Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Laporan Kasus: Demodekosis Pada Anjing Lokal Bali Wirawan, I Gede; Widiastuti, Sri Kayati; Batan, I Wayan
Indonesia Medicus Veterinus Vol 8 (1) 2019
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.946 KB) | DOI: 10.19087/imv.2019.8.1.9

Abstract

Seekor anjing lokal bernama Ame berumur 2,5 bulan mengalami masalah kulit berupa alopesia, lichenifikasi, dan hiperpigmentasi pada wajah. Pada bagian dorsal tubuh ditemukan adanya alopesia dan scale, dan pada bagian ventral tubuh ditemukan adanya eritema, papula, dan pustula. Pada pemeriksaan kerokan kulit ditemukan tungau Demodex sp. Pemeriksaan hematologi rutin menunjukkan hewan mengalami anemia makrositik normokromik, limfositosis, neutropenia. Anjing kasus didiagnosis demodekosis. Pengobatan dilakukan dengan pemberian ivermectin, dimedryl, fish oil, amitraz dan shampoo benzoil peroksida. Evaluasi pada minggu keempat kondisi hewan menunjukkan adanya perbaikan.
Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Pegagan Terhadap Bakteri Micrococcus luteus Diisolasi dari Dermatitis Kompleks Anjing Megariyanthi, Ni Putu Arie; Wirawan, I Gede; Suartha, I Nyoman; Sudimartini, Luh Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 7 (5) 2018
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.611 KB) | DOI: 10.19087/imv.2018.7.5.475

Abstract

Obat tradisional telah menjadi pilihan alternatif yang digunakan sebagai pengobatan penyakit di beberapa belahan dunia seperti India, Cina, termasuk Indonesia untuk menangani penyakit pada manusia maupun hewan salah satunya adalah penggunaan tanaman pegagan (Centella asiatica). Komponen aktif pegagan telah terbukti memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak daun pegagan terhadap Micrococcus luteus yang diisolasi dari kasus dermatitis kompleks pada anjing. Konsentrasi 0% sebagai kontrol negatif (Tween 2%) dan ekstrak daun pegagan konsentrasi 5%, 10%, dan 25% serta kanamycin sebagai kontrol positif telah disiapkan. Setiap 0,2uL dari masing-masing konsentrasi ekstrak pegagan dimasukkan ke dalam sumuran dengan diameter 5 mm pada Mueller Hinton Agar yang telah diinokulasi M. luteus. Setelah inkubasi selama 24 jam, diameter zona hambat diukur dan dianalisa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pegagan secara signifikan mampu menghambat pertumbuhan M.luteus (P<0,01). Rataan zona hambat yang terbentuk pada konsentrasi 0%, 5%, 10% dan 25% secara berurutan adalah 0,0 mm; 3,0 mm; 4,5 mm; dan 5,5 mm berbeda sangat nyata. Disimpulkan bahwa ekstrak daun pegagan mampu menghambat M. luteus dan konsentrasi ekstrak daun pegagan yang berbeda mempengaruhi penghambatan M. luteus.
Analisis Kepuasan Pengguna Trans Metro Deli Dengan Metode Customer Satisfaction Index (CSI) dan Importance Performance Analysis (IPA) (Studi Kasus: Koridor 5 Tembung – Lapangan Merdeka) Pangaribuan, Lia Agistin Br; Wirawan, I Gede; Pangaribuan, Martha Olivia Pama; Hidayat, Dwi Wahyu
Prosiding Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi Vol 11 No 2 (2024): Prosiding Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi
Publisher : FSTPT Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Medan, as the capital city of North Sumatra Province, plays a significant role in the social, cultural, and tourism sectors. Rapid economic growth in this city has resulted in traffic congestion and an inadequate transportation system. The government's introduction of Trans Metro Deli, a Bus Rapid Transit (BRT) service, aims to improve the quality of transportation and reduce congestion. This study was conducted in 2023 using qualitative and quantitative data. Questionnaires were distributed to 100 respondents using Trans Metro Deli buses in the Tembung-Lapangan Merdeka corridor. The data obtained were analyzed using the CSI and IPA methods. The research findings show that the satisfaction level of Trans Metro Deli users reaches 80.19%, which falls into the "satisfied" category. Based on the IPA analysis, some attributes need improvement to enhance user satisfaction, such as security within the bus. Additionally, some attributes, such as service quality, affordability, and empathy, are performing well and need to be maintained. This research contributes to improving the quality of public transportation services in Medan. ABSTRAK Kota Medan sebagai ibu kota Provinsi Sumatera Utara mempunyai peran penting dalam sektor sosial, budaya, dan pariwisata. Pertumbuhan ekonomi yang pesat di kota ini menyebabkan kemacetan lalu lintas dan sistem transportasi yang kurang memadai. Kehadiran Trans Metro Deli yang merupakan layanan Bus Rapid Transit (BRT) diperkenalkan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan mengurangi kemacetan. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2023 dengan menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Kuesioner didistribusikan kepada 100 responden yang merupakan pengguna bus Trans Metro Deli Koridor Tembung-Lapangan Merdeka. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode CSI dan IPA. Hasil penelitian menampilkan tingkat kepuasan pengguna angkutan Trans Metro Deli mencapai 80,19%, yang termasuk dalam kategori "puas". Berdasarkan analisis IPA, terdapat atribut-atribut yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan kepuasan pengguna, seperti keamanan di dalam bus. Selain itu, terdapat atribut-atribut yang sudah berkinerja baik dan perlu dipertahankan, seperti pelayanan, keterjangkauan, dan empati. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam meningkatkan mutu pelayanan transportasi publik di Kota Medan.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENERAPAN ELECTRONIC TRAFFIC LAW ENFORCEMENT (ETLE) DI KOTA DENPASAR Deviana, Kadek Saskia Amelia; Wirawan, I Gede; Widyatmika, I Gusti Ayu Made Wahyu; Saputra, Aditya; Suartawan, Putu Eka
Berkala Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi Vol. 1 No. 2 (2023): Berkala Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi
Publisher : Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jember dan Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

