Qonitatun, Anisa
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Edukasi Peningkatan Nafsu Makan pada Balita dengan Pijat Tui Na Qonitatun, Anisa; Alfina Ifada; Dewi Larasari; Wahyu Kristiningrum
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 1 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The nutritional status of toddlers is also influenced by parents' feeding patterns. Parents who provide less diverse types of food will cause children's appetite to decrease. In community service activities there are health problems related to toddlers. From the toddler posyandu in Branjang village, data was obtained that there were 30 toddlers attending the posyandu, of the 30 toddlers there were 13 toddlers whose body weight was below the midline. Based on this data, health problems were found, namely children had difficulty eating. Efforts to overcome feeding difficulties in toddlers can be done using non-pharmacological methods, namely through tui na massage. Tui Na massage is one of the advances in acupressure technology that helps overcome appetite problems. The advantage of this massage, apart from overcoming feeding difficulties in toddlers, is that it can also strengthen the bond between children and parents. Carrying out community service activities by providing counseling about complementary Tui Na Massage therapy to mothers of toddlers. This activity involves health workers from Branjang Village Midwives and the community, especially mothers with toddlers. This counseling method is carried out by delivering theory and videos of tui na massage practice followed by giving a pre-test and post-test. by providing material in language that is easy for mothers to understand. The aim of this activity is that it is hoped that mothers can overcome the symptoms of lack of appetite in toddlers by applying Tui Na massage..   Abstrak Status gizi balita juga dipengaruhi oleh pola asuh pemberian makan orang tua. Orang tua yang memberikan jenis makanan yang kurang beragam akan menyebabkan nafsu makan anak menurun. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat terdapat permasalahan kesehatan terkait balita. Dari posyandu balita desa Branjang didapatkan data terdapat 30 balita yang mengikuti posyandu, dari 30 balita ada terdapat 13 balita yang mengalami berat badan dibawah garis tengah. Berdasarkan data tersebut didapatkan masalah kesehatan yaitu anak sulit makan. Upaya mengatasi kesulitan makan pada balita dapat dilakukan dengan cara non farmakologi yaitu melalui pijat tui na. Pijat Tui Na merupakan salah satu kemajuan teknologi akupressure yang membantu mengatasi masalah nafsu makan. Kelebihan pijat ini, selain untuk mengatasi kesulitan makan pada anak balita, juga dapat mempererat ikatan antara anak dan orang tua. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dengan memberikan penyuluhan tentang terapi komplementer Pijat Tui na pada ibu balita. Kegiatan ini melibatkan tenaga kesehatan Bidan Desa Branjang dan masyarakat khususnya ibu yang memiliki balita. metode penyuluhan ini dilakukan dengan penyampaian teori dan video praktik pijat tui na diikuti dengan memberikan pre test dan post test. dengam pemberian materi dengan bahasa yang mudah dipahami oleh ibu. tujuan kegiatan ini diharapkan ibu dapat mengatasi gejala kurangnya nafsu makan pada balita dengan pengaplikasian dengan pijat Tui Na.
Pengetahuan Orang Tua Tentang Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) terhadap Balita di Desa Gogik: Parental Knowledge About Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) in Toddlers in Gogik Village Qonitatun, Anisa; Putri, Risma Aliviani
Journal of Holistics and Health Sciences Vol. 6 No. 2 (2024): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v6i2.489

Abstract

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) is an abnormal behavioral disorder that can occur in children characterized by excessive activity or what we usually call hyperactivity. Apart from excessive activity, children with ADHD will tend to have low concentration. To find out the description of parents' knowledge about Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) among toddlers in Gogik Village. This research uses quantitative descriptive methods. The population and sample in this study were parents of toddlers aged 1-5 years at posyandu roses in Gogik Village, West Ungaran District, totaling 41 respondents. The data collection tool in this research used a questionnaire. Univariate analysis showed that the level of knowledge of parents at posyandu rose 1 in Gogik Village had insufficient knowledge, namely 41 (19%) respondents. Most of the knowledge of parents of toddlers is in the poor knowledge category, namely 19 people (46.3%). It is hoped that parents will increase information about Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) through health people, social media, and via the internet. So you can find out if your child has ADHD and can do further treatment.   ABSTRAK Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan perilaku tidak ormal yang bisa terjadi pada anak ditandai dengan aktivitas yang berlebih atau biasa kita sebut hiperaktif, selain aktivitas yang berlebih anak dengan ADHD akan cenderung memiliki konsentrasi yang rendah. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan orang tua tentang Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) terhadap balita di Desa Gogik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah orang tua balita umur 1-5 tahun di posyandu mawar Desa Gogik Kecamatan Ungaran Barat sebanyak 41 responden. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisa univariat menunjukkan tingkat pengetahuan orang tua di posyandu mawar 1 di Desa Gogik memiliki pengetahuan yang kurang yaitu 41 (19%) responden. Sebagian besar pengetahuan orang tua balita dalam kategori pengetahuan kurang yaitu sebanyak 19 orang (46,3%). Diharapkan orang tua untuk lebih meningkatkan informasi tentang Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) melalui orang kesehatan, media sosial, dan bisa melalui internet. Sehingga dapat mengetahui anaknya bila mengalami ADHD dan dapat dilakukan penanganan lebih lanjut.
