Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Implementasi Fungsi Kontrol dan Perekat Sosial RRI Pro 1 Bengkulu dalam Menjaga Eksistensi NKRI Putri, Elezka Duwi; Budiman, Dwi Aji; Sari, Eka Vuspa
JURNAL LENSA MUTIARA KOMUNIKASI Vol. 7 No. 2 (2023): Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jlmk.v7i2.4578

Abstract

This research aims to determine the implementation of the control and social glue functions of RRI Pro 1 Bengkulu in maintaining the existence of the Republic of Indonesia. RRI Bengkulu, as part of RRI as well as a broadcasting institution, also helps realize Indonesia's national ideals because its broadcasts must be educational, ensuring the diversity and plurality of Indonesian society so that its integrity and existence are maintained within the Republic of Indonesia. Due to the low number of audiences, it is necessary to maximize the function of control and social glue so that audiences remain popular and reconcile them so that the existence of the Republic of Indonesia can be maintained. The research method uses a qualitative-descriptive approach with data collection techniques through interviews, documentation and literature studies. Research data is divided into two sources, namely primary and secondary data. The primary data for this research was obtained from interviews with informants as well as indirect secondary data. It aims to complement and support the primary data so that it is relevant to the research focus. The research results show that RRI Pro 1 Bengkulu carries out and implements social control and glue functions optimally through news and broadcast programs, including dialogue programs using social media like Instagram and YouTube. RRI Pro 1 Bengkulu has succeeded in implementing its control function by presenting accurate, balanced and critical information on various issues relevant to the existence of the Republic of Indonesia. Apart from that, the social glue role of RRI Pro 1 Bengkulu is reflected in various programs that promote culture, diversity and national values. In this context, RRI Pro 1 Bengkulu not only functions as a transmitter of information but also as an agent of social change that contributes positively to the formation of national identity and maintains unity amidst the dynamics of society. The implications of these findings provide new insights for the mass media and related stakeholders to continue to optimize their role in supporting the existence of the Republic of Indonesia. People get information or insight, and then various perspectives emerge. This diversity is tolerated, therefore the situation in society is conducive; it can be interpreted that society as a unified whole is maintained, and the existence of the Republic of Indonesia remains. The right decision is that RRI Bengkulu and its programs and RRI in the Republic of Indonesia region continue to carry out their broadcast programs in a sustainable manner by paying attention to aspects of adaptation to current changes, such as digitalization.
Penerapan Pasal Enam Kode Etik Jurnalistik Pada Wartawan Surat Kabar Harian Metro Siantar Sabilla, Madika; Budiman, Dwi Aji; Sari, Eka Vuspa
Tuturlogi: Journal of Southeast Asian Communication Vol 4, No 1 (2023): Tuturlogi: Journal of Southeast Asian Communication
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.tuturlogi.2023.004.01.3

Abstract

This research aims to find out the understanding and practice of applying article six of the journalistic code of ethics to journalists for the daily newspaper Metro Siantar, referring to the Theory of Social Responsibility Of The Press. The method used in this research is descriptive qualitative by collecting complete research data through interviews, observations, and documentation studies. The results of research conclude that journalists Metro Siantar daily fully understands article 6 of the journalistic code of ethics related to professional abuse and accepting bribes among journalists.The application of article 6 of this journalistic code of ethics as a reference and benchmark for the professionalism of journalists of Metro Siantar daily in carrying out their duties at l wish. A journalist must firmly reject attempts to give bribes and if there are journalists from the Metro Siantar daily who still accept the gift, it will be returned to the source through the editor-in-chief. Metro Siantar daily provides briefing to its journalists in the form of internal and external training, appeals, and monthly evaluations to remind and re-explain the application of the journalistic code of ethics even though Metro Siantar daily journalists already know about it. The implication of this research is for Metro Siantar daily journalists to keep upholding professionalism and morality in carrying out the journalistic profession.
Tabot, Sakralitas Dalam Komodifikasi Pariwisata Budiman, Dwi Aji
Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.766 KB) | DOI: 10.33369/jkaganga.3.2.40-49

