Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

KATARAK JUVENIL Mutiarasari, Diah; Handayani, Fitriah
INSPIRASI Vol 1, No 14 (2011)
Publisher : INSPIRASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.621 KB)

Abstract

Katarak Juvenil merupakan katarak lembek yang terdapat pada orang muda dan mulai terbentuknya pada usia 3 bulan sampai 9 tahun. Katarak kongenital dan infantile secara umum terjadi dalam 1 dalam setiap 2000 kelahiran hidup, yang terjadi akibat gangguan pada perkembangan normal lensa. Prevalensi pada negara berkembang sekitar 2-4 tiap 10.000 kelahiran hidup. Gejalanya berupa pandangan kabur, silau,  halo dan penurunan tajam, bayangan ganda dapat juga awal dari katarak. Selain itu kadang dapat ditemukan gejala awal seperti silau dan diplopia monokular yang tidak dapat dikoreksi. Pada penderita yang tidak dapat melihat baik dengan kacamata, dapat dilakukan operasi Intracapsular Cataract Extraction ( ICCE) atau Extracapsular Cataract Extraction (ECCE) berupa Small Incision Cataract Surgery (SICS) dan teknik terbaru Phacoemulsification.
HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KATETER DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSUD UNDATA PALU Mutiarasari, Diah; Imelda M., Iis
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Data yang ditemukan dari rekam medis menunjukkan tidak adanya angka kejadian infeksi saluran kemih yang terjadi karena penggunaan kateter pada tahun 2012 di RSUD Undata berbeda dengan teori yang menyebutkan pasien pengguna kateter beresiko terkena infeksi saluran kemih. Sedangkan pasien yang membutuhkan pemasangan kateter cukup banyak yakni pasien post-operasi dan pasien stroke. Mengetahui hubungan antara lama penggunaan kateter dengan angka kejadian infeksi saluran kemih di RSUD Undata Palu.Rancangan penelitian cross sectional, sampel berjumlah 30 orang yang terdiri dari 13 orang dengan lama penggunaan kateter ≤ 3 hari dan 17 orang dengan lama penggunaan kateter > 3 hari yang dirawat di RSUD Undata Palu pada 2 April sampai 18 Mei tahun 2013. Data dianalisis menggunakan uji chi square. Variabel penelitian ini adalah lama penggunaan dan infeksi saluran kemih.Dari hasil pengelolahan data chi square, menunjukkan bahwa p-value kurang dari 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara lama penggunaan kateter dengan infeksi saluran kemih pada pasien yang menggunakan kateter (p = 0,000).Terdapat hubungan antara lama penggunaan kateter dengan kejadian infeksi saluran kemih (p = 0.000) dengan (α = 0.05).Diharapkan agar keluarga dan petugas kesehatan dapat melakukan perawatan pada kateter yang sedang terpasang, serta mengganti kateter tiap 3 hari untuk mengurangi resiko infeksi saluran kemih.Kata kunci : Lama penggunaan kateter dan infeksi saluran kemih, lama penggunaan kateter, infeksi saluran kemih, ISK.
ISCHEMIC STROKE: SYMPTOMS, RISK FACTORS, AND PREVENTION Mutiarasari, Diah
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Stroke masih menjadi salah satu masalah utama kesehatan, bukan hanya di Indonesia namun di dunia. Berdasarkan penelitian menyatakan bahwa 1 diantara 6 orang di dunia akan mengalami stroke di sepanjang hidupnya. Stroke sebesar 10% dari seluruh kematian di dunia merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah penyakit jantung koroner (13%) dan kanker (12%) di negara – negara maju, sedangkan dari seluruh jumlah kematian di Indonesia disebabkan oleh stroke (7,9 %). Beberapa faktor risiko yang paling penting adalah hipertensi, merokok, dislipidemia, diabetes mellitus, obesitas, dan penyakit jantung. Salah satu upaya untuk menurunkan tingkat kejadian stroke dengan melakukan pencegahan sejak dini pada pasien stroke sangatlah penting, baik sebelum maupun sesudah terjadi serangan. Pencegahan penyakit stroke terdiri dari pencegahan primer dan sekunder, sehingga masyarakat dapat terhindar dari stroke dan yang dalam perawatan stroke mendapatkan penanganan cepat dan tepat sesuai standar pelayanan stroke. Kata kunci: stroke, iskemik, faktor risiko, pencegahan.
ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI RSU TADULAKO PALU TAHUN 2017 Mutiarasari, Diah; Kiay Demak, Indah Puspasari
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Tujuan organisasi rumah sakit dapat dicapai melalui serangkaian proses kegiatan, dengan memaksimalkan semua sumber daya termasuk sumber daya manusia (SDM) yang memegang peranan penting untuk pencapaian tujuan rumah sakit tersebut. Implementasi kinerja dilakukan SDM yang memiliki motivasi kerja, kompetensi, dan kemampuan. Motivasi sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang, sehingga seyogyanya setiap institusi mempunyai sistem khusus yang mengatur “motivasi” tersebut agar pegawai dapat menghasilkan pekerjaan yang terbaik. Motivasi merupakan cara dimana organisasi menyampaikan penghargaan atas kinerja pegawai yang luar biasa sesuai keahliannya. Motivasi tidak dapat mencapai tujuannya hanya dengan sistem pengelolaan, dengan adanya unsur kredibilitas dalam penerapan insentif dapat diberikan kepada pegawai yang rajin bekerja, sehingga manajemen SDM mempunyai peran dalam membangun motivasi dan kemampuan pegawai. Tujuan: Mengetahui hubungan antara motivasi kerja terhadap kinerja pegawai RSU Tadulako. Metode: Penelitian ini merupakan suatu penelitian kuantitatif. Rancangan penelitian berupa analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di RSU Tadulako selama bulan Oktober – November 2017. Subjek penelitian pada penelitian ini seluruh pegawai RSU Tadulako Palu yang terdiri dari tenaga kesehatan dan non kesehatan dengan jumlah 83 orang. Tekhnik pengambilan sampel adalah total sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui dua cara yaitu pengisian kuesioner (data primer) dan pengambilan data sekunder. Hasil: Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa hasil uji Spearman antara motivasi kerja dan kinerja, didapatkan p value: 0,810 (p > 0,05) dan nilai koefisien korelasi r adalah 0,027 yang menandakan korelasi yang positif dan sangat lemah. Kesimpulan: Variabel antara motivasi kerja terhadap kinerja menunjukkan tidak adanya hubungan yang sangat kuat antara kedua variabel. Kata Kunci: Motivasi, Kinerja, Tadulako
RELATIONSHIP OF BREAKFAST WITH STUDENTS' CONCENTRATION SDN TONDO PALU IN CENTRAL SULAWESI Gayatri, Cynthia; Sumarni, Sumarni; Mutiarasari, Diah
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 5, No 3 (2018)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Background: Balanced nutrition can increase their endurance, intelligence and make normal growth. A healthy person has the intellect and the power of daily activities is quite high, especially for schoolchildren, which will help them in improving concentration and intellectual ability. Increasing the concentration of learning can be achieved in various ways, one of them is breakfast. Breakfast relate to mental intelligence, in a sense, the breakfast brought positive effects on brain activity, and the brain becomes more intelligent, more sensitive and easier to concentrate. Aim: To determine the relationship of breakfast with students' concentration SDN Tondo Palu in Central Sulawesi. Method: Types of research methods used in this research was analitic corelatonal. Sampling was done by total sampling method. The samples were students of class V and VI SDN Tondo that can communicated well and were in good health and willing to be the subject of researched. The study began with the distribution of Informed Consent to students of class V and VI SDN Tondo, followed by filling the questionnaire by the student and last performed concentration test was using grid concentration test. Results: From the result of questionnaires it was found that respondents who did breakfast as many as 53 students (53.5%) and the results of research on the concentration of learning obtained the students with the highest concentration of learning are in the moderate concentration category that is 52 students (52.5%). Based on the correlation results obtained significance value 0.003 <0.05 which means that there is a significant value relationship between breakfast with the concentration of learning. Conclusion: There is a significant relationship between breakfasts with a concentration of study to students at SDN Tondo Palu in Central Sulawesi. Keywords: Breakfast, Concentration of study
