Hindratni, Findy
Unknown Affiliation

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENDAMPINGAN KADER POSYANDU TENTANG ASI EKSLUSIF DAN PRAKTIK MENYUSUI SEBAGAI UPAYA PERBAIKAN STATUS GIZI BALITA DI DESA RANAH SINGKUANG Paramita, Irma Susan; Atasasih, Hesti; Hindratni, Findy
PITIMAS: Journal of Community Engagement in Health Vol 2 No 3 (2023): Vol 2 No 3 (2023): PITIMAS: Journal of Community Engagement in Health
Publisher : Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36929/pitimas.v2i3.767

Abstract

Situasi gizi balita di dunia saat ini sebanyak 155 juta balita pendek (stunting), 52 juta balita kurus (wasting) dan 41 juta balita gemuk (overweight). Di Indonesia, berdasaran hasil Riskesdas 2018, 17,7% balita mengalami gizi buruk dan gizi kurang, 30,8% balita sangat pendek dan pendek, 10,2% balit sangat kurus dan kurus, 8% balita gemuk dan 30,8% balita stunting. Pemberian ASI pada bayi erat hubungannya dengan kondisigizi kurang dan gizi ebih (gemuk) pada anak. ASI merupakan sumber energi dan nutrisi terpenting pada anak unia 6-23 bulan. ASI memenuhi lebih dari setengah kebutuhan energi pada anak usia 6-12 bulan dan sepertiga dari kebutuhan energi pada anak usia 12-24 bulan. Persentase pemberian ASI sampai usia 6 bulan di dunia masih sangat rendah yaitu 41% sementara target yang ingin dicapai pada tahun 2030 aalah 70% (WHO,2018). Berdasarkan hasil Riskesdas 2018 proporsi pola pemberian ASI pada umur 0-5 bulan di Indonesia sebanyak 37,3% ASI eksklusif, 9,3% ASI parsial dan 3,3% ASI predominan. Hal ini masih jauh dari target capaian ASI eksklusif secara global yaitu 80%. Presentase pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-5 bulan di Provinsi Riau pada tahun 2018 sebesar 37%. Dari 12 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Riau, Kabupaten Kampar termasuk salah satu yang terendah yatu 28,12%. Pada tahun 2018 jumlah bayi dengan ASI eksklusf hanya 20,7% di kecamatan Kampar (Profil Dinkes Kampar, 2018). Rendahnya cakupan ASI Ekslusif di seluruh Indonesia tidak terlepas dari kesadaran masyarakat umum khususnya ibu-ibu hamil untuk memberikan ASI setelah melahirkan. Banyak alasan yang dikemukakan oleh masyarakat tentang gagalnya pemberian ASI ekslusif. Untuk menumbuhkan kesadaran dan menerapkan ASI ekslusif sangat dipengaruhi oleh faktor yang paling mendasar yaitu tingkat pengetahuan tentang menyusui itu sendiri. Tingkat pengetahuan seseorang sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan terutama lingkungan sosial budaya dan dorongan dari lingkungan terdekat agar memotivasi ibu hamil agar memberikan ASI setelah melahirkan. Sehubungan dengan hal tersebut rasa perlu memberikan pelatihan pada kader sebagai pendamping dalam gerakan meningkatkan ASI ekslusif di Kecamatan Kampar Desa Ranah Singkuang agar dapat meningkatkan kompetensi kader dalam mengedukasi dan mendampingi ibu hamil dan ibu balita dalam pemberian ASI ekslusif dan praktik menyusui. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan tentang ASI ekslusif dan memberikan keterampilan praktik menyusui pada kader posyandu di Desa Ranah Singkuang Kabupaten Kampar. Hasil evaluasi pre-post test dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan dari pengetahuan kader Desa Ranah Singkuang sebesar 1,7 poin. Sebelum penyuluhan besar nilai maksimum yang dimiliki kader ialah 73 dan setelah penyuluhan meningkat menjadi 86 (Kriteria baik). Hal ini menunjukkan bahwa pendampingan kader ASI dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan kader ASI sehingga diharapkan dapat memotivasi kader untuk melaksanakan perannya dalam pemberian edukasi menyusui dan ASI Ekslusif pada ibu hamil dan menyusui di Desa Ranah Singkuang dalam upaya promosi kesehatan khususnya tentang ASI Ekslusif.
PEMBERDAYAAN KADER DALAM DETEKSI DINI STUNTING PADA BALITA DI DESA TALANG JERINJING Deswita, Deswita; Yulianto, Yulianto; Hindratni, Findy
PITIMAS: Journal of Community Engagement in Health Vol 3 No 1 (2024): Vol 3 No 1 (2024): PITIMAS: Journal of Community Engagement in Health
Publisher : Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36929/pitimas.v3i1.921

