Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Labelisasi dan Pemasaran Produk Industri Rumah Tangga Minyak Tandusan dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Ibu-Ibu PKK Banjar Dinas Apit Yeh Kaja, Desa Manggis Kabupaten Karangasem Purnamaningsih, Putu Eka; Dwi Wismayanti, Kadek Wiwin; Winaya, I Ketut; Sudiartini, Ni Wayan Ari
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 7, No 4 (2023): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (PAMAS)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/pamas.v7i4.2428

Abstract

Banjar Dinas Apit Yeh kaja where part of the population depends on plantations, especially gardening with coconut, bananas and leaves. The economic downturn during this pandemic has forced mothers to be more creative and innovate by utilizing the plantation products they have, namely by making barren oil made from processed coconuts. Tandusan Oil or Balinese Oil is mostly produced by Home Industries in Bali in general and in particular in Banjar Dinas Apit Yeh Kaja, Manggis Village, Karangasem Regency. The PKK women's group is a forum for improving welfare through the production of barren oil by labeling and marketing the products of the home industry of this wasteful oil to a wider market share. With this Community Service Program, PKK Apit Yeh Village women can increase productivity in producing barren oil with attractive packaging and develop marketing by attracting potential consumers through Digital Marketing.
PENINGKATAN DAYA GUNA AMPAS MINYAK TANDUSAN PADA KELOMPOK USAHA DAGANG DI DESA APITYEH MANGGIS KARANGASEM Sudiartini, Ni Wayan Ari; Herawati , Kadek Mery; Hignasari , L.Virginayoga
JURNAL SEWAKA BHAKTI Vol 11 No 1 (2025): Sewaka Bhakti
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/htfceq95

Abstract

Petani di Desa Apit Yeh Manggis Karangasem rata-rata memiliki luas kebun sekitar 2- 5 are, dengan rata-rata tanaman kelapa yang dibiarkan tumbuh liar adalah 10-15 tumbuhan sehingga dari hasil kebun petani ini menciptakan peluang usaha dagang berupa minyak tandusan. Mitra dalam kegiatan ini adalah kelompok usaha dagang minyak kelapa tandusan yang aktif dalam memproduksi minyak tandusan untuk diperjual belikan untuk bekerjasama dalam usulan program pengabdian ini. Kelompok Usaha minyak tandusan ini dalam memproduksi minyak tandusan menghasilkan 5-10 botol minyak tandusan dengan menghabiskan 25-50 butir kelapa sebagai bahan baku. Ampas pada minyak tandusan ini yang sering terlupakan bahkan di buang. Untuk masyarakat karangasem ampas dari minyak kelapa tandusan ini seringkali diolah menjadi “pepes telengis”. “Pepes Telengis” adalah sejenis lauk tradisional khas Bali yang berbahan utama sari ampas minyak tandusan. Sari ampas atau endapan minyak tandusan ini didapatkan dari pembuatan minyak kelapa secara tradisional. “Pepes Telengis” sendiri maksudnya adalah pepesan. Lauk ini terbungkus daun pisang yang telah dicampur dengan berbagai bumbu khas Bali. Telengis yang biasa dibuang dapat diperjualbelikan namun dengan kemasan yang tidak menarik, hanya dengan menggunakan plastic biasa dan diikat. Telengis yang dibungkus biasa hanya bertahan 1 hari sehingga jika diperjualbelikan harus dilakukan dengan segera dan cepat agar telengis mentah ini tidak cepat membusuk/rusak. Pada pengabdian ini, telengis dijadikan sebuah produk dengan kemasan yang lebih menarik, tahan lama dan memiliki logo/brand sehingga konsumen ingat tempat dan nama penjual dari telengis ini. Adapun bantuan yang diberikan pada kelompok usaha dagang ini adalah berupa kompor kayu bakar, desain logo produk, plastic khusus vacuum makanan dan mesin vacuum makanan. Bantuan yang diberikan diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk dan juga meningkatkan pendapatan kelompok usaha dagang di desa apityeh, Manggis Karangasem