KARAKTERISTIK USIA, JENIS KELAMIN, TINGKAT DEMAM, KADAR HEMOGLOBIN, LEUKOSIT DAN TROMBOSIT PENDERITA DEMAM TIFOID PADA PASIEN ANAK DI RSU ANUTAPURA TAHUN 2013 Dea Pawitri Handayani, Ni Putu; Mutiarasari, Diah
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Typhoid fever is endemic in Indonesia. Based on surveillance data, there were 5091 cases typhoid fever between 2.729.227 people in Central Sulawesi and 150 cases typhoid fever between 347.856 people in Palu. Typhoid fever was rank seventh in big ten illness in 2012. Cases of typhoid fever most commonly found in the age group 5-9 years, that is 1066 cases. This research was performed to determine the age, sex, degree of fever, hemoglobin, leucocyte and thrombocyte level characteristics of typhoid fever in children patients at Anutapura General Hospital in 2013. Methods: This research was a descriptive study with 35 children patients as sample who eligible the inclusion and exclusion criteria. Data was obtained from medical record at Anutapura General Hospital in 2013. Data was taken using consecutive sampling technique. Results: Characteristic of children patients with typhoid fever at Anutapura General Hospital in 2013 were found highest in age group 7-12 years old (51.4%). The most sex determination was boy (57.1%). The most degree of fever was febris (74.3%). The most hemoglobin level was patients with deflated hemoglobin level (62.9%). The most leucocyte level was patients with normal leucocyte level (54.3%). The most thrombocyte level was patients with normal thrombocyte level (74.3%). Conclusion: Based on the result, the most characteristic typhoid fever in children patients at Anutapura General Hospital in 2013 were 7-12 years old, boy as the sex determination, febris as the degree of fever, deflated hemoglobin level, normal leucocyte level and normal thrombocyte level.  Keyword: Characteristic, Typhoid Fever, Anutapura General Hospital Latar Belakang: Demam tifoid merupakan penyakit endemik di Indonesia. Berdasarkan data surveilens, di Sulawesi Tengah terdapat 5091 kasus demam tifoid diantara 2.729.227 penduduk dan di Palu terdapat 150 kasus demam tifoid diantara 347.856 penduduk. Demam tifoid menempati urutan ke tujuh dalam sepuluh besar penyakit pada tahun 2012.  Kasus demam tifoid paling banyak ditemukan pada kelompok usia 5-9 tahun, yaitu 1066 kasus. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik usia, jenis kelamin, tingkat demam, kadar hemoglobin, leukosit dan trombosit penderita demam tifoid pada pasien anak di RSU Anutapura tahun 2013.Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif dengan sampel penelitian berjumlah 35 pasien anak yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data diperoleh dari rekam medis RSU Anutapura Palu tahun 2013. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling.Hasil: Karakteristik penderita demam tifoid anak di RSU Anutapura tahun 2013 yaitu usia paling banyak adalah 7-12 tahun (51,4%). Jenis kelamin paling banyak yaitu pada laki-laki (57,1%). Tingkat demam paling banyak yaitu febris (74,3%). Kadar hemoglobin paling banyak yaitu pasien dengan kadar hemoglobinnya menurun (62,9%). Kadar leukosit paling banyak yaitu pasien dengan kadar leukosit normal (54,3%). Kadar trombosit paling banyak yaitu pasien dengan kadar trombosit normal (74,3%).Kesimpulan: Berdasarkan hasil tersebut, karakteristik terbanyak penderita demam tifoid anak di RSU Anutapura tahun 2013 yaitu berusia 7-12 tahun, dengan jenis kelamin laki-laki, tingkat demam febris, kadar hemoglobin menurun, kadar leukosit normal, dan kadar trombosit normal. Kata kunci: Karakteristik, Demam Tifoid, RSU Anutapura
KATARAK JUVENIL Mutiarasari, Diah; Handayani, Fitriah
INSPIRASI Vol 1, No 14 (2011)
Publisher : INSPIRASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.621 KB)

