Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi pria pada Penggunaan Alat Kontraspesi: Penelitian Observasional Murti, Ni Nyoman; Rahmawati, Eli; Pasiriani, Novi
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 15 No 1 (2023): Januari-April
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v15i1.738

Abstract

The population growth rate in Indonesia is still high and the Family Planning program continues to be promoted. As an effort to strengthen participation in the Family Planning program, it is necessary to involve men in promotion and education. This study aims to examine factors related to men's participation in using contraception. The study was conducted in Gunung Mulia Village with a total of 54 male respondents selected using purposive sampling technique from a population of 425 fertile couples. Data collection was done using a questionnaire instrument. Data analysis was performed using frequency distribution and statistical analysis with the Chi-square test. The results showed a statistical correlation between the variables of knowledge (p=0.000), education (p=0.000), patriarchal culture (p=0.000), and access to health services (p=0.000). There is a relationship between men's participation in using contraception and knowledge, education, patriarchal culture, and access to health services. Further research is needed by adding other factors that may be related to the use of contraception.
Edukasi Dan Pelatihan Kader Tentang Stunting Di Posyandu Ria Kencana Kelurahan Prapatan Kota Balikpapan Pasiriani, Novi; Murti, Ni Nyoman; Handayani, Sekar
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 1 No. 10 (2023): Desember
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v1i10.502

Abstract

Masalah yang ada di wilayah kerja Puskesmas Prapatan adalah belum adanya pengetahuan yang cukup dari kader posyandu untuk mengidentifikasi dan pencegahan stunting dan penyuluhan serta praktik pengelolaan makanan tidak dilakukan secara maksimal oleh kader. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang kejadian stunting dan meningkatkan keterampilan kader dalam melakukan penyuluhan dalam upaya mengidentifikasi dan mencegah balita stunting serta membantu meningkatkan keterampilan kader dalam  pengelolaan makanan pada balita (Membuat MP-ASI). Metode kegiatan melalui penyuluhan langsung di Posyandu Ria Kencana dengan tetap memperhatikan aspek keamanan dan kesehatan selama kegiatan, tapi tidak  menggunakan masker, kecuali bila ada yang terindikasi flu untuk menjaga  kesehatan. Hasil dari kegiatan tersebut adalah hasil pre tes dan post tes pengetahuan kader meningkat secara signifikan yaitu pada saat pre-test tingkat pengetahuan ibu dengan kategori kurang adalah sebanyak 17 orang (85%), sedangkan dengan kategori baik adalah sebanyak 3 orang (15%). Pada saat post-test tingkat pengetahuan dan keterampilan kader dengan kategori kurang adalah sebanyak 0 orang (0 %) dan dengan kategori baik dan terampil  adalah sebanyak 20 orang (100 %)
PENDAMPINGAN IBU BALITA PEMBUATAN MP-ASI UNTUK MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA KURANG GIZI DI WILAYAH KERJA KELURAHAN GRAHA INDAH KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2024 Murti, Ni Nyoman; Pasiriani, Novi; Mardiana3, Nina
E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 3: September-Desember 2024
Publisher : LP2M STP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/eamal.v4i3.3587

