Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

STUDI ALTERNATIF STRUKTUR ATAS JEMBATAN DENGAN BALOK GIRDER PRATEGANG TIPE I: (Studi Kasus : Jembatan Langgaliru Kecamatan Umbu Ratunggay Kabupaten Sumba Tengah) Yustika Hubertha Haning; Ester Priskasari; Mohammad Erfan
Jurnal Teknik Sipil Info Manpro Vol 10 No 1 (2021): JURNAL INFO MANPRO
Publisher : Pascasarjana Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/infomanpro.v10i1.3634

Abstract

Seiring dengan perkembangan jaman dan mengingat semakin meningkatnya volume lalu lintas kendaraan yang akan melewati Jembatan Langgaliru, maka perlu direncanakan alternatif struktur atas Jembatan Langgaliru dengan menggunakan balok girder prategang.Bentuk penampang balok girder yang digunakan pada perencanaan adalh balok girder tipe I. Pemberian tegangan dilakukan dengan metode Pasca Tarik (Post-Tensioning) dimana compressive force diinduksi ke dalam struktur beton dengan menggunakan high strength steel tendon yang dipasang dalam ducts embedded dalam beton. Tendon distressing setelah beton dicor dan dicuring sampai kuat tekan beton yang disyaratkan. Jumlah tendon yang digunakan 3 buah yang masing-masing tendon terdiri dari 15 untaian(strand).Tulangan Geser yang digunakan adalah D 19 – 250,penghubung geser yang digunakan adalah D 19 – 700,pulangan pecah ledak arah vertikal yang digunakan adalah D 10 – 550,tulangan pecah ledak arah horizontal yang digunakan adalah D 10 – 550, Tulangan Pecah Gumpal arah vertikal yang digunakan adalah D 36 – 60,tulangan pecah gumpal arah horizontal yang digunakan adalah D 36 – 240.
PANEL BETON PRACETAK UNTUK ELEMEN STRUKTUR RUMAH DUA LANTAI vega aditama; Sudirman Indra; Ester Priskasari
Jurnal Teknik Sipil Info Manpro Vol 10 No 2 (2021): JURNAL INFOMANPRO
Publisher : Pascasarjana Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/infomanpro.v10i2.4465

Abstract

Beton Bertulang pracetak merupakan sebuah alternatif elemen struktur bangunan untuk tempat tinggal , bisa terbagi dalam beberapa jenis yaitu : kolom pracetak, balok pracetak dan pelat beton pracetak . Beton Bertulang Pracetak diuji dengan menghasilkan kekuatan struktur yang mampu memikul beban beban konstruksi untuk rumah / Bangunan 2 Lantai. Penerapan panel beton bertulang pracetak ini akan di laksanakan oleh industri inovasi struktur bangunan, PT ETERNIT KERANG, sehingga perlu adanya pengawasan dan pendampingan dari pengecoran, perangkaian penulangan sampai uji sebelum dipasarkan.sesuai dengan analisa dan teori pembuatan beton pracetak
PENGARUH SERAT BAMBU TERHADAP KAPASITAS LENTUR PELAT BETON CAMPURAN STYROFOAM DEGAN PERKUATAN TULANGAN WIREMESH vega aditama; Ester Priskasari; Mohammad Erfan
Jurnal Teknik Sipil Info Manpro Vol 13 No 1 (2024): JURNAL INFOMANPRO
Publisher : Pascasarjana Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/infomanpro.v13i1.10369

Abstract

Lightweight concrete is a concrete technology innovation that is currently developing. The advantage of lightweight concrete is that it uses less time and costs compared to concrete in general but has the disadvantage of lower strength. This research aims to determine the effect of adding bamboo fiber on the flexural capacity of lightweight concrete slabs mixed with Styrofoam. The lightweight concrete mixture used is Styrofoam at 50% of the weight of the mixed aggregate. Variations in adding bamboo fiber with a diameter of 1 mm and a length of 40 mm are 0% and 0.5% of the cement weight. The test object consists of a lightweight concrete plate measuring 50 cm x 150 cm x 8 cm with wire mesh reinforcement with a diameter of 8 mm. Tests were carried out when the concrete was 28 days old by applying an even load gradually until the slab collapsed. From the test results, at a loading of 300 kg, the average deflection value for lightweight concrete slabs with reinforcement reinforcement with 0% bamboo fiber was 1.18 mm and for lightweight concrete slabs with 0.5% bamboo fiber was 1.57 mm. Lightweight concrete slabs mixed with bamboo fiber have a greater deflection than lightweight concrete slabs without a mix of bamboo fiber. This shows that the addition of bamboo fiber to lightweight concrete slabs does not increase the flexural capacity of the slab. The difference between theoretical calculations and testing is due to the theoretical calculation formula used in this research not taking into account the content and properties of Styrofoam in the plates. The two variations of concrete slabs used in the test did not experience any cracks and met the maximum allowable deflection requirements at loads reaching 300 kg.
OPTIMISATION OF THE MIXTURE OF ACTIVATED CHARCOAL AND RED GINGER EXTRACT WITH THE ADDITION OF SANSEVIERIA TO THE FOOD CABINET FILTER Astuti, Siswi; F. Endah Kusuma Rastini; Ester Priskasari; Djoko Hari Praswanto
Journal of Sustainable Technology and Applied Science (JSTAS) Vol. 4 No. 1 (2023): Journal of Sustainable Technology and Applied Science, May 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/jstas.v4i1.5805