Abstract

Katarak Juvenil merupakan katarak lembek yang terdapat pada orang muda dan mulai terbentuknya pada usia 3 bulan sampai 9 tahun. Katarak kongenital dan infantile secara umum terjadi dalam 1 dalam setiap 2000 kelahiran hidup, yang terjadi akibat gangguan pada perkembangan normal lensa. Prevalensi pada negara berkembang sekitar 2-4 tiap 10.000 kelahiran hidup. Gejalanya berupa pandangan kabur, silau,  halo dan penurunan tajam, bayangan ganda dapat juga awal dari katarak. Selain itu kadang dapat ditemukan gejala awal seperti silau dan diplopia monokular yang tidak dapat dikoreksi. Pada penderita yang tidak dapat melihat baik dengan kacamata, dapat dilakukan operasi Intracapsular Cataract Extraction ( ICCE) atau Extracapsular Cataract Extraction (ECCE) berupa Small Incision Cataract Surgery (SICS) dan teknik terbaru Phacoemulsification.
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN PANDAN (Pandanus amaryllifolius Roxb.) SEBAGAI LARVASIDA ALAMI TERHADAP LARVA Aedes Aegypti Mutiarasari, Diah; Liberties Bubun Tangke Kala’Tiku, Lady
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 3 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.9 KB) | DOI: 10.22487/htj.v3i2.48

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) hingga saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Kasus tertinggi DBD pada provinsi Sulawesi Tengah yaitu Kota Palu. Daun pandan juga diketahui sebagai larvasida. Adanya efek daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) terhadap nyamuk Aedes aegypti. Pada daun pandan terdapat senyawa kimia yang terkandung di dalamnya seperti saponin, alkaloid, flavonoid, tanin, dan polifenol. Untuk mengetahui efektifitas ekstrak daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) sebagai larvasida alami terhadap larva Aedes aegypti. Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental dengan rancangan true experimental posttest control. Bentuk true experimental dalam penelitian ini adalah posttest only control design. Desain penelitian ini dipilih karena dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random. Sampel yang digunakan untuk setiap perlakuan sebanyak 25 larva Aedes aegypti, sehingga untuk mengetahui jumlah keseluruhan sampel yang dibutuhkan yaitu dengan perhitungan 25 larva × jumlah perlakuan = 25 × 24 = 500 larva Aedes aegypti. Dari hasil uji pendahuluan didapatkan hasil pada konsentrasi 0,5%, 0,6%, 0,7% dan 1% tidak terdapat larva yang mati setelah paparan 24 jam. Dari hasil ini terlihat bahwa ekstrak daun pandan tidak memiliki efek yang berarti sebagai larvasida pada larva nyamuk Aedes aegypti. Hasil ini menunjuk bahwa kematian pada sampel larva nyamuk Aedes aegypti yang mengindikasi bahwa larva resisten terhadap ekstrak daun pandan. Pada kontrol (+) yaitu bubuk abate yang menyebabkan kematian 100% pada larva nyamuk. Ekstrak daun pandan (Pandanus amaryllifolius Roxb.) tidak efektif digunakan sebagai larvasida pada larva Aedes aegypti.
THE RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND DISCIPLINE ON EMPLOYEES’ PERFORMANCE IN TADULAKO UNIVERSITY TEACHING HOSPITAL 2017 Puspasari Kiay Demak, Indah; Mutiarasari, Diah
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 4 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.601 KB) | DOI: 10.22487/htj.v4i1.60

