Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Activity Of Ethanol Extract Namnam (Cynometra cauliflora L.) Leaves Toward Antioxidant Anliza, Syarah; Rachmawati, Nurmeily
SANITAS: Jurnal Teknologi dan Seni Kesehatan Vol 14 No 1 (2023): SANITAS Volume 14 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36525/sanitas.2023.1

Abstract

One of the natural defense systems that an organism had to prevent exposure from free radicals is by forming a number of compounds that act as antioxidants. One of the substances that can prevent these free radicals are enzymes produced in the body such as glutathione peroxidase enzymes, catalase, and others. The amount of these antioxidants can be added with intake from outside the body. This antioxidant is a type of natural antioxidant that can be found in plants. Namnam plants contain phytochemical compounds such as flavonoids, tannins, phenolics, and terpenoids. These compounds can act as antioxidants. To obtain these antioxidants, the extraction process was carried out by using ethanol in a ratio of 1:5 through a maceration process for 3x24 hours. The samples used were young and old Namnam leaves each for 100 gram. The extract obtained was then tested for antioxidant activity using the DPPH method with measurements using an ELISA spectrophotometer at a wavelength of 517 nm. The positive control used was ascorbic acid. After that, the absorbance measurement results obtained will be used to measure the IC50 value. This value shows the antioxidant activity from the extract that has been made. Old Namnam leaves generate IC50 results of 9.58 ppm, while young Namnam leaves generate IC50 results of 28.93 ppm. Based on this data, the antioxidants in old Namnam leaves give a greater IC50 value than young Namnam leaves.
PEMANFAATAN LIMBAH CAIR TAHU SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli Anliza, Syarah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 16 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v16i1.1738

Abstract

Salah satu masalah kesehatan masyarakat dengan prevalensi tinggi di Indonesia yaitu diare. Banyaknya penyakit diare yang disebabkan oleh bakteri sehingga diperlukan media pertumbuhan untuk mencari bakteri penyebab penyakit dan mempelajari sifat-sifat bakteri lebih dalam. Melimpahnya sumber alam dan pemanfaatan limbah yang dapat digunakan sebagai media pertumbuhan mikroorganisme mendorong peneliti untuk membuat media alternatif. Limbah cair tahu merupakan salah satu bahan alami yang limbahnya belum dimanfaatkan secara optimal. Kandungan karbohidrat dan protein yang terdapat dalam limbah cair tahu sangat dibutuhkan untuk nutrisi mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah limbah cair tahu dapat digunakan sebagai media alternatif pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Penelitian yang dilakukan adalah eksperimental menggunakan metode Total Plate Count (TPC) dengan konsentrasi 12,5%, 15%, dan 17,5%. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata jumlah koloni Escherichia coli pada media Nutrient Agar sebagai kontrol positif yaitu sebanyak 1,71x107 CFU/mL, sedangkan pada media alternatif limbah cair tahu konsentrasi 12,5% sebanyak 8,0x106 CFU/mL, konsentrasi 15% sebanyak 8,1x106 CFU/mL, dan konsentrasi 17,5% sebanyak 8,6x106 CFU/mL. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan, bahwa media alternatif limbah cair tahu dapat digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri Escherichia coli.
UJI DAYA HAMBAT ANTIBAKTERI ISOLAT BAKTERI ENDOFIT DAUN NAMNAM (Cynometra cauliflora L.)TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli Hamtini, Hamtini; Anliza, Syarah; Shufiyani, Shufiyani; Nuraeni, Ira; Afriani, Rachmi
Jurnal Farmasi Higea Vol 16, No 1 (2024)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v16i1.502

