Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Susu Kuda Sumbawa Meningkatkan Respon Imun Seluler Makrofag Peritoneal Mencit terhadap Salmonella typhimurium Reni, Sofiyatin; Sumarno, Sumarno; Widjajanto, Edi
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 26, No 1 (2010)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (874.066 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2010.026.01.8

Abstract

ABSTRAKSusu mempunyai kandungan yang berperan sebagai imunomodulator respon imun seluler dan humoral yang melindungi tubuh dari infeksi bakteri pathogen intrasel Salmonella Thyphimurium melalui peningkatan aktifitas fagositosi dan mekanisme mikrobiosida makrofag. Studi dilakukan untuk membuktikan efek susu kuda Sumbawa terhadap peningkatan respon imun seluler yang di amati dari indeks aktifitas fagositosi, sekresi Reactive Oxygen Intermediates (ROI) dan aktivitas mikrobiosida dari sel makrofag tikus yang diinduksi dengan S. Thyphimurium dengan desain posttest-only control group. Studi dilakukan menggunakan 24 tikus usia 8-12 minggu yang di bagi dalam 1 kelompok kontrol dan 3 perlakuan pemberian susu kuda Sumbawa dengan 3 dosis 0.5 m;/day ; 1 ml/hari selama 14 hari. Sel makrofag peritoneal diisolasi dan di beri perlakuan dengan S. Thyphimurium. Terdapat perbedaan respon imun selular antar kelompok pada semua indikator. Indeks aktifitas fagositosis makrofag paling tinggi ( 51.23 ± 9.72) dan sekresi ROI paling tinggi (67.00±9.16%) didapatkan pada dosis 1.5 ml/hari. Pada dosis 0.5 ml/hari (77.67±15.83)  pemberian susu kuda Sumbawa dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Dapat di simpulkan pemberian susu kuda Sumbawa dapat meningkatkan imun seluler terhadap infeksi S. Thyphimurium.Kata Kunci : Aintermediates, susu kuda sumbawa  ktifitas fagositosis, aktifitas mikrobiosida, makrofag, Salmonella thyphimurium, sekresi reactive oxygen
PENDAMPINGAN DALAM PEMBUATAN PRODUK BERBASIS AMPAS TAHU PADA PENGRAJIN TAHU TEMPE ABIAN TUBUH Sofiyatin, Reni; Suranadi, Luh; Khairul Abdi, Lalu
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 11 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i11.4436-4439

Abstract

Ampas tahu merupakan salah satu limbah yang dihasilkan dalam produksi tahu. Salah satu wilayah yang ada di Kota Mataram yang merupakan sentral Home Indutri tahu tempe adalah Abian Tubuh. Pemanfaatan Ampas tahu oleh pengrajin tahu hanya dibuat krupuk. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pengrajin tahu dalam pengembangan produk berbasis ampas tahu dalam pembuatan Nugget. Pendampingan yang dilakukan meningkatkan pengetahuan pengrajin dalam pengembangan produk berbasis ampas tahu. 
PENGARUH PENAMBAHAN KACANG MERAH (PHASEOLUS VILGARIS) TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK, ZAT GIZI MAKRO, DAN DAYA TERIMA SNACK BAR OKARASERIS Fabrianti, Baiq Ulfah; Sofiyatin, Reni; Sulendri, Ni Ketut Sri
Jurnal Dunia Gizi Vol 7, No 1 (2024): Edisi Juni
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v7i1.6183