Abstract

Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya Kejadian anak stunting di Riau mencapai 16.275 orang yang tersebar di berbagai kabupaten. Indragiri Hulu mencatat kejadian anak stunting sebanyak 831 orang termasuk ke dalam urutan ke 12 terbanyak se-kabupaten di Riau. Berdasarkan SK Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional No. Kep 42/M.PPN/HK/04/2020, kabupaten Indragiri Hulu termasuk Lokus Stunting tahun 2021. Untuk itu diperlukan berbagai upaya dalam pengentasan kejadian stunting pada di masyarakat. Peran serta masyarakat sangat diharapkan dalam upaya tersebut. Salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan oleh pihak Puskesmas adalah dengan penunjukan kader yang berasal dari masyarakat. Dengan harapan kader merupakan perpanjangan tangan pihak puskesmas dalam menyampaikan informasi kesehatan dan mendeteksi secara dini masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Dengan demikian perlu adanya upaya pemberdayaan kader dalam mendeteksi masalah stunting yang terjadi di masyarakat.. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan peran kader dalam deteksi dini stunting pada balita di Desa Talang Jerinjing Kabupaten Indragiri Hulu. Sasaran kegiatan ini adalah kader posyandu balita yang berjumlah 10 orang dengan kegiatan sebanyak 4 kali pertemuan. Hasil kegiatan ini adalah kader meningkat pengetahuan dan keterampilannya dalam mendeteksi tanda-tanda stunting pada belita. Target luaran yang akan dihasilkan adalah publikasi pada jurnal nasional yang terakreditasi dan video deteksi tanda- tanda stunting pada balita.
PENINGKATAN KEMANDIRIAN PASANGAN BARU MENIKAH TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI DESA TANAH DATAR KECAMATAN RENGAT BARAT KABUPATEN INDRAGIRI HULU Deswita, Deswita; Yulianto, Yulianto; Aulia, Nur; Hindratni, Findy
PITIMAS: Journal of Community Engagement in Health Vol 3 No 3 (2024): Vol 3 No 3 (2024): PITIMAS: Journal of Community Engagement in Health
Publisher : Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36929/pitimas.v3i3.1052

Abstract

Stunting is a problem of chronic malnutrition caused by a lack of nutritional intake over a long period of time, resulting in growth disorders in children, namely the child's height is lower or shorter (stunted) than the age standard. The incidence of stunted children in Riau reached 16,275 people spread across various regency. Indragiri Hulu recorded the incidence of stunted children as many as 831 people, which is the 12th highest in all districts in Riau. The birth of a stunted baby can be prevented from the moment of conception in pregnancy. For this reason, the active role of prospective mothers or newly married couples is needed to prepare for their pregnancy well, ensuring adequate nutritional intake and optimal health care during pregnancy. A young mother is required to be able to ensure success in maintaining health during pregnancy, to be able to care for the pregnancy by consuming adequate nutritional food and to be free from other health problems. For this reason, efforts are needed to increase the knowledge of expectant mothers about stunting, nutrition for pregnant women and regular pregnancy checks. The target of this activity is newly married couples, the activity is carried out in 3 meetings. The result of this community service activity is an increase in the independence of newly married couples in efforts to prevent stunting.
Effectiveness of “GUCHIRO” as an Alternative Food to Prevent Anemia in Pregnant Women Hindratni, Findy; Sari, Septi Indah Permata; Fathunikmah, Fathunikmah
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN Vol 13 No 2 (2024): JPK: Jurnal Proteksi Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36929/jpk.v13i2.939