Abstract

Penggunaan obat tradisional sebagai pilihan untuk pengobatan menjadi alternatif yang diminati karena obat tradisonal terbukti relatif aman dengan cara penggunaan yang benar dan indikasi yang tepat serta jarang sekali menimbulkan efek samping. Salah satu upaya tersebut adalah mengeksplor dan menemukan senyawa antioksidan seperti beta karoten, astasantin, alkaloid, dan fenol pada tumbuhan. Untuk mengambil senyawa bioaktif secara langsung dari tanamannya dibutuhkan sangat banyak biomassa atau bagian dari tanamannya, sehingga untuk mengefisiensikan cara mendapatkan senyawa bioaktif tersebut, maka di gunakan mikroba endofit spesifik yang diperoleh dari bagian dalam tanaman yang diharapkan mampu menghasilkan sejumlah senyawa bioaktif yang di butuhkan tanpa harus mengekstrak dari tanamannya. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui kemampuan isolat endofit daun namnam memiliki daya hambat terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Desain dalam penelitian adalah deskriptif menggunakan uji laboratorium, yaitu uji daya hambat terhadap bakteri S.aureus dan E.coli Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dibuat maka dapat di simpulkan bahwa hasil isolasi bakteri endofit dari daun tanaman Namnam (Cynometra cauliflora L.) terdapat 18 bakteri Gram Negatif dan 1 bakteri Gram positif. Setelah dilakukan uji daya hambat di dapatkan bakteri endofit dengan kode 2.01 DN3 dan 1.1 DN memiliki aktivitas tertinggi yang dapat menghambat pertumbuhan Escherichia.coli, sebesar 5.67 mm dan 5.33 mm di kategorikan ke dalam sedang. Sedangkan terdapat beberapa isolat bakteri endofit yang memiliki aktivitas tertinggi untuk menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus yaitu 10.1 DN, 1.2 DN2, 5.1 DN, 2.01 DN3, 2.1 DN berturut-turut yaitu 5.33 mm, 7.33 mm, 7 mm, 5 mm, 5.33 mm juga di kategorikan ke dalam sedang.
Pemberdayaan Tokoh Masyarakat Dalam Adaptasi Kebiasaan Baru dan Penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat di Kecamatan Periuk Aminah, Aminah; Rachmawati, Nurmeily; Trisna, Citra; Anliza, Syarah; Wijonarko, Bangun
BANTENESE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 6 No. 2 (2024): Bantenese: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Pusat Studi Sosial dan Pengabdian Masyarakat Fisipkum Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/ps2pm.v6i2.9055

Abstract

Perkembangan pandemic covid-19 menjadikan pola hidup yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa pandemic ini masyarakat diminta untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat guna memutus rantai perkembangan virus tersebut. Berbagai program dilakukan pemerintah salah satunya adalah Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan Ketua RW se-Kecamatan Periuk dalam membangun kesadaran masyarakat tentang peran strategis adaptasi kebiasaan baru dan penerapan PHBS untuk meningkatkan taraf kesehatan dan pencegahan penyakit menular. Kegiatan diawali dengan edukasi tentang adaptasi kebiasaan baru dan PHBS untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku para peserta. Semua peserta diajak untuk melanjutkan kebiasan memakai masker dan mencuci tangan terutama ketika melakukan kegiatan yang melibatkan banyak orang di dalam ruangan. Hasil pemberian edukasi menunjukkan peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku para peserta berdasarkan hasil kuesioner pre dan posttest. Dalam monitoring dan evaluasi yang dilakukan saat penyelenggaraan rapat pengurus RT/RW di RW 13 Kelurahan Gebang Raya, Ketua RW dapat menjadi contoh yang menggerakkan pada peserta rapat untuk tertib mengikuti protokol kesehatan. Keberlanjutan adaptasi kebiasaan baru dan penerapan PHBS untuk mencegah penularan penyakit bergantung pada keberadaan anggota masyarakat yang dapat menginspirasi dan menjadi teladan.
UJI ANTAGONISME ISOLAT FUNGI ENDOFIT DARI DAUN NAMNAM (Cynometra cauliflora L.) TERHADAP Candida albicans, Malassezia furfur SECARA IN VITRO Hamtini, Hamtini; Rahmawati, Nurmeily; Anliza, Syarah
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol. 11 No. 2 (2024): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The use of traditional medicine as an option for treatment is an alternative that is in great demand because traditional medicine has been proven to be relatively safe if used correctly and with the right indications and rarely causes side effects. This is one of the factors for people to use natural ingredients or traditional medicine as an alternative treatment. One of these efforts is to explore and find antioxidant compounds such as beta carotene, astasantine, alkaloids and phenols in plants. To take bioactive compounds directly from the plant, a lot of biomass or parts of the plant are needed, so to make the method of obtaining these bioactive compounds more efficient, specific endophytic microbes obtained from the inside of the plant are used which are expected to be able to produce a number of bioactive compounds from the plant. Endophytic microbes consist of bacteria, fungi and actinomycetes which have the potential to produce bioactive compounds such as those produced by plants without causing damage to the plant. The aim of this research was to examine the antagonism ability of the Namnam leaf endophytic fungus (Cynometra cauliflora L.) against pathogenic fungi. The stages of the research method are identification of endophytic fungi macroscopically and microscopically and inoculation of endophytic fungi into PDA media, followed by preparation of test pathogenic fungi, the pathogenic fungi tested are Candida albicans and Malassezia furfur, antagonism test by inoculating pathogenic fungi into PDA media and After that, place the endophytic fungi on media that has been inoculated with pathogenic fungi, incubate at room temperature for 3-5 days and measure using a ruler. The results of macroscopic and microscopic identification of endophytic fungi, isolate code P1-1, were Penicillium sp, while isolate codes P4-1 and P5-1 were identified as Mucor sp. Based on the antagonist test that was carried out, it was seen that endophytic fungi grew in the test media but did not provide significant inhibition to the growth of the test fungi, namely Candida albicans and Malassezia furfur.
Efektivitas Ekstrak Metanol Daun Namnam (Cynometra Cauliflora L.) Terhadap Daya Hambat Pertumbuhan Bakteri Vibrio Cholerae Zulkifli, M. Zidan; Anliza, Syarah; Rachmawati, Nurmeily; Fadillah, M.Arief
Journal of Medical Laboratory Research Vol. 3 No. 1 (2025): Journal of Medical Laboratory Research
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/jomlr.v3i1.805

