarna alam tekstil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakter kertas seni yang terbuat dari limbah pewarna alam dari rumput laut Sargassum sp. dan Ulva serta kombinasinya dengan material serat pisang abaka. Bahan baku pelepah pisang abaka dan limbah rumput laut diolah dengan cara pencacahan dengan ukuran 2-3 cm, direbus dengan soda api selama 2 jam, kemudian disaring dan didinginkan. Bahan kemudian saling dikombinasi dan dijadikan pulp menggunakan mesin blender. Pulp kemudian dicetak dan dianalisis secara fisik. Limbah rumput laut jenis Sargassum sp. dan Ulva dalam keadaan murni (100%) tidak dapat digunakan sebagai bahan pembuatan produk kertas seni, dikarenakan kandungan selulosa yang masih di bawah 40% sehingga kertas yang dihasilkan dari proses pencetakan bersifat rapuh, mudah sobek dan tidak rekat antara satu dengan yang lain. Sedangkan kertas dengan campuran serat pisang abaka, menghasilkan kualitas kertas seni dengan kekuatan fisik yang lebih baik daripada kertas seni murni dari rumput laut Sargassum sp. dan Ulva. Kata Kunci: kertas seni, rumput laut, Sargassum sp., Ulva, pisang abaka  ABSTRACTPaper art is a craft that uses a wide variety of fibrous plants. Abaca, straw and rice fibers can be processed into paper art independently without additional adhesive material. During this time, the existing art paper industries use many raw materials such as banana, abaca, etc., Therefore, it is necessary to conduct research and development in exploring new raw materials such as seaweed and waste of natural dyes from seaweed. The purpose of this study is to determine the character of art paper made from waste of natural dyes from Sargassum sp. and Ulva and its combination with abaca fiber. Abacá and waste materials from the seaweed are processed by being cut into 2-3 cm of length, boiled with caustic soda for 2 hours, then filtered and cooled. The materials are combined with each other and converted into pulp using a blender. The pulp is then printed and analyzed physically. Waste of seaweed Sargassum sp. and Ulva in a pure state (100%) cannot be used as materials for art paper products because the content of cellulose is still below 40% so that the paper produced from the printing process are fragile, easily brittle and  no adhesion between one another. Meanwhile, the paper art that uses abaca fibers produces paper art with better physical quality than paper art with 100% seaweed Sargassum sp. and Ulva. Keywords: Paper art, seaweed, Sargassum sp., Ulva
GETAH POHON KUDO (Lannea coromandelica) SEBAGAI ALTERNATIF PEREKAT UNTUK PRODUK KERAJINAN Istihanah Nurul Eskani; Arif Perdana; Edi Eskak; Hadi Sumarto
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol 34, No 1 (2017): DINAMIKA KERAJINAN DAN BATIK : MAJALAH ILMIAH
Publisher : Balai Besar Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v34i1.2265

Abstract

Perekat yang biasa digunakan di industri kerajinan adalah perekat sintetis yang tidak aman bagi kesehatan maupun lingkungan. Pemanfaatan bahan baku dari alam sebagai substitusi bahan baku sintetis telah banyak dilakukan, termasuk bahan baku perekat. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perekat yang aman digunakan untuk pembuatan barang kerajinan dengan menggunakan bahan baku dari getah pohon Kudo (Lannea coromandelica) yang biasa disebut dengan getah blendok. Getah blendok dilarutkan dalam air dengan rasio getah blendok : air = 1:3 kemudian dipanaskan dalam waterbath pada suhu 700C-800C selama 1 jam. Zat aditif Maleat Anhidrida (MAH) ditambahkan dengan kadar 2,5%, 5%, 7,5% dan 10% dari berat getah blendok, dengan masing-masing ditambahkan kadar Benzoil Peroksida (BPO) 0,75%. Perekat yang diperoleh diaplikasikan pada bahan kulit kayu Jomok (Arthocarpus elastica) dan selanjutnya dilakukan uji sifat-sifat fisis dan mekanisnya. Sifat fisis perekat dibandingkan dengan SNI 06-6049-1999 Perekat PVAc sedangkan sifat mekanisnya dibandingkan dengan performa perekat sintetis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat-sifat fisis perekat dari getah blendok telah sesuai dengan SNI dan sifat-sifat mekanisnya sebanding dengan performa perekat sintetis yang biasa digunakan di industri kerajinan.  Kata Kunci: Perekat alami, getah, pohon Kudo, maleat anhidrida
ENGINEERED OVEN AS AN ALTERNATIVE METHOD ON STAMP CANTING SOLDERING PROCESS I Made Arya Utamaningrat; Robets Christiawan; Suparjo Suparjo; Hadi Sumarto; Farida Farida
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol 38, No 1 (2021): DINAMIKA KERAJINAN DAN BATIK : MAJALAH ILMIAH
Publisher : Balai Besar Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v38i1.6646