Abstract

Anemia in pregnant women can have serious impacts, including stunted fetal growth and the risk of bleeding. This study developed an innovative product “GUCHIRO”, a sago mocha with rosella flower jam (Hibiscus sabdariffa L.), to prevent non-pharmacological anemia. This study aims to evaluate the effectiveness of GUCHIRO in increasing the hemoglobin level of pregnant women. The method used was quantitative analytic with a sample of 25 pregnant women, carried out from January to October 2024 at the Riau Health Ministry Poltekkes Laboratory and PMB Dince Safrina Pekanbaru. The results showed that the average hemoglobin level increased from 10.281 mg/dL before consumption of GUCHIRO to 11.014 mg/dL after consumption. The difference in hemoglobin levels was significant with a value of p=0.000. This study shows that GUCHIRO is effective in increasing the hemoglobin level of pregnant women and can be a non-pharmacological alternative for the prevention of anemia. Keywords: GUCHIRO, anemia, pregnant women
The Effectiveness Of Pericardium Acupressure And Peppermint Aromatherapy To Reduce Nausea And Vomiting In Pregnant Women TM I Sari, Septi Indah Permata; Hindratni, Findy; Septiana, Dewi
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 11, No 4 (2025): Volume 11 No 4, April 2025
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v11i4.20050

