Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Madani Medika

HUBUNGAN ANTARA HEMOGLOBIN, UREA, KREATININ DAN COMORBIDITY DENGAN FATIGUE PADA PASIEN DENGAN HEMODIALISIS DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Muhammad Nur Hasan; Arif Tirtana
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 10 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.712 KB) | DOI: 10.36569/jmm.v10i2.80

Abstract

Fatigue is the negative effect which most complained by patients undergoing Hemodialysis (HD). However, fatigue has not been a concern and ignored by both patients and the health care provider, although according to some references it is concluded that fatigue is a predictor of patient’s survival rate with CKD. Fatigue is considered a normal HD effect and does not require specific actions to reduce it. Fatigue is influenced by physical, psychological, situational factors including biomarkers such as Urea, creatinine, Hemoglobin (HB) and Comorbidity. This study aims was to find the relationship between Covariates with fatigue. This descriptive correlational research design aims to determine the relationship of the level of fatigue with biochemical markers on clients with hemodialysis in Yogyakarta. The approach used in this study is cross sectional. The sample in this study were clients who underwent routine HD 2 and 3 times each week with 140 respondents. Spearman's Correlation and Pearson's Correlation was used to investigate the relationship of these variables. It was concluded that only comorbidity that statistically has a relationship with fatigue, the higher number of comorbidity, higher the level of fatigue.
THE Hubungan Kecanduan Menonton Drama Korea dengan Kualitas Tidur Remaja Komunitas Drakor Id di Media Sosial Facebook Rahmah Widyaningrum; Muhammad Nur Hasan; Ahmad Miftah Haris
Jurnal Kesehatan Madani Medika Vol 13 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.131 KB) | DOI: 10.36569/jmm.v13i2.272

Abstract

Latar belakang: drama korea merupakan salah satu hasil dari kebudayaan Hallyu (Korean Wave) yang banyak digemari oleh remaja. Kecanduan menonton drama korea merupakan suatu bentuk kegiatan yang berlebihan dalam menonton drama korea. Dampak negatif yang ditimbulkan jika terlalu lama menonton drama korea adalah kelelahan otot mata, mata merah, insomnia, dan berekspektasi tinggi. Terlebih kegiatan ini dilakukan sebelum tidur dan dilakukan berjam-jam sehingga berakibat pada kualitas tidur yang buruk. Tujuan: untuk mengetahui hubungan kecanduan menonton drama korea dengan kualitas tidur remaja akhir di komunitas Drakor-ID media sosial facebook. Metode: merupakan penelitian kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota grup Drakor-ID di media sosial Facebook dengan jumlah anggota 14.825 pada Februari 2021. Sampel diambil dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling dengan margin of error 5% sebanyak 384 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index). Kuesioner didistribusikan ke responden di grup Drakor-ID Facebook secara daring melalui tautan link google form. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman’s rho. Hasil dan simpulan: kecanduan menonton drama korea dengan durasi 3,91±0.834 jam dan rata-rata kualitas tidur yaitu 14,51±1.535, dan dari uji Spearman’s rho pada anggota grup Drakor-ID menunjukkan nilai p<0,05. Terdapat hubungan signifikan antara kecanduan menonton drama korea dengan kualitas tidur remaja.
Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 1-3 Tahun (Todler) di Posyandu Kaligatuk Piyungan Ignasia Nila Siwi; Ragita Melin Ramadhini; Muhammad Nur Hasan
Jurnal Kesehatan Madani Medika Vol 14 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36569/jmm.v14i1.322

Abstract

Abstrak Status gizi merupakan keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dari makanan dengan kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh untuk metabolisme. Anak usia 1-3 tahun (toddler) adalah masa dimana anak mulai terjadi kemajuan dalam perkembangan motorik, istilah masa sering disebut terrible two. Status gizi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan motorik kasar pada anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan perkembangan motorik kasar anak usia 1-3 tahun (toddler). Penelitian ini merupakan penelitian observasi korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel dari penelitian ini anak yang berusia 1-3 tahun dan terdaftar di Posyandu Dusun Kaligatuk, dengan jumlah 32 anak. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik total sampling. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah antropometri dan lembar Denver Development Screening Test (Denver II). Penggunaan uji statistik pada penelitian ini menggunakan uji spearman. Hasil uji analisis spearman didapatkan p value 0,090 (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan hubungan antara variabel status gizi dengan perkembangan motorik kasar tidak signifikan. Hal ini dapat disebabkan oleh keterbatasan peneliti dalam mengontrol faktor pengganggu, diantaranya yaitu: pengalaman, asupan makanan anak, status ekonomi dan pendidikan orang tua.
Pengaruh Kompres Hangat Cengkeh Terhadap Intensitas Nyeri Rheumatoid Arthritis Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Dlingo Ii Muhammad Nur Hasan; Anggraini, Uci Julia
Jurnal Kesehatan Madani Medika Vol 15 No 2 (2024): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36569/jmm.v15i02.434

Abstract

Nyeri Rheumatoid Arthritis (RA) terjadi pada saat beraktivitas maupun beristirahat, nyeri terjadi disertai dengan pembengkakan dan kekakuan pada sendi. Rasa nyeri dan pembengkakan terjadi dalam waktu yang lama dan seiring berjalan waktu akan terasa semakin berat, sehingga terjadi gangguan kenyamanan dan hambatan mobilitas fisik. Penatalaksanaan yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri RA adalah kompres hangat cengkeh. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kompres hangat cengkeh terhadap penurunan intensitas nyeri Rheumatoid Arthritis pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Dlingo II. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional yang dilakukan pada 18 lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Dlingo II. Desain penelitian yang digunakan Pre Eksperiment dengan menggunakan rancangan One Grup Pre Post Test design. Alat ukur untuk mengukur nyeri Rheumatoid Arthritis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan kuesioner Rheumatoid Arthritis Pain Scale (RAPS). Hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata nyeri Rheumatoid Arthritis sebelum dilakukan intervensi kompres hangat cengkeh sebesar 83.06 setelah dilakukan intervensi kompres hangat cengkeh menjadi 71.22. Hasil analisis Uji Bivariat dengan menggunakan Paired Sample T-Test didapatkan p-value 0.002 < α (0.05). ada pengaruh kompres hangat cengkeh terhadap intensitas nyeri Rheumatoid Arthritis pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Dlingo II.