Panleukopenia merupakan penyakit yang disebabkan oleh parvovirus dan umumnya dikenal sebagai feline panleucopenia virus (FPV). Penyakit ini memiliki mortalitas dan morbilitas yang tinggi. Hewan yang belum divaksin menjadi salah satu faktor presdiposisi pada penyakit ini. Persentase mortalitas dapat mencapai 25-90%. Di sisi lain penggunaan antibodi pada kuning telur (IgY) terbukti dapat mencegah infeksi bakteri dan virus. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian IgY dan kurkumin pada kucing suspect FPV. Studi kasus ini menggunakan kucing berumur 9 bulan, ras campuran persia-angora berbulu putih. Pemeriksaan fisik menunjukkan rentang jantung normal, laju pernapasan normal, namun disertai suhu tubuh tinggi (40,10C). Berdasarkan anamnesis, kucing tersebut menderita anoreksia dan lesu selama hampir 6 hari diikuti diare selama satu hari. Ritme tidur tidak normal, ia tidur pada siang hari hingga pukul 14.00, berlanjut dari pukul 16.00 hingga keesokan harinya. Ia tidak divaksinasi dan tinggal di kandang ganda berisi 3 ekor kucing. Salah satu saudaranya mati karena panleukopenia setelah beberapa hari dirawat intensif di klinik hewan. Oleh karena itu, diagnosis dugaan panleukopenia diterapkan pada kucing tersebut. Kucing tersebut didiagnosis panleukopenia oleh dokter hewan. Terapi dan pengobatan yang disarankan oleh dokter hewan di Indopet_Id Petcare termasuk asupan makanan cair yang banyak disertai larutan gula, dosis ampisilin oral yang tepat (25 mg/kg) selama 5 hari dan satu bungkus Immunobs selama 7 hari. Kesimpulan yang didapatkan setelah pemberian terapi tersebut kondisi kucing semakin membaik, tanda-tanda dehidrasi berkurang, dan tidak ada tanda-tanda diare pada feses kucing.