Pengaruh Pijat Oksitosin terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Postpartum di RS Kristen Ngesti Waluyo Temanggung Qonitatun, Anisa; Apriana, Wilisa; Susanti, Rini; Natalia Adhy Wulandari
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Breast milk production is influenced by the hormone prolactin while secretion is influenced by the hormone oxytocin. The problem of lack of breast milk production in postpartum mothers is very common. This is due to the lack of knowledge of postpartum mothers about oxytocin massage. The study was conducted in February 2025 with a descriptive quantitative approach. Based on age groups, the age group of mothers aged 25-35 years is the largest age group, namely 17 people (85%) and ages> 35 years as many as 3 people (15%) out of a total of 20 people. Based on the mother's education group, the most results are Middle School (Junior High School, High School) with a total of 14 people (70%), Elementary School (SD) with a total of 4 people (20%), and mothers with Higher education 2 people (10%). It can be concluded that there is an influence on the level of knowledge of postpartum mothers before and after health education about oxytocin massage is carried out. So it can be said that there is an influence of providing health education about oxytocin massage on the level of knowledge of postpartum mothers.   Abstrak Produksi ASI dipengaruhi oleh hormon prolaktin sedangkan pengeluaran dipengaruhi oleh hormon oksitosin. Permasalahan kurangnya produksi ASI pada ibu postpartum sangat sering ditemukan. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu  postpartum tentang pijat oksitosin. Penelitian dilakukan pada bukan Februari 2025 dengan pendekatan deskriptif kunatitatif. Berdasarkan kelompok umur, kelompok umur ibu dengan umur 25-35 tahun adalah kelompok umur terbanyak jumlahnya, yaitu 17 orang (85%) dan umur >35 tahun sebanyak 3 orang (15%) dari total 20 orang. Berdasarkan pada kelompok pendidikan ibu hasil terbanyak yaitu Menengah (SMP, SMA) dengan jumlah 14 orang (70%), Dasar (SD) dengan jumlah 4 orang (20%), dan ibu dengan pendidikan Tinggi 2 orang (10%). Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh tingkat pengetahuan ibu postpartum sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan tentang pijat oksitosin. Sehingga dapat dikatakan bahwa ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan tentang pijat oksitosin terhadap tingkat pengetahuan ibu postpartum.
Asuhan Kebidanan Continuity Of Care pada Ny. D G1P0A0 Umur 33 Tahun di Klinik Bergas Waras Qonitatun, Anisa; Susanti, Rini
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Continuity of care in midwifery is a series of continuous and comprehensive service activities starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborn care and family planning services. Comprehensive care is an examination that is carried out completely with simple laboratory tests and counseling. This aims to monitor complications from pregnancy to using birth control. Methods in midwifery care at the Bergas Waras Clinic and through home visits. Midwifery care provided to Mrs. D lasted from pregnancy, childbirth, postpartum, neonate to birth control. In Mrs. D, the pregnancy period went physiologically without any problems or complications even though in TM II the mother experienced mild anemia. The labor process took place normally and smoothly without any complications. In midwifery care, the postpartum period was normal and smooth. In providing midwifery care for birth control, the mother was given counseling and decided to use the KB Implant. After the continuous midwifery care (continuity of care) that had been carried out on Mrs. D during pregnancy, childbirth, postpartum, newborns, and family planning, the examination results were within normal limits and there were no accompanying complications. It is expected that the midwife profession in providing continuous midwifery care (continuity of care) will always apply midwifery management, maintain and improve competence in providing care according to midwifery service standards.   Abstrak Continuity of care dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan pelayanan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, pelayanan bayi baru lahir serta pelayanan keluarga berencana. Asuhan komprehensif merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium sederhana dan konseling. Hal ini bertujuan untuk memantau adanya komplikasi dari masa kehamilan sampai menggunakan KB. Metode dalam asuhan kebidanan di Klinik Bergas Waras dan melalui kunjungan rumah. Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny. D berlangsung dari masa kehamilan, bersalin, nifas, neonatus sampai KB. Pada Ny. D masa kehamilan berjalan dengan fisiologis tidak ada masalah maupun komplikasi walaupun pada TM II ibu mengalami anemia ringan. Proses persalinan berlangsung normal dan lancar tanpa ada penyulit atau komplikasi. Pada asuhan kebidanan masa nifas normal dan lancar. Dalam memberikan asuhan kebidanan KB ibu telah diberikan konseling dan memutuskan menggunakan KB Implant. Setelah dilakukan asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yang telah dilakukan pada Ny. D saat hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana didapatkan hasil pemeriksaan dalam batas normal dan tidak ada penyulit yang menyertai.  Diharapkan profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuhan sesuai standar pelayanan kebidanan.
