Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Asuhan Kebidanan Continuity Of Care (COC) pada Ny. W Umur 32 Tahun di Praktik Mandiri Bidan (PMB) Ningsih, Diah Ayu; Nasifah, Isri
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) remain major public health problems in Indonesia. One strategic effort to reduce these rates is by providing comprehensive and high-quality midwifery care. This study aims to provide continuity of midwifery care (Continuity of Care) for Mrs. W, a 32-year-old pregnant woman, starting from the third trimester of pregnancy, childbirth, postpartum period, newborn care, to family planning services. This research employed a single case study design with a qualitative approach and SOAP documentation. Data were collected through interviews, observations, physical examinations, and documentation from the Maternal and Child Health (MCH) handbook. The results showed that all stages of care provided from antenatal care, delivery, neonatal care, postpartum care, to the use of implant contraception were in accordance with current midwifery theories and service standards. Additionally, oxytocin massage was proven effective in increasing breast milk production during the postpartum period. Continuity of midwifery care delivered in accordance with professional standards can improve care quality without causing complications or service gaps. This study recommends enhancing the quality of sustainable midwifery services and providing continuous maternal education to support early detection of complications.   Abstrak Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih menjadi permasalahan kesehatan utama di Indonesia. Salah satu upaya strategis untuk menurunkan angka tersebut adalah melalui pemberian asuhan kebidanan yang komprehensif dan berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan (Continuity of Care) kepada Ny. W, ibu hamil berusia 32 tahun, yang dimulai dari kehamilan trimester III, persalinan, masa nifas, perawatan bayi baru lahir, hingga pelayanan keluarga berencana. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus tunggal dengan pendekatan kualitatif dan dokumentasi SOAP. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, serta pencatatan dari buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh tahapan asuhan yang diberikan telah sesuai dengan teori dan standar pelayanan kebidanan terkini, mulai dari kehamilan, persalinan, perawatan neonatus, masa nifas, hingga penggunaan kontrasepsi implan. Selain itu, pemberian pijat oksitosin terbukti efektif dalam meningkatkan produksi air susu ibu (ASI) pada masa nifas. Asuhan kebidanan berkelanjutan yang dilakukan sesuai teori dan standar pelayanan dapat meningkatkan kualitas perawatan tanpa menimbulkan komplikasi maupun kesenjangan pelayanan. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan mutu pelayanan kebidanan yang berkelanjutan serta edukasi kepada ibu dalam rangka deteksi dini komplikasi.
Analisis Psikologi Ibu Bersalin sebagai Upaya Pencegahan Gangguan Psikologi Pasca Salin Ningsih, Diah Ayu; Nasifah, Isri; Nova Oktaviani; Listiyaningsih, Moneca Diah; Natalia Adhy Wulandari
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mental health of postpartum mothers is an important aspect that is often overlooked in maternal health services. This study aims to analyze the psychological condition of postpartum mothers and evaluate strategies for preventing postpartum psychological disorders, such as baby blues, postpartum depression, and anxiety disorders. The study was conducted in February 2025 with a Descriptive Quantitative approach. The instruments used were the Depression Anxiety Stress Scale (DASS) questionnaire to assess the level of depression and the Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) to measure the risk of postpartum depression. A total of 18 postpartum mothers aged 20 to >35 years were involved, with the majority being in the 20-35 year age range of 16 mothers (88.9%) and 2 mothers (11.1%) over 35 years old. The results of the EPDS analysis showed that 11 mothers (61.1%) were in the normal category, while the rest showed indications of depression risk. The results of the DASS scale measurements showed the following distribution: normal 12 mothers (66.7%), mild 2 mothers (11.1%), moderate 1 mother (5.6%), severe 2 mothers (11.1%), and panic 1 mother (5.6%). These data indicate that although most mothers are in normal psychological condition, there is a significant proportion who experience symptoms of mild to severe psychological disorders. Preventive efforts through counseling, education, and psychosocial support from health workers and families are needed to prevent more serious psychological disorders. These results can be the basis for hospitals in designing more effective psychological interventions for postpartum mothers.   Abstrak Kesehatan mental ibu bersalin merupakan aspek penting yang sering kali terabaikan dalam pelayanan kesehatan maternal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi psikologis ibu bersalin serta mengevaluasi strategi pencegahan gangguan psikologis pasca salin, seperti baby blues, depresi postpartum, dan gangguan kecemasan. Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2025 dengan pendekatan Deskriptif Kuantitatif. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Depression Anxiety Stress Scale (DASS) untuk menilai tingkat depresi dan Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) untuk mengukur risiko depresi postpartum. Sebanyak 18 responden ibu bersalin berusia antara 20 hingga >35 tahun dilibatkan, dengan mayoritas berada pada rentang usia 20–35 tahun sebanyak 16 ibu (88,9%) dan 2 ibu (11,1%) berusia di atas 35 tahun. Hasil analisis EPDS menunjukkan bahwa 11 ibu (61,1%) berada dalam kategori normal, sedangkan sisanya menunjukkan indikasi risiko depresi. Hasil pengukuran dengan skala DASS menunjukkan distribusi sebagai berikut: normal sebanyak 12 ibu (66,7%), ringan 2 ibu (11,1%), sedang 1 ibu (5,6%), berat 2 ibu (11,1%), dan panik 1 ibu (5,6%). Data ini menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar ibu berada dalam kondisi psikologis normal, terdapat proporsi signifikan yang mengalami gejala gangguan psikologis ringan hingga berat. Upaya preventif melalui konseling, edukasi, dan dukungan psikososial dari tenaga kesehatan dan keluarga sangat diperlukan untuk mencegah gangguan psikologis yang lebih serius. Hasil ini dapat menjadi dasar bagi rumah sakit dalam merancang intervensi psikologis yang lebih efektif bagi ibu pasca melahirkan.