Abstract

Pendahuluan: Snack bar salah satu jajanan yang digemari oleh semua kalangan masyarakat. Pengembangan produk ini dibuat dengan menggunakan bahan pangan lokal yang dapat menjadi alternatif makanan selingan yang sehat, salah satunya kacang merah. Kacang merah jenis kacang-kacangan yang mengandung karbohidrat tinggi, kadar lemak yang lebih rendah, dan kandungan serat yang cukup baik. Tujuan: Mengetahui pengaruh penambahan kacang merah (30 %,35 % dan 40 %) terhadap sifat organoleptik,zat gizi makro dan daya terima snack bar “Okaraseris”. Metode: penelitian eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 3 cara perlakuan penambahan kacang merah 30%, 35%, dan 40% dari total berat campuran tepung. Uji organoleptik dengan metode hedonik dan analisa nilai gizi kadar air metode termogravimetri, kadar abu metode Drying ash, karbohidrat metode by difference, protein metode kjeldhal, dan lemak metode ekstraksi Soxhlet. Analisis data organoleptik dengan uji Analysis of Varians (ANOVA) uji lanjutan uji Duncan Hasil: Ada pengaruh signifikan parameter aroma, warna, rasa, dan overall pada snack bar okaraseris (p0,05). Perlakuan terbaik T2 (penambahan 35% kacang merah) dan dari 30 panelis daya terima baik 71% dan daya terima kurang 30%. Kandungan gizi 100 gram snack bar okaraseris protein 9,56 g, lemak 18,23 g, karbohidrat 61,44 g, energi 448 kkal. Kesimpulan: Penambahan kacang merah 35 % memiliki pengaruh nyata pada aroma, rasa, warna, dan overall serta dalam 100 gram mengandung protein 9,56 g, lemak 18,23 g, karbohidrat 61,44 g, energi 448 kkal sehingga bisa direkomendasikan sebagai makanan selingan yang sehatKata Kunci: Kacang Merah, Sifat Organoleptik, Snack Bar
Potensi Teh Rambut Jagung Ketan (Zea mays L.) dan Daun Salam (Syzygium polyanthum) sebagai Antihipertensi Darni, Joyeti; Damayanti, Amilia Yuni; Wahyuningsih, Retno; Sofiyatin, Reni
Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ns.2024.8.1.15300

Abstract

The purpose of this study was to analyze the tea’s effect on the blood pressure. Research is a type of experimental research, with a randomized pre-post test with control design. Antioxidant activity was determined using the DPPH method, while saponin levels were quantified using gravimetric analysis. Blood pressure measurements in rats were obtained via tail-cuff plethysmography. A total of 28 male Sprague dawley rats were used, randomly allocated into four groups: a negative control group without extract (K-), a positive control group treated with furosemide 3.6 mg/kg (K+), and intervention groups receiving different doses of tea extract, specifically 300 mg/kg body weight (X1) and 500 mg/kg body weight (X2). The findings revealed that the IC50 value for antioxidant activity of corn silk tea was 65.526 ppm, with a saponin content of 8.461%. Meanwhile, bay leaf tea exhibited stronger antioxidant properties, with an IC50 of 40.351 ppm and a saponin content of 7.408%. The X2 group demonstrated the most significant reduction in blood pressure, averaging 98.9 mmHg. In conclusion, corn silk tea possesses strong antioxidant properties, whereas bay leaf tea has very strong antioxidant activity. The combination of bay leaf and corn silk tea was effective in decreasing blood pressure in rats. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh teh terhadap tekanan darah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen randomized pre-post test with control design. Penentuan aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH, kadar saponin menggunakan analisis gravimetri kuantitatif, pengukuran tekanan darah pada tikus menggunakan metode tail-cuff plethysmo-graphy. Penelitian menggunakan 28 tikus putih jantan Sprague dawley, dibagi 4 kelompok yaitu tanpa pemberian ekstrak (K-), dengan obat furosemid 3,6 mg/kg (K+), intervensi teh saraja dengan dosis ekstrak 300 mg/kgBB (X1); dosis 500 mg/kg BB (X2). Hasil penelitian menunjukkan aktivitas antioksidan teh rambut jagung IC50 sebesar 65,526 ppm sedangkan kadar saponin pada teh rambut jagung ketan sebesar 8,461%. Aktivitas antioksidan teh daun salam IC50 sebesar 40,351 ppm, sedangkan kadar saponin pada teh daun salam sebesar 7,408%. Rerata tekanan darah pada kelompok X2 menunjukkan selisih penurunan tekanan darah paling banyak yaitu 98,9 mmHg. Kesimpulannya, aktivitas antioksidan teh rambut jagung berada pada kelompok kuat, dan antioksidan pada teh daun salam termasuk golongan yang sangat kuat. Pemberian teh daun salam kombinasi rambut jagung dapat menurunkan tekanan darah pada tikus.
EDUKASI DAN DEMOSTRASI PEMBUATAN "PUDING PELOR" (KELOR TEMPE) DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING Sofiyatin, Reni; Panduwinata, Fina; Rizka Dila Andini; Nadiya Rizqayana Dimiyati; Adinda Vira Anjani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol. 6 No. 2 (2025): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v6i2.1781

