Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Persian-Angora Improvement (Suspect Feline Panleukopenia) After IgY and Curcuminoid Supplementation in Indopet_Id Astini, Wining; Millah, Nida UI; Kurniawati, Fitria Eka
Mandalika Veterinary Journal Vol 5, No 1 (2025): APRIL
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/mvj.v5i1.15168

Abstract

Panleukopenia merupakan penyakit yang disebabkan oleh parvovirus dan umumnya dikenal sebagai feline panleucopenia virus (FPV). Penyakit ini memiliki mortalitas dan morbilitas yang tinggi. Hewan yang belum divaksin menjadi salah satu faktor presdiposisi pada penyakit ini. Persentase mortalitas dapat mencapai 25-90%. Di sisi lain penggunaan antibodi pada kuning telur (IgY) terbukti dapat mencegah infeksi bakteri dan virus. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian IgY dan kurkumin pada kucing suspect  FPV. Studi kasus ini menggunakan kucing berumur 9 bulan, ras campuran persia-angora berbulu putih. Pemeriksaan fisik menunjukkan rentang jantung normal, laju pernapasan normal, namun disertai suhu tubuh tinggi (40,10C). Berdasarkan anamnesis, kucing tersebut menderita anoreksia dan lesu selama hampir 6 hari diikuti diare selama satu hari. Ritme tidur tidak normal, ia tidur pada siang hari hingga pukul 14.00, berlanjut dari pukul 16.00 hingga keesokan harinya. Ia tidak divaksinasi dan tinggal di kandang ganda berisi 3 ekor kucing. Salah satu saudaranya mati karena panleukopenia setelah beberapa hari dirawat intensif di klinik hewan. Oleh karena itu, diagnosis dugaan panleukopenia diterapkan pada kucing tersebut. Kucing tersebut didiagnosis panleukopenia oleh dokter hewan. Terapi dan pengobatan yang disarankan oleh dokter hewan di Indopet_Id Petcare termasuk asupan makanan cair yang banyak disertai larutan gula, dosis ampisilin oral yang tepat (25 mg/kg) selama 5 hari dan satu bungkus Immunobs selama 7 hari. Kesimpulan yang didapatkan setelah pemberian terapi tersebut kondisi kucing semakin membaik, tanda-tanda dehidrasi berkurang, dan tidak ada tanda-tanda diare pada feses kucing.
Study on Sheep Animal Welfare in Traditional Farmer, Located in Agro Edutourism Mulyaharja Bogor Regency Astini, Wining; Endah Anggraeni, Henny; Barunawati Siagian, Tetty; Sulistiawati, Erni; Vibowo, Heryudianto; Wijaya Kusuma, Surya; Budiono, Dwi; Fardesiana Putri, Miranti; Zahidah, Siti; Haikal, Muhammad; Faisal, Agus
JAS Vol. 10 No. 2 (2025): Journal of Animal Science (JAS) - April 2025
Publisher : Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Sains dan Kesehatan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/ja.v10i2.8441

Abstract

Indonesian farmers do not understand about the meaning of animal welfare. It makes to be difficult to implement the animal welfare. It also impacts to the production and reproduction of the animal. On the other side, the sheep livestock in Mulyaharja are maintained traditionally. This study aims to evaluate the implementation of animal welfare principle in traditional sheep farming  in Mulyaharja subdistrict. This study used purposively sampling. The data analysis method is descriptive by processing data from interviews. The Animal Needs Index were used in this study. This study highlights significant shortcomings in sheep welfare under traditional farming practices in Mulyaharja Subdistrict with average ANI index 16.49. Targeted interventions in comfort of the lie down, number days of outside/year, pasture months/year, comfort of flooring, cleanliness sheep and pen, slipperiness, ease of passage, quality of light, quality of air and air flow, ind exposure in the lying area, condition of integument and animal health.