Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Kemampuan Toilet Training Anak Usia Pra Sekolah di Banjar Kutuh Kelod Ubud Oktaviari, Ni Kadek Win; Dewi, Ni Luh Made Asri; Astini, Putu Susy N.A; Widayati, Kurniasih
Jurnal Kesehatan Medika Udayana Vol 4 No 01 (2018)
Publisher : Akademi Keperawatan Kesdam IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.645 KB)

Abstract

ABSTRACT Background: Toilet training is an attempt to train children to be able to control bowel movements. In Indonesia, it was found that 16% of children aged 6 years were still unable to do toilet training independently. One of the important factors in the success of children in doing toilet training is the parenting style applied by parents in educating children at home. Objective: to find out the relationship between parenting style and toilet training ability in pre-school aged children in Kutuh Kelod Banjar Ubud. Method: This study used an observational analysis design with a cross sectional approach. The study population was pre-school age children in Banjar Kutuh Kelod Ubud with sampling techniques using purposive samling. The instrument of this study used the observation sheet toilet training ability and parenting questionnaire. Analysis of toilet training capabilities with parenting using the Spearmans Rho test. Results: The study showed that most of the parents' parenting styles were democratic as many as 24 people (40%). The results of the Spearmans Rho test were parenting and toilet training abilities with a value of p = 0,000. Conclusion: This study found that there was a significant relationship between parenting care and toilet training abilities of preschoolers.  ABSTRAK Latar belakang: Toilet training merupakan usaha untuk melatih anak agar mampu mengontrol dalam melakukan buang air besar. Di Indonesia sendiri ditemukan sebanyak 16% anak usia 6 tahun masih tidak mampu melakukan toilet training secara mandiri. Salah satu faktor penting keberhasilan anak dalam melakukan toilet training adalah pola asuh yang diterapkan orang tua dalam mendidik anak di rumah. Tujuan penelitian untuk mengatahui hubungan pola asuh orang tua dengan kemampuan toilet training pada anak usia pra sekolah di Banjar Kutuh Kelod Ubud. Metode: Penelitian ini ini menggunakan desain analisis observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah anak usia pra sekolah di Banjar Kutuh Kelod Ubud dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrument penelitian ini menggunakan lembar observasi kemampuan toilet training dan kuesioner pola asuh orang tua. Analisis kemampuan toilet training dengan pola asuh orang tua menggunakan uji Spearman’s Rho. Hasil: Penelitian menunjukkan kbahwa sebagian besar pola asuh orang tua responden adalah demokratis sebanyak 24 orang (40%). Hasil analisis uji Spearman’s Rho pola asuh dan kemampuan toilet training dengan nilai p= 0,000. Kesimpulan: Penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan signifikan pola asuh orang tua dan kemampuan toilet training anak usia prasekolah.
Pengaruh Keterlibatan Orangtua Membuat Mainan Kardus terhadap Durasi Penggunaan Gadget Anak Prasekolah Ni Luh Made Asri Dewi; Windu Astutik; Kurniasih Widayati
Media Karya Kesehatan Vol 4, No 1 (2021): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v4i1.30025

Abstract

Jumlah pengguna internet semakin meningkat. Indonesia menempati urutan ke-6 terbesar di dunia dalam hal pengguna internet. Data survei APJII tahun 2016 terdapat 768 ribu anak Indonesia usia 10-14 tahun yang telah mengakses internet, usia 15-19 tahun sebanyak 22,5 juta anak dan usia 20-24 tahun sebanyak 22,3 juta. Rata-rata durasi penggunaan gadget untuk balita adalah 3 jam. Keterlibatan orang tua penting dalam penggunaan gadget anak. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh keterlibatan orang tua dalam permainan kardus bekas terhadap durasi penggunaan gadget. Penelitian ini menggunakan desain Quasi nonequivalent control group design. Populasi orang tua dan anak prasekolah (3-6 tahun) 87 orang. Teknik sampel: purposive sampling, jumlah sampel 76 orang dengan kelompok intervensi 38 orang dan kelompok kontrol 38 orang. Analisis menggunakan uji Chi-Square dengan Mc.Nemar. Hasil analisis Ada perbedaan yang signifikan keterlibatan orang tua membuat permainan kardus bekas terhadap durasi penggunaan gadget pada kelompok intervensi dengan p-value: 0,000 <0,05. Simpulan kegiatan dengan keterlibatan orangtua membuat mainan kardus efektif mengurangi durasi penggunaan gadget pada anak prasekolah dan dapat dijadikan alat permainan edukasi (APE) Kata kunci : Anak prasekolah, gadget, keterlibatan orangtua, mainan kardus.
Pemberdayaan SD 2 Muhammadyah Denpasar dalam Revitalisasi Permainan Tradisional sebagai Wahana Edukasi Pembentukan Karakter Anak Ni Luh Made Asri Dewi; Windu Astutik; Kurniasih Widayati
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Peduli Masyarakat, Maret 2020
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v2i1.71