Abstract

Latar Belakang: Mual dan muntah merupakan masalah yang terjadi pada trimester I dengan frekuensi muntah kurang dari 5 kali sehari selama kehamilan. Mual dan muntah terjadi pada 60-80% ibu hamil pertama (primigravida) dan 40-60% pada ibu multigravida. Penyebab mual dan muntah ibu hamil tidak diketahui dengan pasti, berdasarkan beberapa ahli menyebutkan mual dan muntah terjadi karena perubahan hormon, imunologis, dan anatomi. Akupresure dan aroma terapi merupakan terapi alternatif yang aman dan non-invasif.Tujuan Untuk mengetahui perbedaan   efektifitas   terapi   akupresur   dengan  aromaterapi   pappermint   terhadap penurunan emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experimen dengan design Pretest- Posttest With Control Group. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester I yang datang di Klinik Taman Sari 6 sebanyak masing-masing 15 sample. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di klinik Taman Sari bulan Februari – Agustus 2022. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling dengan sample berjumlah 30 orang. Penelitian dilakukan dengan cara kunjungan rumah, selanjutnya dilakukan pre-test, di lakukan akupresure pada kelompok perlakuan dan aroma terapi peppermint pada kelompok control dalam waktu 3 hari pada pagi hari dan setelah hari ke 3 dilakukan post-test. Instrumen dalam penelitian ini Lembar kuesioner Pregnancy- Unique Quantification of Emesis-24 (PUQE 24). Analisa data secara univariat dan bivariate menggunakan Uji Two Sample T Test.Hasil :  Hasil analisi univariat dari 15 responden pada masing-masing grup diperoleh rata-rata frekuensi mual dan muntah pada ibu hamil trimester I sebelum diberikan akupresur pada titik perikardium 6 adalah sebesar 2.26 (SD 0.46) dan sesudah diberikan terjadi penurunan frekuensi mual dan muntah dengan nilai rata-rata sebesar 1,53 (SD 0.51) ada perbedaan selisih rata-rata frekuensi mual dan muntah antara sebelum dan sesudah intervensi yaitu 0,75. Dan rata-rata frekuensi mual dan muntah pada ibu hamil trimester I sebelum diberikan aroma terapi peppermint adalah sebesar 2.33 (SD 0.49) dan sesudah diberikan terjadi penurunan frekuensi mual dan muntah dengan nilai rata-rata sebesar 1,8 (SD 0.41) ada perbedaan selisih rata-rata frekuensi mual dan muntah antara sebelum dan sesudah intervensi yaitu 0,53. Hasil analisis bivariate dengan uji mann whitney di dapatkan p-value  0,002 < α( 0,05) yang artinya ada pengaruh akupresur pericardium dan aroma terapi peppermin terhadap penurunan emesis gravidarum ibu hamil TM I.Kesimpulan: Ada pengaruh akupresur P6 dan aroma terapi peppermint untuk megurangi mual dan muntah pada ibu hamil TM I.Saran : Bagi tenaga kesehatan diharapkan untuk menerapkan akupresur pada titik perikardium 6 dan aroma terapi peppermint sebagai alternatif terapi non-farmakologi untuk ibu hamil trimester I dengan mual dan muntah. Kata Kunci : mual, muntah, acupresur P6, aroma terapi peppermint, ibu hamil ABSTRACT Background: Nausea and vomiting are problems that occur in the first trimester with a frequency of vomiting less than 5 times a day during pregnancy. Nausea and vomiting occur in 60-80% of first-time pregnant women (primigravida) and 40-60% of multigravida mothers. The cause of nausea and vomiting in pregnant women is not known for sure, based on several experts, nausea and vomiting occur due to hormonal, immunological, and anatomical changes. Acupressure and aromatherapy are safe and non-invasive alternative therapies.Purpose: To determine the difference in effectiveness between acupressure therapy and peppermint aromatherapy in reducing emesis gravidarum in pregnant women in the first trimester.Method: This study is a Quasi Experimental study with a Pretest-Posttest With Control Group design. The population of this study were all pregnant women in the first trimester who came to the Taman Sari 6 Clinic, 15 samples each. The population in this study were all pregnant women who underwent pregnancy check-ups at the Taman Sari clinic in February - August 2022. The sampling technique used Purposive Sampling with a sample of 30 people. The study was conducted by means of home visits, then a pre-test was carried out, acupressure was carried out on the treatment group and peppermint aromatherapy on the control group within 3 days in the morning and after the 3rd day a post-test was carried out. The instrument in this study was the Pregnancy-Unique Quantification of Emesis-24 (PUQE 24) questionnaire sheet. Univariate and bivariate data analysis used Two Sample T Test.Results: The results of univariate analysis of 15 respondents in each group obtained the average frequency of nausea and vomiting in pregnant women in the first trimester before being given acupressure at the pericardium point 6 was 2.26 (SD 0.46) and after being given there was a decrease in the frequency of nausea and vomiting with an average value of 1.53 (SD 0.51) there was a difference in the average frequency of nausea and vomiting between before and after the intervention, which was 0.75. And the average frequency of nausea and vomiting in pregnant women in the first trimester before being given peppermint aromatherapy was 2.33 (SD 0.49) and after being given there was a decrease in the frequency of nausea and vomiting with an average value of 1.8 (SD 0.41) there was a difference in the average frequency of nausea and vomiting between before and after the intervention, which was 0.53. The results of the bivariate analysis using the Mann Whitney test obtained a p-value of 0.002 <α(0.05), which means that there is an effect of pericardial acupressure and peppermint aromatherapy on reducing emesis gravidarum in pregnant women in the first trimester.Conclusion: There is an effect of P6 acupressure and peppermint aromatherapy to reduce nausea and vomiting in pregnant women in the first trimester.Suggestion: Health workers are expected to apply acupressure at the pericardium point 6 and peppermint aromatherapy as an alternative non-pharmacological therapy for pregnant women in the first trimester with nausea and vomiting. Keywords: Nausea,Vimoting, P6 Acupressure, Peppermint Aroma Therapy, Pregnant Women