Abstract

Saat ini peningkatan kasus resistensi bakteri pada sejumlah antibiotik sintetis kian meningkat tidak terkecuali bakteri Vibrio cholerae, oleh karena itu banyak sekali penelitian yang beralih untuk memanfaatkan bahan alam. Daun namnam (Cynometra cauliflora L.) merupakan daun yang banyak dijumpai di Indonesia. Daun namnam memiliki senyawa seperti fenolik, flavonoid, saponin, Steroid, dan tanin. Senyawa-senyawa tersebut merupakan senyawa yang berpotensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan mengetahui konsentrasi hambat minimum (KHM) ekstrak daun namnam (Cynometra cauliflora L.) terhadap bakteri Vibrio cholerae. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan mengekstrak daun namnam menggunakan metode maserasi dengan pelarut metanol. Metode uji daya hambat menggunakan metode mikrodilusi dengan DMSO 10% sebagai kontrol negatif dan tetrasiklin sebagai kontrol positif. Variasi konsentrasi daun namnam yang digunakan pada penelitian ini yaitu 50.000, 100.000, 150.000, 200.000, dan 300.000 ppm. Massa simplisia yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 255 gram dan diperoleh rendemen ekstrak sebanyak 10,1%. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai konsentrasi hambat minimum (IC50) ekstrak daun namnam yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Vibrio cholerae ada pada konsentrasi 262.421 ppm.
Bioaktivitas Ekstrak Daun Namnam (Cynometra cauliflora L.) Terhadap Antidiabetes Secara In Vitro Anliza, Syarah; Rachmawati, Nurmeily
Jambura Journal of Chemistry Vol 6, No 2 (2024): August
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jambchem.v6i2.13379

Abstract

Every day our bodies produce free radicals and every organism has a natural defense system to reduce free radicals. In a healthy state the amount of antioxidants in the body can balancing the amount of free radicals. However, in certain circumstances it can interfere with the body's defense against free radicals. This situation underlies the occurrence of various diseases caused by radicals, one of which is non-communicable (degenerative) diseases. Many therapies are available for the treatment of diabetes, do not completely cure the disease but cause many side effects. Namnam plant is predict to have the ability as an anti-diabetic agent. The purpose of this study was to determine the in vitro bioactivity of Namnam leaves extract against antidiabetic. This research conducted extraction, phytochemical test, total phenol test, total flavonoid test, and in vitro -glucosidase enzyme inhibition test as an antidiabetic. The results of the study showed that the ethanol extract produced secondary metabolites, namely flavonoids and steroids. The results of the α-glucosidase inhibition test resulted in an IC50 value of 30,89 ppm. The comparison that has been used is acarbose which produces IC50 of 0.22 ppm. Ethanol extract and ethyl acetate extract have inhibitory ability due to the presence of flavonoid and steroid compounds contained in the extract
PEMANFAATAN LIMBAH CAIR TAHU SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli Anliza, Syarah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 16 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v16i1.1738

