Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

POLA PEMASARAN SAPI POTONG DI PULAU MADURA Heryadi, A. Yudi
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 5, No 2 (2011)
Publisher : Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.086 KB)

Abstract

The role of marketing is very important in agricultural development, including the marketing of beef cattle. Madura Island as a cattle barn in East Java greatly contributes to the need fulfillment of beef which reaches 24% of the whole supply in East Java, while East Java itself supplies the national beef needs by 23.5%.However, on one hand, breeders as beef cattle producers are in a weak position; they act only as price takers due to their low bargaining position. This research was aimed at identifying the marketing channels and institutions involved in beef cattle trading system and margin distribution of trading system of beef cattle and the marketing efficiency of beef cattle in Madura Island. The materials in this study were 30 cattle-farmers, 15 handlers, 10 itinerant traders, 10 small traders, 6 medium-scale traders, 3 large-scale traders, 5 butchers at Keppo Market of Pamekasan Regency, Bangkal Market of Sumenep Regency and Sampang Market of Sampang Regency. Sampling of farmers used accidental sampling while for other marketing agencies applied snowball sampling technique. Beef cattle marketing channel in Madura Island was very long and complex, but none of the agencies in the trade management acted as a counterweight. The amount of sales margin was determined by the size of the costs and risks carried by the selling agencies while the cost share and profit share were distributed fairly evenly, except cost share for small sellers, so that the marketing of beef cattle in Madura Island can be said efficient.Key Words: Beef cattle, marketing, margin, trading system
POLA PEMASARAN SAPI POTONG DI PULAU MADURA A. Yudi Heryadi
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian (J-SEP) Vol 5 No 2 (2011)
Publisher : University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The role of marketing is very important in agricultural development, including the marketing of beef cattle. Madura Island as a cattle barn in East Java greatly contributes to the need fulfillment of beef which reaches 24% of the whole supply in East Java, while East Java itself supplies the national beef needs by 23.5%.However, on one hand, breeders as beef cattle producers are in a weak position; they act only as price takers due to their low bargaining position. This research was aimed at identifying the marketing channels and institutions involved in beef cattle trading system and margin distribution of trading system of beef cattle and the marketing efficiency of beef cattle in Madura Island. The materials in this study were 30 cattle-farmers, 15 handlers, 10 itinerant traders, 10 small traders, 6 medium-scale traders, 3 large-scale traders, 5 butchers at Keppo Market of Pamekasan Regency, Bangkal Market of Sumenep Regency and Sampang Market of Sampang Regency. Sampling of farmers used accidental sampling while for other marketing agencies applied snowball sampling technique. Beef cattle marketing channel in Madura Island was very long and complex, but none of the agencies in the trade management acted as a counterweight. The amount of sales margin was determined by the size of the costs and risks carried by the selling agencies while the cost share and profit share were distributed fairly evenly, except cost share for small sellers, so that the marketing of beef cattle in Madura Island can be said efficient.Key Words: Beef cattle, marketing, margin, trading system
PENYULUHAN PERKOPERASIAN: PENGUATAN SDM KELOMPOK FOOD COURT DI KELURAHAN BARURAMBAT KOTA PAMEKASAN Junaidi Efendi; M. Khoiri; Achmarul Fajar; A. Yudi Heryadi; Siti Salama Amar; Kusyairi Kusyairi
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 2 No. 12: Desember 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Koperasi dianggap sebagai pendorong pembangunan ekonomi masyarakat, terutama dalam industri kuliner, khususnya Food Court. Penyuluhan ini dianggap mendesak untuk memastikan pemahaman yang baik mengenai manfaat koperasi dan meningkatkan kolaborasi demi kesejahteraan anggota. Tujuan kegiatan ini melibatkan peningkatan pemahaman konsep koperasi, pengembangan keterampilan manajemen, partisipasi aktif anggota, memperkuat jaringan kolaboratif, dan meningkatkan kesadaran tentang peran koperasi dalam pembangunan lokal. Manfaatnya mencakup penguatan struktur organisasi, peningkatan kesejahteraan anggota, daya saing di pasar lokal, menjadi model perkoperasian berkelanjutan, dan kontribusi positif pada pembangunan lokal. Metode pelaksanaan mencakup pemetaan kebutuhan, perencanaan program penyuluhan, pelaksanaan sesi penyuluhan, workshop praktis, evaluasi, dan tindak lanjut. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman dan keterampilan, partisipasi aktif, perluasan jaringan kolaboratif, dan kesadaran tentang peran koperasi. Kesimpulan artikel menekankan bahwa penguatan sumber daya manusia menjadi kunci sukses menghadapi tantangan ekonomi kompleks.
Designing Tangghe’ Bull Racing to Effort Revitalize Culture Non-Violent Karapan Sapi Zali, Moh; Selvia Nurlaila; A. Yudi Heryadi; Luluk Ilmiah
Jurnal Ternak Vol. 16 No. 1 (2025): Juni, 2025
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jt.v16i1.274