Abstract

Fokus pengabdian ini adalah merevitalisasi permainan tradisional sebagai wahana edukasi pembentukan karakter anak sekolah. Bermain bagi anak memiliki arti yang sangat penting diantaranya menstimulasi perkembangan bahasa/kemampuan verbal, mengembangkan keterampilan sosial, dan meningkatkan kemampuan problem solving. Permainan tradisional merupakan suatu permainan warisan nenek moyang yang perlu dilestarikan karena mengandung nilai-nilai kearifan lokal, serta menjadi stimulus membentuk karakter positif anak. Permainan tradisional memiliki aspek motorik, kognitif, emosi, bahasa dan spiritual. Pengabdian ini dilatarbelakangi beberapa persoalan, diantaranya anak cenderung bermain permainan game online yang dapat memicu perilaku agresif, individual, acuh tak acuh dan penurunan sopan santun. Guna mengatasi persoalan tersebut, dalam pengabdian ini dilakukan kegiatan sosialisasi, pendampingan, monitoring dan fasilitasi penyerahan peralatan permainan tradisional Kata kunci: revitalisasi; permainan tradisional; edukasi; karakter; anak EMPOWERMENT OF BASIC SCHOOL 2 MUHAMMADYAH DENPASAR IN REVITALIZATION OF TRADITIONAL GAME AS WAHANA EDUCATION FORMATION OF CHARACTER CHILDREN ABSTRACT The focus of this community is revitalizing traditional games as an educational tool for the formation of schoolchildren's characters. Playing for children has a very important meaning including stimulating language development / verbal ability, developing social skills, and improving problem solving abilities. The traditional game is a game of ancestral heritage that needs to be preserved because it contains the values of local wisdom, as well as being a stimulus to shape the positive character of children. Traditional games have aspects of motor, cognitive, emotion, language and spiritual. This service is motivated by several problems, including children who tend to play online games that can trigger aggressive, individual, indifferent behavior and decline in courtesy. In order to overcome this problem, in this service community activities include socialization, assistance, monitoring and facilitation of the delivery of traditional game equipment. Keywords: revitalization; traditional game; education; character; children
Sosialisasi Masalah Darurat Penggunaan Gadget Anak Usia Pra Sekolah di Desa Tibubeneng Kuta Utara Ni Luh Made Asri Dewi; Kurniasih Widayati; Windu Astutik
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 3 No 4 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, Desember 2021
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v3i4.827