Abstract

Spoiled or unhealthy food is the causative agent of a disease called ptomaine poisoning. This disease can come from consuming water, milk, other drinks, or food in raw or cooked form provided in a place that contains agents that can produce disease in sufficient quantities—an amount needed to cause various diseases. Various agents that can cause disease in food are plants, bacteria, chemicals, animals, agents that use food as a means of transferring themselves, radionuclides, and microbes. Food damage caused by microbes is usually due to the condition of the food, which has a high water content, improper storage of food, or types of food that are not durable. Microbes that cause harm can come from slime molds, yeasts, bacteria and viruses in a variety of ways. Can come from polluted air, cross-contamination from food storage areas. The purpose of this research is to make an air filter in a food storage cupboard that has the optimum ability to inhibit the growth of pathogenic microbes so that the stored food is not easily damaged. The method of implementation in this study was to make a filter mixture composition consisting of activated charcoal from bamboo ori, sanseviera, and red ginger extract, where the material has anti-bacterial and antiviral benefits. The filter composition to be tested is a mixture of activated charcoal, sanseviera, and ginger extract. red in the ratio: 3:1:4; 4:1:4; 4:1:3; 2:2:4; 4:2:4; 4:2:2, samples containing protein. The best results that can inhibit the growth of Bacillus substillis are obtained in filters with a composition of 4:2:4.
ANALISA PERBANDINGAN PORTAL GABLE FRAME BAJA WF DAN STRUKTUR RANGKA BAJA SIKU DAN T Al Imran; Ir. Ester Priskasari, MT; Ir. Agus Santosa, MT
SONDIR Jurnal Sondir
Publisher : Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.763 KB) | DOI: 10.36040/sondir.v1i1.2561

Abstract

Konstruksi portal baja dengan profil baja custom atau rekayasa profil baja akan mendapatkan baja dengan volume yang paling efisien. Maka dari itu, penulis ingin membandingkan dua profil baja untuk kebutuhan balok pada gable frame yaitu profil baja WF dan struktur kerangka baja siku dan T. Dalam studi perbandingan ini, penulis akan menerima dimensi profil yang pas terlebih dahulu. Pada desain penampang profil baja WF dan baja siku dan T menggunakan metode LRFD yaitu suatu metode yang ada faktor faktor reduksi untuk memproleh desain yang aman dan ekonomis, selain itu untuk memproleh jumlah baut yang dibutuhkan untuk setiap sambungannya dan hasil perhitungan dengan pembebanan yang sama didapatkan dimensi profil WF 700.600.18.34. Didapatkan dimensi profil Siku 130.130.9 dan T beam 400.300. Kebutuhan baut untuk sambungan profil WF adalah 112 baut dan profil Siku dan T adalah 688 baut. Berat struktur balok menggunakan WF 700600.18.34 sebesar : 37238,4 kg .Sedangkan menggunakan Struktur rangka baja siku 130.130.9 dan T 400.300 berat struktur sebesar : 36545,1 kg. Terdapat selisih berat struktur sebesar 693,3.
PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH PLASTIK POLYVINYL CHLORIDE PADA CAMPURAN ASPHALT TREATED BASE ATB TERHADAP NILAI PARAMETER MARSHALL TEST Arif Rizky Andika Pratama; Mohammad Erfan; Ester Priskasari; Agus Prajitno
SONDIR Jurnal Sondir
Publisher : Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.81 KB) | DOI: 10.36040/sondir.v1i2.2566

