Articles
            
            
            
            
            
                            
                    
                        Pengaruh Rasio Step pada Sudden Enlargement Channel terhadap Heat Flux Kondensasi di Porous Media 
                    
                    Praswanto, Djoko Hari; 
Siswanto, Eko; 
Hamidi, Nurkholis                    
                     Jurnal Rekayasa Mesin Vol 8, No 2 (2017) 
                    
                    Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (701.996 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.21776/ub.jrm.2017.008.02.4                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
One of the most significant parameter in air conditioning problems is air humidity. A porous media can be used as a heat exchanger component in order to increase the heat transfer performance which is significantly depends on the heat flux values inside of them. To determine the heat flux value, a following test section was modeled in this research. A vapor passed through a channel whereas a particular porous media made of active carbon acted as its heat exchanger media. However, the sudden enlargement at the inlet of channel could affect the homogeneity of temperature distributions and also caused some several turbulencies. The research method is vapor flowed over the porous media for 60 minute with temperature of 300oC.The vapor velocity is varied from 1 m/s to 3 m/s and the step ratio also varied between 0 until 1.66. From the experiment shows the bigger step ratio and vapor velocity results the bigger heat flux and air humidity after passed through the low porous media. Heat transfer was occured in porous media including convection heat transfer with the value of Gr/Re2 smaller than 1.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Karakteristik Kekuatan Tarik Dan Morfologi Biokomposit Pelepah Pisang Raksasa 
                    
                    Praswanto, Djoko Hari; 
Djiwo, Soeparno; 
Setyawan, Eko Yohanes                    
                     JURNAL FLYWHEEL Vol 11 No 1 (2020): Jurnal Flywheel 
                    
                    Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.36040/flywheel.v11i1.2508                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Biokomposit merupakan material baru yang didapat dari pepaduan antara serat dengan matrik. Material komposit ini dikembangkan untuk dijadikan material yang ramah lingkungan dan mempunyai sifat biodegradable. Oleh karena itu banyak penelitian memusatkan pada material komposit berserat alam agar dapat menjadi material yang dapat mengurangi dampak pada lingkungan. Pada penelitian ini serat alam yang digunakan yaitu dari serat pelepah pisang raksasa. Tujuan penelitian serat pelepah pisang raksasa ini dilakukan untuk memanfaatkan pelepah pisang raksasa yang sudah tua dan tidak menghasilkan buah menjadi material komposit ramah lingkungan. Dalam pembuatan komposit dari serat pelepah pisang raksasa ini menggunakan metode hand lay-up. Sebelum pembuatan komposit, serat terlebih dahulu direndam alkali NaOH 5% agar dapat memisahkan kandungan lignin yang menempel pada serat. Setelah perlakuan alkali pada serat dilakukakan pembuatan komposit menggunakan metode hand lay-up dengan standar cetakan ASTM D-638 Type III untuk dilakukan pengujian Tarik dan SEM. Pada penelitian ini menggunakan variasi fraksi massa serat 30%, 40% dan 50%. Hasil dari pengujian tarik komposit serat pelepah pisang dengan fraksi massa serat yang tertinggi pada serat pelepah pisang 50% sebesar 3,85 kgf/mm2. hal ini dikarenakan semakin besar fraksi massa maka semakin banyak jumlah helai serat sehingga ikatan antar serat pada komposit semakin kuat.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Teknologi Tepat Guna Mesin Grinder Rempah – Rempah Untuk Meningkatkan Produktivitas Jamu Tradisional di Desa Gunungrejo 
                    
                    Djoko Hari Praswanto; 
Siswi Astuti; 
Awan Uji Krismanto                    
                     JURNAL APLIKASI DAN INOVASI IPTEKS "SOLIDITAS" (J-SOLID) Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Aplikasi Dan Inovasi Ipteks SOLIDITAS 
                    