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Nilai sakralitas tersebut juga dilekatkan pada tradisi upacara tabot, sebuah kegiatan rutin yang dilakukan oleh Kerukunan Keluarga Tabot (KKT) yang berada di Kota Bengkulu. Karena ritual Tabot tidak hanya menjadi identitas adat masyarakat Bengkulu, melainkan kini telah menjadi bagian dari event promosi pariwisata. Ditengah pergumulan adat, ritual tabot telah mengalami suatu komodifikasi budaya, festival yang menyertai perayaan tabot menandai suatu tranfer budaya populer ditengah masyarakat. Dalam hal ini, memiliki hasil bahwa Peran pengelolaan media dalam membentuk modifikasi upacara tabot sangat kuat, dari segi bentuk misalnya, media massa miliki aneka wahana-mulai dari yang terlihat, terdengar, tertulis hingga media yang berada di dunia maya, media massa juga menjadi tempat penampungan dan arena penuangan hasil kreasi seni.
Pemaknaan Lirik Lagu “Lebih Dari Egoku” Mawar Eva De Jongh Dalam Perspektif Gender ., Cemara; Budiman, Dwi Aji; Indiarma, Verani
Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jkaganga.4.2.10-19

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perempuan digambarkan di dalam lagu di Indonesia dan bagaimana relasi perempuan dan laki laki dalam lagu “Lebih Dari Egoku” Mawar Eva De Jongh dalam perspektif gender. Penelitian ini menggunakan Teori Semiologi Ferdinand de Saussure yang memiliki unsur Penanda (Signifier) dan Petanda (Signified). Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan objek penelitiannya yaitu lirik lagu “Lebih Dari Egoku” yang merupakan karya Raguel Lewy dan dinyanyikan atau dipopulerkan oleh Mawar Eva De Jongh. Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi pustaka. Teknik analisis data dilakukan dengan cara membagi keseluruhan lirik lagu menjadi beberapa bait dan menjelaskan makna dibalik baitbait tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada era tahun 2000-an, lagu-lagu di Indonesia masih menggambarkan sosok perempuan yang lemah, tertindas, rela berkorban yang sudah dikonstruksikan dengan istilah bucin (budak cinta). Hal ini menunjukkan bahwa perempuan belum mendapat tempat terhormat dalam dunia musik di Indonesia.
Representasi Relasi Perempuan dan Laki-laki Dalam Lirik Lagu “Hey Ladies” (Studi Semiologi Roland Barthes) Alfiandi, Oktavia; Budiman, Dwi Aji; Makhrian, Andy
Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jkaganga.5.2.131-138

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui relasi wanita dan pria dalam sebuah lirik lagu. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan teori semiologi Roland Barthes untuk melihat pemaknaan simbol-simbol melalui dua tahap, yaitu denotasi dan konotasi dengan objek penelitian adalah 10 bait dalam lirik lagu “Hey Ladies” serta menggunakan konsep relasi kuasa sebagai landasan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah studi pustaka, wawancara, dam penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lagu ini menggambarkan perempuan yang sudah lelah berada di posisi sebagai korban, sehingga makna yang terkandung dalam lagu ini memberikan anggapan bahwa perempuan adalah manusia yang lemah karena mudah untuk dibohongi dan selalu mengambil jalan menangis sebagai penyelesaian masalah sehingga sejalan dengan unsur budaya patriarki yang menganggap bahwa perempuan adalah makhluk subordinat.
REALITAS SOSIAL KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DALAM FILM 7 HATI 7 CINTA 7 WANITA Jaya, Eko Pebrian; Budiman, Dwi Aji
Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jkaganga.4.2.58-66