Abstract

Dalam penelitian ini, dicoba pemanfatan limbah plastik PVC pada campuran ATB -ditinjau dari karakteristik Marshall Test- dengan menggunakan 6% kadar aspal. Variasi penambahan PVC yang digunakan yakni 2%, 4%, 6% dan 8% dari berat keseluruhan benda uji. Agregat batu pecah diambil dari queri Desa Toyomerto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang dengan limbah Polyvinyl chloride bekas baliho. Dari pengujian tersebut didapatkan nilai optimum PVC sebesar 4,98% pada parameter Marshall Test sebagai berikut: Stabilitas (1004,59 kg), Flow (3,48mm), VIM (3,34%), VMA (17,39%), MQ (288,53 kg/mm), VFA (80,98%) dan IP (88,34%). Nilai ini masuk dalam batas Spesifikasi Umum Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur 2018. Untuk pengujian hipotesis parameter Marhall Test seperti stabilitas, flow dan MQ terdapat pengaruh akibat penambahan PVC dan untuk parameter Marshall Test seperti VIM, VMA, VFA tidak terdapat pengaruh akibat penambahan PVC.
PERENCANAAN DINDING GESER DENGAN BUKAAN PADA GEDUNG DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PONOROGO Widya Ayu Mayasari; Ir. Sudirman Indra, MSc; Ir. Ester Priskasari, MT
SONDIR Jurnal Sondir
Publisher : Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1078.685 KB) | DOI: 10.36040/sondir.v1i2.2570

Abstract

Perencanaan dan pembangunan konstruksi bangunan gedung bertingkat di Indonesia dengan beton bertulang terus mengalami peningkatan. Hal tersebut merupakan cara untuk menanggulangi permasalahan pertambahan penduduk yang selalu meningkat (padat), kelangkaan lahan, dan harga lahan yang terus melambung tinggi. Secara otomatis hal ini membuat pemanfaatan lahan yang seefisien mungkin sehingga muncul bangunan gedung bertingkat tahan gempa guna dapat memenuhi kebutuhan penduduk baik untuk tempat tinggal maupun perkantoran. Dengan adanya satu kendala dominan beban lateral yaitu gempa, maka sekarang ini juga telah banyak digunakan struktur khusus yang dipergunakan untuk mengatasi beban lateral tersebut. Struktur tersebut dikenal dengan nama dinding geser atau Shear wall. Dinding geser juga berfungsi sebagai dinding utama untuk menahan gaya horisontal yang diakibatkan oleh gempa. Dinding geser adalah elemen lentur dan tekan aksial. Pada penulisan Tugas Akhir ini adalah dinding geser dengan bukaan, dinding geser yang ditinjau dari gedung 7 lantai yang berfungsi sebagai gedung perkantoran. Perencanaan difokuskan untuk menentukkan dimensi dinding geser, menganalisa tulangan tranversal dan tulangan longitudinal. Analisa statika pada model gedung menggunakan program bantu ETABS. Dari hasil gaya-gaya dalam yang didapat dari program bantu direncanakan tulangan tranversal dan longitudinal untuk dinding geser. Maka, didapatkan jumlah tulangan longitudinal pada masing – masing rangkaian ialah 56 D 22 Pada tulangan transversal setiap rangkaian didapatkan 26  12 dengan jarak bervariasi 10cm dan 15 cm kemudian pada sambungan berjumlah 10  12- 8cm dengan panjang bentang dinding geser 580cm dan tebal 30cm.
PERENCANAAN STRUKTUR BAJA KOLOM ENCASE DAN BALOK CASTELLA PADA GEDUNG KULIAH TERPADU III FK UB DI RSSA MALANG DENGAN GAYA GEMPA DINAMIS Nando Risky Rahmadhani; Ester Priskasari; Bambang Wedyantadji
SONDIR Jurnal Sondir
Publisher : Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2750.6 KB) | DOI: 10.36040/sondir.v2i2.2584

Abstract

Struktur bangunan bertingkat tinggi menggunakan baja pada struktur utamanya dengan menggunakan profil yang ada dipasaran seperti profil WF, profil H pada balok dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin kemampuan menahan lentur dengan metode modifikasi profil baja WF menjadi balok castella sehingga terjadi peningkatan kemampuan menahan lentur yang diakibatkan oleh peningkatan momen kelembaman karena terjadinya peninggian balok. Sedangkan kolom komposit baja beton (Encased) adalah suatu alternatif metode konstruksi yang memanfaatkan kebaikan baja yang kuat terhadap tarik dan beton yang kuat terhadap tekan. Perhitungan gaya gempa direncanakan dengan menggunakan gaya gempa dinamis dikarenakan konstruksi dikategorikan pada KDS D, dengan menghitung secara dinamis akan didapatkan model ragam getaran yang mendekati secara real apa yang terjadi pada struktur akibat gaya gempa yang terjadi.
STUDI PERENCANAAN STRUKTUR BAJA MENGGUNAKAN BRESING KONSENTRIS TYPE V PADA GEDUNG UMAR BIN KHOTOB UNISMA MALANG Ahmad Fajar Sofwan; Ir. Ester Priskasari,MT; Vega Aditama,ST.,MT
SONDIR Jurnal Sondir
Publisher : Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.302 KB) | DOI: 10.36040/sondir.v3i1.2588