                    Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.31328/js.v5i1.3123                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Desa Gunungrejo merupakan salah satu Desa di Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Mayoritas penduduk di Desa ini sebagai petani dan ibu rumah tangga. Dengan memanfaatkan kelompok ibu – ibu PKK, Kepala Desa menargetkan untuk membuat program kegiatan yang dapat mengasah ide kreatif masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan untuk membuat wirausaha. Salah satu programnya yaitu kegiatan pelatihan dalam memanfaatkan hasil panen petani, seperti buncis dijadikan tepung, Jahe, kunyit, rempah – rempah untuk dijadikan jamu. Hasil dari kegiatan pelatihan ini dapat terealisasi salah satu contohnya ibu rumah tangga di Dusun Mbiru yang mendirikan usaha dalam memproduksi dan menjual jamu tradisional. Selama proses usaha berlangsung, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi pemiliknya yaitu, proses pembuatan jamu secara manual membutuhkan waktu yang lama dan produk jamu kurang higienis sehingga jamu mudah membusuk. Dari permasalahan tersebut, tim pengabdian masyarakat ITN Malang melakukan penerapan teknologi dalam memproduksi jamu. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode pendekatan, dimana langkah awal dilakukan diskusi dengan pemilik usaha, kemudian tim pengabdian masyarakat memberikan solusi dari permasalahan tersebut berupa teknologi tepat guna mesin grinder jamu. Setelah itu tim pengabdian masyarakat memberikan pelatihan dalam memproduksi jamu dengan menggunakan mesin grinder. Dari hasil kegiatan yang dilakukan dengan menerapkan mesin grinder jamu, mitra dapat meningkat jumlah produksi jamu per hari. Selain itu juga, waktu yang dibutuhkan dalam produksi jamu semakin sedikit dibandingkan dengan proses manual. Dari data sebelumnya, rata – rata untuk memproduksi jamu membutuhkan waktu 6 jam dalam jumlah 10 liter, dengan adanya mesin grinder jamu untuk waktu produksi membutuhkan 2 jam dalam jumlah yang sama. Selain menghemat waktu, mitra juga dapat peningkatan keuntungan sampai 20% dari pendapatan sebelumnya.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Penerapan Layer Afdruk Sebagai Pengering Screen Sablon di UKM Velyn Souvenir 
                    
                    Soeparno Djiwo; 
Djoko Hari Praswanto; 
Eko Yohanes Setyawan                    
                     JURNAL APLIKASI DAN INOVASI IPTEKS "SOLIDITAS" (J-SOLID) Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Aplikasi Dan Inovasi Ipteks SOLIDITAS 
                    
                    Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.31328/js.v5i1.3121                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
UKM Vellyn souvenir merupakan UKM yang bergerak dibidang sablon. Selama ini produk yang disablon dalam bentuk tas baik dari bahan plastic maupun spunbond. Proses sablon yang dilakukan menggunakan metode sablon manual, dimana proses pengeringan menggunakan panas matahari. Dengan proses ini memiliki kekurangan yaitu dalam kondisi mendung atau hujan proses sablon tidak dapat dilakukan. Hal ini menyebabkan terhambatnya proses produksi sablon. Dengan melihat permasalahan yang dihadapi oleh UKM tersebut, tim pengabdian masyarakat ITN Malang menerapkan metode sablon dalam proses pengeringan menggunakan pemanasan dan penyinaran buatan atau disebut alat layer afdruk screen sablon. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat dengan metode pendekatan, dimana pada awal kegiatan melakukan diskusi untuk memecahkan permasalahan mitra, kemudian membuatkan alat layer afdruk untuk membantu proses sablon dan diakhir kegiatan melakukan pelatihan pada UKM. Dari hasil kegiatan tersebut dengan menerapkan teknologi pada UKM Vellyn Souvenir yang bergerak dibidang produksi sablon adalah meningkatnya jumlah produk yang dihasilkan baik dalam kondisi cuaca mendung atau hujan. Selain itu juga, waktu yang dibutuhkan dalam produksi semakin sedikit dibandingkan dengan pemanasan matahari. Dari data sebelumnya, rata – rata untuk mengerjakan sablon dengan jumlah 100 pcs tas spund bond membutuhkan waktu 15 jam dengan jumlah pekerja 3 orang. Dengan adanya alat layer afdruk sablon ini dalam memproduksi jumlah tersebut membutuhkan waktu 7 jam dengan jumlah pekerja 2 orang. Selain menghemat waktu, mitra juga dapat menghemat pengeluaran biaya produksi sehingga keuntungan yang didapatkan sekarang meningkat 30% dari keuntungan sebelumnya.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Penerapan Disk Mill Pada UMKM Anugerah Produksi Vitamin Unggas di Desa Sekarmojo Kecamatan Purwosari 
                    