Abstract

Batik is a process of attaching wax onto a fabric to block color from entering it. This process is done using a tool called canting. There are two kind of canting, writing canting and stamp canting, that is respectively use to make written batik and stamp batik. Stamp canting was made to accelerate the process of making batik fabric, while maintaining the standard of batik itself. It was made using copper that is stack in certain way and burned on a pile of charcoal to make sure the adhesive material (patri) melt. This research aims to accelerate the process of soldering stamp canting using engineered oven instead of using charcoal. the oven engineered in this research uses Liquid Petroleum Gas (LPG) as its main source of heat. It was made not only to accelerates the process, but also to make sure the consistency of the heat along the process of burning which will directly affecting the end product of stamp canting. The method used in this research includes: literature studies, field studies, oven engineering, making canting samples, test, and reporting. The result of this research shows that the oven is able to work and melt the standardized patri on stamp canting.
Basic Mathematical Literacy Skills Ability by Van Hiele Project Based Learning Theory Sumarto, Hadi; Junaedi, Iwan; Ahmadi, Farid; Marwoto, Putut; Sumarni, Woro
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 13, No 2 (2022): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Mathematics Dept, Math. and Science Faculty, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v13i2.36595

Abstract

Mathematical literacy is a person's ability to formulate, apply, and interpret mathematics. The fact that Mathematical Literacy Skills is the main challenge in learning basic mathematics and can also be used as a key to explore mathematics learning. This article aims to analyze basic mathematical skills related to Van Hiele's project-based learning theory. The following type of research is qualitative research. The subjects of this research are fourth grade students at SDN 2 Korowelanganyar Cepiring Kendal. The instruments used in the study were tests and interviews. The results of the following research show that SDN 2 Korowelanganyar improves students' geometric reasoning abilities and the characteristics of fourth grade geometric reasoning by learning basic mathematical knowledge related to Van Hiele's theory. This shows that learning basic mathematical knowledge by van Hiele's project-based learning theory can improve students' ability to solve geometry problems.Literasi matematik ialah kemampuan seseorang untuk merumuskan, menerapkan, serta menafsirkan matematika. Fakta bahwa literasi matematika adalah tantangan utama dalam pembelajaran matematika dasar serta juga bisa digunakan sebagai kunci untuk mengeksplorasi pembelajaran matematika. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis keterampilan matematika dasar yang terkait dengan teori pembelajaran berbasis proyek Van Hiele. Jenis riset berikut ialah penelitian kualitatif. Subyek riset berikut ialah peserta didik kelas IV SDN 2 Korowelanganyar Cepiring Kendal. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ialah tes serta wawancara. Hasil riset berikut menunjukkan bahwa SDN 2 Korowelanganyar meningkatkan kemampuan penalaran geometrik peserta didik serta karakteristik penalaran geometrik kelas IV dengan mempelajari pengetahuan matematika dasar yang berkaitan dengan teori Van Hiele. Ini menunjukkan bahwa dengan mempelajari pengetahuan matematika dasar oleh teori pembelajaran berbasis proyek van Hiele mampu meningkatkan kememampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal geometri.
KERTAS SENI BERBAHAN LIMBAH PEWARNA ALAM RUMPUT LAUT JENIS SARGASSUM, ULVA DAN PELEPAH PISANG ABAKA Mandegani, Guring Briegel; Sumarto, Hadi; Perdana, Arif
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol. 33 No. 1 (2016): Dinamika Kerajinan dan Batik
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v33i1.1114

