Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENDAMPINGAN DALAM PEMBUATAN PRODUK BERBASIS AMPAS TAHU PADA PENGRAJIN TAHU TEMPE ABIAN TUBUH Sofiyatin, Reni; Suranadi, Luh; Khairul Abdi, Lalu
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 11 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i11.4436-4439

Abstract

Ampas tahu merupakan salah satu limbah yang dihasilkan dalam produksi tahu. Salah satu wilayah yang ada di Kota Mataram yang merupakan sentral Home Indutri tahu tempe adalah Abian Tubuh. Pemanfaatan Ampas tahu oleh pengrajin tahu hanya dibuat krupuk. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pengrajin tahu dalam pengembangan produk berbasis ampas tahu dalam pembuatan Nugget. Pendampingan yang dilakukan meningkatkan pengetahuan pengrajin dalam pengembangan produk berbasis ampas tahu. 
Pengaruh Substitusi Tepung Terigu dengan Tepung Ubi Jalar terhadap Sifat Organoleptik dan Sifat Kimia Nastar Nabikajau Suarningsih, Ni Putu Yuni; Suranadi, Luh; Chandradewi, AASP; Sofiyatin, Reni
Student Journal Nutrition (SJ Nutrition) Vol. 1 No. 1 (2022): Student Journal Nutrition (SJ NUTRITION)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/sjn.v1i1.6

Abstract

Latar Belakang: Berdasarkan data pusat statistik tahun 2016 ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap tepung terigu sangat tinggi sebesar 7,95 juta ton, sedangkan produksi tepung terigu sebesar 4.855.261 ton. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan terigu yaitu dengan cara mensubstitusi terigu dengan pangan lokal, salah satu produk pangan lokal yang dapat digunakan yaitu ubi jalar. Kabupaten Lombok Barat menghasilkan ubi jalar sebesar 4.270 ton/tahun 2019. Metode: Jenis penelitian adalah penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 aras perlakuan T1 =80% : 20%, T2 = 70% : 30%, T3 = 60% : 40%. Perbandingan substitusi tepung ubi jalar kuning : tepung terigu berdasarkan penelitian sebelumnya  (Putri,Pratiwi 2015). Penelitian ini dilaksanakan di Laboraturium Teknologi Pangan Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Mataram dan di Laboraturium Kimia Analitik Fakultas MIPA Universitas Mataram dengan jumlah sampel sebanyak 20 orang mahasiswa gizi Politeknik Kesehatan Mataram. Hasil Penelitian: Berdasarkan uji anova, didapatkan bahwa penambahan tepung ubi jalar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap warna nastar nabikajau dengan nilai p<0,05. sedangkan pada variable aroma, rasa dan tekstur diperoleh nilai p>0,05 sehingga tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan aroma, rasa, dan tekstur pada nastar. Berdasarkan uji organoleptik t3 substitusi tepung ubi jalar (60%) adalah aras perlakuan yang disukai oleh panelis. Hasil uji proksimat nastar nabikajau dengan perlakuan terbaik memilikikadar abu 0,21%, kadar air 12,24%, kadar protein 5,63%, lemak 42,46%, karbohidrat 57,45%.
Gambaran Sifat Organoleptik dan Daya Terima Bakso Ikan dengan Penambahan Daun Kelor (Clarimori) pada Anak Sekolah Dasar Yunita, Asry; Darawati, Dr. Made; Suranadi, Luh; Widiada, I Gde Narda
Student Journal Nutrition (SJ Nutrition) Vol. 2 No. 2 (2023): Student Journal Nutrition (SJ NUTRITION)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/sjn.v2i2.22

Abstract

Background : Fish balls are one of the foods that are very popular and favored by the people of Indonesia. Fish balls are usually made from a mixture of fish meat or surimi, tapioca flour as a filler and seasoning – seasoning. ResearchMethod : This study uses experimental methods in the laboratory with a complete randomized design (RAL). Test organoleptic properties using the hedonic test method. The acceptability test was conducted with a target of 30 elementary school children aged 8-12 years. Result: The results of organoleptic studies of fish ball products are known that the best treatment level is t3 (addition of 20% Moringa leaves). The nutritional content of fish balls in 100 grams is energy 134 kcal, protein 18 grams, fat 1.3 grams, and carbohydrates 11 grams. Meanwhile, in 1 serving (75 grams) the nutritional content is 100 kcal of energy, 13 grams of protein, 1 gram of fat, and 9 grams of carbohydrates. The acceptability of clorimori meatballs for school children aged 8 – 12 years is 23 children in the category of good acceptability. Conclusion : The addition of Moringa leaves with the best results is in t3 treatment (20%). In 1 serving (75 grams) with nutritional content of 100 kcal energy, 13 grams of protein, 1 gram of fat, and 9 grams of carbohydrates. The acceptability of fish balls given to 30 elementary school children in the MarongJamaq Utara neighborhood showed good acceptance of 76.7% and less acceptability of 23.3% of people.
Pengaruh Penggunaan Metode Aplikasi “Smart Inventory Sistem” Terhadap Waktu, Mutu Bahan Makanan pada Pemesanan, Penerimaan dan Penyimpanan Bahan Makanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram Audia, Rindi; Chandradewi, AASP; Darni, Joyeti; Suranadi, Luh
Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton Vol. 10 No. 3 (2024): Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton
Publisher : Lembaga Jurnal dan Publikasi Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/pencerah.v10i3.5963