Edukasi Pola Asuh dan Pijat Tui Na di Kelurahan Genuk Nova Oktaviani; Ningsih, Diah Ayu; Putri, Andini; Qonitatun, Anisa; Sari, Eva Desita; Shofiula, Niswatul Jannah; Listiyaningsih, Moneca Diah
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Toddlerhood is a golden period in child development, which requires optimal support from the environment, especially parents. One of the important roles of parents is in terms of parenting and fulfilling children's nutritional needs. However, in reality, there are still many mothers who do not have adequate understanding of parenting patterns that are appropriate for the child's developmental stage, and are less familiar with non-pharmacological approaches to overcome problems such as low appetite. One method that can be used is Tui Na massage, a traditional massage technique that is useful for increasing appetite and strengthening the emotional bond between mother and child. This community service activity was carried out at Posyandu Krajan 1, Genuk Village, with the aim of increasing the knowledge of mothers of toddlers regarding appropriate parenting patterns and the application of Tui Na massage. The methods used include educational counseling, interactive Q&A, and direct practice using educational media such as leaflets, videos, and baby phantom aids. Knowledge assessment was carried out before and after education through pre-tests and post-tests to 18 participants. The results showed a significant increase in knowledge; Before education, 12 mothers (66.6%) were in the poor knowledge category, while after education, 14 mothers (77.8%) were in the good knowledge category. This study confirms that providing health education combined with direct practice methods is very effective in improving mothers' understanding of toddlers regarding parenting patterns and Tui Na massage techniques. This education not only has an impact on increasing knowledge, but also encourages positive changes in attitudes and behavior in supporting children's health.   Abstrak Masa balita merupakan periode emas dalam tumbuh kembang anak, yang memerlukan dukungan optimal dari lingkungan, khususnya orang tua. Salah satu peran penting orang tua adalah dalam hal pola asuh dan pemenuhan kebutuhan gizi anak. Namun, kenyataannya masih banyak ibu yang belum memiliki pemahaman memadai mengenai pola asuh yang sesuai tahap perkembangan anak, serta kurang mengenal pendekatan non-farmakologis untuk mengatasi permasalahan seperti nafsu makan rendah. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah pijat Tui Na, yaitu teknik pijat tradisional yang bermanfaat dalam meningkatkan nafsu makan serta mempererat hubungan emosional antara ibu dan anak. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Posyandu Krajan 1, Kelurahan Genuk, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan ibu balita mengenai pola asuh yang tepat serta penerapan pijat Tui Na. Metode yang digunakan mencakup penyuluhan edukatif, tanya jawab interaktif, dan praktik langsung menggunakan media edukasi seperti leaflet, video, dan alat bantu berupa phantom bayi. Penilaian pengetahuan dilakukan sebelum dan sesudah edukasi melalui pre-test dan post-test kepada 18 peserta. Hasil menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan; sebelum dilakukan edukasi, sebanyak 12 ibu 66,6% berada pada kategori pengetahuan kurang, sementara setelah edukasi sebanyak 14 ibu 77,8% berada pada kategori pengetahuan baik. Penelitian ini menegaskan bahwa pemberian edukasi kesehatan yang dikombinasikan dengan metode praktik langsung sangat efektif dalam meningkatkan pemahaman ibu balita mengenai pola asuh dan teknik pijat Tui Na. Edukasi  ini tidak hanya berdampak pada peningkatan pengetahuan, namun juga mendorong perubahan sikap dan perilaku positif dalam mendukung kesehatan anak.