Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Literature review pengaruh pemberian bekam basah terhadap hipertensi Ignasia Nila Siwi; Annisa Aina Fitria; Tri Hardi Miftahul Ulum
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 11 No 3 (2022): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v11i3.753

Abstract

Background: Hypertension is a non-communicable disease that is one of the causes of mortality in the world. Hypertension is often referred to as the silent killer because it is often without complaints, a serious condition that significantly increases the risk of heart, brain, kidney, and other diseases. Complications in patients with hypertension can be life-threatening, so pharmacological therapies is wet cupping which can lower blood pressure. Objective: The purpose of this study was to determine the effect of wet cupping on hypertension. Methods: The method in this study uses the PICOS framework, namely Population/problem (P), Intervention (I), Comparison (C), Outcome (O), and study design (S). In the early stages of article selection, 68 articles were found from the PubMed database, ProQuest, Elsevier, Science Direct, Google Scholar, Harvard Library, Springer Link, ResearchGate, Taylor and Francis search engine after further matching, 60 article were selected, then 53 articles were excluded because they were not appropritate. With problems, intervention, study design, and no effect of wet cupping on hypertension so that 7 articles were obtained that matched the research topic. Results: The results of the search that wet cupping affects hypertension, this is evidenced from before and after the wet cupping intervention was given, namely there was a significant decrease in systole and diastole with p-value <0,05. This wet cupping treatment is more effective, given once a month for satisfactory results with an adminstration time of 15-30 minutes.Conclusion: This treatment is highly recommended to the general public, health clinics, hospitals, and health workers and this treatment provides many benefits.
Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 1-3 Tahun (Todler) di Posyandu Kaligatuk Piyungan Ignasia Nila Siwi; Ragita Melin Ramadhini; Muhammad Nur Hasan
Jurnal Kesehatan Madani Medika Vol 14 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36569/jmm.v14i1.322

Abstract

Abstrak Status gizi merupakan keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dari makanan dengan kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh untuk metabolisme. Anak usia 1-3 tahun (toddler) adalah masa dimana anak mulai terjadi kemajuan dalam perkembangan motorik, istilah masa sering disebut terrible two. Status gizi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan motorik kasar pada anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan perkembangan motorik kasar anak usia 1-3 tahun (toddler). Penelitian ini merupakan penelitian observasi korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel dari penelitian ini anak yang berusia 1-3 tahun dan terdaftar di Posyandu Dusun Kaligatuk, dengan jumlah 32 anak. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik total sampling. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah antropometri dan lembar Denver Development Screening Test (Denver II). Penggunaan uji statistik pada penelitian ini menggunakan uji spearman. Hasil uji analisis spearman didapatkan p value 0,090 (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan hubungan antara variabel status gizi dengan perkembangan motorik kasar tidak signifikan. Hal ini dapat disebabkan oleh keterbatasan peneliti dalam mengontrol faktor pengganggu, diantaranya yaitu: pengalaman, asupan makanan anak, status ekonomi dan pendidikan orang tua.
Pengaruh Edukasi dengan Metode Simulasi Terhadap Pengetahuan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Ignasia Nila Siwi; Liza Novitasari Wijaya
Jurnal Kesehatan Madani Medika Vol 14 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36569/jmm.v14i02.355

Abstract

Pengetahuan pertolongan pertama pada kecelakaan merupakan hal penting dalam pencegahan kondisi gawat darurat. Kekurangan pengetahuan pertolongan pertama pada kecelakaan terjadi karena paparan materi terkait yang kurang. Prevalensi kecelakaan pada anak SMA di Daerah Istimewa Yogyakarta masih tinggi. Salah satu cara dan metode untuk meningkatkan pengetahuan adalah edukasi dengan simulasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh edukasi dengan metode simulasi terhadap pengetahuan pertolongan pertama pada kecelakaan. Metode penelitian yang digunaka adalah pre-experimental design dengan pendekatan one group pretest posttest design. Teknik sampling yang digunakan yaitu total sampling sebanyak 43 responden. Penelitian dilakukan di MA ICBB Bantul pada Mei 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh edukasi dengan metode simulasi terhadap pengetahuan pertolongan pertama pada kecelakaan (p value 0,000). Edukasi pertolongan peratama pada kecelakaan dengan metode simulasi dapat dilakukan
Efektivitas Terapi Bermain Plastisin Dalam Meningkatkan Ketrampilan Motorik Halus Anak Usia Pra Sekolah Rahmah Widyaningrum; Jihan Nurul Fadhilah; Ignasia Nila Siwi1
Jurnal Kesehatan Madani Medika Vol 15 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36569/jmm.v15i01.372