Abstract

Permasalahan penggunaan gadget pada anak usia dini menjadi masalah baru seperti anak mudah tantrum, tidak dapat bersosialisasi baik dengan teman sebaya, anak cenderung pasif, menarik diri, gangguan penglihatan, resiko obesitas yang berpotensi menghambat tahap perkembangan anak selanjutnya. Kondisi ini tidak terlepas dari peran orangtua dalam mengasuh anak yang cenderung abai dalam memfaatkan gadget sebagai wujud kemajuan teknologi. Orangtua menjadi pengasuh, pendidik serta pemberi stimulus utama pada anak usia dini. Tujuan dari pengabdian ini adalah sebagai media menambah pengetahuan, sharing seputar masalah penggunaan gadget pada anak di wilayah Desa Tibubeneng, sehingga dampak negatif penggunaan gadget dapat diminimalkan. Metode pelaksanaan kegiatan ini melalui tahap persiapan dengan melakukan wawancara kepada masyarakat dan kader posyandu, mengurus perizinan dan koordinasi kegiatan di Desa. Tahap pelaksanaan; menyiapkan materi, video, link zoom dan interaksi dengan audien, serta tanya jawab. Tahap evaluasi dilihat dari ketepatan jawaban responden dalam menjawab pertanyaan secara langsung. Jumlah peserta dalam kegiatan ini sebanyak 40 audien. Pencapaian target dari kegiatan pengabdian masyarakat tersebut dapat diukur dengan hasil mencapai 90% pengetahuan meningkat. Kesimpulan bahwa penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan orangtua tentang masalah penggunaan gadget.
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENDIDIKAN KESEHATAN BANTUAN HIDUP DASAR Komang Agus Jerry Widyanata; I Made Sukma Wijaya; Kurniasih Widayati
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Wahana Usada Vol. 1 No. 1 (2019): Juni : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Wahana Usada
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan KESDAM IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.414 KB) | DOI: 10.47859/wuj.v1i1.119

Abstract

Every two minutes one person dies of cardiac arrest. death rates can  be prevented if the victim gets immediate assistance, if someone who is trained in pulmonary cardiac resuscitation (CPR) provides basic life support until medical assistance takes over. Basic life support can be done by anyone and anywhere as soon as possible at the beginning of the occurrence of cardiac arrest to increase survival. This activity aims to provided health education to the community so that they can know and demonstrate how to provide basic life support in cases of cardiac arrest. Methods: Health education uses the lecture method of discussion accompanied by demonstration with power point media which is assisted with LCD and projector for 30 minutes then followed by demonstration using CPR manikin(Cardiopulmonary Resuscitation) for 10 minutes. A sample size of 30 people in Br. Tek-Tek, Desa Peguyangan, Denpasar Utara with accidental sampling technique. Results: The minimum results achieved are 80% at the point of practicing how to provide pulmonary heart resuscitation and a value of 100% is at 2 points of each evaluation which mentions the meaning of basic life support and mentions the steps of basic life support, while for indications and contraindications from basic life support 90% of participants were able to mention it. Conclusion: Health education program activities and demonstrations about basic life support that have been implemented are very useful to increase knowledge and are expected to be able to practice and provide first aid in cases of respiratory arrest and cardiac arrest. 
Gambaran Pelayanan Kesehatan Primer Pada Kejadian Stunting Di Wilayah Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar Indrinawati Indrinawati; Kurniasih Widayati
Bali Health Published Journal Vol. 3 No. 2 (2021): Desember : Bali Health Published Journal
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan KESDAM IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.273 KB) | DOI: 10.47859/bhpj.v3i2.21

Abstract

Latar belakang : Stunting merupakan suatu masalah gizi yang dihadapi oleh balita saat ini. Jika tinggi badan anak berdasarkan usia di bawah standar nasional (Z- Score <-2 SD), maka diklasifikasikan sebagai terhambat. Ibu yang dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan baik akan memberi dampak positif kepada keadaan status gizi anaknya. Pelayanan kesehatan merupakan salah satu faktor tidak langsung yang dapat mempengaruhi keadaan status gizi. Pelayanan kesehatan primer perlu ditingkatkan pelayanannya, sebab pelayanan kesehatan primer memiliki peranan yang cukup signifikan yang dapat ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan gizi anak agar terhindar dari kematian dini dan mutu fisik yang rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Gambaran Pelayanan Kesehatan Primer Pada Kejadian Stunting” di wilayah Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar. Metode : Metode penelitian yang digunakan yaitu survey dengan jenis penelitian deskriptif yang menggunakan data sekunder tahun 2020 dengan jumlah sampel sebanyak 47 orang yang menggunakan instrumen penelitian lembar ekstrasi data dengan analisis SPSS 20. Hasil : Hasil penelitian ini didapatkan karakteristik responden yang memiliki balita stunting rata-rata berumur 30 tahun sebanyak 4 orang (6,4%), berpendidikan SMA sebanyak 29 orang (61,7%) dan bekerja swasta sebanyak 23 orang (48,9%). Berdasarkan analisis pelayanan kesehatan primer didapatkan bahwa sebagian besar responden berobat ke pelayanan kesehatan praktek bidan dan dokter sebanyak 33 orang (70,2%), jarak ke pelayanan kesehatan kategori jauh sebanyak 33 orang (70,2%), sebagian besar sudah mendapatkan penyuluhan IMD sebanyak 40 orang (85,1%), penyuluhan ASI Eksklusif sebanyak 35 orang (74,5%), penyuluhan MPASI sebanyak 39 orang (83%) dan penyuluhan KB sebanyak 38 orang (80,9%). Berdasarkan analisis gambaran pelayanan kesehatan primer didapatkan bahwa pelayanan kesehatan primer dalam kategori baik sebanyak 40 orang (85,1%). Simpulan : Berdasarkan hasil penelitian didapatkan pelayanan kesehatan primer pada kejadian stunting di Wilayah Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar dalam kategori baik yaitu banyak responden memanfaatkan pelayanan kesehatan seperti berobat ke pelayanan kesehatan dan mendapatkan penyuluhan.
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN TOILET TRAINING ANAK USIA PRA SEKOLAH DI BANJAR KUTUH KELOD UBUD Ni Kadek Win Oktaviari; Ni Luh Made Asri Dewi; Putu Susy N.A Astini; Kurniasih Widayati
Jurnal Kesehatan Medika Udayana Vol. 4 No. 1 (2018): April: Jurnal Kesehatan Medika Udayana
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesdam IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.645 KB) | DOI: 10.47859/jmu.v4i1.136