Abstract

Baja sering digunakan dalam konstruksi bangunan tinggi. Merancang struktur gedung bangunan tinggi harus memperhatikan beberapa hal seperti keselamatan (strength and ductile) dan kenyamanan (stiffness). Karakteristik baja identik dengan kekerasan, kekuatan, kekuatan tarik yang tinggi dan daktilitas. Salah satu jenis sistem rangka baja yang dirancang untuk menahan beban gempa adalah Sistem Rangka Bresing Konsentris (Concentrically Braced Frame). Sistem ini memiliki sifat daktilitas namun juga bersifat kaku, dimana bresing diletakkan secara konsentris terhadap hubungan balok-kolom. Sistem Rangka Bresing Konsentrik dikembangkan sebagai sistem penahan gaya lateral dan memiliki tingkat kekakuan yang cukup baik. Pada struktur gedung tinggi, kekakuan kekakuan dapat menahan gaya beban lateral akibat adanya elemen pengaku bresing yang berfungsi sebagai penahan gaya lateral yang terjadi pada struktur. Objek studi Yang diambil adalah gedung Hotel Ijen Suites Malang dengan bentang memanjang 35.95m dan bentang melintang 22.83 m dan tinggi gedung 25.50m. Perencanaan struktur di sesuaikan dengan peratuaran SNI 1726 - 2012 dan SNI 1729 - 2015 dengan metode LRFD. Pemodelan dan analisa struktur menggunakan program bantu ETABS 2016. Hasil yang diperoleh dari perencanaan ulang, struktur utama menggunakan profil baja WF 450 x 200 x 9 x 14 untuk balok 1, WF 400 x 200 x 8 x 13 untuk balok induk 2, 350 x 175 x 7 x 11 untuk balok anak, 350 x 175 x 7 x 11 untuk bresing dan KC 700 x 300 x 13 x 24 untuk kolom. menggunakan sambungan baut dengan mutu A325 diamater 3/4 in dan sambungan las menggunakan elektroda 7014 (tebal las 6 mm dan 10 mm). Ukuran Base plate 900 mm x 900 mm, ketebalan 30 mm dan jumlah angkur 8 Ø 3/4 in.
ANALISA PORTAL GABLE FRAME DENGAN PEMAKAIAN BALOK CASTELLA DIBANDING WF UNTUK BANGUNAN HANGGAR Mahesa Bayu Permana; Ester Priskasari; Mohamad Erfan
SONDIR Jurnal Sondir
Publisher : Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.047 KB) | DOI: 10.36040/sondir.v3i1.2591

Abstract

Perkembangan konstruksi modern sudah sangat pesat, terutama konstruksi baja, baik dari segi metode perencanan yang diterapkan, maupun pembuatan pabrikasi material yang bermutu dan berkualitas tinggi. Salah satunya adalah balok castella dimana dilakukan modifikasi dari bentuk asli yang bertujuan menjadikan bentuk yang lebih tinggi memiliki daya kekuatan yang lebih besar namun ringan serta memiliki nilai ekonomis, dan bertujuan untuk estetika pula. Dalam penelitian ini akan membandingkan dua profil baja untuk kebutuhan balok pada gable frame yaitu profil baja WF dan baja castella, kedua tipe balok akan ditinjau dulu agar mendapat hasil yang maksimal menggunakan metode LRFD dengan analisa pembebanan yang telah dihitung dianalisa dengan program bantu STAAD Pro Vi8 untuk medapatkan nilai-nilai momen, gaya lintang, dan gaya normal. Sehingga menghasilkan perhitungan struktur dan gambar perencanaan. Dari hasil perhitungan dengan pembebanan yang sama didapatkan dimensi profil WF 700.600.18.34. Didapatkan dimensi profil Castella 900.600.18.34 yang berasal dari H beam 600.600.18.34. Kebutuhan baut untuk sambungan dari kedua profil hampir sama. Berat struktur balok menggunakan WF 700600.18.34 sebesar : 25303,0658 kg .Sedangkan menggunakan Castella 900.600.18.34 berat struktur sebesar :24440,8532 kg. Terdapat selisih berat struktur sebesar 862,2126 kg.