                    Djoko Hari Praswanto; 
Soeparno Djiwo; 
Mochtar Asroni; 
Lalu Mustiadi; 
Thomas Priyasmanu                    
                     JURNAL APLIKASI DAN INOVASI IPTEKS "SOLIDITAS" (J-SOLID) Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Aplikasi Dan Inovasi Ipteks SOLIDITAS 
                    
                    Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.31328/js.v4i1.1771                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Poultry vitamins are one of the nutrients needed by breeders. This poultry vitamin serves to accelerate the growth of poultry, maintain the quality of poultry meat, improve the quality of poultry eggs, prolong poultry egg production and accelerate poultry egg production. One of the partners who was worked together with the ITN Malang team is engaged in the field of poultry vitamins production and wants to increase the turnover of poultry vitamin production. All the time, the price of poultry vitamins from factories is considered high enough so that farmers have objections to buying poultry vitamins from the factory. The community service team observed at the quality of poultry vitamins which are produced in the Purwosari area and will transfer technology to apply a disk mill in the production process which will be able to increase the production of poultry vitamins in good prices but with high quality also. In addition, the community service team will improve the packaging by used aluminum foil to avoid moisture and later will be given a logo to facilitate the sales process to breeders. After improved the packaging, it has expected can be freely marketing with the general standardization of poultry vitamins. So that farmers can get cheap and good quality poultry vitamins. From the results of the activities carried out, it was found that a disk mill machine with a capacity of 150 kg / hour. It if the production of 500 kg takes 3 hours with one workers person. So that the partners can save time and production costs. So that the profits obtained now increase 25% from previous profits. Meanwhile the packaging used by the team partners now used aluminum foil so that the product looks more attractive and is able to hold the product dry.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Perancangan Mesin Penggiling Bumbu Pecel Menggunakan Penggerak Motor Listrik Dengan Metode Reverse Engineering 
                    
                    Djoko Hari Praswanto; 
Soeparno Djiwo; 
Eko Yohanes Setyawan                    
                     JURNAL APLIKASI DAN INOVASI IPTEKS "SOLIDITAS" (J-SOLID) Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Aplikasi Dan Inovasi Ipteks SOLIDITAS 
                    
                    Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.31328/js.v2i1.1283                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Sambel Pecel merupakan makanan khas Jawa Timur khususnya daerah Blitar, Kediri dan Tulungagung. Prospek wirausaha sambel pecel ini sangat menguntungkan dan berkelanjutan, karena makanan jenis ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat jawa timur dan menjadi pusat oleh - oleh bagi masyarakat pendatang. Produksi sambel pecel sekarang ini sudah mulai menyebar ditempat - tempat lain didaerah jawa timur, seperti daerah Pasuruan khususnya kecamatan Purwosari. Pengusaha sambel pecel cap "mawar" di Purwosari ini merupakan resep turunan dari keluarga yang berasal dari Blitar. Selama proses produksinya ditemukan beberapa kekurangan yang tidak mengikuti standar  Good Manufacturing Practice (GMP) sehingga pada saat di uji laboratorium kesehatan masih belum lolos uji. Setelah dilakukan survei ditempat produksi terdapat salah satu proses yang tidak mengikuti standar GMP dalam produksi yaitu proses penggilingan kacang. oleh karena itu dalam kegiatan pengabdian masyarakat, tim akan mengkonsep mesin grinding serba guna untuk digunakan sebagai penggilingan kacang. Dari hasil kegiatan yang telah dilakukan, mesin penggiling sambel pecel dengan kapasitas alat 166,67 gram/menit menggunakan motor listrik 1 HP sebagai penggerak dapat digunakan mitra sebagai alat penggiling sambel pecel dengan mudah. Dengan adanya mesin penggiling ini, produksi mitra higienitas produk terjaga dan dapat meminimalisir biaya produksi sehingga keuntungan mitra meningkat.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Heat Flux Condensation on Coconut Shell Activated Charcoal Porous Media 
                    
                    Djoko Hari Praswanto; 
Mochtar Asroni; 
Thomas Priyasmanu; 
Tutut Nani Prihatmi                    
                     JOURNAL OF SCIENCE AND APPLIED ENGINEERING Vol 3, No 2 (2020): JSAE 
                    
