Tingkat prevalensi hipertensi di provinsi Lampung, yang berada pada angka 29,94%, menempatkannya di peringkat 16 di antara provinsi-provinsi lainnya. Hipertensi telah dikaitkan dengan berbagai faktor risiko, termasuk kurangnya aktivitas fisik. Aktivitas fisik dapat mengurangi risiko hipertensi melalui beberapa mekanisme, termasuk adanya resistensi dalam pembuluh darah, gangguan regulasi fungsi sistem saraf simpatik, dan adanya sistem renin-angiotensin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan tekanan darah pada karyawan di Universitas Malahayati Bandar Lampung. Jenis Penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 139 orang. Sampel yang digunakan sebanyak 100 responden yang sudah dipilih melalui metode purposive sampling. Pengambilan data dilakukan secara langsung terkait penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, dan pengukuran funbgsi kognitif. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berjenis laki-laki (61.0%), kelompok usia dewasa muda (20-44 tahun) (79.0%), berependidikan SMA (54.0%), dan bekerja sebagai karyawan administrasi di Universitas Malahayati Bandar Lampung (45.0%). Didapatkan sebagian besar aktivitas fisik responden ada pada kelompok sedang (79.0%). Didapatkan sebagian besar tekanan darah responden tidak mengalami hipertensi (82.0%). Ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan tekanan darah pada Karyawan di Universitas Malahayati Bandar Lampung (p–value = 0.021 : OR = 4.24). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan tekanan darah.