Umar, Miranti
Faculty Of Medicine, Public Health Department, Tadulako University, Palu, Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

UJI EFEKTIVITAS REPELLENT MINYAK ATSIRI DAUN SERAI WANGI Cymbopogon nardus (L) Randle YANG DIKOMBINASI DENGAN MINYAK ATSIRI DAUN KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron Linn.) DAN VCO (Virgin Coconut Oil) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti Riris, Magdalena; Umar, Miranti; Fitriani, Junjun
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Aedes aegypti adalah vektor utama yang mentransmisikan virus yang menyebabkan demam berdarah. Dampak negatif dalam penggunaan repellent mengandung insektisida adalah residunya yang sulit terdegradasi sehingga membahayakan bagi pengguna maupun lingkungan. Maka perlu dilakukan penelitian dan pengembangan sediaan repellent yang berasal dari bahan alami. Dimana tanaman yang memiliki efek insektisida alami dan memiliki kandungan minyak atsiri dari daun serai wangi Cymbopongon nardus (L) Randle dan daun Kayu putih (Malaleuca leucadendron Linn.) Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk meguji efektivitas repellent minyak atsiri daun kayu putih yang dikombinasikan dengan minyak atsiri daun serai wangi terhadap nyamuk Aedes aegypti. Metode: Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Jumlah sampel sebanyak 500 nyamuk yang terdiri dari 3 kelompok perlakuan yang dibagi berdasarkan banyaknya komposisi dengan 3 kali pengulangan. Dikatakan efektif bila daya tolak nyamuk rata – rata yang dihasilkan selama 4 jam tidak kurang dari 80%. Hasil: Total daya tolak nyamuk pada komposisi A dengan total daya proteksi terhadap nyamuk selama 4 jam sebesar 51%, B (1:3:1) dan C (1:1:3) dengan total daya proteksi terhadap nyamuk selama 4 jam sebesar 83%. Total daya tolak nyamuk yang paling efektif adalah pada komposisi B (1:3:1) dan C (1:1:3). dengan total daya proteksi terhadap nyamuk selama 4 jam sebesar 83%. Hasil Uji statistic post – hoc menunjukkan bahwa perbandingan komposisi B dan C hanya memiliki sedikit perbedaan dan ada pengaruh yang bermakna dari pengolesan bahan repellent terhadap frekuensi hinggap nyamuk Aedes aeygpti yang dinyatakan dengan P value < 0,05. Kesimpulan: Minyak atsiri daun serai wangi yang dikombinasi dengan minyak atsiri daun kayu putih dan VCO memiliki efek repellent pada nyamuk Aedes aegypti. Kata Kunci: Repellent, Daun serai wangi, Cymbopongon nardus (L) Randle, daun kayu putih, (Malaleuca leucadendron Linn.), minyak atsri, DBD
ANALISIS FAKTOR RESIKO ANEMIA DALAM KEHAMILAN DI RUMAH SAKIT DAERAH TERPENCIL Putu Fery Immanuel White, I; Ardi Munir, Muh; Sumarni, Sumarni; Mutiarasari, Diah; Umar, Miranti; Kevin Poluan, Yosia
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 6 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.12 KB) | DOI: 10.22487/htj.v6i2.85

