Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UPAYA PENINGKATAN ASUPAN GIZI SEIMBANG DALAM RANGKA PERCEPATAN PENANGGULANGAN STUNTING PADA ANAK BALITA Chandradewi, AASP; Ardesa, Yopi Harwinanda; Widiada, I Gede Narda; Zulkifli, Zulkifli
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 5, No 1 (2023): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v5i1.1320

Abstract

Data Survei Diet total (SDT) tahun 2020 menunjukkan 47.7% anak di Indonesia belum memenuhi asupan energi minimal dari yang dianjurkan. Pemenuhi gizi dapat dilakukan melalui keluarga dengan memberikan pendampingan sehingga makanan yang diberikan kepada anak berkualitas. Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang sharus ditanggulangi dengan tepat, agar kualitas anak baik .Tujuan dari pelaksanaan pengabmas ini adalah Meningkatkan Asupan Gizi Seimbang Dalam Rangka Percepatan Penanggulangan Stunting pada Balita. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Batu Kuta Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat. Sasaran dari pengabmas ini ibu balita stunting yang jumlahnya 20 orang. Kegiatan pendampingan dilaksanakan setiap minggu selama 3 kali berupa praktek. Evaluasi dilakukan dengan melihat langsung penerapan praktek pengolahan makanan dan pemberiannya pada anak balita selama 3 bulan. Ada peningkatan asupan setelah pendampingan secara signifikan (p=0.001 )  Data from the 2020 Dietary Survey (SDT) shows that 47.7% of children in Indonesia have not met the minimum recommended energy intake. Fulfilling nutrition can be done through the family by providing assistance so that the food given to children is of high quality. Stunting is one of the nutritional problems that must be addressed appropriately, so that the quality of children is good. The purpose of the implementation of this community service is to increase balanced nutrition intake in order to accelerate the prevention of stunting in toddlers. This activity was carried out in Batu Kuta Village, Narmada District, West Lombok Regency. The target of this community service is the mothers of stunting toddlers who are 20 people. Assistance activities are carried out every week for 3 times in the form of practice. Evaluation was carried out by looking directly at the application of food processing practices and their provision to children under five for 3 months. There was a significant increase in intake after mentoring (p=0.001).
Pengaruh Substitusi Tepung Terigu dengan Tepung Ubi Jalar terhadap Sifat Organoleptik dan Sifat Kimia Nastar Nabikajau Suarningsih, Ni Putu Yuni; Suranadi, Luh; Chandradewi, AASP; Sofiyatin, Reni
Student Journal Nutrition (SJ Nutrition) Vol. 1 No. 1 (2022): Student Journal Nutrition (SJ NUTRITION)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/sjn.v1i1.6

Abstract

Latar Belakang: Berdasarkan data pusat statistik tahun 2016 ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap tepung terigu sangat tinggi sebesar 7,95 juta ton, sedangkan produksi tepung terigu sebesar 4.855.261 ton. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan terigu yaitu dengan cara mensubstitusi terigu dengan pangan lokal, salah satu produk pangan lokal yang dapat digunakan yaitu ubi jalar. Kabupaten Lombok Barat menghasilkan ubi jalar sebesar 4.270 ton/tahun 2019. Metode: Jenis penelitian adalah penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 aras perlakuan T1 =80% : 20%, T2 = 70% : 30%, T3 = 60% : 40%. Perbandingan substitusi tepung ubi jalar kuning : tepung terigu berdasarkan penelitian sebelumnya  (Putri,Pratiwi 2015). Penelitian ini dilaksanakan di Laboraturium Teknologi Pangan Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Mataram dan di Laboraturium Kimia Analitik Fakultas MIPA Universitas Mataram dengan jumlah sampel sebanyak 20 orang mahasiswa gizi Politeknik Kesehatan Mataram. Hasil Penelitian: Berdasarkan uji anova, didapatkan bahwa penambahan tepung ubi jalar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap warna nastar nabikajau dengan nilai p<0,05. sedangkan pada variable aroma, rasa dan tekstur diperoleh nilai p>0,05 sehingga tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan aroma, rasa, dan tekstur pada nastar. Berdasarkan uji organoleptik t3 substitusi tepung ubi jalar (60%) adalah aras perlakuan yang disukai oleh panelis. Hasil uji proksimat nastar nabikajau dengan perlakuan terbaik memilikikadar abu 0,21%, kadar air 12,24%, kadar protein 5,63%, lemak 42,46%, karbohidrat 57,45%.
Pengaruh Penggunaan Metode Aplikasi “Smart Inventory Sistem” Terhadap Waktu, Mutu Bahan Makanan pada Pemesanan, Penerimaan dan Penyimpanan Bahan Makanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram Audia, Rindi; Chandradewi, AASP; Darni, Joyeti; Suranadi, Luh
Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton Vol. 10 No. 3 (2024): Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton
Publisher : Lembaga Jurnal dan Publikasi Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/pencerah.v10i3.5963

