Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Peduli Masyarakat

Pemberdayaan SD 2 Muhammadyah Denpasar dalam Revitalisasi Permainan Tradisional sebagai Wahana Edukasi Pembentukan Karakter Anak Ni Luh Made Asri Dewi; Windu Astutik; Kurniasih Widayati
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Peduli Masyarakat, Maret 2020
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v2i1.71

Abstract

Fokus pengabdian ini adalah merevitalisasi permainan tradisional sebagai wahana edukasi pembentukan karakter anak sekolah. Bermain bagi anak memiliki arti yang sangat penting diantaranya menstimulasi perkembangan bahasa/kemampuan verbal, mengembangkan keterampilan sosial, dan meningkatkan kemampuan problem solving. Permainan tradisional merupakan suatu permainan warisan nenek moyang yang perlu dilestarikan karena mengandung nilai-nilai kearifan lokal, serta menjadi stimulus membentuk karakter positif anak. Permainan tradisional memiliki aspek motorik, kognitif, emosi, bahasa dan spiritual. Pengabdian ini dilatarbelakangi beberapa persoalan, diantaranya anak cenderung bermain permainan game online yang dapat memicu perilaku agresif, individual, acuh tak acuh dan penurunan sopan santun. Guna mengatasi persoalan tersebut, dalam pengabdian ini dilakukan kegiatan sosialisasi, pendampingan, monitoring dan fasilitasi penyerahan peralatan permainan tradisional Kata kunci: revitalisasi; permainan tradisional; edukasi; karakter; anak EMPOWERMENT OF BASIC SCHOOL 2 MUHAMMADYAH DENPASAR IN REVITALIZATION OF TRADITIONAL GAME AS WAHANA EDUCATION FORMATION OF CHARACTER CHILDREN ABSTRACT The focus of this community is revitalizing traditional games as an educational tool for the formation of schoolchildren's characters. Playing for children has a very important meaning including stimulating language development / verbal ability, developing social skills, and improving problem solving abilities. The traditional game is a game of ancestral heritage that needs to be preserved because it contains the values of local wisdom, as well as being a stimulus to shape the positive character of children. Traditional games have aspects of motor, cognitive, emotion, language and spiritual. This service is motivated by several problems, including children who tend to play online games that can trigger aggressive, individual, indifferent behavior and decline in courtesy. In order to overcome this problem, in this service community activities include socialization, assistance, monitoring and facilitation of the delivery of traditional game equipment. Keywords: revitalization; traditional game; education; character; children
Sosialisasi Masalah Darurat Penggunaan Gadget Anak Usia Pra Sekolah di Desa Tibubeneng Kuta Utara Ni Luh Made Asri Dewi; Kurniasih Widayati; Windu Astutik
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 3 No 4 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, Desember 2021
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v3i4.827

Abstract

Permasalahan penggunaan gadget pada anak usia dini menjadi masalah baru seperti anak mudah tantrum, tidak dapat bersosialisasi baik dengan teman sebaya, anak cenderung pasif, menarik diri, gangguan penglihatan, resiko obesitas yang berpotensi menghambat tahap perkembangan anak selanjutnya. Kondisi ini tidak terlepas dari peran orangtua dalam mengasuh anak yang cenderung abai dalam memfaatkan gadget sebagai wujud kemajuan teknologi. Orangtua menjadi pengasuh, pendidik serta pemberi stimulus utama pada anak usia dini. Tujuan dari pengabdian ini adalah sebagai media menambah pengetahuan, sharing seputar masalah penggunaan gadget pada anak di wilayah Desa Tibubeneng, sehingga dampak negatif penggunaan gadget dapat diminimalkan. Metode pelaksanaan kegiatan ini melalui tahap persiapan dengan melakukan wawancara kepada masyarakat dan kader posyandu, mengurus perizinan dan koordinasi kegiatan di Desa. Tahap pelaksanaan; menyiapkan materi, video, link zoom dan interaksi dengan audien, serta tanya jawab. Tahap evaluasi dilihat dari ketepatan jawaban responden dalam menjawab pertanyaan secara langsung. Jumlah peserta dalam kegiatan ini sebanyak 40 audien. Pencapaian target dari kegiatan pengabdian masyarakat tersebut dapat diukur dengan hasil mencapai 90% pengetahuan meningkat. Kesimpulan bahwa penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan orangtua tentang masalah penggunaan gadget.
Pemberdayaan SD 2 Muhammadyah Denpasar dalam Revitalisasi Permainan Tradisional sebagai Wahana Edukasi Pembentukan Karakter Anak Ni Luh Made Asri Dewi; Windu Astutik; Kurniasih Widayati
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Peduli Masyarakat, Maret 2020
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v2i1.71