                    Publisher : Widyagama University of Malang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.31328/jsae.v3i2.1770                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
One way to keep the air humidity is by increasing the heat transfer with the porous media model. Increasing heat transfer depends on the value of the heat flux on the porous media. The heat flux value can be determined by inserting the porous media into the test section and then flow the vapor. The amount of heat absorbed is influenced by the large diameter of the porous on the media used. Therefore, this study aimed to optimize coconut shell charcoal by activating the charcoal. The purpose of activating coconut shell charcoal is to enlarge the pores so that it absorbs heat better than charcoal that has not been activated. The research method used is an experimental method and compares the results of research with previous studies. The porous media was vaporized for 60 minutes with a vapor temperature of 30 °C, while the vapor speed was varied, namely 1 m/s, 2m/s and 3 m/s. From the research results, that by using coconut shell activated charcoal, the heat flux value was higher than using coconut shell charcoal media. This is because the pore size in activated charcoal is larger and more numerous than charcoal that has not been activated so that it absorbs more heat. In addition, the greater the vapor speed, the higher the heat flux, because in the test section more vapor enters than vapor that comes out so that the porous media has a long time to absorb heat in the vapor. The heat transfer that occurs in porous media includes forced convection heat transfer because it has a value of Gr/Re2 < 1.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Effect of Hydrogen (g) Mixture with Refrigerant on the Pressure of Cooling Machine Components 
                    
                    Djoko Hari Praswanto; 
S Djiwo; 
M. Asroni; 
A. Nugroho                    
                     JOURNAL OF SCIENCE AND APPLIED ENGINEERING Vol 4, No 1 (2021): JSAE 
                    
                    Publisher : Widyagama University of Malang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.31328/jsae.v4i1.3497                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Refrigerant is substance or chemical composition which alternately compressed and condensed into a liquid and then expanded into vapor or gas when pumped through the cooling system. Alternative refrigerants are needed to replace full the halogenated refrigerants which are believed to contribute to ozone depletion in the atmosphere. In the last decade, many research and development of studies on the synthesis and characterization alternative refrigerants have been carried out. With replace a limited Ozone Depleting Substance (ODS) with any alternative can involve major changes in the design of various components such as insulation, lubricants, heat exchangers and motors. The purpose of this research is to determine the effect of hydrogen mixture with refrigerant R134a on the pressure of each component. This research used an experimental method on a direct cooling device. The data which obtained from the experimental results on this cooling machine then will process to determine the pressure that occurs in each component of the cooling machine. Based on the results of this research, the effect of the hydrogen mixture on refrigerant R134a on the performance of the cooling machine is the differences density of each mixture ratio. If more of hydrogen additions there, the density of result mixture also getting smaller. This will affect the pressure that occurs in the compressor because the relationship between density and pressure is directly proportional. The conclusion is the refrigerant from a mixture of hydrogen gas and Freon R134a is suitable for use as a refrigerant for air condition. Because at 60 minutes, the mixture ratio of 85%:15% can reduce the water temperature slowly until 20.2ºC. The slow cooling is felt bad when applied on the food preservation. 
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PENERAPAN VACUUM FOOD PACKAGING UNTUK PENINGKATAN PENJUALAN PADA PENGUSAHA BAKSO DAN MIE “PENGEN MIE” DI DESA MULYOAGUNG KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG 
                    
                    Awan Awan; 
Djoko Hari Praswanto; 
Siswi Astuti                    
                     JASTEN (Jurnal Aplikasi Sains Teknologi Nasional) Vol. 3 No. 1 (2022) 
                    
                    Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Teknologi Nasional Malang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (453.627 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.36040/jasten.v3i1.4868                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Bakso dan Pangsit Mie di Kota Malang sudah menjadi makanan khas yang sulit dipisahkan sehingga jajanan in dikenal dengan Bakso dan Pangsit Mie Malang. Dengan semakin banyaknya permintaan akan jajanan kota ini dan kondisi pandemi yang belum juga menentu, banyak pengusaha bakso dan pangsit mie yang mengembangkan usahanya dengan cara pemasaran online dimana bakso dapat dipasarkan diluar kota dengan aman dan higienis dengan memakai packaging yang aman. PENGEN MIE merupakan salah satu pengusaha bakso dan mie di Desa Mulyoagung Kecamatan Dau Kabupaten Malang yang membuat bakso dan pangsit mie sendiri dengan alat seadanya. Karena keterbatasan cara pengemasan usahanya kurang meluas dan tidak bisa dibawah jarak jauh. Pengusaha bakso dan mie “PENGEN MIE” hanya bisa melayani daerah Dau dan sekitarnya. Untuk meningkatkan jumlah konsumen tim abdimas ITN malang mencoba untuk membuatkan alat packaging dan pendampingan yang diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mengemas bakso sebagai makanan frozen food secara aman dan higienis disimpan pada suhu dingin (4°C sampai -19°C) sehingga bisa melayani konsumen baik didalam kota maupun diluar kota. Dengan adanya alat pengemas tersebut, dalam waktu satu tahun ini, omzet pedagang mitra meningkat sebesar 20-30%. Peningkatan omzet penjualan tersebut karena adanya kontribusi penjualan pentol dan siomay frozen sebagai produk tambahan dari “PENGEN MIE”
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PENDAMPINGAN PEMBUATAN PRODUK PERMEN JELLY BUAH SUKUN DENGAN MEMAKAI LEMARI PENGERING BERFILTER ORGANIK PADA SISWA SMA NASIONAL MALANG 
                    
