Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

BAGAIMANA AGAR PENYANDANG TUNA DAKSA MAMPU MENJADI PRIBADI YANG BAHAGIA? Femita Adelina; Satria Kamal Akhmad; Cholichul Hadi
Jurnal Sains Psikologi Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.432 KB)

Abstract

Menjadi tuna daksa pada saat dewasa atau tidak sejak lahir dapat memberikan dampak psikologis yang besar bagi para penyandangnya seperti putus asa atau tidak mampu menerima kondisi dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi kesejahteraan penyandang tuna daksa karena kecelakaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus instrumental. Partisipan dalam penelitian ini adalah dua laki-laki penyandang tuna daksa karena kecelakaan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial merupakan faktor penting yang menentukan kesejahteraan penyandang tuna daksa pasca kecelakaan. Dukungan keluarga dan jejaring sosial (teman dan anggota komunitas tuna daksa) mampu membangkitkan semangat hidup tuna daksa pasca mengalami kecelakaan serta mampu membuat hidup mereka menjadi lebih bahagia.Kata Kunci : cacat tubuh, dukungan sosial, kesejahteraanDOI :http://dx.doi.org/10.17977/um023v7i22018p119
Rahasia Sukses di Masa Pensiun: Menyingkap Hubungan Kesejahteraan Subjektif dan Psikologis dengan Flourishing Akhmad, Satria Kamal; Hamidah; Surjaningrum, Endang R.
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 8 No 2 (2023): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.v8i22023.216-234

Abstract

Psychological issues are often overlooked in retirement, unlike physical and financial aspects that are deemed to be more conspicuous and comprehensible. Whereas, happiness is our primary goal and reflects mental health. The concept of flourishing is frequently used to depict high levels of mental well-being. Despite debates surrounding hedonic and eudaemonia perspectives, this study examines whether subjective and psychological well-being can predict flourishing in retirees. The study involves 72 members of the University of Brawijaya Retirees Association who have retired for 3-12 years. Data were collected using the PERMA-Profiler, SWLS, SPANE, and PWBS. The results indicate that flourishing in retirees is influenced by subjective and psychological well-being simultaneously (R=0.465, R2=0.216, p=0.000), contributing to 19.3%. Partially, flourishing is more influenced by psychological well-being but not by subjective well-being. Therefore, psychological well-being is the primary predictor of flourishing among members of the University of Brawijaya Retirees Association.
Preserving Tradition Amid Disruption: A Systematic Literature Review (SLR) of Pesantren Development in Indonesia Akhmad, Satria Kamal
Santri: Journal of Pesantren and Fiqh Sosial Vol 5 No 2 (2024): December 2024
Publisher : The Institute of Research and Service Community IPMAFA Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35878/santri.v5i2.1396

Abstract

This systematic literature review aims to present recent findings on the development of pesantren in Indonesia and to examine the efforts made by pesantren to address the challenges of a global society while preserving the traditional values inherent to pesantren during the era of disruption. This study employs the Systematic Review of Literature (SLR) methodology, structured according to the Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA) framework. The data collected for this research consists of peer-reviewed articles published between 2020 and 2024. A total of 24 articles that met the inclusion criteria were analyzed and serve as references for this study. The analysis reveals that pesantren remain relevant to the demands of the times and the needs of society. The implementation of modern curricula, the integration of technology, and the involvement of local communities are key strategies employed by pesantren to maintain a balance between innovation and tradition. This research highlights the significant role of pesantren leaders as central figures in guiding the modernization of pesantren without compromising traditional values. The findings of this systematic literature review are expected to provide strategic insights for pesantren to remain relevant and adaptive to the dynamic developments in the global societal ecosystem.
Menciptakan Pesantren Berkemajuan Sebagai Bagian dari Ekosistem Pintar Era Society 5.0 Satria Kamal Akhmad
Jurnal Studi Pesantren Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Studi Pesantren
Publisher : Pascasarjana Universitas Al-Qolam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35897/studipesantren.v5i1.1545