Abstract

Balita merupakan kelompok yang rentan mengalami masalah gizi. Bagi balita pemenuhan kebutuhan gizi yang diberikan dengan baik dapat membantu dalam proses tumbuh kembangnya. Masalah yang dihadapi balita di beberapa RT Kelurahan Graha Indah adalah masih banyak yang mengalami gizi kurang,ada 59 balita dan gizi buruk ada 2 orang. Pengetahuan ibu yang rendah tentang gizi seimbang pada balita menyebabkan pemberian makan yang salah dan berpengaruh terhadap status gizi balita. Melalui Pendampingan yang dilakukan kepada orang tua Balita bisa membantu untuk meningkatkan pengetahuan dan perhatian orang tua kepada balitanya . Kegiatan PKM ini bertujuan meningkatkan status gizi balita kurang gizi dan meningkatkan pengetahuan ibu tentang gizi seimbang pada balita serta meningkatkan motivasi ibu. Pencapaian tujuan tersebut dilakukan melalui pendampingan langsung kepada orang tua balita serta pemberian penyuluhan gizi dengan metode ceramah dan tanya jawab. Pelaksanaan kegiatan ini ada 3 tahapan yaitu : tahapan persiapan, pelaksanaan, dan tahapan evaluasi Hasil pendampingan menunjukkan bahwa program PKM berlangsung dengan baik dan lancar. Terjadi peningkatan pengetahuan ibu sebelum dan setelah kegiatan pendampingan dilaksanakan, terjadi kenaikan berat badan balita setelah dilakukan kegiatan. Setelah kegiatan pengabdian ini dilakukan, diharapkan ibu memiliki motivasi kuat dalam memenuhi gizi balita yang masih kurang serta memperbaiki sikap dan tindakan ibu dalam memberikan gizi seimbang kepada balita. Kegitan ini dapat memberikan kontribusi positif dalam mengurangi masalah gizi kurang pada 24 balita di 20 RT Kelurahan Graha Indah,Kecamatan Balikpapan Utara
PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PENDERITA DIABETES MELITUS (DM) MELALUI PENYULUHAN dan PEMERIKSAAN GULA DARAH DI KELURAHAN TERITIP BALIKPAPAN Mardiana, Nina; Murti, Ni Nyoman; T, Yona Palin
E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 3: September-Desember 2024
Publisher : LP2M STP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/eamal.v4i3.3596

Abstract

Penyakit Diabetes Mellitus (DM) menduduki peringkat ke-3 sebagai penyebab kematian di Indonesia dan selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, upaya yang dilakukan agar dapat mengurangi kematian akibat penyakit DM salah satunya dengan upaya meningkatkan kualitas hidup diantaranya dengan memberikan penyuluhan dan melakukan pemeriksaan rutin kadar gula darah dan pemeriksaan lainnya agar mampu menghindari komplikasi dari penyakitnya. Pemberian penyuluhan dan pemeriksaan gula darah yang rutin dapat membantu penderita dibetes untuk mengelola tentang penyakitnya agar tidak menjurus kearah yang lebih fatal lagi. Metode yang dilakukan: memberikan penyuluhan tentang peningkatan kualitas hidup penderita diabetes dan pemeriksaan gula darah dengan tujuan agar meningkatnya pengetahuan penderita diabetes pada saat pengelolaan dan penanganan penyakitnya. Hasil pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah peningkatan pengetahuan tentang kualitas hidup penderita diabetes sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan. Penderita diabetes memaklumi bahwa kualitas hidup harus ditingkatkan dan melakukan pemeriksaan gula darah secara teratur agar penyakitnya tidak berubah kearah yang lebih parah
PENDAMPINGAN KADER POSYANDU REMAJA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA UNTUK PENCEGAHAN STUNTING DI RT 50 KELURAHAN GRAHA INDAH BALIKPAPAN TAHUN 2024 Pasiriani, Novi; Murti, Ni Nyoman; Handayani, Sekar; W, Ratih Surya; Khaila, Lana; Dewi, Shela
E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 3: September-Desember 2024
Publisher : LP2M STP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/eamal.v4i3.3632