Abstract

The results of the research show that, in the effort to revitalize the Tangghe’ bull racing culture, there must be a deliberate attempt to eliminate the stereotype of violence often associated with Karapan Sapi cultural events. This can be done by discontinuing the use of rekeng (whips) and by encouraging the government to take firm action in establishing regulations that prohibit the torture and mistreatment of racing bulls. Essentially, Karapan Sapi is a traditional folk celebration held after the harvest season, not a spectacle of cruelty. The study also found that the revitalization efforts in Langsar Village should focus on preserving the sociocultural, socioeconomic, and sociopolitical aspects of the tradition. Moreover, the modern practice of Tangghe’ bull racing should not be reduced to a mere competitive sport, as this could lead to a shift in cultural values. The revitalization process must begin with several key stages: preparation, investigation, transformation, regulation, establishment, testing, and implementation. The results indicate a positive response from the local community, with the average response score of (4), meaning that most people agree with the idea of preserving the Tangghe’ bull racing culture without violence.
Karapan Sapi Tangghe’ : Budaya Pesta Toron Tana dan Pasca Panen (Perspektif Normatif, Historis dan Sosial-Ekonomi) Zali, Moh.; Nurlaila, Selvia; Marhaeni, Diasyurannyta Adeputri; Kurnadi, Bambang; Heryadi, A. Yudi; Ubaidillah, Imam
Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia Vol 10 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/fillia.v10i1.6828

Abstract

Karapan sapi tangghe’merupakan pesta kecil dalam upaya ungkapan doa dan rasa syukur kepada tuhan yang maha esa. Pesta atau selamatan turun tanah dan panen hasil tani dalam satu tahun masa tanam. Tradisi masyarakat dalam budaya selamatan melibatkan ternak sapi Madura yang dikenal dengan tangghe’ (pameran, tampilan dan kebersamaan). Kelestarian sapi tangghe’ tergerus perjalanan memasuki masa evolusi modern dengan berbagai pola yang ditampilkan (komersialisasi dalam karapan sapi pacu (bullracess). Pergerseran nilai budaya yang ada, sementara dipertahankan dengan sedikit polesan dari para sesepuh pencinta karapan sapi tangghe’ di kabupaten sumenep. Salah satu yang dipertahankan adalah double method antara sapi karapan pacu dan kontes sapi hias dalam satu kali event pelaksanaan. Kegagahan dan keindahan sapi Madura jantan dapat terlihat dalam pesta toron tana (cocok tanam pertama musim penghujan) dan pasca panen masyarakat Madura. .
Preventing dan Manajemen Karapan Sapi Tangghe’ Di Desa Langsar Kecamatan Saronggi Sumenep Madura Zali, Moh; Nurlaila, Selvia; Eka Putra, Fauzan Prasetyo; Heryadi, A. Yudi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 5 No 4 (2025): JPMI - Agustus 2025
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpmi.3768