Abstract

Pemahaman tentang kodrat dan gender dalam masyarakat masih bias, yaitu terjadinyapencampuradukan dua istilah tersebut. Hal demikian berakibat pada ketidakadilan bagi kaumperempuan dan sulit untuk bisa setara dengan kaum laki- laki. Fenomena tersebut kemudiandiangkat dalam sebuah film berjudul 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita (777). Film ini mencoba menyampaikan gambaran tentang fenomena tentang kondisi perempuan dalam masyarakat.Kekerasan dalam rumah tangga/ istri (KDRT/I), kasus prostitusi, hamil diluar nikah, dan praktekpoligami adalah sebagian besar realita yang coba diungkap dalam film ini. Kajian tentang mediaterutama film menjadi menarik, ketika film berusaha memberikan sebuah gambaran realita sosialyang terjadi di masyarakat, salah satunya tentang kondisi perempuan. Hal tersebutlah yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana realita sosial kekerasan terhadap perempuandi representasikan dalam film 777. Penelitian ini menggunakan metode penelitian diskriptifkualitatif dan analisis Semiotika Sosial M. A. K. Halliday. Peneliti berusaha melihat bagaimana realitas sosial kekerasan terhadap perempuan dalam film dilihat dari segi teks verbal dannon-verbal, konteks situasi dan konteks budaya. Pengumpulan data dilakukan dengan caraobservasi partisipan, wawancara langsung pada informan, dan pengumpulan dokumentasi sertaberbagai sumber data yang mendukung pada objek penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa realitas sosial kekerasan terhadap perempuan dalam film 777 tergambar secara teksvisual melalui tiga aspek, yaitu medan wacana, pelibat wacana, sarana/modus wacana yangsecara keseluruhan menggambarkan realitas tidak hanya secara fiksi, namun didasarkan jugapada pengalaman pribadi dan riset pelaku produksi film 777 sendiri.Kata Kunci : Realitas Sosial, Kekerasan Terhadap Perempuan, Film, 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita
MAKNA UNGKAPAN “IKAN SEJEREK, BERE SECUPAK, MADAR…” DALAM AKTUALISASI KEHIDUPAN MASYARAKAT BERKAS KOTA BENGKULU Loveana, Nanda; Sinaga, Lamhir S.; Budiman, Dwi Aji
Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jkaganga.6.1.62-70

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana masyarakat asli Bengkulu khususnya masyarakat Berkas mengaktualisasikan ungkapan “Ikan Sejerek, Bere Secupak, Madar…” dalam hidup sehari-hari, serta mengetahui bagaimana masyarakat memaknai ungkapan itu, dan bagaimana pergeseran nilai-nilai yang terjadi bila ditinjau dari kaum tua dan kaum mudanya. Metode yang penelitian gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan dengan melakukan wawancara mendalam dan observasi bahwa ungkapan itu sekarang mengalami pola-pola pergeseran terhadap nilai-nilai yang ada di masyarakat dalam memaknai ungkapan itu. Kata Kunci ; Ikan Sejerek, Bere Secupak, Madar, Aktualisasi Kehidupan, Masyarakat Berkas, Kota Bengkulu
Pelestarian Aksara Kaganga Melalui Sarana Komunikasi Sebagai Perwujudan Identitas Suku Rejang di Kabupaten Lebong Dona, Rama; Hadiprashada, Dhanurseto; Budiman, Dwi Aji
Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jkaganga.6.1.30-36