                    Siswi Astuti; 
Awan Uji Krismanto; 
Djoko Hari Praswanto; 
Frisca Fitrianingrum                    
                     JASTEN (Jurnal Aplikasi Sains Teknologi Nasional) Vol. 3 No. 2 (2022) 
                    
                    Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Teknologi Nasional Malang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (804.758 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.36040/jasten.v3i2.6033                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
SMA Nasional Malang merupakan salah satu SMA swasta di Malang yang menerapkan kurikulum Plus, artinya ada materi tambahan diluar kurikulum yang diajarkan sesuai peminatan siswa agar kalau sudah lulus bisa bekerja ataupun melanjutkan studi pada bidang yang diminatinya SMA Nasional Malang didirikan pada tahun 1983 oleh Yayasan Pendidikan Umum dan Teknologi Nasional Malang dengan nama SMU Nasional Malang beralamatkan di Jalan bendungan Sigura – gura No. 2 Malang yang menjadi satu dengan ITN Malang. Karena ada penambahan program Pasca Sarjana di ITN Malang pada tahun 1995 maka SMU dipindahkan ke Jl. Sudanco Supriyadi serta namanya diganti menjadi SMA Nasional Malang sampai sekarang. SMA Nasional saat ini mempunyai siswa sejumlah 440, guru 31 orang dan tenaga kependidikan 7 orang. Pimpinan SMA saat ini menginginkan ada suatu produk unggulan yang dibuat oleh siswa SMA Nasional yang berasal dari tanaman yang tumbuh di lokasi sekolah yang dapat meningkatkan gizi masyarakat. Dari hasil survei, di halaman SMA Nasional ada pohon sukun. Buah sukun mempunyai nutrisi untuk pertumbuhan sehingga bagus jika dikonsumsi oleh anak anak usia pertumbuhan selain untuk orang tua, tetapi buah ini kurang diminati masyarakat karena rasanya kurang begitu enak. Oleh sebab itu perlu dibuat olahan yang disukai semua orang, salah satu alternatifnya adalah permen jelly sukun. Pembuatan permen jelly ini cukup mudah hanya diperlukan ketelitian, kebersihan dalam pembuatannya sehingga tidak ditumbuhi virus, bakteri maupun jamur. Pada waktu pengeringan permen jelly diperlukan suatu ruangan yang steril dan bisa dikendalikan kelembabannya. Dengan memanfaatkan hasil penelitian tentang lemari penyimpan makanan yang berfilter bahan organic diharapkan produk permen jelly yang dihasilkan higienis dan tahan lama. Oleh karena itu agar SMA mempunyai produk yang berpotensi dapat meningkatkan kemampuan siswa berwirausaha dan dapat meningkatkan perekonomian sekolah maka perlu diberi pelatihan pembuatan permen jelly sukun serta manajemen usahanya. Hasil dari kegiatan ini siswa dapat memahami bahwa buah sukun dapat dibuat aneka produk olahan pangan diantaranya permen jelly sukun. Olahan lain sebagai tambahan adalah membuat teh celup daun sukun dengan berbagai umur daun beserta cara manajemen usahanya. Olahan permen jelly sukun dijual dalam kemasan plastic tiap plastic kecil isi 2 biji permen dengan harga 3 bungkus plastic Rp 15.000,- dan kemasan pouch dengan harga jual Rp 15.000,-. Teh daun sukun ini dikemas dalam pouch isi 10 kantung dengan harga jual Rp 6.000,-.