Abstract

Tujuan Pengabdian Masyarakat adalah untuk melakukan pendampingan para kader posyandu remaja dalam upaya meningkatkan kesehatan reproduksi remaja dalam pencegahan stunting pada bayi-bayi yang dilahirkan dari seorang ibu. Target capaian pengabdian masyarakat adalah membuat SK Kepengurusan Posyandu Remaja, pembuatan HKI, Video kegiatan. Adapaaun kegiatan Posyandu Remaja melalui pelatihan dan pendampingan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan kader posyandu remaja terhadap upaya pencegahan stunting sejak dini. Materi utama pelatihan dan pendampingan mengenai asupan lauk tinggi protein dan konsumsi tablet. Dari 101 remaja 67 orang (63,3 %) tidak membawa bekal lauk akan tetapi makan siang hanya dengan makanan mi instan dan jajanan ringan lainnya disekolah dan sebanyak 15 orang remaja putri (14,8%) yang mengatakan tidak konsumsi tablet Fe. kegiatan pengabmas ini juga diharapkan dapat membantu meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan Kader remaja sebagai Mentor dan Role model dalam masyarakat khususnya remaja di lingkungan RT.50 Kelurahan Graha Indah Kota Balikpapan
PENGARUH PEMBERIAN JAHE DAN MADU TERHADAP ISPA PADA BALITA DI DESA ANTUTAN TAHUN 2023 Arba’atin, Anna; Hariyani, Faridah; Pasiriani, Novi; Murti, Ni Nyoman
Aspiration of Health Journal Vol. 1 No. 3: Aspiration of Health Journal, September 2023
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ISPA merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus yang menginfeksi manusia, usia balita 0 – 5 tahun sangat rentan terhadap penyakit ini, seperti yang tercatat pada tahun 2022 di wilayah Puskesmas Antutan terdapat 83 kasus. ISPA merupakan salah satu penyumbang kematian balita di dunia. Tujuan dalam penelitian ini yaitu mengetahui karakteristik responden, tingkat ISPA pada balita sebelum dan setelah pemberian jahe dan madu serta mengetahui pengaruh pemberian jahe dan madu terhadap ISPA pada balita Penelitian ini menggunakan metode penelitian Quasi Experimental dengan desain one group pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu yang memiliki balita terkena ISPA di Desa Antutan yaitu sebanyak 83 balita. Teknik pengambilan sampel yaitu proportionet random sampling, besar sampling ditentukan dengan rumus lemeshow sebanyak 39 sampel. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh terhadap pemberian seduhan jahe dan madu terhadap ISPA pada balita dengan pengujian data menggunakan Uji Wilcoxon p 0,35 > nilai α 0,05. Disimpulkan bahwa 39 responden yang terdiri dari 21 responden berjenis kelamin laki – laki dan 18 responden berjenis kelamin perempuan dengan kelompok umur 1-2 tahun sebanyak 9 responden, kelompok umur 3 – 4 tahun sebanyak 27 responden dan kelpmpok umur 5 tahun sebanyak 3 responden. Tidak ada pengaruh terhadap pemberian seduhan jahe dan madu terhadap ISPA pada balita di desa Antutan.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TERHADAP PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BALITA STUNTING USIA 7-59 BULAN DI WILAYAH PUSKESMAS SEKATAK BUJI To, Ofrida; Murti, Ni Nyoman; Noviasari, Damai
Aspiration of Health Journal Vol. 1 No. 3: Aspiration of Health Journal, September 2023
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kejadian stunting merupakan penyebab kematian diaman stunting mengakibatkan gangguan fungsi kogintif, tubuh pendek, kematian perinatal dan neonatal, penurunan produktifitas saat dewasa, dan resiko peningkatan penyakit kronik. Kejidan stunting dapat dicegah dengan pemberian nutrisi yang baik pada anak. Aspek pengetahuan dan perilaku ibu sangat menentukan praktek dalam pemberian makanan tambahan balita. Mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku ibu terhadap pemberian makanan tambahan balita stunting usia 7-59 bulan di wilayah Puskesmas Sekatak Buji. Penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah semua ibu dengan balita stunting usia 6-59 bulan di Puskesmas Sekatak Buji sebanyak 208 ibu. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling diperolah sampel sebanyak 137 responden. Analisis statistik yang digunakan adalah uji chi square. Hasil analisis dengan uji chi-square test menunjukkan bahwa p-value valiabel pengetahuan dan perilaku (0,000; 0,000) < α=0,05. Hubungan pengetahuan dimana ketika ibu aktif dalam mencari informasi tentang pemberian makanan pendamping secara benar makan akan dipraktekkan dalam pemebrian makanan tambahan yang baik dan benar. Perilaku ini merupakan manifestasi dari pengetahuan dan sikap yang diwujudkan dalam tindakan pemberian makanan tambahan pada anaknya. Kesimpulan pertama terdapat hubungan antara pengetahuan dengan pemberian makanan tambahan. Kesimpulan kedua ada hubungan perilaku dengan pemberian makanan tambahan.
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 2-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUMI RAHAYU TAHUN 2023 Purlina, Linda; Murti, Ni Nyoman; Noviasari, Damai
