Shufiyani, Shufiyani
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UJI DAYA HAMBAT ANTIBAKTERI ISOLAT BAKTERI ENDOFIT DAUN NAMNAM (Cynometra cauliflora L.)TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli Hamtini, Hamtini; Anliza, Syarah; Shufiyani, Shufiyani; Nuraeni, Ira; Afriani, Rachmi
Jurnal Farmasi Higea Vol 16, No 1 (2024)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v16i1.502

Abstract

Penggunaan obat tradisional sebagai pilihan untuk pengobatan menjadi alternatif yang diminati karena obat tradisonal terbukti relatif aman dengan cara penggunaan yang benar dan indikasi yang tepat serta jarang sekali menimbulkan efek samping. Salah satu upaya tersebut adalah mengeksplor dan menemukan senyawa antioksidan seperti beta karoten, astasantin, alkaloid, dan fenol pada tumbuhan. Untuk mengambil senyawa bioaktif secara langsung dari tanamannya dibutuhkan sangat banyak biomassa atau bagian dari tanamannya, sehingga untuk mengefisiensikan cara mendapatkan senyawa bioaktif tersebut, maka di gunakan mikroba endofit spesifik yang diperoleh dari bagian dalam tanaman yang diharapkan mampu menghasilkan sejumlah senyawa bioaktif yang di butuhkan tanpa harus mengekstrak dari tanamannya. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui kemampuan isolat endofit daun namnam memiliki daya hambat terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Desain dalam penelitian adalah deskriptif menggunakan uji laboratorium, yaitu uji daya hambat terhadap bakteri S.aureus dan E.coli Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dibuat maka dapat di simpulkan bahwa hasil isolasi bakteri endofit dari daun tanaman Namnam (Cynometra cauliflora L.) terdapat 18 bakteri Gram Negatif dan 1 bakteri Gram positif. Setelah dilakukan uji daya hambat di dapatkan bakteri endofit dengan kode 2.01 DN3 dan 1.1 DN memiliki aktivitas tertinggi yang dapat menghambat pertumbuhan Escherichia.coli, sebesar 5.67 mm dan 5.33 mm di kategorikan ke dalam sedang. Sedangkan terdapat beberapa isolat bakteri endofit yang memiliki aktivitas tertinggi untuk menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus yaitu 10.1 DN, 1.2 DN2, 5.1 DN, 2.01 DN3, 2.1 DN berturut-turut yaitu 5.33 mm, 7.33 mm, 7 mm, 5 mm, 5.33 mm juga di kategorikan ke dalam sedang.
PENENTUAN NILAI RUJUKAN LAJU ENDAP DARAH PADA WANITA USIA 20-50 TAHUN Nuraeni, Hanny Siti; Astriani, Ranti Dwi; Shufiyani, Shufiyani; Destriana, Destriana
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 11 No 1 (2023): September 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32668/jitek.v11i1.1113

Abstract

ESR (Erythrocyte Sedimentation Rate) is one of the parameters used for health checks. The ESR value is used to determine the presence of inflammation and infection and monitor disease. The reference value is an examination used to see a normal rather than a laboratory examination of a patient. The problem is that the current ESR reference values ​​refer to lab parameter insert kits and WHO, where reference values ​​may vary between geographic regions, age groups, gender and race. Based on the International Council for Standardization in Hematology (ICSH) and ISO 15189 Clause 5.2.2, the range of reference values ​​must be stated based on the local area minimum of 120 samples. The population used in this research was Periuk sub-district, Tangerang City, is 191 and the sample was 126 people with a random sample. Determining the reference value range in this study used primary data using statistical calculations based on CLSI EP28-A3C guidelines, namely the 2.5 and 97.5 percentiles. The research results obtained a degree of ESR reference values ​​of 0-39 mm/hour. Suggestions for further research are to determine reference values ​​based on gender and racial distance.