Abstract

Sumber daya manusia kesehatan sebagai salah satu faktor penentu dari mutu rumah sakit dan harus dikelola dengan baik. Manajemen SDM kesehatan terdiri dari beberapa komponen diantaranya adalah perencanaan, pengorganisasian,pendayagunaan dan sistem SDM. Rumah Sakit Umum Tadulako sebagai penyedia pelayanan kesehatan untuk masyarakat Kota Palu dituntut memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas. Pentingnya rumah sakit menjaga kualitaspelayanan karena kebutuhan masyarakat pelayanan sangat tinggi. Mengetahui hubungan antara pendidikan dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai RSU Tadulako. Rancangan penelitian berupa analitik observasional dengan pendekatancross sectional. Subjek penelitian adalah seluruh pegawai RSU Tadulako Palu yang terdiri dari tenaga kesehatan dan non kesehatan dengan jumlah 83 orang dari total 93 pegawai. Analisis data menggunakan uji Spearman. Hasil uji Spearmanuntuk pendidikan dan kinerja mendapatkan nilai p 0,080 (p > 0,05) yang artinya tidak terdapat hubungan, dengan nilai koefisien korelasi r 0,193 yang menandakan korelasi yang positif dan sangat lemah. Hasil uji Spearman untuk disiplin kerja dan kinerja mendapatkan nilai p value 0,091 (p > 0,05) yang artinya tidak terdapat hubungan. Nilai koefisien korelasi r adalah 0,187 yang menandakan korelasi yang positif dan sangat lemah. Tidak terdapat hubungan antara pendidikan dan disiplin dengan kinerja pegawai RSU Tadulako
PERBEDAAN KEPUASAN PASIEN BPJS PADA INSTALASI RAWAT INAP KELAS III DI RUMAH SAKIT PEMERINTAH WIRABUANA PALU DENGAN RUMAH SAKIT SWASTA BUDI AGUNG PALU Sari Putri Hutama, Tirta; Mutiarasari, Diah; Nur Asrinawati, Andi
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 4 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.342 KB) | DOI: 10.22487/htj.v4i2.72

Abstract

Latar Belakang : Industri jasa pelayanan dalam masyarakat tidak terlepas dari persaingan antar pelakunya, contohnya rumah sakit. Rumah sakit pemerintah dan rumah sakit swasta merupakan salah satu bagian dari industri jasa pelayanan yang ada, namun citra dari rumah sakit daerah di mata masyarakat kurang baik dibandingkan dengan pelayanan kesehatan rumah sakit swasta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kepuasan pasien BPJS pada instalasi rawat inap kelas III di rumah sakit pemerintah Wirabuana Palu dan rumah sakit swasta Budi Agung Palu.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasi dengan pendekatan analitik, dengan membedakan kepuasan pasien berdasarkan dimensi SERVQUAL yang meliputi tangible, reliability, assurance, responsiveness dan emphaty pada dua jenis Rumah Sakit yang berbeda. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi sehingga didapatkan 45 responden di rumah sakit pemerintah, dan 45 responden di rumah sakit swasta. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner dengan menggunakan skala Likert. Data yang didapatkan kemudian diolah menggunakan data statistik dengan Mann-whitney test.Hasil : Terdapat perbedaan kualitas pelayanan dalam dimensi Reliability didapatkan hasil nilai p = <0,05 yaitu 0,034 sedangkan kualitas pelayanan dalam dimensi Responshivness, Assurance, Emphaty, dan Tangible tidak terdapat perbedaan, dan hasil penelitian untuk kepuasan pasien tidak terdapat perbedaan pada kepuasan pasien pada rumah sakit pemerintah Wirabuana dan rumah sakit swasta Budi Agung Palu. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi p = 0,242 atau >0,05.Kesimpulan : Tidak terdapat perbedaan pada kepuasan pasien pada rumah sakit pemerintah Wirabuana dan rumah sakit swasta Budi Agung Palu