Abstract

Background: Toilet training is an attempt to train children to be able to control bowel movements. In Indonesia, it was found that 16% of children aged 6 years were still unable to do toilet training independently. One of the important factors in the success of children in doing toilet training is the parenting style applied by parents in educating children at home. Objective: to find out the relationship between parenting style and toilet training ability in pre-school aged children in Kutuh Kelod Banjar Ubud. Method: This study used an observational analysis design with a cross sectional approach. The study population was pre-school age children in Banjar Kutuh Kelod Ubud with sampling techniques using purposive samling. The instrument of this study used the observation sheet toilet training ability and parenting questionnaire. Analysis of toilet training capabilities with parenting using the Spearmans Rho test. Results: The study showed that most of the parents' parenting styles were democratic as many as 24 people (40%). The results of the Spearmans Rho test were parenting and toilet training abilities with a value of p = 0,000. Conclusion: This study found that there was a significant relationship between parenting care and toilet training abilities of preschoolers.Keywords: Parenting; toilet training; pre-school children
KARAKTERISTIK IBU PADA BALITA DENGAN GIZI KURANG Ni Wayan Sri Pita Ersanya; Kurniasih Widayati
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 10 No 5 (2022): Oktober 2022
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.402 KB) | DOI: 10.24843/coping.2022.v10.i05.p12

Abstract

Gizi kurang pada balita merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia. Balita dengan gizi kurang dapat mengalami penurunan kecerdasan hingga 10% sehingga berdampak pada menurunnya sumber daya manusia. Persentase tertinggi status gizi dengan berat badan rendah terjadi di Kecamatan Kintamani dengan jumlah 253 orang (4,38%). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran faktor ibu pada balita dengan gizi kurang di Wilayah Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik nonprobability dengan consecutive sampling. Populasi pada penelitian ini adalah 100 ibu yang datang ke posyandu dan didapatkan sampel sebanyak 43 ibu yang memiliki balita dengan gizi kurang. Data didapatkan menggunakan lembar ekstraksi data yang menanyakan faktor ibu, yaitu pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan ibu, ukuran lingkar lengan atas (LILA) ibu saat hamil, dan usia ibu saat melahirkan anak pertama. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar balita yang mengalami gizi kurang memiliki ibu dengan pendidikan rendah-menengah sebanyak 79,1%, ibu bekerja sebanyak 79,1%, pendapatan keluarga di atas Upah Minimum Regional (UMR) sebanyak 62,8%, LILA ?23,5 cm sebanyak 97,7% dan usia ibu saat melahirkan anak pertama <20 atau >35 tahun sebanyak 60,5%.
Pemberdayaan SD 2 Muhammadyah Denpasar dalam Revitalisasi Permainan Tradisional sebagai Wahana Edukasi Pembentukan Karakter Anak Ni Luh Made Asri Dewi; Windu Astutik; Kurniasih Widayati
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Peduli Masyarakat, Maret 2020
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v2i1.71