Abstract

Stunting in toddlers occurs starting when the baby is still in the mother's womb, then the symptoms of stunting will begin to appear when the age of the toddler has reached 24 months. The stunting process can have a serious impact if it occurs during the golden age period of child brain development. to prevent stunting in children, it is necessary to provide health education about stunting and nutritious food demonstrations. The purpose of this activity is to introduce healthy snacks with high nutrition for stunting prevention. Methods: Lecture with leafleat media and demonstration of making moringa tempeh pudding “ Puding Pelor” , evaluation of the acceptability of moringa tempeh pudding in toddlers. Results:  Moringa tempeh pudding yields nutritional values in 1 serving (30 grams) Energy: 119.1 kcal, Protein: 7.32 g, Fat: 3.08 g, Carbohydrate: 17.3 g and 100% acceptability in the Good category, so that tempeh moringa pudding can be recommended as a healthy snack for children under five in the prevention of stunting.
Edukasi Sadari untuk Deteksi Dini dan Isi Piringku sebagai Upaya Pencegahan Kanker Darni, Joyeti; Luthfia, Erien; Wahyuningsih, Retno; Sofiyatin, Reni
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 11 (2025): Volume 8 No 11 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i11.22509

Abstract

ABSTRAK Salah satu jenis kanker yang paling ditakuti perempuan dunia adalah kanker payudara. Penderita kanker payudara dapat lebih cepat mengetahui serangan kanker pada payudara dengan memeriksa sendiri secara teratur setiap bulan yang dikenal dengan praktik SADARI, selain itu Isi Piringku dengan pencegahan kanker terletak pada asupan gizi seimbang yang terkandung dalam panduan tersebut, terutama peningkatan konsumsi sayuran dan buah-buahan yang kaya serat dan antioksidan. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kader posyandu tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dan isi piringku sebagai upaya pencegahan kanker. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini terdiri dari empat tahap yaitu persiapan, pengorganisasian, edukasi, evaluasi (pre dan post test). Penyampaian edukasi dilakukan dengan metode ceramah dengan media leafleat dan praktik langsung tentang SADARI dan isi piringku. Rata-rata nilai pretest yaitu 58,6 setelah edukasi meningkat menjadi 86. Nilai p pada paired sample t-test menunjukkan p = 0,001, yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan kader posyandu sebelum dan sesudah diberikan edukasi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjalan lancar dan mendapat antusias yang baik dari kader posyandu dan adanya peningkatkan pengetahuan kader posyandu tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dan isi piringku sebelum dan sesudah diberikan edukasi menggunakan media leaflet dan praktik. Kata Kunci: Edukasi, Isi Piringku, Kanker, SADARI  ABSTRACT One of the most feared types of cancer in women in the world is breast cancer. Breast cancer sufferers can detect breast cancer more quickly by regularly checking themselves every month, known as the practice of BSE. In addition, Isi Piringku with cancer prevention lies in a balanced nutritional intake contained in the guide, especially increasing the consumption of vegetables and fruits that are rich in fiber and antioxidants. To increase the knowledge and understanding of Posyandu cadres about breast self-examination (BSE) and Isi Piringku as an effort to prevent cancer. This community service activity consists of four stages, namely preparation, organization, education, evaluation (pre and post test). The delivery of education is carried out using the lecture method with leaflet media and direct practice about BSE and Isi Piringku. The average pretest score is 58.6 after education increased to 86. The p-value in the paired sample t-test shows p = 0.001, which means there is a significant difference between the level of knowledge of Posyandu cadres before and after being given education. Community service activities ran smoothly and received good enthusiasm from Posyandu cadres and there was an increase in Posyandu cadres' knowledge about breast self-examination (SADARI) and the contents of my plate before and after being given education using leaflet media and practice. Keywords: Education, My Plate, Cancer, BSE