Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN MINUMAN BERBAHAN DASAR LABU KUNING DAN KEDELAI TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA PREDIABETES MELLITUS USIA 30-50 TAHUN DI DESA NYATNYONO Amalia, Friska; Maryanto, Sugeng; Purbowati
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 10 No 24 (2018): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jgk.v10i24.26

Abstract

Background :Prediabetes mellitus is a metabolic disease characterized by persistent hyperglycemia (high glucose leves), especially after eating due to lack of insulin produced by the pancreas gland or the inability of some cells to use insulin. Isoflavones in soybean and beta-carotene in pumpkin can lower blood glucose levels. Objective :To analyze the effect of drinking pumpkin and soybeanbasedon blood glucose level in prediabetes mellitus patient 30-50 years old in Nyatnyono Village. Method: Research type Quasy Experiment Design with pre and post test randomized group design. The subjects of this study were prediabetes sufferers aged 30-50 years. Respondents were divided into 2 groups, the group were non-intervention group and intervention group. The number of respondents were 13 people in each group. The intervention was done for 7 days. Blood glucose levels were measuredbyusing a glucometer. Feeding intake was measuredbyusing food recall 3x24 hours and analyzedbyusing nutrisurvey. Statistical analysis usedpaired t-test and unpaired t-test (α = 0,05). Results :There was a difference in blood glucose levels before and after treatment in the intervention group with p-value 0.001. Conclusion :The givingofdrink based on pumpkin and soybeancanaffect thedecrease of blood glucose level in prediabetes mellitus patients Abstrak : Latar Belakang : Prediabetes mellitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) yang terus menerus terutama setelah makan karena kekurangan insulin yang diproduksi oleh kelenjar pankreas atau ketidakmampuan beberapa sel untuk menggunakan insulin. Kandungan isoflavon dalam kedelai dan kandungan betakaroten dalam labu kuning dapat menurunkan kadar glukosa darah. Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian minuman berbahan dasar labu kuning dan kedelai terhadap kadar glukosa darah pada penderita prediabetes mellitus usia 30-50 tahun di Desa Nyatnyono. Metode: Jenis penelitian Quasy Experiment Design dengan rancangan pre and post test randomized group design. Subjek penelitian ini adalah penderita prediabetes usia 30-50 tahun. Responden dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok non intervensi dan intervensi. Jumlah responden sebanyak 13 orang pada masing-masing kelompok. Intervensi dilakukan selama 7 hari. Kadar glukosa darah diukur menggunakan glucometer. Asupan makan diukur menggunakan food recall 3x24 jam dan dianalisis menggunakan nutrisurvey. Analisis statistik menggunakan uji paired t-test dan unpaired t-test (α = 0,05). Hasil : Ada perbedaan kadar glukosa darah sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada kelompok intervensi dengan p-value adalah 0,001. Simpulan : Pemberian minuman berbahan dasar labu kuning dan kedelai berpengaruh terhadap penurunan kadar glukosa darah pada penderita prediabetes mellitus.
Layout Furniture in Supporting the Visually Impaired People at the Dining Area of PSBN Wyata Guna Wasilah, Deanawati Insani; Amalia, Friska
Indonesian Journal of Visual Culture, Design, and Cinema Vol. 2 No. 1 (2023): Indonesian Journal of Visual Culture, Design, and Cinema
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/ijvcdc.v2i1.8275

Abstract

The dining room at PSBN Wyata Guna is used for visually impaired people when it's time to eat in the dining room. This room has high potential complexity and level of activity. Because of the activities that occur, the movement of visually impaired persons is essential in this dining room. But the lack of treatment in the dining room causes frequent collisions and difficulties for the visually impaired person in finding directions. Therefore, we need a stimulus that can support the movement of the visually impaired person in circulation. Through previous research, stimuli that play a high role are sound and layout. This study uses an experimental method to determine how significant the layout and sound stimuli are for visual impaired person in circulation. And it has been concluded that distance is not significant to determine the time of movement in circulation in the dining room, the most important thing for people with visual impaired person is the instructions located in the area of circulation and sound stimuli which are located at critical points. The instructions referred to can be in the form of furniture or other objects if they do not inhibit circulating movements and have a consistent distance, while sound is needed to convince persons with disabilities that their direction is correct. Furthermore, this research can be a recommendation for further research, both academics and related institutions as well as input for interior designers and architects in designing dining rooms for persons with disabilities on a small scale.
ANALISIS PERUBAHAN KURIKULUM DI INDONESIA DAN PENGEMBANGAN PENDEKATAN UNDERSTANDING BY DESIGN Amalia, Friska; Asyari, Lutfi
caXra: Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Vol. 3 No. 1 (2023): Juni 2023
Publisher : IPI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/caxra.v3i1.877