So far, the city of Denpasar is considered to have had many traffic violations. For this reason, the police installed CCTV at Buagan Crossroad to monitor road users, and the police used it to assist the ETLE system. This research was conducted to determine the public's perception of the implementation of ETLE, and also the government's efforts to increase public awareness of traffic. Researchers describe and solve problems by looking for various data from many sources and conducting surveys of the community. From the survey, it is known that 63% of respondents do not know that in Buagan Crossroad there is an application of ETLE, even though as many as 82% of respondents have passed it. This lack of knowledge of the drivers who commit traffic violations. They felt unsupervised because there were no police on duty at the location. So, they get a ticket, but as many as 69.7% of respondents do not know the process and the cost of the ticket. From all this, the researcher concluded that the police did not socialize the ETLE system to the public, because 67% of respondents felt they had not received the socialization. ABSTRAK Kota Denpasar sejauh ini dinilai banyak terjadi pelanggaran lalu lintasnya. Untuk itu kepolisian memasang CCTV pada Simpang Buagan untuk mengawasi pengguna jalan, serta digunakan kepolisian untuk membantu sistem ETLE. Adanya penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap penerapan ETLE, dan juga usaha pemerintah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat berlalu lintas. Peneliti mendeskripsikan dan memecahkan masalah dengan mencari berbagai data dari banyak sumber dan melakukan survei terhadap masyarakat. Dari survei tersebut, diketahui bahwa 63% responden tidak mengetahui bahwa di Simpang Buagan terdapat penerapan ETLE, padahal sebanyak 82% responden pernah melewatinya. Kurangnya pengetahuan tersebut para pengendara banyak yang melakukan pelanggaran lalu lintas. Mereka merasa tidak terawasi karena tidak ada polisi yang berjaga di lokasi itu. Sehingga mereka mendapatkan surat tilang, tetapi sebanyak 69,7% responden tidak mengetahui proses dan biaya tilang. Dari semua ini peneliti menyimpulkan bahwa kepolisian kurang mensosialisasikan sistem ETLE kepada masyarakat, karena 67% responden merasa belum mendapat sosialisasi tersebut.
Efektifitas Penegakan Hukum Terhadap Penerapan Peraturan Mahkamah Agung No 2 Tahun 2012 Tentang Penyesuaian Batasan Tindak Pidana Ringan Dan Jumlah Denda Dalam Kuhp (Studi Di Satuan Reserse Kriminal Polres Lombok Tengah) Wirawan, I Gede; Sumarni, Sumarni; Zain, Irma Istihara
Unizar Recht Journal (URJ) Vol. 2 No. 1 (2023): Unizar Recht Journal (URJ)
Publisher : Fakultas Hukum, Universitas Islam Al-Azhar Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36679/urj.v2i1.84

Abstract

Keadilan merupakan masalah yang rumit dimana persoalan dapat dijumpai hampir pada setiap masyarakat termasuk Indonesia hal ini disebabkan oleh karena pada umumnya orang beranggapan bahwa hukum mempunyai 3 tujuan yaitu kepastian hukum.Oleh karena itu penelitian ini hendak mengkaji efektifitas penegakan hukum dalam Penerapan Peraturan Mahkamah Agung, Hambatan-Hambatan apa saja yang dihadapi dalam Penerapan Peraturan Mahkamah Agung. Penelitian ini merupakan penelitian empiris yang menggunakan Penelitian desksriptif yang menggunakan data dan sumber data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Terbitnya Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2012 tentang Penyesuaian Batasan Tindak Pidana Ringan dan Jumlah Denda dalam KUHP sebagaimana yang telah diuraikan diatas, pada dasarnya dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi penegak hukum, khususnya bagi hakim untuk memberikan keadilan terhadap perkara yang diadilinya. Pada dasarnya Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2012 tentang Penyesuaian Batasan Tindak Pidana Ringan dan Jumlah Denda dalam KUHP dibuat untuk mengedepankan prinsip restorative justice dalam penanganan tindak pidana ringan.