Abstract

Kebudayaan Karapan Tangghe’ sangat unik karena menggabungkan 2 tradisi yaitu penggabungan kebudayaan karapan sapi pacu dan kontes sapi sonok. Sasaran PKM adalah anggota paguyuban sapi Karapan Tangghe’ sebanyak 25 orang. Tujuan PKM adalah Manajemen pemeliharaan sapi karapan tangghe’, penanganan kesehatan ternak dan sanitasi kandang, teknologi tepat guna dan ciptakarya mandiri. Hasil PKM meliputi Aspek Manajemen pemeliharaan dan teknis seleksi Sapi dengan perhatian khusus pada kualitas genetik dan fisik. Teknis  pemberian pakan yang seimbang dan mengunakan pakan komplit feed sebanyak 200kg dalam campuran pakan. Pengelolaan persiapan penyedian pakan hijaun berupa pemberian bibit rumput gajah sebanyak 15000 stek. Aspek kesehatan ternak berupa pengananan penyakit menular LSD (Lumpy Skin Disease) dan scabises. Penyemprotan kandang sebagai preventing penanganan vector penyakit dengan disinfektan secara serentak diseluruh kandang yang ada di desa Langsar. Aspek teknologi tepat guna pada perangkat kerapan sapi Tangghe’ berupa Kaleles dan Pangonong pada saat sapi dikonteskan. Bambu pembuatan Kaleles didatangkan langsung dari pulau Sapudi. Pembuatan alat ini melibatkan anggota dan peternak yang dikerjakan bersama sama untuk pemahaman dan pemakaiannya pada sapi karapan. Pakaian sapi berupa pernak-pernik, sebagai aksesoris sapi kerapan Tangghe’ pada saat dikonteskan. Aspek Ciptakarya mandiri yang dikonsep adalah kemandirian peternak secara umum untuk kesiapan mulai dari persiapan kontes-proses-dan akhir kontes.
Pelatihan Pembuatan Pakan Alternatif Ternak Ruminansia Dari Bahan Lokal Di Desa Prekbun Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan Heryadi, A. Yudi; Nurlaila, Selvia; Hidayati, Nurul; Umar, Malikah; Agustina, Desi Kurniati; Kurnadi, Bambang
NGABDIMAS UNIRA Vol 3, No 2 (2023): Pengabdian kepada Masyarakat (Ngabdimas)
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/ngu.v3i2.2142

Abstract

Desa Prekbun  merupakan salah satu desa yang wilayahnya luas dan cukup tersedia sumberdaya hijauan lokal sebagai pakan ternak sehingga sangat cocok bagi pengembangan ternak. Jenis ternak yang dipelihara yakni sapi, kambing dan unggas. Hasil pertanian yang dihasilkan di desa ini antara lain padi, jagung, kacang tanah, dan singkong. Pada saat musim hujan banyak hijauan pakan ternak namun tidak diolah menjadi pakan yang berdaya simpan lama sehingga pada musim kemarau Desa Prekbun kekurangan pakan pada ternak. Alternatif dari permasalahan ini adalah pelatihan pembuatan pakan alternatif supplement ternak (kue sapi) dan Biouerine sebagai pupuk cair untuk membantu pertumbuhan rumput/pakan ternak. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat adalah penyuluhan disertai dengan praktek pembuatan pakan alternatif untuk ruminansia; praktek pembuatan supplement ternak (kue sapi)  dan Pembuatan Biourine. Kegiatan pengabdian yang dilakukan melalui penyuluhan serta praktek (demonstrasi pembuatan pakan silase dan pembuatan supplement ternak) serta pengaplikasian pakan  alternative; supplement (kue sapi)  pada ternak ruminansia; dan pengaplikasian Biourine pada HMT (Hijauan Makanan Ternak).