Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Ipteks bagi Wilayah (IbW) Kec. Camplong Sampang Madura : Demplot Biogas dan Produk pupuk Organik sebagai Model Desa Mandiri Energi. Irfan, M.; Sukorini, Henik; Erni W, Dyah; Heryadi, A.yudi; Zali, Moh.
Jurnal Dedikasi Vol 15 (2018): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.787 KB) | DOI: 10.22219/dedikasi.v15i0.6472

Abstract

Kabupaten Sampang Merupakan salah satu Kabupaten di kawasan Madura. Secara astronomis terletak pada koordinat 113°08’-113°39’ Bujur Timur dan 06°05’-07°13’ Lintang Selatan. memiliki luas wilayah ± 1.233,30 km² dan secara administratif terbagi menjadi 14 kecamatan, 180 desa dan 6 kelurahan. Dengan adanya program  Iptek Bagi Wilayah Agroekowisata Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang Madura  yang dimulai tahun 2016 sampai 2018 ada beberapa program yang telah terlaksana, salah satu diantaranya addalah kegiatan yang diadakan di desa Tambaan Kec. Camplong Kab. Sampang.Desa Tambaan Kec. Camplong Kabupaten Sampang merupakan salah satu desa bina mitra yang dikembangkan menjadi Model Desa Mandiri Energi (DME) berbasis biogas limbah peternakan, dan bisa diterapkan dalam skala rumah tangga.  Model Desa mandiri Energi yang dikembangkan menitikberatkan pada rekayasa sosial (social engineering) untuk membangun kemandirian masyarakat guna mengurangi tingkat ketergantungan pada pihak lain. Metode pengembangan DME berbasis biogas di Desa Tambaan  didasarkan pada participatory based action research (kaji terap partisipatif), yaitu proses kolaborasi antara pengabdi di perguruan tinggi dan masyarakat peternakan. Hasil pengabdian melalui penyuluhan, tanya jawab, pelatihan dan pengamatan langsung selama kegiatan berlangsung, memberikan hasil sebagai berikut: a.Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman peserta dalam pemanfaatan limbah peternakan. b.Meningkatnya keterampilan petani dalam tatakelola limbah sehingga dengan memanfaatkan slurry biogas yang ada menjadi pupuk organik. c. Membangun kemandirian teknologi yang berkelanjutan dalam kebutuhan energi dan usaha peternakan. d. Meningkatkan pendapatan petani dengan konversi nilai manfaat limbah peternakan dari analisa usaha tani yang dilakukan. e. Tersedianya pupuk organik yang akan dipakai kelompok tani untuk memupuk pohon jambu camplong. Kata Kunci: DME, Biogas, Pupuk Organik.
Penerapan Peternakan Terpadu Berbasis Wisata dan Budaya Kerapan Sapi di Desa Murtajih Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan Jawa Timur Nurlaila, Selvia; Riszqina, Riszqina; Heryadi, A Yudi; Umar, Malikah; Zali, Moh.; Eka P, Fauzan Prasetyo
NGABDIMAS UNIRA Vol 4, No 1 (2024): Pengabdian kepada Masyarakat (Ngabdimas)
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/ngu.v4i1.2450

Abstract

Tujuan dari Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa Murtajih Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan untuk mendokumentasikan dan menganalisis sektor di bidang pertanian, peternakan dan pariwisata. Pengabdian ini menggunakan jenis deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Proses pengabdian dimulai dengan pengumpulan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa kerapan sapi di Desa Murtajih merupakan bagian integral dari kehidupan masyarakat setempat. Tradisi ini memiliki akar sejarah yang kuat dan memiliki peran penting dalam mempertahankan identitas budaya desa. Selain itu, kerapan sapi juga berdampak positif pada perekonomian lokal melalui promosi infrastruktur terkait pariwisata dan pembangunan. Perkembangan di bidang peternakan di Desa murtajih meliputi Budaya karapan sapi beserta pembuatan asesorisnya.  Pembuatan sumplement ternak yang berasal dari bahan lokal limbah pertanian. Pengeolaan limbah peternakaan yang berasal dari kotoran ternak (feses). Ketiga sektor ini apabila bersinergi dengan baik maka memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang tantangan dan peluang dalam bidang peternakan. Pemahaman tentang kerapan sapi di Desa Murtajih menggambarkan signifikansi budaya dan ekonominya serta mendorong upaya pelestariannya.
Analisis Finansial Dan Daya Saing Usaha Ternak Sapi Sonok Di Wilayah Papabaru Kabupaten Pamekasan Heryadi, A Yudi; Nurlaila, Selvia; Zali, Moh.; Kurnadi, Bambang
Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/fillia.v9i2.4861

Abstract

Perkembangan sapi madura di Kawasan Papabaru Kabupaten Pamekasan dalam lima tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan positif. Sentra sapi sonok merupakan wilayah dengan performan sapi madura unggul. Sentra ini memberikan sumbangsih untuk meningkatkan ketersediaan, kelestarian, dan menjaga kemurnian sapi Madura. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik purposive sampling yang digunakan dalam menentukan daerah penelitian berdasarkan kriteria yang memiliki populasi ternak sapi potong. Penentuan responden berdasarkan pendekatan snowball sampling atau melalui proses rujukan berlanjut (bola salju) yang memiliki rantai nilai sampai jumlah memenuhi syarat dapat diterima sebesar 100 responden. dikumpulkan yang terdiri dari peternak sapi sonok pada 4 Kecamatan di Wilayah Utara yaitu Wilayah Papabaru Kabupaten Pamekasan dengan responden yang berjumlah 100 peternak. Analisis dilakukan menggunakan analisis biaya produksi, analisis penerimaan, analisis pendapatan, analisis finansial, dan analisis daya saing, serta penjelasan keunggulan kompetitif dan koperatif antara sapi sonok dengan sapi potong.
Karapan Sapi Tangghe’ : Budaya Pesta Toron Tana dan Pasca Panen (Perspektif Normatif, Historis dan Sosial-Ekonomi) Zali, Moh.; Nurlaila, Selvia; Marhaeni, Diasyurannyta Adeputri; Kurnadi, Bambang; Heryadi, A. Yudi; Ubaidillah, Imam
Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia Vol 10 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/fillia.v10i1.6828

Abstract

Karapan sapi tangghe’merupakan pesta kecil dalam upaya ungkapan doa dan rasa syukur kepada tuhan yang maha esa. Pesta atau selamatan turun tanah dan panen hasil tani dalam satu tahun masa tanam. Tradisi masyarakat dalam budaya selamatan melibatkan ternak sapi Madura yang dikenal dengan tangghe’ (pameran, tampilan dan kebersamaan). Kelestarian sapi tangghe’ tergerus perjalanan memasuki masa evolusi modern dengan berbagai pola yang ditampilkan (komersialisasi dalam karapan sapi pacu (bullracess). Pergerseran nilai budaya yang ada, sementara dipertahankan dengan sedikit polesan dari para sesepuh pencinta karapan sapi tangghe’ di kabupaten sumenep. Salah satu yang dipertahankan adalah double method antara sapi karapan pacu dan kontes sapi hias dalam satu kali event pelaksanaan. Kegagahan dan keindahan sapi Madura jantan dapat terlihat dalam pesta toron tana (cocok tanam pertama musim penghujan) dan pasca panen masyarakat Madura. .