Edukasi Pola Asuh dan Pijat Tui Na di Kelurahan Genuk Nova Oktaviani; Ningsih, Diah Ayu; Putri, Andini; Qonitatun, Anisa; Sari, Eva Desita; Shofiula, Niswatul Jannah; Listiyaningsih, Moneca Diah
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Toddlerhood is a golden period in child development, which requires optimal support from the environment, especially parents. One of the important roles of parents is in terms of parenting and fulfilling children's nutritional needs. However, in reality, there are still many mothers who do not have adequate understanding of parenting patterns that are appropriate for the child's developmental stage, and are less familiar with non-pharmacological approaches to overcome problems such as low appetite. One method that can be used is Tui Na massage, a traditional massage technique that is useful for increasing appetite and strengthening the emotional bond between mother and child. This community service activity was carried out at Posyandu Krajan 1, Genuk Village, with the aim of increasing the knowledge of mothers of toddlers regarding appropriate parenting patterns and the application of Tui Na massage. The methods used include educational counseling, interactive Q&A, and direct practice using educational media such as leaflets, videos, and baby phantom aids. Knowledge assessment was carried out before and after education through pre-tests and post-tests to 18 participants. The results showed a significant increase in knowledge; Before education, 12 mothers (66.6%) were in the poor knowledge category, while after education, 14 mothers (77.8%) were in the good knowledge category. This study confirms that providing health education combined with direct practice methods is very effective in improving mothers' understanding of toddlers regarding parenting patterns and Tui Na massage techniques. This education not only has an impact on increasing knowledge, but also encourages positive changes in attitudes and behavior in supporting children's health.   Abstrak Masa balita merupakan periode emas dalam tumbuh kembang anak, yang memerlukan dukungan optimal dari lingkungan, khususnya orang tua. Salah satu peran penting orang tua adalah dalam hal pola asuh dan pemenuhan kebutuhan gizi anak. Namun, kenyataannya masih banyak ibu yang belum memiliki pemahaman memadai mengenai pola asuh yang sesuai tahap perkembangan anak, serta kurang mengenal pendekatan non-farmakologis untuk mengatasi permasalahan seperti nafsu makan rendah. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah pijat Tui Na, yaitu teknik pijat tradisional yang bermanfaat dalam meningkatkan nafsu makan serta mempererat hubungan emosional antara ibu dan anak. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Posyandu Krajan 1, Kelurahan Genuk, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan ibu balita mengenai pola asuh yang tepat serta penerapan pijat Tui Na. Metode yang digunakan mencakup penyuluhan edukatif, tanya jawab interaktif, dan praktik langsung menggunakan media edukasi seperti leaflet, video, dan alat bantu berupa phantom bayi. Penilaian pengetahuan dilakukan sebelum dan sesudah edukasi melalui pre-test dan post-test kepada 18 peserta. Hasil menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan; sebelum dilakukan edukasi, sebanyak 12 ibu 66,6% berada pada kategori pengetahuan kurang, sementara setelah edukasi sebanyak 14 ibu 77,8% berada pada kategori pengetahuan baik. Penelitian ini menegaskan bahwa pemberian edukasi kesehatan yang dikombinasikan dengan metode praktik langsung sangat efektif dalam meningkatkan pemahaman ibu balita mengenai pola asuh dan teknik pijat Tui Na. Edukasi  ini tidak hanya berdampak pada peningkatan pengetahuan, namun juga mendorong perubahan sikap dan perilaku positif dalam mendukung kesehatan anak.
Pengaruh Konsentrasi dan Interval Aplikasi Bacillus subtilis Sebagai Pengendali Penyakit Layu Pada Tanaman Tomat (Lycopersium esculentum) Ningsih, Diah Ayu; Jazilah, Syakiroh; Badrudin, Ubad
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 19 No. 2 (2023): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v19i2.4036

Abstract

Tanaman tomat merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Penelitian bertujuan mengetahui konsentrasi optimum, interval aplikasi Bacillus subtilis yang tepat, dan interaksi antara konsentrasi dan interval aplikasi Bacillus subtilis sebagai pengendali penyakit layu pada tanaman tomat, telah dilakukan di Desa Panjunan, Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang pada bulan Januari sampai Maret 2023. Rancangan percobaan yang digunakan split plot. Faktor pertama adalah konsentrasi Bacillus subtilis sebagai main plot yang terdiri dari 4 taraf yaitu 0 ml/l, 5 ml/l, 10 ml/l, dan 15 ml/l, faktor kedua adalah interval aplikasi Bacillus subtilis sebagai sub plot yang terdiri dari 3 taraf yaitu 1, 2, dan 3 minggu sekali, percobaan dilakukan 3 ulangan. Data dianalisis dengan Uji F apabila terdapat beda nyata, maka dilakukan uji lanjut dengan uji BNT 5%. Variabel yang diamati tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, jumlah buah pertanaman, bobot buah pertanaman, bobot perbuah, bobot basah tanaman, bobot segar akar, panjang akar terpanjang, dan intensitas serangan penyakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi Bacillus subtilis berbeda nyata pada variabel jumlah daun, sedangkan pada variabel lain berbeda tidak nyata. Hasil terbaik pada konsentrasi 15 ml/l air. Interval aplikasi Bacillus subtilis berbeda tidak nyata pada semua variabel. Tidak terjadi interaksi antara konsentrasi dan interval aplikasi Bacillus subtilis pada semua variabel. Kata kunci: Tanaman Tomat, Konsentrasi Bacillussubtilis, Interval Bacillus subtilis