Abstract

Salah satu masalah kesehatan masyarakat dengan prevalensi tinggi di Indonesia yaitu diare. Banyaknya penyakit diare yang disebabkan oleh bakteri sehingga diperlukan media pertumbuhan untuk mencari bakteri penyebab penyakit dan mempelajari sifat-sifat bakteri lebih dalam. Melimpahnya sumber alam dan pemanfaatan limbah yang dapat digunakan sebagai media pertumbuhan mikroorganisme mendorong peneliti untuk membuat media alternatif. Limbah cair tahu merupakan salah satu bahan alami yang limbahnya belum dimanfaatkan secara optimal. Kandungan karbohidrat dan protein yang terdapat dalam limbah cair tahu sangat dibutuhkan untuk nutrisi mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah limbah cair tahu dapat digunakan sebagai media alternatif pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Penelitian yang dilakukan adalah eksperimental menggunakan metode Total Plate Count (TPC) dengan konsentrasi 12,5%, 15%, dan 17,5%. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata jumlah koloni Escherichia coli pada media Nutrient Agar sebagai kontrol positif yaitu sebanyak 1,71x107 CFU/mL, sedangkan pada media alternatif limbah cair tahu konsentrasi 12,5% sebanyak 8,0x106 CFU/mL, konsentrasi 15% sebanyak 8,1x106 CFU/mL, dan konsentrasi 17,5% sebanyak 8,6x106 CFU/mL. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan, bahwa media alternatif limbah cair tahu dapat digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri Escherichia coli.
Pengaruh Variasi HPMC dan Carbopol pada Formulasi Sedian Gel Ekstrak Daun Namnam (Cynometra cauliflora L.) terhadap Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) Anliza, Syarah; Hamtini, Hamtini; Rachmawati, Nurmeily
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 5, No 1 (2024): Januari
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v5i1.17833

Abstract

Antiseptic gel is a hand sanitizer that is useful for cleaning or eliminating germs on hands. One of the most important thing in antiseptic is antibacteria substances that had potential to destroy germs. Namnam leaves are an alternative for making antiseptic gel because they contain alkaloids and flavonoids. Making gel requires gel-forming materials such as HPMC and Carbopol. The aim of this research is to test the effect of gelling agents HPMC and Carbopol on namnam leaves extract as a gel sanitizer preparation and its ability to fight Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) bacteria which is a to interfere human health because it causes various infections that are difficult to treat. This research uses the maceration method in the extraction process, disc diffusion in the bacterial inhibition test, pH test, spreadability test, and homogeneity test on the gel sanitizer preparation. The conclusion of this research is that the gelling agent HPMC has the greatest active ability compared to Carbopol which is characterized by an inhibitory power of 14 mm at a variation of 0.25 grams. Increasing variations in HPMC and Carbopol will increase viscosity and reduce spreadability and inhibitory power against bacteria.
Pemanfaatan Ekstrak Daun Jamblang Sebagai Antibakteri Pada Sabun Minyak Jelantah rachmawati, nurmeily; Anliza, Syarah; Hamtini, Hamtini
Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi Vol 9, No 1: March 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bioeksperimen.v9i1.20358

Abstract

Potensi bahan alam Indonesia sangat besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Keanekaragaman hayati inilah yang menjadikan bahan alam Indonesia dapat dijadikan sebagai bahan alternatif selain bahan kimia. Salah satunya pemanfaatan daun jamblang yang memiliki potensi sebagai antibakteri. Aplikasi antibakteri dapat dilihat pada produk sabun. Untuk dapat membuat sabun dapat memanfaatkan limbah minyak jelantah sebagai bahan materialnya. Tujuan penelitian ini adalah melihat potensi ekstrak daun jamblang sebagai antibakteri pada sediaan sabun minyak jelantah. Metode yang digunakan adalah ekperimen laboratorium. Proses pembuatan ekstrak dilakukan dengan metode maserasi. Rendeman ekstrak daun jamblang diperoleh sebesar 16,13%. Formulasi sediaan sabun menggunakan variasi konsentrasi ekstrak 5%, 10%, dan 15%. Hasil aktivitas antibakteri pada ekstrak dan sediaan sabun menunjukkan daya hambat kuat yaitu 10-20 mm terhadap kedua bakteri tersebut.