Abstract

Anemia dalam kehamilan diketahui berhubungan erat dengan timbulnya perdarahan dalam kehamilan dan persalinan. Perdarahan merupakan penyebab utama kematian ibu di Indonesia. Maka mengatasi anemia dalam kehamilan merupakan hal yang penting dalam usaha menurunkan angka kematian Ibu. RSUD Tora Belo di Kabupaten Sigi yang merupakan daerah terpencil di Provinsi Sulawesi Tengah, aktif dalam penanganan anemia dalam kehamilan, guna menurunkan angka kematian ibu. Tujuan studi ini adalah mengidentifikasi faktor resiko dan analisisnya terhadap kejadian anemia dalam kehamilan di RSUD Tora Belo Kabupaten Sigi tahun 2018. Penelitian ini merupakan studi deskriptif - analitik retrospektif, data dikumpulkan dari berkas rekam medik di RSUD Tora Belo Kabupaten Sigi tahun 2018. Pada studi ini, kami temukan 446 pasien dengan anemia dalam kehamilan, 211 (47,3%) anemia ringan (Hb 10-10,9), 220 (49,3%) anemia sedang (Hb 7 – 10), dan 15 (3,4%) anemia berat. Faktor resiko yang di identifikasi: usia<20thn 83 (18,6%), 20-35 thn 283 (63,5%), >35thn 80 (17,9%), analisis p=0,038; Primigravida 142 (31,8%), Multigravida 282 (63,2%), dan Grande multigravida 22 (4,9%), analisis p=0,171; Trimester I 32 (7,2%), Trimester II 53 (11,9%), Trimester III 361 (80,9%); SD-SMA 394 (88,3%), dan Pendidikan Tinggi (11,6%), analisis p=0,589; Pengguna JKN-KIS 440 (98,6%), tanpa jaminan kesehatan 6 (0,013% ), analisis p=0,315. Faktor resiko yang dapat di identifikasi dan di analisis, ditemukan bahwa usia ibu yang digolongkan sebagai kehamilan remaja merupakan faktor yang paling berperan dalam timbulnya anemia pada kehamilan di RSUD Tora Belo Kabupaten Sigi.
Pengaruh Sanitasi Dasar terhadap Status Gizi Wanita Prakonsepsi di Wilayah Kerja Puskesmas Kawatuna Kota Palu Miranti Miranti; Gina Andyka Hutasoit; Gabriella Bamba Ratih Lintin; Diah Mutiarasari; Abd. Farid Lewa
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 6 No 2 (2022): December
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v6i2.579

Abstract

Salah satu periode status gizi yang paling menentukan adalah status gizi pada masa prakonsepsi. Permasalahan gizi di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu salah satunya sanitasi dasar, sehingga perlu memastikan sanitasi lingkungan untuk wanita prakonsepsi yang memiliki masalah gizi. Tujuan dari penelitian ini mengetahui pengaruh sanitasi dasar terhadap status gizi wanita prakonsepsi di wilayah kerja Puskesmas Kawatuna Kota Palu. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional korelatif dengan pendekatan Cross Sectional dengan menggunakan kuisioner dan data antropometrik pemeriksaan panjang badan dan berat badan wanita prakonsepsi di Wilayah Kerja Puskesmas Kawatuna serta pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 90 responden. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa semua variabel sanitasi dasar memiliki hubungan signifikan terhadap status gizi wnita prakonsepsi, dengan nilai signifikansi p< 0,05 yang berarti bahwa terdapat korelasi signifikan antara variabel sanitasi dasar dengan status gizi. Peran sanitasi dasar menjadi hal krusial dalam status gizi Wanita prakonsepsi dalam mempersiapkan kehamilannya nanti.
Gambaran Karakteristik dan Asupan Gizi Mikro Ibu Balita di Puskesmas Labuan Miranti Miranti; Ketut Suarayasa; Diah Mutiarasari; Gabriella Bamba Ratih Lintin
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Vol 4, No 2 (2023): November
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jgkp.v4i2.24988