Abstract

Permasalahan keamanan pangan memang menjadi isu serius yang perlu ditangani dengan serius. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode aplikasi “smart inventory sistem” terhadap waktu, mutu bahan makanan pada pemesanan, penerimaan dan penyimpanan bahan makanan di rumah sakit umum daerah (RSUD) Kota Mataram. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment dengan desain penelitian nonequivalent control group design adalah langkah yang baik untuk mengevaluasi efek intervensi atau perubahan dalam situasi di mana randomisasi tidak memungkinkan. Dengan menggunakan metode Quasi Experiment, penelitian ini dapat memberikan wawasan yang berharga tentang efek intervensi atau perubahan terhadap penerimaan dan kualitas bahan makanan. Penggunaan aplikasi "Smart Inventory System" telah memberikan dampak positif dalam meningkatkan efisiensi waktu dalam manajemen inventori bahan makanan di RSUD Kota Mataram. Meskipun demikian, masih diperlukan upaya untuk memastikan bahwa semua bahan makanan yang diterima memenuhi standar kualitas dan spesifikasi yang telah ditetapkan untuk mengoptimalkan pelayanan gizi kepada pasien dengan terus mengawasi dan mengevaluasi implementasi aplikasi ini, diharapkan RSUD Kota Mataram dapat terus meningkatkan standar operasional dan kualitas layanan gizi mereka, serta memaksimalkan manfaat dari teknologi yang diterapkan.
UPAYA PENINGKATAN ASUPAN GIZI SEIMBANG DALAM RANGKA PERCEPATAN PENANGGULANGAN STUNTING PADA ANAK BALITA Chandradewi, AASP; Ardesa, Yopi Harwinanda; Widiada, I Gede Narda; Zulkifli, Zulkifli
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol. 5 No. 1 (2023): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v5i1.1320

Abstract

Data Survei Diet total (SDT) tahun 2020 menunjukkan 47.7% anak di Indonesia belum memenuhi asupan energi minimal dari yang dianjurkan. Pemenuhi gizi dapat dilakukan melalui keluarga dengan memberikan pendampingan sehingga makanan yang diberikan kepada anak berkualitas. Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang sharus ditanggulangi dengan tepat, agar kualitas anak baik .Tujuan dari pelaksanaan pengabmas ini adalah Meningkatkan Asupan Gizi Seimbang Dalam Rangka Percepatan Penanggulangan Stunting pada Balita. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Batu Kuta Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat. Sasaran dari pengabmas ini ibu balita stunting yang jumlahnya 20 orang. Kegiatan pendampingan dilaksanakan setiap minggu selama 3 kali berupa praktek. Evaluasi dilakukan dengan melihat langsung penerapan praktek pengolahan makanan dan pemberiannya pada anak balita selama 3 bulan. Ada peningkatan asupan setelah pendampingan secara signifikan (p=0.001 )  Data from the 2020 Dietary Survey (SDT) shows that 47.7% of children in Indonesia have not met the minimum recommended energy intake. Fulfilling nutrition can be done through the family by providing assistance so that the food given to children is of high quality. Stunting is one of the nutritional problems that must be addressed appropriately, so that the quality of children is good. The purpose of the implementation of this community service is to increase balanced nutrition intake in order to accelerate the prevention of stunting in toddlers. This activity was carried out in Batu Kuta Village, Narmada District, West Lombok Regency. The target of this community service is the mothers of stunting toddlers who are 20 people. Assistance activities are carried out every week for 3 times in the form of practice. Evaluation was carried out by looking directly at the application of food processing practices and their provision to children under five for 3 months. There was a significant increase in intake after mentoring (p=0.001).