Pengembangan sumber daya manusia (SDM) harus dimulai sejak dini, salah satunya melalui penyediaan ruang publik yang mendukung tumbuh kembang anak, seperti Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). RPTRA dirancang dengan fasilitas seperti taman bermain, lapangan olahraga, dan perpustakaan, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa dan minat baca anak-anak. Penelitian ini berfokus pada RPTRA Payung Tunas Teratai di Cipayung, Jakarta, yang dibangun sebagai bagian dari upaya menciptakan kota ramah anak. Sejak diresmikan pada 2017, RPTRA telah menjadi tempat berbagai kegiatan yang mendukung kesejahteraan masyarakat, termasuk program ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan pengembangan pemuda. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital dan kewirausahaan di kalangan ibu-ibu agar mereka dapat memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Metode yang digunakan adalah pendekatan praktis, partisipatif, dan berkelanjutan, yang mencakup pelatihan literasi digital dasar, keterampilan usaha online, dan pendampingan pasca pelatihan. Peserta belajar mengelola usaha kecil, termasuk pemasaran digital, manajemen keuangan, dan pengembangan produk. Hasil kegiatan ini menunjukkan peningkatan keterampilan digital peserta, dengan banyak di antaranya lebih percaya diri dalam menggunakan teknologi untuk mengembangkan usaha. Keberhasilan program ini menunjukkan bahwa inisiatif serupa perlu dilanjutkan dan diperluas. Saran mencakup peningkatan akses terhadap alat digital, pelatihan usaha, dan jaminan keamanan digital untuk melindungi peserta dari risiko online.Kata Kunci: Literasi Digital, Kewirausahaan, RPTRA, Pemberdayaan, UMKM.