Abstract

Permasalahan keamanan pangan memang menjadi isu serius yang perlu ditangani dengan serius. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode aplikasi “smart inventory sistem” terhadap waktu, mutu bahan makanan pada pemesanan, penerimaan dan penyimpanan bahan makanan di rumah sakit umum daerah (RSUD) Kota Mataram. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment dengan desain penelitian nonequivalent control group design adalah langkah yang baik untuk mengevaluasi efek intervensi atau perubahan dalam situasi di mana randomisasi tidak memungkinkan. Dengan menggunakan metode Quasi Experiment, penelitian ini dapat memberikan wawasan yang berharga tentang efek intervensi atau perubahan terhadap penerimaan dan kualitas bahan makanan. Penggunaan aplikasi "Smart Inventory System" telah memberikan dampak positif dalam meningkatkan efisiensi waktu dalam manajemen inventori bahan makanan di RSUD Kota Mataram. Meskipun demikian, masih diperlukan upaya untuk memastikan bahwa semua bahan makanan yang diterima memenuhi standar kualitas dan spesifikasi yang telah ditetapkan untuk mengoptimalkan pelayanan gizi kepada pasien dengan terus mengawasi dan mengevaluasi implementasi aplikasi ini, diharapkan RSUD Kota Mataram dapat terus meningkatkan standar operasional dan kualitas layanan gizi mereka, serta memaksimalkan manfaat dari teknologi yang diterapkan.
PENDAMPINGAN DALAM PEMBUATAN PRODUK BERBASIS AMPAS TAHU PADA PENGRAJIN TAHU TEMPE ABIAN TUBUH Sofiyatin, Reni; Suranadi, Luh; Khairul Abdi, Lalu
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 11 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i11.4436-4439

Abstract

Ampas tahu merupakan salah satu limbah yang dihasilkan dalam produksi tahu. Salah satu wilayah yang ada di Kota Mataram yang merupakan sentral Home Indutri tahu tempe adalah Abian Tubuh. Pemanfaatan Ampas tahu oleh pengrajin tahu hanya dibuat krupuk. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pengrajin tahu dalam pengembangan produk berbasis ampas tahu dalam pembuatan Nugget. Pendampingan yang dilakukan meningkatkan pengetahuan pengrajin dalam pengembangan produk berbasis ampas tahu. 
Peningkatan Pengetahuan Kader Posyandu melalui Edukasi dan Demo Mpasi untuk Pencegahan Stunting Suranadi, Luh; Darni, Joyeti; Rofita, Desi; Yunita, Sri
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 12 (2025): Volume 8 No 12 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i12.23040

Abstract

ABSTRAK Stunting Adalah bentuk lain dari kegagalan pertumbuhan yang diakibatkan karena adanya malnutrisi kronik. Stunting mencerminkan pertumbuhan linear yang buruk dan terakumulasi selama periode pra dan pasca melahirkan, dikarenakan asupan gizi yang kurang serta adanya infeksi kronis maupun berulang. MPASI berkontribusi pada stunting dikarenakan asupan gizi tidak mencukupi, kualitas makanan tidak baik, serta waktu pemberiannya dan porsi yang tidak tepat. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kader posyandu tentang stunting dan MPASI sebagai upaya pencegahan stunting. Metode pengabdian masyarakat berupa penyuluhan dan demonstrasi MPASI melibatkan sesi ceramah untuk menjelaskan teori MPASI yang sesuai pedoman gizi seimbang, demonstrasi langsung pembuatan MPASI praktis, diskusi dan tanya jawab interaktif dengan ibu kader posyandu, penggunaan media poster, serta kuesioner pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan peserta. Rata-rata nilai pretest yaitu 67,3 setelah edukasi meningkat menjadi 92. Nilai p pada paired sample t-test menunjukkan p = 0,001, yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan kader posyandu sebelum dan sesudah diberikan edukasi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjalan lancar dan mendapat antusias yang baik dari kader posyandu dan adanya peningkatkan pengetahuan tentang stunting dan MPASI kader posyandu sebelum dan sesudah diberikan edukasi. Kata Kunci: Edukasi, Kader Posyandu, MPASI, Stunting  ABSTRACT Stunting is another form of growth failure caused by chronic malnutrition. Stunting reflects poor linear growth that accumulates during the pre- and postnatal periods, due to inadequate nutritional intake and chronic or recurrent infections. Complementary feeding contributes to stunting due to inadequate nutritional intake, poor food quality, and inappropriate timing and portion sizes. Improving the knowledge and understanding of Posyandu cadres about stunting and MPASI as an effort to prevent stunting. The community service method in the form of MPASI counseling and demonstration involves a lecture session to explain the theory of MPASI in accordance with balanced nutrition guidelines, a direct demonstration of practical MPASI preparation, interactive discussions and questions and answers with Posyandu cadre mothers, the use of poster media, as well as pre-test and post-test questionnaires to measure the increase in participants' knowledge. The average pretest score was 67.3 after education increased to 92. The p-value in the paired sample t-test showed p = 0.001, which means there was a significant difference between the level of knowledge of Posyandu cadres before and after being given education. The community service activities ran smoothly and received good enthusiasm from the Posyandu cadres and there was an increase in knowledge about stunting and MPASI for Posyandu cadres before and after being given education. Keywords: Education, Integrated Health Post Cadres, Complementary Feeding, Stunting