Abstract

Fokus pengabdian ini adalah merevitalisasi permainan tradisional sebagai wahana edukasi pembentukan karakter anak sekolah. Bermain bagi anak memiliki arti yang sangat penting diantaranya menstimulasi perkembangan bahasa/kemampuan verbal, mengembangkan keterampilan sosial, dan meningkatkan kemampuan problem solving. Permainan tradisional merupakan suatu permainan warisan nenek moyang yang perlu dilestarikan karena mengandung nilai-nilai kearifan lokal, serta menjadi stimulus membentuk karakter positif anak. Permainan tradisional memiliki aspek motorik, kognitif, emosi, bahasa dan spiritual. Pengabdian ini dilatarbelakangi beberapa persoalan, diantaranya anak cenderung bermain permainan game online yang dapat memicu perilaku agresif, individual, acuh tak acuh dan penurunan sopan santun. Guna mengatasi persoalan tersebut, dalam pengabdian ini dilakukan kegiatan sosialisasi, pendampingan, monitoring dan fasilitasi penyerahan peralatan permainan tradisional Kata kunci: revitalisasi; permainan tradisional; edukasi; karakter; anak EMPOWERMENT OF BASIC SCHOOL 2 MUHAMMADYAH DENPASAR IN REVITALIZATION OF TRADITIONAL GAME AS WAHANA EDUCATION FORMATION OF CHARACTER CHILDREN ABSTRACT The focus of this community is revitalizing traditional games as an educational tool for the formation of schoolchildren's characters. Playing for children has a very important meaning including stimulating language development / verbal ability, developing social skills, and improving problem solving abilities. The traditional game is a game of ancestral heritage that needs to be preserved because it contains the values of local wisdom, as well as being a stimulus to shape the positive character of children. Traditional games have aspects of motor, cognitive, emotion, language and spiritual. This service is motivated by several problems, including children who tend to play online games that can trigger aggressive, individual, indifferent behavior and decline in courtesy. In order to overcome this problem, in this service community activities include socialization, assistance, monitoring and facilitation of the delivery of traditional game equipment. Keywords: revitalization; traditional game; education; character; children
Sosialisasi Masalah Darurat Penggunaan Gadget Anak Usia Pra Sekolah di Desa Tibubeneng Kuta Utara Ni Luh Made Asri Dewi; Kurniasih Widayati; Windu Astutik
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 3 No 4 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, Desember 2021
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v3i4.827

Abstract

Permasalahan penggunaan gadget pada anak usia dini menjadi masalah baru seperti anak mudah tantrum, tidak dapat bersosialisasi baik dengan teman sebaya, anak cenderung pasif, menarik diri, gangguan penglihatan, resiko obesitas yang berpotensi menghambat tahap perkembangan anak selanjutnya. Kondisi ini tidak terlepas dari peran orangtua dalam mengasuh anak yang cenderung abai dalam memfaatkan gadget sebagai wujud kemajuan teknologi. Orangtua menjadi pengasuh, pendidik serta pemberi stimulus utama pada anak usia dini. Tujuan dari pengabdian ini adalah sebagai media menambah pengetahuan, sharing seputar masalah penggunaan gadget pada anak di wilayah Desa Tibubeneng, sehingga dampak negatif penggunaan gadget dapat diminimalkan. Metode pelaksanaan kegiatan ini melalui tahap persiapan dengan melakukan wawancara kepada masyarakat dan kader posyandu, mengurus perizinan dan koordinasi kegiatan di Desa. Tahap pelaksanaan; menyiapkan materi, video, link zoom dan interaksi dengan audien, serta tanya jawab. Tahap evaluasi dilihat dari ketepatan jawaban responden dalam menjawab pertanyaan secara langsung. Jumlah peserta dalam kegiatan ini sebanyak 40 audien. Pencapaian target dari kegiatan pengabdian masyarakat tersebut dapat diukur dengan hasil mencapai 90% pengetahuan meningkat. Kesimpulan bahwa penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan orangtua tentang masalah penggunaan gadget.