Latar belakang: Kelelahan mata merupakan suatu akibat dari tegangnya pada indera penglihatan. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelelahan mata yaitu masa kerja, lama kerja, umur, jarak pandang, tingkat pencahayaan, frekuensi istirahat, ukuran objek. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui adakah hubungan antara umur, lama kerja, frekuensi istirahat, tingkat pencahayaan dan jarak pandang dengan kelelahan mata pada pengrajin payet Metode: jenis penelitian kuantitatif analitik dengan pendekatan cross Sectional. Populasi berjumlah 98 pengrajin payet dari 28 home industry didapatkan sampel 50 responden dengan variabel independent seperti umur, lama kerja, frekuensi istirahat, tingkat pencahayaan, jarak pandang dan varibel dependent adalah kelelahan mata, dengan analisis menggunakan korelasi uji chi square. Hasil: hasil penelitian ini menunjukkan umur ≥ 40 tahun (84,0%), lama kerja ≥ 8 jam/hari (92,0%), frekuensi istirahat ≤ 60 menit (56,0%), tingkat pencahayaan tidak memenuhi syarat (74,0%), jarak pandang yang tidak optimal (78,0%), dan variabel yang berhubungan dengan kelelahan mata adalah umur (p<0,018), tingkat pencahayaan (p<0,001) dan jarak pandang (p<0,003), sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan kelelahan mata adalah lama kerja (p>0,284), dan frekuensi istirahat (p>1,000). Kesimpulan: Ada hubungan antara umur, tingkat pencahayaan, dan jarak pandang.