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran karakteristik dan asupan gizi mikro ibu dengan anak stunting dan tidak stunting. Penelitian ini dilakukan khusus untuk Ibu dengan anak yang stunting dan ibu dengan anak yang tidak stunting yang berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Labuan Kabupaten Donggala tahun 2023. Adapun jumlah sampel disetiap kelompok yaitu masing-maisng 50 orang. Variabel yang dikumpulkan adalah karakteristik responden yang meliputi umur, data tinggi badan ibu, berat badan ibu, dan asupan zat gizi mikro (vitamin A, Asam Folat, Fe, Yodium, dan Zink). Hasil yaitu Ada perbedaan karakteristik ibu dengan anak stunting dan tidak stunting. Ibu dengan anak stunting secara rata-rata lebih muda dan memiliki tinggi badan yang lebih tinggi dibandingkan ibu dengan anak tidak stunting. Namun, ibu dengan anak tidak stunting memiliki berat badan yang lebih berat. Ada perbedaan asupan gizi mikro ibu dengan anak stunting dan tidak stunting. Ibu dengan anak stunting memiliki asupan gizi mikro yang lebih rendah dibandingkan ibu dengan anak tidak stunting. Hal ini terlihat dari nilai rerata asupan gizi mikro yang lebih rendah pada ibu dengan anak stunting untuk semua indikator gizi mikro. Kesimpulan yaitu asupan gizi mikro ibu merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kejadian stunting pada anak. Ibu dengan asupan gizi mikro yang lebih rendah memiliki risiko lebih tinggi untuk memiliki anak stunting.
HUBUNGAN MEROKOK SEBAGAI FAKTOR RISIKO PENYEBAB INSOMNIA PADA PEROKOK AKTIF USIA REMAJA Moh Fadly Luneto; Yuli Fitriana; Miranti; Jane Mariem Monepa
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran Vol. 8 No. 2 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/mtj.v8i2.875

Abstract

   ABSTRAK  Latar Belakang: Banyaknya efek samping rokok yang disosialisasikan tidak mengurangi angka penggunaan rokok di Indonesia. Indonesia merupakan pengguna rokok terbanyak ke 3 di dunia. Dari banyaknya efek samping rokok, gangguan siklus tidur merupakan gejala yang paling sering timbul pada perokok aktif. Gejala yang timbul yakni berupa perasaan waspada serta terjaga yang merupakan efek stimulus dari kandungan nikotin yang terkandung dalam rokok dalam hal ini menyebabkan insomnia.  Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara merokok sebagai faktor risiko penyebab insomnia pada perokok aktif usia remaja  Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian adalah Mahasiswa Angkatan 2021 di Fakultas Hukum Universitas Tadulako dengan jumlah responden sebanyak 88 responden yang diklasifikasikan berdasarkan derajat merokok. Analisis data dilakukan dengan uji statistik non parametrik yaitu Spearman’s correlation.  Hasil: nilai signifikansi penelitian adalah 0,000 menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara perilaku merokok dengan kejadian insomnia. Dari hasil penelitian didapatkan responden terbanyak merupakan perokok ringan dengan kejadian insomnia ringan dan responden yang merupakan perokok sedang mengalami insomnia sedang serta tidak terdapat sampel yang merupakan perokok berat.  Kesimpulan: Terdapat hubungan antara konsumsi rokok dengan kejadian insomnia pada perokok aktif usia remaja.  ABSTRACT  Background: The many socialized side effects of smoking do not reduce the number of cigarette use in Indonesia. Indonesia is the 3rd most cigarette user in the world. Of the many side effects of tobacco, sleep cycle disturbance is the most common symptom in active smokers. The symptoms that arise are a feeling of alertness and wakefulness, which is the stimulus effect of the nicotine content contained in cigarettes which, in this case, causes insomnia.  Objective: This study aims to determine the relationship between smoking as a risk factor for insomnia in active adolescent smokers  Methods: This research is a quantitative study with a cross-sectional approach. The research sample was Batch 2021 students at the Faculty of Law, Tadulako University, with 88 respondents classified based on smoking. Data analysis using a non-parametric statistical test, Spearman's correlation.  Result: the significance value of the study was 0.000 indicating a significant relationship between smoking behavior and the incidence of insomnia. From the results, most respondents were light smokers with mild insomnia, and respondents who were moderate smokers experienced moderate insomnia, and there were no samples who were heavy smokers.  Conclusion: There is a relationship between cigarette consumption and the incidence of insomnia in active adolescent smokers.