Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Automatic Wireless Nurse Caller Sigit Widadi; Sultan Al Badrun Munir; Nishith Shahu; Irfan Ahmad; Israa Al Barazanchi
Journal of Robotics and Control (JRC) Vol 2, No 5 (2021): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jrc.25111

Abstract

The nurse caller device is used as a special communication device between the patient and the nurse within the hospital area as a means of speeding the nurse's time response in providing immediate care to the patient. The designed wireless-based nurse caller device made installation easier and neater. The remote used a Bluetooth module MH-10 connected to the ATMega8 microcontroller as the sender and receiver. The data process using a microcontroller ATMega8 produced characters on the LCD, turned on the LED, and activated the buzzer to call the nurse. The results of the test on the device showed that the farthest distance taken by the HM-10 Bluetooth module in the open area (outdoor) was about 45 meters, and the closed area (indoor) was about 20 meters.
Pemberdayaan UMKM Tas Batik dan UMKM Pot Sabut Kelapa Dalam Menentukan Biaya Produksi Sigit Widadi; Wisnu Kartika; Parwoto Parwoto; Hanifan Nuruddin Syafiin
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 3 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v6i3.10850

Abstract

Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mayoritas dikelola sebagai usaha skala rumah tangga yang melibatkan anggota keluarga pemilik usaha. Kerajinan tas batik dan kerajinan pot sabut kelapa merupakan mitra kegiatan ini. Hasil observasi menunjukkan pihak mitra belum cermat dalam menghitung biaya produksi dan harga pokok penjualan (HPP) sehingga perlu didampingi agar terhindar dari kerugian yang tidak disadari. Langkah pendampingan dilaksanakan dengan mengajak mitra untuk mencermati kembali proses produksi dan mencatat komponen bahan baku, alat, tenaga kerja, pengemasan hingga tahap siap dipasarkan. Alur proses produksi dicermati bersama oleh tim pengabdi dan mitra menggunakan diagram proses bisnis. Selanjutnya pihak mitra diajak melakukan perhitungan konversi biaya dari sumberdaya yang digunakan pada setiap proses. Pada proses pendampingan, pihak mitra mengirimkan contoh perhitungan biaya produksi dan HPP dari salah satu produk yang siap dipasarkan berdasarkan arahan dari tim pengabdi. Hasil yang diperoleh ternyata terdapat selisih antara 3 persen hingga 5 persen dari biaya produksi yang diperkirakan oleh pemilik usaha sebelum kegiatan ini. Hasil pendampingan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kedua mitra dalam menyusun komponen biaya produksi agar seluruh nilai variabel produksi masuk dalam perhitungan.
Peningkatan Kesehatan dan Desain Kemasan Produk bagi Warga dan UMKM pada Masa Pandemi Wisnu Kartika; Sigit Widadi; Nur Hudha Wijaya
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 3. Kesehatan Keluarga dan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.53.1116

Abstract

Pada saat ini pandemi melanda dunia, khususnya di Indonesia telah mencapai hampir 2 tahun sejak tahun 2019. Masyarakat mengalami dampak yang sangat signifikan dari yang kehilangan pekerjaan hingga penyakit yang mengenai warga masyarakat. Mitra UMKM tempe dan keripik pisang mengalami masalah pada bidang pemasaran yang lingkupnya kurang luas dan hanya sebatas pada warung terdekat di sekitar usaha UMKM dan juga peralatan produksi yang kurang memadai. Dengan adanya kegiatan pengabdian maka akan dilaksanakan beberapa program yang dapat menumbuhkan kembali semangat untuk bekerja. Metode pengabdian yang dilaksanakan antara lain, yaitu pembuatan label kemasan dan logo, hibah alat pres bagi UMKM, dan desain stiker logo produk UMKM, serta sosialisasi edukasi penggunaan gadget bagi anak-anak. Saat ini penggunaan gadget oleh anak-anak meningkat. Hasil dari pengabdian ini adalah produk dari usaha UMKM tempe dan keripik pisang dapat menjangkau hingga ke daerah wisata HEHA Gunung Kidul yang merupakan salah satu spot favorit untuk kunjungan wisata. Kemudian, hibah alat yaitu berupa alat pres dan kompor untuk menunjang kegiatan produksi. UMKM ini juga mendapat bantuan berupa label dan logo. Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan masyarakat adalah bahwa dengan adanya kegiatan pengabdian ini dapat meningkatkan semangat bagi usaha UMKM agar dapat bertahan hidup di tengah pandemi yang melanda
Pemberdayaan UMKM Tas Batik dan UMKM Pot Sabut Kelapa Dalam Menentukan Biaya Produksi Widadi, Sigit; Kartika, Wisnu; Parwoto, Parwoto; Syafiin, Hanifan Nuruddin
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6 No 3 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v6i3.10850

Abstract

Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mayoritas dikelola sebagai usaha skala rumah tangga yang melibatkan anggota keluarga pemilik usaha. Kerajinan tas batik dan kerajinan pot sabut kelapa merupakan mitra kegiatan ini. Hasil observasi menunjukkan pihak mitra belum cermat dalam menghitung biaya produksi dan harga pokok penjualan (HPP) sehingga perlu didampingi agar terhindar dari kerugian yang tidak disadari. Langkah pendampingan dilaksanakan dengan mengajak mitra untuk mencermati kembali proses produksi dan mencatat komponen bahan baku, alat, tenaga kerja, pengemasan hingga tahap siap dipasarkan. Alur proses produksi dicermati bersama oleh tim pengabdi dan mitra menggunakan diagram proses bisnis. Selanjutnya pihak mitra diajak melakukan perhitungan konversi biaya dari sumberdaya yang digunakan pada setiap proses. Pada proses pendampingan, pihak mitra mengirimkan contoh perhitungan biaya produksi dan HPP dari salah satu produk yang siap dipasarkan berdasarkan arahan dari tim pengabdi. Hasil yang diperoleh ternyata terdapat selisih antara 3 persen hingga 5 persen dari biaya produksi yang diperkirakan oleh pemilik usaha sebelum kegiatan ini. Hasil pendampingan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kedua mitra dalam menyusun komponen biaya produksi agar seluruh nilai variabel produksi masuk dalam perhitungan.