Ramadhani, Melati Apriliana
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Ibu dalam Pemantauan Tumbuh Kembang serta Pola Konsumsi Omega 3 pada Anak Ramadhani, Melati Apriliana; Sofiyanti, Ida; Roni, Abdul
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 3 No. 2 (2021): Indonesian Journal of Community Empowerment November
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.327 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v3i2.1299

Abstract

Nutrition is one of the determinants of the quality of human resources. Good nutritional conditions can be achieved when the body gets enough nutrients to be consumed to allow physical growth, brain development, and the ability to achieve optimal levels of health. Nutrients that play a vital role in the development process of brain neuron cells for baby intelligence are fatty acids. The purpose of this community service program is to increase the knowledge and skills of the community, especially mothers in monitoring child growth and development, as well as adding an explanation on the importance of providing fatty acid intake, one of which is omega 3, for toddlers and children. The implementation method in this community service program consists of location surveys, coordination meetings of the distribution team per group, socialization of activities, and monitoring and evaluation of the results of the community knowledge program. The result of this community service is that activities run well and smoothly. The material presented received a good response and enthusiasm from the community. Knowledge of the importance of providing omega 3 and skills in monitoring child development can be well received by the community with the results of the participant posttest, 33.33% excellent results, 50% good categories, and 16.67% adequate. The conclusion of this service activity is that the activity has been carried out well, this can be seen from the community enthusiastically following the activity until the end, and community service activities have an impact on the results ranging from very good to sufficient knowledge of skills in monitoring growth and development and the importance of providing omega 3 in children. ABSTRAKGizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kondisi gizi baik dapat dicapai bila tubuh memperoleh cukup zat gizi yang dikonsumsi sehingga memungkinkan terjadinya pertumbuhan fisik, perkembangan otak, dan kemampuan untuk mencapai tingkat kesehatan optimal. Zat gizi yang berperan vital dalam proses tumbuh kembang sel sel neuron otak untuk kecerdasan bayi adalah asam lemak. Tujuan program pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat, khususnya ibu-ibu dalam pemantauan tumbuh kembang anak, serta ditambah pula adanya pemaparan mengenai pentingnya pemberian asupan asam lemak, salah satunya adalah omega 3, pada balita dan anak. Metode pelaksanaan pada program pengabdian ini terdiri dari survey lokasi, rapat koordinasi tim pembagian per kelompok, sosialisasi kegiatan, serta adanya monitoring dan evaluasi hasil program pengetahuan masyarakat. Hasil dari pengabdian masyarakat ini adalah kegiatan berjalan dengan baik dan lancar. Materi yang disampaikan mendapatkan respon dan antusias yang baik dari masyarakat. Pengetahuan tentang pentingnya pemberian omega 3 serta keterampilan dalam pemantauan tumbuh kembang anak dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dengan adanya hasil posttest peserta, hasil sangat baik sebanyak 33,33%, katagori baik sebanyak 50%, dan cukup sebanyak 16,67%. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini adalah kegiatan telah terlaksana dengan baik, hal ini dapat terlihat dari masyarakat secara antusias mengikuti kegiatan hingga akhir, dan kegiatan pengabdian masyarakat memberikan dampak hasil dengan rentang sangat baik sampai cukup pada pengetahuan keterampilan dalam pemantauan tumbuh kembang dan pentingnya pemberian omega 3 pada anak.
Perbandingan Efektivitas Profilaksis Intermiten Klobazam Versus Diazepam pada Kejang Demam Sederhana (KDS): Systematic Review: Comparison Effectiveness of the Intermittent Prophylaxis of Clobazam Versus Diazepam in Simple Febrile Seizures (SFS): Systematic Review Sulastri; Nurjanah, Mutia Hariani; Ramadhani, Melati Apriliana; Arif Santoso; Rahma Diyan Martha; Vifta, Rissa Laila; Annisah Mahanani
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 7 No. 02 (2024): Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijpnp.v7i02.3308

Abstract

Febrile seizures are seizures that occur when body temperature rises (rectal temperature > 38o C). Each seizure can possibly cause epilepsy and trauma to the brain. The next priority is efforts to stop acute seizure attacks which can usually be treated with anti-seizure medication. Intermittent prophylaxis with clobazam at the onset of the first febrile seizure provides better results. This systematic review aims to review articles related to the use of intermittent prophylaxis of clobazam vs diazepam for children suffering from simple febrile seizures. The literature search method uses Google Scholar, PubMed and BMJ databases based on keywords. The selected articles were articles published between 2009-2023, full text in English, were original articles comparing the effectiveness of intermittent prophylaxis use of clobazam vs diazepam in febrile seizures in children. The results obtained were 4 articles that were relevant to the objectives of this systematic review. Data is homogeneous with RR of 0.44 (95% CI: 0.32-0.60) so that the therapeutic effectiveness of administering clobazam compared with diazepam is not significantly different even though there is a chance that the effectiveness of clobazam is 0.44 times compared with administering diazepam. The efficacy of clobazam compared to diazepam, clobazam has better advantages than diazepam in preventing recurrence of febrile seizures. Apart from that, the side effects that occur with clobazam are significantly lower, for example drowsiness and sedation. ABSTRAK Kejang demam merupakan bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal > 38o C). Setiap kejang kemungkinan dapat menimbulkan epilepsi dan trauma pada otak. Prioritas selanjutnya berupa usaha untuk menghentikan serangan kejang akut yang biasanya dapat ditangani dengan pemberian obat anti kejang. Pemberian profilaksis intermiten dengan klobazam pada permulaan terjadinya kejang demam pertama memberikan hasil yang lebih baik. Systematic review  ini bertujuan untuk mereview artikel-artikel terkait adanya penggunaan profilaksis intermiten klobazam vs diazepam untuk anak penderita kejang demam sederhana. Pencarian literatur menggunakan metode berupa database Google scholar,  PubMed dan BMJ berdasarkan keywords. Artikel yang dipilih adalah artikel yang dipublikasikan antara tahun 2009-2023, fulltext dalam inggris, merupakan original article yang membandingkan efektivitas antara penggunaan profilaksis intermiten klobazam vs diazepam pada kejang demam pada anak. Hasil diperoleh 4 artikel yang relevan terhadap tujuan systematic review ini. Data bersifat homogen dengan RR 0,44 (CI 95%: 0,32-0,60) sehingga efektivitas terapi pemberian klobazam dibandingkan dengan diazepam tidak berbeda bermakna meskipun terdapat peluang efektivitas klobazam sebesar 0,44 kali dibandingkan dengan pemberian diazepam. Kemanjuran klobazam dibandingkan dengan diazepam, klobazam memiliki keunggulan lebih baik dibandingkan diazepam dalam mencegah kekambuhan kejang demam. Selain itu efek samping yang timbul pada klobazam secara signifikan jauh lebih rendah misalnya seperti mengantuk dan sedasi.