Abstract

Society 5.0 demands that pesantren adapt to technological developments without neglecting Islamic values. This research aims to identify the relevance of the society 5.0 concept to pesantren education and the strategies that can be applied to become part of the smart ecosystem. Through the Systematic Literature Review (SLR) approach, this research found that several pesantren have adopted digital technology in their curriculum, such as e-learning and digital literacy. However, challenges such as limited technological infrastructure and human resources have become the main obstacles. This research concludes that pesantren have great potential to remain relevant and contribute in the digital era, as long as they are willing to continue innovating and collaborating with various parties.
Pengembangan Media Digital Interactive Workbook pada Pembelajaran Etika Pergaulan dan Komunikasi Islami Anjani, Aura Sabilatul; Akhmad, Satria Kamal; Hasanah, Eva Putriya
PROGRESSA: Journal of Islamic Religious Instruction Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raden Wijaya Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32616/pgr.v9.2.531.140-150

Abstract

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di tingkat SMP masih didominasi metode ceramah dan media konvensional, sehingga kurang menarik dan berdampak pada rendahnya pemahaman siswa. Diperlukan media interaktif untuk meningkatkan keterlibatan dan efektivitas belajar, khususnya pada materi Etika Pergaulan dan Komunikasi Islami. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Validasi dilakukan oleh ahli materi, ahli media, dan uji coba pada siswa kelas IX SMP Islam Brawijaya Mojokerto. Hasil validasi menunjukkan skor rata-rata 4,18 dari ahli materi (kategori Baik) dan 4,35 dari ahli media (kategori Sangat Baik). Uji coba awal memperoleh persentase kelayakan 94% tanpa revisi, sedangkan uji lapangan meningkat menjadi 97%. Nilai N-Gain Score sebesar 0,4 (kategori Sedang) menunjukkan efektivitas media dalam meningkatkan pemahaman siswa. Interactive Workbook terbukti layak dan cukup efektif sebagai media digital untuk pembelajaran PAI. Media ini mampu membantu siswa memahami materi secara lebih interaktif dan menarik, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
Studi Simbolisme Visual Aksi #bravepink dan #herogreen dalam Kerangka Color-Based Activism di Era Media Sosial Akhmad, Satria Kamal; Saridewi, Dinia
Jurnal Pendidikan, Hukum, Komunikasi Vol. 1 No. 3 (2025): Jurnal Pendidikan, Hukum, Komunikasi (J-DIKUMSI)
Publisher : CV. Dalle’ Deceng Abeeayla

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69623/j-dikumsi.v1i3.195

Abstract

Fenomena simbol warna #bravepink dan #herogreen dalam demonstrasi digital Indonesia pasca-25 Agustus 2025 menandai bentuk baru aktivisme berbasis afeksi di ruang digital. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana kedua simbol tersebut dimaknai, dimobilisasi, dan digunakan untuk membangun solidaritas kolektif di media sosial. Dengan pendekatan studi kasus dan analisis semiotika sosial Kress & van Leeuwen, data dikumpulkan dari empat platform media sosial (Twitter/X, Instagram, TikTok, dan Facebook) menggunakan perangkat BrandMention dan Talkwalker. Hasil penelitian menunjukkan bahwa #bravepink unggul dalam hal viralitas dan interaksi digital, sementara #herogreen lebih kuat dalam penerimaan publik dan asosiasi nilai moral. Kedua simbol memicu keterlibatan emosional yang tinggi, khususnya dari perempuan muda berusia 18–35 tahun. Temuan ini menegaskan bahwa warna dapat berfungsi sebagai medium utama dalam politik emosional digital. Konsep color-based activism yang ditawarkan menjadi kontribusi teoretis baru untuk memahami peran simbol visual dalam gerakan sosial era media baru.