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya pelestarian aksara KaGaNga sebagai bentuk sarana komunikasi dalam perwujudan identitas suku rejang di Kabupaten Lebong dan untuk mengetahui bentuk sarana komunikasi dalam pelestarian aksara KaGaNga di Kabupaten Lebong. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif yang bersifat dekriptif. Dalam penelitan ini peneliti menggunakan Teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara, observasi dan dokmuentasi serta menggunakan hasil penemuan data yang peneliti dapatkan di lapangan selama proses penelitian berlangsung, sehingga di dapatkan data yang dibutuhkan. Informan dalam penelitian ini terdiri dari informan kunci dan informan pokok.Hasil penelitian ini menunjukkan Upaya pelestarian aksara KaGaNga sebagai bentuk sarana komunikasi dalam perwujudan identitas suku rejang di Kabupaten Lebong sudah dilakukan dengan baik oleh masyarakat dan pemerintah Kabupaten Lebong. Kata Kunci : Pelestarian, Aksara Ka Ga Nga, Sarana Komunikasi
Strategi Komunikasi Radio Kharisma 95,6 FM Bengkulu Utara Dalam Meningkatkan eksistensi Sebagai Lembaga Penyiaran Publik Lokal Melalui Program Siaran “Sapa Pagi” Aji, Muhammad Rama; Supriyadi, Dedy; Budiman, Dwi Aji
Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jkaganga.6.2.128-136

Abstract

Penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif deskriptif dan pengumpulan data yaitu dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, serta mencari referensi melalui buku, jurnal, skripsi dan artikel yang berhubungan dengan penelitian. Penelitian ini juga menggunakan teknik analisis data melalui pengumpulan data, reduksi data, display data, dan verifikasi dan penarikan kesimpulan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Ekologi Media, dengan mengikuti pernyataan dari Dimmick dan Rohtenbuhler, yaitu ada tiga sumber utama dari penunjang hidup suatu media, yaitu types of content, types of audience, dan capital. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa LPPL Radio Kharisma 95.6 FM Bengkulu Utara telah melakukan upaya dan memiliki strategi tersendiri yang telah mencakup 3 sumber media dalam bertahan hidup, yaitu memanfaatkan ruang komuikasi sebagai pengumpulan ide pendapat dengan semua pihak radio, kemudian menerapkan tekhnik komunikasi yaitu memperhatikan tempo dan intonasi, dan memanfaatkan dengan maksimal sumber dana operasional utama yaitu APBD lalu mengikut sertakan semua crew radio untuk mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM. Kata Kunci: Strategi Komunikasi, Radio, LPPL, Ekologi Media
Representasi Perempuan dalam Media : Kajian Perspektif Jurnalis bincangperempuan.com Annisa, Hadistya; Yuliati; Budiman, Dwi Aji
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (Desember 2024 - Januari 2025)
Publisher : Dinasti Review

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jmpis.v6i1.3384

Abstract

Penelitian ini mengkaji representasi perempuan dalam media BincangPerempuan.com dengan menggunakan teori Analisis Wacana Kritis Fairclough. Tujuan penelitian adalah untuk memahami bagaimana platform ini menyusun representasi perempuan dalam konteks politik, budaya, pekerjaan, dan isu kekerasan seksual. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan pengumpulan data melalui analisis isi artikel dan wawancara dengan jurnalis BincangPerempuan.com. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BincangPerempuan.com secara konsisten menggambarkan perempuan sebagai agen perubahan yang berdaya dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam perspektif Fairclough, terdapat tiga dimensi wacana—teks, praktik wacana, dan praktik sosial—yang terefleksi dalam pemberitaan yang memosisikan perempuan bukan hanya sebagai objek, tetapi juga subjek yang aktif memengaruhi perubahan sosial. Artikel yang dianalisis menampilkan perempuan sebagai pemimpin dalam politik dan budaya, serta pejuang yang menantang hambatan sistemik seperti glass ceiling di dunia kerja. Temuan ini mengonfirmasi peran strategis BincangPerempuan.com dalam menciptakan wacana pemberdayaan yang mendorong kesetaraan gender. Dengan representasi perempuan yang kuat dan aktif, media ini berhasil menggeser wacana stereotip negatif menjadi gambaran perempuan yang berdaya dan mampu mempengaruhi perubahan sosial. Penelitian ini memberikan kontribusi penting terhadap studi media dan gender, serta mengusulkan agar media lain mengadopsi pendekatan serupa untuk mempromosikan keadilan sosial dan kesetaraan gender.