Abstract

ABSTRAKKertas seni merupakan kerajinan tangan dengan bahan dasar berbagai macam tanaman berserat. Serat pisang abaka, serat jerami dan serat padi telah mampu diolah menjadi kertas seni secara mandiri tanpa bahan perekat tambahan. Selama ini industri kertas seni yang ada sebagian besar menggunakan bahan baku pelepah pisang raja, pisang abaka, jerami, serat padi dan sebagainya. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan keanekaragaman bahan baku, di antaranya dengan memanfaatkan material dari rumput laut maupun limbah rumput laut limbah pewarna alam tekstil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakter kertas seni yang terbuat dari limbah pewarna alam dari rumput laut Sargassum sp. dan Ulva serta kombinasinya dengan material serat pisang abaka. Bahan baku pelepah pisang abaka dan limbah rumput laut diolah dengan cara pencacahan dengan ukuran 2-3 cm, direbus dengan soda api selama 2 jam, kemudian disaring dan didinginkan. Bahan kemudian saling dikombinasi dan dijadikan pulp menggunakan mesin blender. Pulp kemudian dicetak dan dianalisis secara fisik. Limbah rumput laut jenis Sargassum sp. dan Ulva dalam keadaan murni (100%) tidak dapat digunakan sebagai bahan pembuatan produk kertas seni, dikarenakan kandungan selulosa yang masih di bawah 40% sehingga kertas yang dihasilkan dari proses pencetakan bersifat rapuh, mudah sobek dan tidak rekat antara satu dengan yang lain. Sedangkan kertas dengan campuran serat pisang abaka, menghasilkan kualitas kertas seni dengan kekuatan fisik yang lebih baik daripada kertas seni murni dari rumput laut Sargassum sp. dan Ulva. Kata Kunci: kertas seni, rumput laut, Sargassum sp., Ulva, pisang abaka  ABSTRACTPaper art is a craft that uses a wide variety of fibrous plants. Abaca, straw and rice fibers can be processed into paper art independently without additional adhesive material. During this time, the existing art paper industries use many raw materials such as banana, abaca, etc., Therefore, it is necessary to conduct research and development in exploring new raw materials such as seaweed and waste of natural dyes from seaweed. The purpose of this study is to determine the character of art paper made from waste of natural dyes from Sargassum sp. and Ulva and its combination with abaca fiber. Abacá and waste materials from the seaweed are processed by being cut into 2-3 cm of length, boiled with caustic soda for 2 hours, then filtered and cooled. The materials are combined with each other and converted into pulp using a blender. The pulp is then printed and analyzed physically. Waste of seaweed Sargassum sp. and Ulva in a pure state (100%) cannot be used as materials for art paper products because the content of cellulose is still below 40% so that the paper produced from the printing process are fragile, easily brittle and  no adhesion between one another. Meanwhile, the paper art that uses abaca fibers produces paper art with better physical quality than paper art with 100% seaweed Sargassum sp. and Ulva. Keywords: Paper art, seaweed, Sargassum sp., Ulva
GETAH POHON KUDO (Lannea coromandelica) SEBAGAI ALTERNATIF PEREKAT UNTUK PRODUK KERAJINAN Eskani, Istihanah Nurul; Perdana, Arif; Eskak, Edi; Sumarto, Hadi
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol. 34 No. 1 (2017): DINAMIKA KERAJINAN DAN BATIK : MAJALAH ILMIAH
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v34i1.2265

