Pagar Nusa merupakan satu-satunya pencak silat dibawah naungan Nahdatul Ulama namun pada faktanya anggota Pagar Nusa sendiri kurang mengetahui nilai-nilai religiusitas. Peran pengurus PAC pencak silat Nu pagar nusa memberikan pelatihan, pengembangan serta menanamkan nilai-nilai religiusitas berupa nilai keagamaan (keagamaan), nilai ibadah (syari’ah) dan akhlak yang diwujudkan dalam bentuk materi keagamaan, dzikir manaqib, shalat berjama’ah. Latihan rutin sehingga atas upaya tersebut dengan beriringnya waktu anggota Pagar Nusa semakin memahami nilai-nilai religiusitas tersebut yang menjadikan anggota Pagar Nusa bukan hanya anggota Pagar Nusa yang fasih akan beladiri saja tetapi juga menjadi insan yang bertaqwa. Fokus penelitian ini bagaimana peran pengurus PAC dan apa hambatan dari pengurus PAC dalam menanamkan nilai-nilai religiusitas. Metode penelitian menggunakan field reaserch dengan pendekatan sosio-antropologis. Batasan informan yaitu informan kunci, utama dan tambahan serta tempat penelitian di Kecamatan Ngambur kabupaten Pesisir Barat. Jenis penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Peran pengurus PAC adalah memberikan pelatihan dan pengembangan serta berperan dalam menanamkan nilai-nilai religiusitas dengan mengadakan kegiatan yang didalamnya mengandung nilai-nilai religiusitas berupa manaqib, materi keagamaan dan shalat serta latihan rutin yang diamalkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yang lebih baik. Hambatan yang dialami oleh pengurus PAC dalam menanamkan nilai-nilai religiusitas adalah tingkat pendidikan, profesi serta usia anggota pagar nusa yang berbeda-beda, lokasi diadakannya kegiatan sulit dijangkau, serta adanya Covid-19.