Abstract

Latar belakang: Anak usia pra sekolah (3 – 6 tahun) mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Salah satu aspek perkembangan anak adalah motorik halus, dimana anak mengembangkan kemampuan gerak dan koordinasi tubuh. Gangguan ini akan berdampak pada perkembangan tahap berikutnya, menurunkan percaya diri, dan sulit beradaptasi dengan lingkungan. Terapi bermain menggunakan media plastisin diharapkan mampu mengatasi masalah tersebut. Tujuan: mengetahui efektivitas terapi bermain plastisin dalam meningkatkan ketrampilan motorik halus anak usia prasekolah. Metode: metode kuantitatif dengan desain quasy exsperimental pendekatan one group pretest posttest. Populasi penelitian sejumlah 35 anak usia prasekolah di TK ABA KKN Srandakan Bantul yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan: plastisin, SOP terapi bermain plastisin, dan formulir Denver Development Skrining Test/ DDST II. Data dianalisis menggunakan uji wilcoxon. Hasil: mayoritas anak berjenis kelamin laki-laki sejumlah 22 orang (62,85%), usia 6 tahun yakni 18 orang (51,42%), mayoritas pretest kategori suspect 22 orang (62.85%) dan mayoritas posttest kategori normal 31 orang (88.56%). Hasil analisis bivariat menunjukkan p value 0.000. Kesimpulan: Terdapat pengaruh intervensi terapi bermain plastisin dalam meningkatkan keterampilan motorik halus anak usia prasekolah.
Pencapaian Keterampilan Motorik Kasar Anak Prasekolah Menggunakan DDST II Ignasia Nila Siwi
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 12 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.863 KB) | DOI: 10.36569/jmm.v12i2.222

Abstract

Salah satu program usia dini adalah stimulus ketrampilan motorik kasar. Ketrampilan motorik kasar dipengaruhi oleh status gizi, pengasuhan dan status jasmani anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pencapaian ketrampilan motorik kasar anak prasekolah menggunakan DDST II. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Sampel yang digunakan adalah total sampling. Pengambilan data menggunakan lembar observasi Denver Development Screening Test/DDST II. Analisis data menggunakan frekuensi dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan data mayoritas usia responden adalah 13 – 24 bulan, yaitu sebesar 29,03%, jenis kelamin laki-laki merupakan responden mayoritas dengan jumlah 77,42%, dan data mayoritas adalah motorik kasar anak prasekolah tingkat normal sebesar 93,55%.
Pelatihan SDIDTK dengan Pendekatan Islami berbasis Aplikasi Pada Guru Siwi, Ignasia Nila; Widyaningrum, Rahmah; Saputra, Panca Umar
JE (Journal of Empowerment) Vol 5, No 2 (2024): DESEMBER
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v5i2.4684

Abstract

Abstract Kegiatan ini dilaksanakan sebagai solusi atas permasalahan guru Kelompok bermain (KB) yang tidak mengetahui cara deteksi dini anak dengan gangguan pertumbuhan dan perkembangan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel. Tujuan kegiatan ini adalah menyelesaikan permasalahan mitra melalui solusi pelatihan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) dengan pendekatan Islami dan berbasis aplikasi. Metode pelaksanaan meliputi sosialisasi, pelatihan SDIDTK, penerapan teknologi aplikasi telenursing SDIDTK, pendampingan dan evaluasi SDIDTK serta keberlanjutan program. Hasil pelatihan didapatkan peningkatan pengetahuan (rata-rata sebelum pelatihan 84,36 dan rata-rata setelah pelatihan 88,36) dan ketrampilan (rata-rata sebelum pelatihan 50 dan rata-rata setelah pelatihan 89,83) guru dalam melakukan SDIDTK. AbstractThis activity was carried out as a solution to the problem of playgroup teachers who do not know how to early detect children with growth and development disorders using valid and reliable instruments. The purpose of this activity is to solve partner problems through training solutions for Stimulation, Detection and Early Intervention of Growth and Development (SDIDTK) with an Islamic and application-based approach. The implementation method includes socialization, SDIDTK training, application of SDIDTK telenursing application technology, SDIDTK mentoring and evaluation and program sustainability. The training results obtained an increase in knowledge (average before training 84.36 and average after training 88.36) and skills (average before training 50 and average after training 89.83) of teachers in conducting SDIDTK.
A History of Low Birth Weight And The Incident of Stunting In Children Under Five Nabila, Salwa Shofiya; Siwi, Ignasia Nila
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol. 12 No. 1 (2025): January 2025
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jkry.v12i1.802

Abstract

The leading cause of infant mortality in Indonesia was low birth weight at 28.2% in 2022. Children under five years old with a history of low birth weight have a higher risk of experiencing growth delays and non-communicable diseases as adults. This research contributed to determining the relationship between a history of low birth weight and the incidence of stunting in children under five. The research design used a case-control with a retrospective approach using maternal and child health books. The sampling technique in this research was simple random sampling. Samples were taken from 238 children under five years old in Wonosari, Special Region of Yogyakarta, Indonesia. Data analysis used the Somers test which showed that there was a relationship between a history of low birth weight and the incidence of stunting in children under five with p = 0.000, the direction of the relationship was positive, and the strength of the relationship was strong, a score of r = 0.560. The OR = 17.907, which means that children under five years old with a history of low birth weight have a 17.907 times risk of experiencing stunting. Children under five years with low birth weight are at greater risk of stunting than children under five years with normal birth weight.
HUBUNGAN ANTARA SEKSIO SESAREA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM Erwin Reni Fitriani; Arif Rohman Mansur; Ignasia Nila Siwi
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 2 No 2 (2016): Jurnal Penelitian Keperawatan (Online)
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32660/jurnal.v2i2.136

