Felayati, Felayati
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MEMERCIK DAUN DI TAMAN KANAK-KANAK Nasution, Nurhamidah; Felayati, Felayati; Mayar, Farida
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 3 No. 3 (2019): December 2019
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.276 KB) | DOI: 10.31004/jptam.v3i3.331

Abstract

Perkembangan motorik merupakan aspek perkembangan individu yang menonjol dan jelas bisa dilihat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa secara lebih mendalam dan luas tentang pengembangan aspek motoric halus anak dalam kegiatan memercik daun di Taman Kanak-Kanak. Jenis penelitian yang digunakan ialah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengembangan motoric halus pada kegiatan memercik daun terjadi pada saat anak meletakkan daun secara tepat di tengah permukan kertas, memegang sisir dan sikat gigi, menekan dan menggerakkan sikat gigi bersamaan dengan sisir serta melakukan kerja terkoordinasi ketika memilih warna dan tangan memegang sisir. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, waawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kegiatan memercik daun sangat disenangi dan disukai anak, sehingga guru dapat menstimulasi perkembangan motoric halus anak dan menstimulasi kreativitas anak
URGENSI ASSESMENT GURU PAUD PROFESIONAL BERBASIS KOMPETENSI PERSONALITY Felayati, Felayati; Nurhafizah, Nurhafizah
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 3 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v3i2.276

Abstract

Nilai karakter sangat menopang kualitas kehidupan suatu bangsa. Keruntuhan sebuah bangsa ditandai dengan semakin lunturnya tata nilai dan karakter bangsa. Guru haruslah memliliki kualitas professional yang baik terutama dalam kompetensi kepribadian. Kompetensi kepribadian ini memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam membentuk kepribadian anak, guna menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM). Untuk mendapatkan guru profesinal berbasis kepribadian maka perlu dilaksanakannya asessment rekruitmen guru PAUD. Dengan tujuan Pendidik atau Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dapat menjadi contoh pelopor pendidikan karakter bagi anak usia dini, agar guru dipandang patut untuk di gugu dan di gurui oleh masyarakat, agar nilai-nilai keguruan dapat diaplikasikan sesuai dengan Permendikbud 137 tahun 2004 mencantumkan bagian indikator kompetensi kepribadian yaitu, 1) Bertindak sesuai dengan norma, agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia, 2) Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi anak usia dini dan masyarakat, 3) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, bijaksana, dan berwibawa, 4) Menunjukan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa percaya diri, dan bangga menjadi guru, dan 5) Menjunjung tinggi kode etik guru.
Urgensi Pembelajaran Neurosains Bagi Guru dalam Menstimulasi Kecerdasan Anak Usia Dini Felayati, Felayati; Rahmalia, Denny
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i1.25361

Abstract

Sebagai upaya mengatasi ketidak tepatan dalam menstimulasi otak anak melalui pembelajaran anak usia dini pada program belajar sambil bermain. Guru sebagai pendidik anak usia dini wajib mengetahui fungsi neurosains bagi pembelajaran anak usia dini. Guru perlu merangcang dan mensinergikan pembelajaran berbasis nerosains guna memberikan stimulasi perkembangan yang sesuai dengan peserta didik PAUD. Sehingga perkembangan anak dapat menjadi optimal dan meningkatkan kecerdasan anak usia dini. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pentingnya memahami pendekatan neurosains bagi guru dalam proses pembelajaran anak usai dini guna meningkatkan kecerdasan anak usia dini. Metode penelitian yang digunakan ialah Sudi Literatur. Hasil penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1) Seorang guru memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang penerapan neurosains dalam pembelajaran anak usia dini; 2) Seorang guru memiliki keterampilan menstimulasi enam aspek perkembangan anak dengan optimal dan menjadikan anak usia dini memiliki kecerdasan yang mumpuni dari enam aspek perkembangan yaitu aspek kognitif, bahasa, fisik-motorik, social-emosional, moral dan agama.
Urgensi Pembelajaran Neurosains Bagi Guru dalam Menstimulasi Kecerdasan Anak Usia Dini Felayati, Felayati; Purnamasari, Yulia; Syafriani, Syafriani
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i1.25679

Abstract

Sebagai upaya mengatasi ketidak tepatan dalam menstimulasi otak anak melalui pembelajaran anak usia dini pada program belajar sambil bermain. Guru sebagai pendidik anak usia dini wajib mengetahui fungsi neurosains bagi pembelajaran anak usia dini. Guru perlu merangcang dan mensinergikan pembelajaran berbasis nerosains guna memberikan stimulasi perkembangan yang sesuai dengan peserta didik PAUD. Sehingga perkembangan anak dapat menjadi optimal dan meningkatkan kecerdasan anak usia dini. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pentingnya memahami pendekatan neurosains bagi guru dalam proses pembelajaran anak usai dini guna meningkatkan kecerdasan anak usia dini. Metode penelitian yang digunakan ialah Sudi Literatur. Hasil penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1) Seorang guru memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang penerapan neurosains dalam pembelajaran anak usia dini; 2) Seorang guru memiliki keterampilan menstimulasi enam aspek perkembangan anak dengan optimal dan menjadikan anak usia dini memiliki kecerdasan yang mumpuni dari enam aspek perkembangan yaitu aspek kognitif, bahasa, fisik-motorik, social-emosional, moral dan agama.
ANALISIS PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MEMERCIK DAUN DI TAMAN KANAK-KANAK Nasution, Nurhamidah; Felayati, Felayati; Mayar, Farida
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 3 No. 3 (2019): December 2019
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v3i3.331

Abstract

Perkembangan motorik merupakan aspek perkembangan individu yang menonjol dan jelas bisa dilihat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa secara lebih mendalam dan luas tentang pengembangan aspek motoric halus anak dalam kegiatan memercik daun di Taman Kanak-Kanak. Jenis penelitian yang digunakan ialah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengembangan motoric halus pada kegiatan memercik daun terjadi pada saat anak meletakkan daun secara tepat di tengah permukan kertas, memegang sisir dan sikat gigi, menekan dan menggerakkan sikat gigi bersamaan dengan sisir serta melakukan kerja terkoordinasi ketika memilih warna dan tangan memegang sisir. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, waawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kegiatan memercik daun sangat disenangi dan disukai anak, sehingga guru dapat menstimulasi perkembangan motoric halus anak dan menstimulasi kreativitas anak
The Effect of Bullying toward early Age Children's Mental Health Felayati, Felayati; Fatimah, Fatimah; Rahmi, Azvi; Zeki, Serpuadi
Journal of Islamic Early Childhood Education Vol. 1 No. 2 (2023): December
Publisher : Institute of Research and Community Service STAI Yayasan Tarbiyah Islamiyah Kota Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bullying is an act or behavior that is carried out by means of hurting physically, verbally or emotionally/psychologically by a person or group who feels physically or mentally weaker repeatedly without any resistance with the aim of making the victim suffer. Bullying behavior at Harapan Bunda can create an environment that is less supportive of children's development, both physically and mentally. Bullying behavior that occurred at Harapan Bunda was in the form of physical and non physical/verbal. Bullying arises because of misunderstandings and small problems that have an impact on the mental health of the victim. Bullying must be avoided because it has an impact on the mental health of early childhood. This can be seen from the fact that there are still young children who have had post-traumatic stress since childhood, anxiety, bipolar disorder. experienced by young children. The method used in this research is quantitative with non-random sampling because all populations are used as samples. With a total sample of 23 people. The result was found to be 0.078 or 7.8%. So bullying has a positive effect on mental health. This effect is also strengthened by a significance test of 0.000 less than 0.00.