Abstract

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena pendidikan dapat mempermudah manusia dalam mengembangkan minat, bakat, dan kepribadian, serta memahami berbagai ilmu pengetahuan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia. Dalam mengatur proses pendidikan terdapat komponen yang memiliki peran strategis yaitu kurikulum. Kurikulum merupakan suatu program pembelajaran untuk mencapai tujuan institusional pada lembaga pendidikan, sehingga kurikulum memiliki peranan penting dalam mewujudkan pembelajaran yang berkualitas. Indonesia mengalami banyak perubahan kurikulum dan perubahan kurikulum dianggap sebagai penentu masa depan peserta didik dalam suatu bangsa. Implementasi kurikulum merdeka merupakan perubahan dan pengembangan kurikulum sebelumnya. Pembelajaran paradigma baru memiliki prinsip bahwa proses pembelajaran yang dilakukan berdiferensiasi sehingga setiap pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat Pengembangan. Pengembangan kurikulum merdeka diharapkan menggunakan pendekatan Understanding by Design (UbD) yang diharapkan dapat memperbaiki kurikulum di Indonesia.
Exploring Gumuruh Village's Upcycling Potential Using Creative Innovation To Turn Plastic Waste Into Commercial Products Amalia, Friska; Simarmata, Andriano; Suliastuti, Iftika; Azis, Baskoro; Sabiella, Imanda Dea
SEEIJ (Social Economics and Ecology International Journal) Vol. 8 No. 2 (2024): October
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/seeij.v8i2.12038

Abstract

Plastic waste presents a major environmental challenge worldwide, with improper disposal endangering ecosystems. Upcycling offers a solution by conserving natural resources, reducing carbon emissions, and minimizing waste, all while lowering the demand for new production. Additionally, recycling generates significant economic benefits, particularly by producing high-quality commercial products in sectors like furniture. In Gumuruh Village, Bandung, the community actively participates in recycling efforts, including the processing of organic waste, to create sustainable products. Through the Design Thinking approach and Service Learning, academics and local SMEs collaborate to design and develop products that directly benefit the community.
Pengaruh Persepsi Kemudahan, Manfaat, dan Keamanan Terhadap Minat Penggunaan QRIS Pada Pedagang Kaki Lima Di Kawasan Payung Madinah Kota Pasuruan Amalia, Friska; Dyajeng Puteri Woro Subagio, Sri Hastari,
YUME : Journal of Management Vol 8, No 1.1
Publisher : Pascasarjana STIE Amkop Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/yum.v8i1.8314