Abstract

Perubahan fisiologis terberat yang terjadi pada neonatus adalah transisi dari sirkulasi janin atau plasenta menuju respirasi independen. Kejadian asfiksia neonatorum di RSUD Panembahan Senopati Bantul pada tahun 2014 sebanyak 503 kasus. Salah satu faktor yang mempengaruhi asfiksia adalah persalinan seksio sesarea. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara seksio sesarea dengan kejadian asfiksia neonatorum di RSUD Panembahan Senopati. Desain penelitian yang digunakan adalah case control dengan pendekatan retrospective. Metode pengumpulan data menggunakan tehnik sistematic random sampling yang diambil dari rekam medis bayi yang mengalami asfiksia neonatorum di RSUD Panembahan Senopati Bantul pada tahun 2015 dengan jumlah 425 bayi. Angka kejadian seksio sesarea di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebanyak 211 kasus terdiri dari  primary cesarean (48,4%) dan repeat cesarean delivery (51,6 %). Sedangkan kejadian asfiksia neonatorum pasca seksio sesarea sebanyak 129 kasus. Nilai significancy pada hasil analisa uji chi – square adalah 0,01 (p< 0.05) dan OR sebesar 2,38 dengan IK 95% (1,61 – 3,52). Kesimpulan pada penelitian Terdapat hubungan antara seksio sesarea dengan kejadian asfiksia neonatorum di RSUD Panembahan Senopati.nal, kompetensi dalam membina hubungan interpersonal, kompetensi dalam mengajar (pedagogic) dan kemampuan dalam manajerial. Kesimpulan didapatkan Kompetensi pembimbing klinik sesuai presepsi pembimbing klinik 
Pengaruh Bibliotherapy dan Snake Ladder Game’s Therapy terhadap Tingkat Kooperatif Anak selama Hospitalisasi Rahmah Widyaningrum; Ignasia Nila Siwi
JURNAL INFO KESEHATAN Vol 17 No 2 (2019): JURNAL INFO KESEHATAN
Publisher : Research and Community Service Unit, Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/infokes.Vol17.Iss2.307

Abstract

Children who were hospitalized in 2017 were 3.21% with the percentage of school-age children 47.62%. Hospital is a planned or emergency process where children are required to undergo treatment at the hospital. The reaction of child hospitalization varies, depending on the stage of development, previous illness experiences, support systems, and the children's coping abilities. One of the stressors of pediatric hospitalization is the complexity of the therapeutic procedures provided by nurses and medical teams. The study aims to play therapy as one method in reducing anxiety and increasing children's cooperation during undergoing treatment procedures. The research method was Pre-Experimental Research with One Group Pretest-Posttest approach. A sample of 20 children was with a simple random sampling technique. The study was conducted in April-September 2019 in the Children's Ward of Yogyakarta City Public Hospital. Inclusion criteria: children were first admitted to the hospital on the first or second day; children aged 7-12 years; had no physical disabilities, cognitive and language disorders; had sufficient physical ability to take part in the game. The results of data analysis using paired t-test obtained p value<0.001 with a pretest value of 16.55 ± 6.88 and post-test 26.45 ± 1.79. The conclusion of the research shows that there is an effect of giving Bibliotherapy and Snake-Ladder Game Therapy in increasing the cooperative level of children in undergoing nursing actions during hospitalization. Researchers recommend this play therapy as one of the permanent procedures for independent nursing actions in each child's ward.
PELATIHAN UNTUK PELATIH BANTUAN HIDUP DASAR TAHUN 2023 DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Nila Siwi, Ignasia; Jamaluddin, Ahmad; Eka Putra Suwarto, Dian; Ahliy Muhammad, Nur
ABDIMAS Madani Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Abdimas Madani
Publisher : LPPM STIKES Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36569/abdimas.v5i2.138

Abstract

Emergencies and disasters can happen anywhere and anytime. These conditions require first aid in order to minimize morbidity and mortality. First aid is obtained through basic life support training provided by trainers. A first aid trainer requires training in basic life support trainers in order to be able to train first aiders. Training for basic life support trainers is carried out with the aim of preparing prospective trainers who are able to teach knowledge and skills to first aiders. The methods used in the training for trainers are lectures, simulations and demonstrations. The results of the training showed that 45.45% (10 participants) passed the written and practical exams, 45.45% (10 participants) only passed the practical exams and 9% (2 participants) only passed the written exam. The conclusion of the training was that not all the participants who took part were able to pass the written and practical exams so that they needed re-participation as participants in the same activity.