Abstract

Fokus pengabdian ini adalah merevitalisasi permainan tradisional sebagai wahana edukasi pembentukan karakter anak sekolah. Bermain bagi anak memiliki arti yang sangat penting diantaranya menstimulasi perkembangan bahasa/kemampuan verbal, mengembangkan keterampilan sosial, dan meningkatkan kemampuan problem solving. Permainan tradisional merupakan suatu permainan warisan nenek moyang yang perlu dilestarikan karena mengandung nilai-nilai kearifan lokal, serta menjadi stimulus membentuk karakter positif anak. Permainan tradisional memiliki aspek motorik, kognitif, emosi, bahasa dan spiritual. Pengabdian ini dilatarbelakangi beberapa persoalan, diantaranya anak cenderung bermain permainan game online yang dapat memicu perilaku agresif, individual, acuh tak acuh dan penurunan sopan santun. Guna mengatasi persoalan tersebut, dalam pengabdian ini dilakukan kegiatan sosialisasi, pendampingan, monitoring dan fasilitasi penyerahan peralatan permainan tradisional Kata kunci: revitalisasi; permainan tradisional; edukasi; karakter; anak EMPOWERMENT OF BASIC SCHOOL 2 MUHAMMADYAH DENPASAR IN REVITALIZATION OF TRADITIONAL GAME AS WAHANA EDUCATION FORMATION OF CHARACTER CHILDREN ABSTRACT The focus of this community is revitalizing traditional games as an educational tool for the formation of schoolchildren's characters. Playing for children has a very important meaning including stimulating language development / verbal ability, developing social skills, and improving problem solving abilities. The traditional game is a game of ancestral heritage that needs to be preserved because it contains the values of local wisdom, as well as being a stimulus to shape the positive character of children. Traditional games have aspects of motor, cognitive, emotion, language and spiritual. This service is motivated by several problems, including children who tend to play online games that can trigger aggressive, individual, indifferent behavior and decline in courtesy. In order to overcome this problem, in this service community activities include socialization, assistance, monitoring and facilitation of the delivery of traditional game equipment. Keywords: revitalization; traditional game; education; character; children
Sosialisasi Masalah Darurat Penggunaan Gadget Anak Usia Pra Sekolah di Desa Tibubeneng Kuta Utara Ni Luh Made Asri Dewi; Kurniasih Widayati; Windu Astutik
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 3 No 4 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, Desember 2021
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v3i4.827

Abstract

Permasalahan penggunaan gadget pada anak usia dini menjadi masalah baru seperti anak mudah tantrum, tidak dapat bersosialisasi baik dengan teman sebaya, anak cenderung pasif, menarik diri, gangguan penglihatan, resiko obesitas yang berpotensi menghambat tahap perkembangan anak selanjutnya. Kondisi ini tidak terlepas dari peran orangtua dalam mengasuh anak yang cenderung abai dalam memfaatkan gadget sebagai wujud kemajuan teknologi. Orangtua menjadi pengasuh, pendidik serta pemberi stimulus utama pada anak usia dini. Tujuan dari pengabdian ini adalah sebagai media menambah pengetahuan, sharing seputar masalah penggunaan gadget pada anak di wilayah Desa Tibubeneng, sehingga dampak negatif penggunaan gadget dapat diminimalkan. Metode pelaksanaan kegiatan ini melalui tahap persiapan dengan melakukan wawancara kepada masyarakat dan kader posyandu, mengurus perizinan dan koordinasi kegiatan di Desa. Tahap pelaksanaan; menyiapkan materi, video, link zoom dan interaksi dengan audien, serta tanya jawab. Tahap evaluasi dilihat dari ketepatan jawaban responden dalam menjawab pertanyaan secara langsung. Jumlah peserta dalam kegiatan ini sebanyak 40 audien. Pencapaian target dari kegiatan pengabdian masyarakat tersebut dapat diukur dengan hasil mencapai 90% pengetahuan meningkat. Kesimpulan bahwa penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan orangtua tentang masalah penggunaan gadget.