Abstract

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk cara bertransaksi. Salah satu inovasi yang berkembang di Indonesia adalah Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Di kawasan wisata Payung Madinah, penggunaan QRIS memiliki potensi besar untuk meningkatkan efisiensi transaksi dan menarik lebih banyak pelanggan. Faktor-faktor seperti persepsi kemudahan, manfaat, dan keamanan, berdasarkan Teori TAM, menjadi penentu utama minat penggunaan teknologi ini. Pengolahan data menggunakan SPSS dengan menguji analisis regresi linier berganda sebanyak 44 sampel dan penyebaran kuesioner dilakukan secara offline. Hasil penelitian menunjukkan persepsi kemudahan, persepsi manfaat dan persepsi keamanan terhadap minat penggunaan secara simultan menunjukkan nilai Fhitung 40,223 > Ftabel 2,84 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dan R2 0,520 atau 52%. Secara parsial persepsi kemudahan berpengaruh signifikan terhadap minat penggunaan dengan nilai sig. 0,019 < 0,05. Persepsi manfaat juga berpengaruh signifikan terhadap minat penggunaan dengan nilai sig. 0,022 < 0,05. Selain itu, persepsi keamanan memiliki nilai sig. 0,000 > 0,05 yang artinya secara parsial persepsi keamanan berpengaruh secara signifikan terhadap minat penggunaan.Kata kunci: persepsi kemudahan; persepsi manfaat; persepsi keamanan; minat penggunaan
Rancang Bangun Chatbot Telegram untuk layanan Informasi Akademik Mahasiswa Berbasis Dialogflow Menggunakan Metode Rapid Aplication Development (Studi Kasus Fakultas Informatika ITTP) Amalia, Friska
eProceedings of Engineering Vol. 12 No. 4 (2025): Agustus 2025
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komunikasi yang efektif sangat penting dalamkeberhasilan layanan publik, khususnya di bidang pendidikantinggi, untuk memastikan kepuasan pengguna dan mendukungkelancaran proses akademik. Meskipun Institut TeknologiTelkom Purwokerto (ITTP) telah menyediakan sisteminformasi daring, pengalaman pengguna dinilai belum optimal,terutama dalam penyediaan dukungan akademik yanginteraktif. Fakultas Informatika menghadapi tantanganefisiensi dan keterbatasan waktu operasional dalam layananakademik. Penelitian ini mengusulkan pengembangan chatbotberbasis Natural Language Processing (NLP) menggunakanplatform Dialogflow dan metode Rapid Application Development(RAD) untuk memastikan implementasi yang iteratif danberpusat pada pengguna. Chatbot dirancang untuk menjawabpertanyaan umum terkait prosedur sidang tugas akhir, syaratkelulusan, status mahasiswa, dan surat keterangan akademik.Hasil menunjukkan bahwa chatbot mampu menjawab sekitar85% pertanyaan dengan tepat, dengan rata-rata waktu responskurang dari dua detik. Survei kepuasan penggunamenunjukkan skor rata-rata di atas 4 dari skala Likert 5 poin,menandakan penerimaan yang positif. Sistem ini jugamengurangi beban kerja staf administrasi dengan menanganipertanyaan rutin secara otomatis serta memungkinkanmahasiswa mengakses informasi kapan saja melalui Telegram.Chatbot tidak hanya meningkatkan efisiensi layanan, tetapijuga memperbaiki pengalaman mahasiswa denganmenyediakan dukungan akademik yang lebih cepat dan mudahdiakses. Penelitian ini menunjukkan potensi chatbot dalammengoptimalkan layanan informasi akademik di perguruantinggi.Kata kunci— Chatbot, Fakultas Informatika, LayananAkademik, Natural language Processing (NLP) dan PelayananPublik
Over-lexicalization and Under-lexicalization of Physical Violence Expression in Laut Bercerita and Its Translation by Leila S. Chudori Amalia, Friska; Munandar, Aris
Langkawi: Journal of The Association for Arabic and English Vol 10, No 1 (2024)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/lkw.v0i0.8212

Abstract

Although research on lexicalization has been extensively documented, little is known about over- and under-lexicalization in translation. "Laut Bercerita" and its translation contain mostly violent physical expressions, leading to either excessive or deficient lexical representation compared to the source text. This research aims to analyze over- and under-lexicalization in expressions of physical violence in the novel "Laut Bercerita" and its translation "The Sea Speaks His Name". The research method used is comparative descriptive, which combines comparing the meanings of the source text and target text. Data were collected using note-taking techniques. In the analysis stage, the data were first segmented or classified based on categories of physical violence. Subsequently, the data were analyzed by adopting a lexical variation of Fowler’s theory. The results of the study showed that over-lexicalization occurred in the form of physical violence such as (1) kicking, (2) torturing, (3) electric shocking, (4) slapping, (5) punching, and (6) stepping on, accounting for 47%. Meanwhile, under-lexicalization occurred in the form of physical violence such as (1) hitting, (2) kicking, (3) torturing, (4) electric shocking, (5) handcuffing, (6) punching, and (7) stepping on, accounting for 57%. Under-lexicalization occurs when there is a reduction of lexical items and simplification of meaning concepts, while over-lexicalization occurs with the addition of lexical items and complex meanings. Over-lexicalization and under-lexicalization imply that the translation may not meet standard translation norms through lexicon choices but still maintains equivalence.