Aspiration of Health Journal Vol. 1 No. 3: Aspiration of Health Journal, September 2023
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting adalah keadaan pendek menurut umur yang ditandai dengan nilai indeks tinggi badan atau panjang badan menurut umur (TB/U atau PB/U) kurang dari -2 standar deviasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi stunting adalah ASI Eksklusif. Mengetahui hubungan pemberian asi eksklusif dengan kejadian stunting pada balita usia 2-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Bumi Rahayu. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantittaif dengan pendekatan penelitian crosectional. Populasi pada penelitian adalah ibu yang memiliki balita usia 2-5 tahun sebanyak 13 orang. Teknik sampling yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah adalah total sampling. Analisis data yang dilakukan yaitu analisis bivariat menggunakan uji chi square. Hasil analisis dengan uji chi-square test menunjukkan bahwa p-value =0,021 < dari nilai alpha 0,05. Rendahnya pemberian ASI eksklusif menjadi salah satu pemicu terjadinya stunting pada anak balita. ASI eksklusif merupakan faktor protektif terhadap kejadian stunting pada balita sehingga pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan kejadian stunting. Ada hubungan antara pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian stunting pada balita usia 2-5 tahun di Puskesmas Bumi Rahayu.
HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG KECUKUPAN ASI PADA IBU MENYUSUI TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI BLUD UPTD PUSKESMAS BUMI RAHAYU TANJUNG SELOR Astutik, Rahayu Dwi; Murti, Ni Nyoman; Noviasari, Damai
Aspiration of Health Journal Vol. 1 No. 3: Aspiration of Health Journal, September 2023
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ASI eksklusif diberikan pada bayi baru lahir sampai usia 6 bulan dengan tanpa tambahan makanan atau minuman lain. Akan tetapi keberhasilan dalam menyusui dipengaruhi oleh persepsi kecukupan dari produksi ASI. Jika seorang ibu memiliki pemahaman yang baik dalam ASI eksklusif, maka akan akan mempengaruhi perilaku menyusuinya. Mengetahui hubungan persepi kecukupan ASI pada Ibu mneyusui terhadap pemberian ASI Eksklusif di BLUD.UPTD. Puskesmas Bumi Rahayu. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Populasi penelitian ini semua ibu menyusui bayi usai > 6-24 Bulan di BLUD. UPTD. Puskesmas Bumi Rahayu sebanyak 277 ibu dengan teknik sampling simple random sampling diperolah sampel sebanyak 73 responden. Analisis statistik yang digunakan adalah uji chi square. Hasil analisis dengan uji chi-square test menunjukkan bahwa p-value =0,007 < dari nilai alpha 0,05. Hubungan antara persepsi kecukupan ASI pada ibu menyusui dengan perilaku tersebut berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi. Semakin baik perilaku ibu maka semakin baik pula perkembangan dan pertumbuhan bayi. Ada hubungan persepsi kecukupan ASI Pada ibu menyusui dengan pemberian ASI Eksklusif di BLUD.UPTD. Puskesmas Bumi Rahayu Tanjung selor.
The Influence of Customer Factors (Preferences, Desires-Demand) on Antenatal Care Services and Delivery Places in Balikpapan City Mardiana, Nina; Murti, Ni Nyoman; Palin , Yona
Poltekita: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 18 No. 3 (2024)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v18i3.3924

Abstract

Maternal and infant mortality rates remain high in Indonesia, necessitating improvements in health services, particularly for pregnant women. This study aimed to determine the influence of customer factors (preferences, desires, and demands) on antenatal care services and delivery location. A cross-sectional survey was conducted with a sample of 210 mothers who had given birth in Balikpapan City, selected using multistage random sampling. Data were collected using questionnaires and analyzed descriptively, examining relationships between variables and using Partial Least Square (PLS) analysis. Results showed that customer factors significantly influenced antenatal care services (coefficient=0.454, t>t-table) and choice of delivery location (coefficient=0.434, t>t-table). Preferences for antenatal care were highest for independent midwives (35.2%) and hospitals (35.2%), while desires for delivery location were highest for hospitals (57.2%). The majority of respondents (73.7%) had their first antenatal check-up in the first trimester, and 76.2% had more than four check-ups. The most common delivery locations were hospitals (46.7%) and health centers (38.1%). In conclusion, an increase in customer factors (preferences, desires, and demands) was found to increase antenatal care service utilization by 45.4% and influence the choice of delivery location by 43.4%.