Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemanfaatan Jerami Jagung Yang Diinokulasi Fungi Trichoderma sp. Sebagai Pakan Kambing Kacang Dengan Tambahan Daun Gamal Fitriani, Rosi; Lutfi, Ulva Mohtar
Journal of Livestock and Animal Health Vol. 1 No. 1 (2018): December
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.324 KB) | DOI: 10.32530/jlah.v1i1.29

Abstract

Produktivitas sebagian besar ditentukan oleh ketersediaan pakan. Populasi ternak terus bertambah karena itu juga dibutuhkan pakan lebih. Pemberian pakan yang berkelanjutan dan kualitas yang memadai adalah salah satu faktor penentu kesuksesan pertanian. Pemanfaatan pakan lokal secara optimal yaitu sebuah teknologi, menggunakan jerami jagung yang diolah dengan bantuan Trichoderma sp. Kambing kontrol diberi pakan jerami jagung 60% dan daun gamal 40% serta penambahan saka dan mineral sebanyak 2%. Kambing perlakuan pakan yang diberikan adalah jerami jagung yang diinokulasi Trichoderma sp. 60 %, daun gamal 40 %. Berdasarkan hasil pengamatan, dengan pemberian jerami jagung fermentasi Gliricidia daun 60% + 40% menghasilkan rata-rata PBB 95,2 g / ekor / hari sedangkan kambing kontrol menghasilkan rata-rata 35,7 gram PBB / ekor / hari. Berdasarkan pelaksanaan penelitian ini, kambing dengan fermentasi R / C ratio 1,34 dan perlakuan kambing dan kontrol 0,9. Ini berarti bahwa perlakuan ini cukup baik untuk dikembangkan dan diimplementasikan untuk menghasilkan keuntungan sebesar 34%.
Pengaruh Pemberian Infusa Daun Bangun-Bangun (Coleus amboinicus, Lour) Terhadap Performa Broiler Fati, Nelzi; Siregar, Ramond; Lutfi, Ulva Mohtar
Journal of Livestock and Animal Health Vol. 2 No. 1 (2019): February
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.809 KB) | DOI: 10.32530/jlah.v2i1.42

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian infusa daun bangun-bangun terhadap performa ayam pedaging. Metode yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAK) dengan 5 (lima) perlakuan dan 4 (empat) ulangan, metode yang digunakan Rancangan Acak Lengkap RAL). Setiap unit percobaan ditempati oleh lima ekor ayam. Penelitian ini menggunakan lima taraf perlakuan infusa daun bangun-bangun (Coleus amboinicus, Lour) dalam air minum dan empat ulangan. Perlakuan A1 = 0% infusa daun bangun-bangun, perlakuan A2 = 0,5% infusa daun bangun-bangun, A3 = 1% infusa daun bangun-bangun, A4 = 1,5% infusa daun bangun-bangun, dan A5 = 2% infusa daun bangun-bangun. Pemberian infusa daun bangun-bangun dalam air minum tidak signifikan (P besar dari 0,05) pada pertambahan bobot badan, konsumsi, dan konversi pakan. Disimpulkan dari penelitian ini: pemberian infusa daun bangun-bangun dapat ditoleransi hingga 2% dalam hal berat badan, konsumsi ransum dan konversi ransum. Penambahan bobot tertinggi diperoleh pada pemberian 2% infusa dalam air minum.
PENAMPILAN ORGAN FISIOLOGIS AYAM PEDAGING DENGAN PENAMBAHAN MIX TEPUNG DAUN GINSENG (Talinum paniculatum Gaertn.) DALAM RANSUM Amir, Yurni Sari; Siregar, Ramond; Lutfi, Ulva Mohtar; Fati, Nelzi; Kurnia, Dihan; Malvin, Toni
LUMBUNG Vol. 21 No. 2 (2022): Agustus
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.105 KB) | DOI: 10.32530/lumbung.v21i2.569

Abstract

Penelitian dengan penambahan mix tepung daun ginseng (Talinum paniculatum Gaertn.) dalam ransum bertujuan untuk mengetahui responnya terhadap penampilan organ fisiologis dan bursa fabricius ayam pedaging. Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan di laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak dan di kandang ayam pedaging Laboratorium Produksi Ternak, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Penelitian ini dimulai sejak DOC sampai umur 33 hari, sebanyak 100 ekor ayam dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuannya adalah ransum basal 100% sebagai kontrol (A), penambahan mix tepung daun ginseng 0,5% (B), penambahan mix tepung daun ginseng 1% (C), penambahan mix tepung daun ginseng 1,5% (D) dan penambahan mix tepung daun ginseng 2% dalam ransum basal (E). Ransum basal terdiri dari jagung, bungkil sawit, bungkil kedele, tepung ikan, minyak dan top mix. Variabel yang diukur adalah persentase bobot hati, jantung, limpa dan bursa fabricius. Metode penelitian dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Hasil penelitian didapatkan bahwa penambahan mix tepung daun ginseng dalam ransum memberikan pengaruh yang  tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap persentase bobot hati, jantung, limpa dan bursa fabricius. Kesimpulan penelitian ini adalah penambahan mix tepung daun ginseng dalam ransum sampai level 2% tidak memberikan respon yang negatif terhadap penampilan organ fisiologis dan bobot bursa fabricius ayam pedaging.
Introduction of Forage Feed Processing Technology for Cows in the Damang Saiyo Farmer Group Amir, Yurni Sari; Zelpina, Engki; Lefiana, Delli; Noor, Prima Silvia; Sujatmiko, Sujatmiko; Siregar, Ramond; Lutfi, Ulva Mohtar; Syamil, Muhammad; Rahim, Alhafid Septia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bestari Vol. 3 No. 11 (2024): November 2024
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/jpmb.v3i11.11586

Abstract

The Damang Saiyo Farmer Group is one of the farmer groups located in Batu Balang Village, Harau District, Lima Puluh Kota Regency. This group is quite active, especially in the agricultural sector. Most of the group members are active in agriculture, such as planting rice and gardening. However, there are also group members who raise livestock such as cows. Raising cattle for group members is a side activity and as family savings. Supporting natural resources such as empty land, fertile soil and easy access to green fodder in the form of grass and agricultural waste are supporting factors for raising cattle. The problems found in the Damang Saiyo Farmer Group are the lack of community knowledge about green fodder and never having processed green fodder from agricultural waste such as straw. So far, straw has not been optimally utilized as cattle feed.