Abstract

Perekat yang biasa digunakan di industri kerajinan adalah perekat sintetis yang tidak aman bagi kesehatan maupun lingkungan. Pemanfaatan bahan baku dari alam sebagai substitusi bahan baku sintetis telah banyak dilakukan, termasuk bahan baku perekat. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perekat yang aman digunakan untuk pembuatan barang kerajinan dengan menggunakan bahan baku dari getah pohon Kudo (Lannea coromandelica) yang biasa disebut dengan getah blendok. Getah blendok dilarutkan dalam air dengan rasio getah blendok : air = 1:3 kemudian dipanaskan dalam waterbath pada suhu 700C-800C selama 1 jam. Zat aditif Maleat Anhidrida (MAH) ditambahkan dengan kadar 2,5%, 5%, 7,5% dan 10% dari berat getah blendok, dengan masing-masing ditambahkan kadar Benzoil Peroksida (BPO) 0,75%. Perekat yang diperoleh diaplikasikan pada bahan kulit kayu Jomok (Arthocarpus elastica) dan selanjutnya dilakukan uji sifat-sifat fisis dan mekanisnya. Sifat fisis perekat dibandingkan dengan SNI 06-6049-1999 Perekat PVAc sedangkan sifat mekanisnya dibandingkan dengan performa perekat sintetis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat-sifat fisis perekat dari getah blendok telah sesuai dengan SNI dan sifat-sifat mekanisnya sebanding dengan performa perekat sintetis yang biasa digunakan di industri kerajinan.  Kata Kunci: Perekat alami, getah, pohon Kudo, maleat anhidrida
PENINGKATAN KECERAHAN DAN DAYA REKAT WARNA PADA PRODUK GERABAH BATIK Eskak, Edi; Salma, Irfa'ina Rohana; Sumarto, Hadi
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol. 34 No. 2 (2017): DINAMIKA KERAJINAN DAN BATIK : MAJALAH ILMIAH
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v34i2.3389

Abstract

Penerapan  teknik batik untuk dekorasi pada gerabah, mempunyai kendala yaitu hasil pewarnaan kurang cerah dan daya rekat warna pada permukaan gerabah kurang kuat. Tujuan penelitian ini adalah melakukan optimasi bahan dan proses pembuatan gerabah batik untuk meningkatkan kecerahan dan daya rekat warnanya.  Metode yang digunakan yaitu: (1) Pemilihan gerabah, (2) Pembuatan desain motif, (3) Penyantingan/pembatikan, (4) Pewarnaan (5) Pelorodan/pembersihan lilin, (6) Finishing, dan (7) Pengujian ketahanan luntur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pewarna rapid dan naphthol menghasilkan warna yang lebih cerah. Peningkatan kecerahan warna ini dilakukan dengan langkah awal berupa pemilihan gerabah yang berwarna terang serta dilakukan pelapisan cat transparan. Pengujian dilakukan terhadap ketahanan luntur warna terhadap gosok dan cahaya tengah hari, dengan skor penilaian angka 1 – 5.  Hasil pengujian ketahanan luntur warna terhadap gosokan kering dan basah memperoleh nilai 3-4 (cukup baik). Ketahanan luntur warna terhadap cahaya terang hari memperoleh angka 4-5 (baik). Kecerahan dan ketahanan luntur (daya rekat kuat) terhadap warna yang dilapisi cat transparan memperoleh nilai 5 (sangat baik). 
ENGINEERED OVEN AS AN ALTERNATIVE METHOD ON STAMP CANTING SOLDERING PROCESS Utamaningrat, I Made Arya; Christiawan, Robets; Suparjo, Suparjo; Sumarto, Hadi; Farida, Farida
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol. 38 No. 1 (2021): DINAMIKA KERAJINAN DAN BATIK : MAJALAH ILMIAH
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v38i1.6646

Abstract

Batik is a process of attaching wax onto a fabric to block color from entering it. This process is done using a tool called canting. There are two kind of canting, writing canting and stamp canting, that is respectively use to make written batik and stamp batik. Stamp canting was made to accelerate the process of making batik fabric, while maintaining the standard of batik itself. It was made using copper that is stack in certain way and burned on a pile of charcoal to make sure the adhesive material (patri) melt. This research aims to accelerate the process of soldering stamp canting using engineered oven instead of using charcoal. the oven engineered in this research uses Liquid Petroleum Gas (LPG) as its main source of heat. It was made not only to accelerates the process, but also to make sure the consistency of the heat along the process of burning which will directly affecting the end product of stamp canting. The method used in this research includes: literature studies, field studies, oven engineering, making canting samples, test, and reporting. The result of this research shows that the oven is able to work and melt the standardized patri on stamp canting.